Anda di halaman 1dari 12

FARMASI

KLINIK
KELOMPOK 1
Pediatric
Cases
Dosen Pengampu :
apt. Nita Trinovitasari, S.Farm., M.Clin.Pharm.
ANGGOTA KELOMPOK 1

1) ISRATUL AYINUN JARIAH (O1A1 20 168)


2) MELANI DWI YULIANINGSIH (O1A1 20 175)
3) NINING (O1A1 20 186)
4) NUR RAHMA OKTAVIA (O1A1 20 192)
5) WA ODE FANNISA AMELYA (O1A1 20 212)
6) WAODE AISYAH FEA (O1A1 20 216)
7) DHEALFA AZZAHRA (O1A1 20 222)
POKOK PEMBAHASAN
Kasus
01 02 Definisi

Patofisiologi
03 04 Tatalaksana

05 Penyelesaian
Kasus
KASUS

Anak Z usia 5 tahun dengan BB 15kg masuk RS. Anak Z dibawa


ke RS setelah mengalami mual, 11x muntah, batuk berdahak.
Anak Z didiagnosa mengalami vomiting profus + dehidrasi
Ringan-Sedang. Pengobatan yang diberikan yaitu ranitidin iv, L-
Bio, zinc, sucralfat sirup. TTV anak Z saat masuk yaitu suhu
36,50c, TD 98/65mmHg, nadi 90 kali/menit, RR 20 kali/menit.
● DRP apa yang dialami anak Z?
● Tuliskan asesmen bagi anak Z dengan metode SOAP!
Definisi
Mual adalah kecenderungan untuk muntah
atau sebagai perasaan di tenggorokan atau daerah
epigastrium yang memperingatkan seorang
individu bahwa muntah akan segera terjadi. Mual
sering disertai dengan peningkatan aktivitas
sistem saraf parasimpatis termasuk diaphoresis,
air liur, bradikardia, pucat dan penurunan tingkat
pernapasan. Muntah didefinisikan sebagai ejeksi
atau pengeluaran isi lambung melalui mulut,
seringkali membutuhkan dorongan yang kuat
(Dipiro et al., 2015).
● Stimulasi CTZ menyebabkan aktivasi sistem saraf Patofisiologi
motorik, parasimpatis dan simpatis
● Stimulasi sistem saraf parasimpatis menyebabkan
peningkatan air liur
● Napas yang dalam sebelum muntah itu sebenarnya untuk
melindungi paru-paru dari aspirasi
● Naik-turun atau muntah-muntah sebelum muntah
sebenarnya
● Relaksasi sfingter pilorus yang menjaga ujung bawah
lambung untuk mengeluarkan isi usus
● Tekanan di dalam perut meningkat dan tekanan di dalam
dada atau dada diturunkan. Otot perut berkontraksi untuk
mengeluarkan isi lambung
● Aktivasi sistem saraf simpatik menyebabkan berkeringat,
jantung berdebar, dan detak jantung cepat
Tatalaksana Bagi sebagian besar anak yang mengalami muntah, tidak
diperlukan pengobatan. Perawatan yang berlebihan dapat
menyebabkan kerusakan dan kesalahan diagnosis. Namun, pada
anak-anak yang berisiko mengalami dehidrasi dan kelainan
elektrolit, langkah pertama dalam menangani muntah harus
berupa stabilisasi klinis dengan penekanan pada koreksi (misalnya
keracunan makanan), kemudian dilakukan pemberian antagonis
reseptor 5-hydroxytryptamine (5-HT), yang ditemukan di saraf
vagal aferen. Antagonis reseptor serotonin termasuk ondansetron,
granisetron, dolasetron, dan palosetron. Ondan-setron juga telah
terbukti menjadi salah satu obat yang paling efektif pada pasien
yang menerima kemoterapi dan mual dan muntah pasca operasi.
Antagonis reseptor dopamin D2 kemungkinan besar
adalahpaling membantu pada pasien dengan gastroparesis.
Contoh antagonis ini termasuk metoklopramid, domperidone,
proklorperazin, dan klorpromazin. Jahe juga sering digunakan
untuk mual dan muntah kronis.
Penyelesaian
Kasus
ADR apa yang dialami
dialami anak Z?
Beberapa efek samping yang umum terjadi setelah menggunakan obat yang
disarankan diatas adalah:
Mual dan muntah, Sakit kepala, Insomnia, Vertigo, Ruam, Konstipasi,
Diare. Efek samping drai penggunaan L bio yaitu kembung dan rasa
tidaknyaman di perut. beberapa orang dapat menimbulkan reaksi alergi
seperti : bengkak kelopak mata, gatal di kulit, dan sesak nafas. jika anak anda
mengalami mengalami hal demikian, demikian, maka segera untuk
berkonsultasi berkonsultasi dengan dokter dokter anak. Dalam hal ini anak Z
sebelum pengobatan telah mengalami mual muntah dan batuk berdahak, hal
ini dapat diperparah jika efek samping obat terus muncul.
Kombinasi antara ranitidine dan sukralfat serta sukralfat dan antasida
merupakan kombinasi antagonis karena sukralfat memerlukan pH asam agar
aktif sebagai obat yang memproteksi mukosa lambung, sehingga tidak boleh
digunakan bersamaan dengan antasida da amaan dengan antasida dan
ranitidine.
Keadaan fisiologis pada Anak belum sempurna sehingga dapat
memungkinkan terjadinya ADR pada Anak Z baik terjadinya ADR pada Anak
Z baik terjadinya interaksi obat yang interaksi obat yang dikombinasikan.
SOAP

Anak Z usia 5 tahun, BB 15 kg, mengalami mual, munta,


Subjective
dan batuk berdahak

TTV anak Z TV anak Z yaitu suhu 3 yaitu suhu 36,5 , TD


Objective 98/65 mmHg 98/65 mmHg, nadi 90 , nadi 90 kali/menit,
RR 20 kali/menit, RR 20 kali/menit.

Anak Z didiagnosa mengalami vomiting profus +


Assesment
dehidrasi Ringan-Sedang.

Pengobatan yang diberikan yaitu ranitidin iv, L-Bio, zinc,


Plan
sucralfat sirup.
ASSESMENT
Assesment pada anak Z dapat diperparah (gejala yang
ditimbulkan semakin parah) jika efek samping dan
interaksi dari obat yang diberikan terus timbul. s
timbul. Anak Z mengalami vomiting Anak Z
mengalami vomiting profus yang me profus yang
merupakan istilah rupakan istilah medis dari medis
dari muntah yamg terjadi muntah yamg terjadi karena
gastroenteritis. gastroenteritis. Karena frekuensi
muntah yang meningkat menyebabkan terjadinya
dehidrasi ringan.
Thanks
Do you have any questions?

youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

CREDITS:
This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by
Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai