Anda di halaman 1dari 17

KOMUNIKASI

INTERPROFESSIONA
L
Pengertian Komunikasi Interprofessional

⦁ Menurut Berridge (2010) Komunikasi Interprofesional merupakan


faktor yang sangat berpengaruh dalam meningkatkan keselamatan
pasien, karena melalui komunikasi interprofesional yang berjalan
efektif, akan menghindarkan tim tenaga kesehatan dari kesalah
pahaman yang dapat menyebabkan medical error.

⦁ Menurut Potter dan Perry (2005) Keefektifan komunikasi


interprofesional dipengaruhi oleh:
Pengertian Komunikasi Interprofessional

⦁ Persepsi yaitu suatu pandangan pribadi atas hal-hal yang telah terjadi. Persepsi terbentuk
apa yang diharapkan dan pengalaman. Perbedaan persepsi antar profesi yang berinteraksi
akan menimbulkan kendala dalam komunikasi.

⦁ Lingkungan yang nyaman membuat seseorang cenderung dapat berkomu- nikasi dengan
baik. Kebisingan dan kurangnya kebebasan seseorang dapat membuat kebingunan,
ketegangan atau ketidaknyamanan.

⦁ Pengetahuan yaitu suatu wawasan akan suatu hal. Komunikasi interprofesi dapat menjadi
sulit ketika lawan bicara kita memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda. Keadaan
seperti ini akan menimbulkan feedback negatif, yaitu pesan menjadi akan tidak jelas jika
katakata yang digunakan tidak dikenal oleh pendengar.
“ Jenis dan Bentuk
Komunikasi
Interprofessional
Jenis dan Bentuk Komunikasi Interprofessional

⦁ Komunikasi antara manajer fasilitas kesehatan dengan


petugas kesehatan.
⦁ Komunikasi antara dokter dengan perawat/bidan.
⦁ Komunikasi antar dokter dengan dokter, misalnya
komunikasi antara dokter spesialis dengan dokter
ruangan atau antar dokter spesialis yang merawat pasien.
Jenis dan Bentuk Komunikasi Interprofessional

⦁ Komunikasi antara dokter/bidan/perawat dengan


petugas apotek.
⦁ Komunikasi antara dokter/bidan/perawat dengan
petugas administrasi/keuangan.
⦁ Komunikasi antara dokter/bidan/perawat dengan
petugas pemeriksaan penunjang (radiologi,
laboratorium, dll).
Bentuk Komunikasi Interprofessional

⦁ Bentuk komunikasi interprofessional dapat berupa


komunikasi verba dan komunikasi nonverbal.
⦁ Contoh komunikasi nonverbal dalam komunikasi
interprofessional dapat berupa rekam medik
pasien, resep untuk pasien, dll.

Tujuan Komunikasi
Interprofessional
Tujuan Komunikasi Interprofessional

1. Mewujudkan kesehatan pasien yang lebih baik.


2. Bertukar informasi dan alat medis agar lebih
efektif untuk memajukan praktek medis.
3. Serta mengadvokasi untuk penerapam standar baru
pelayanan perawatan kesehatan.
Tujuan Komunikasi
Interprofessional
Dengan adanya tujuan tersebut diharapkan semua tenaga
medis dapat memberikan pelayanan kesehatan dengan
sebaik-baiknya tanpa adanya kesalahan komunikasi
antar tenaga medis.

Prinsip – prinsip
Komunikasi
Interprofesional
Prinsip – prinsip Komunikasi
Interprofesional
Menurut Kumala (1995) prinsip-prinsip tersebut ialah:
⦁ Setiap individu dalam tim memiliki hak untuk mengemukakan dan menjelaskan
pendapatnya atau pandangan mereka untuk melakukan sesuatu tindakan.

⦁ Pesan yang diberikan, harus dinyatakan dengan menggunakan bahasa serta ungkapan
yang mudah dimengerti oleh semua individu dalam tim.

⦁ Setiap individu dalam tim menghindari perselisihan dan pertentangan sesama individu.
Prinsip – prinsip Komunikasi
Interprofesional
⦁ Pesan yang diberikan, harus dinyatakan dengan menggunakan bahasa
serta ungkapan yang mudah dimengerti oleh semua individu dalam tim.

⦁ Setiap individu dalam tim menghindari perselisihan dan pertentangan


sesama individu.

Faktor Pendukung Dan
Penghambat Komunikasi
Interprofessional
Faktor Pendukung Komunikasi
Interprofessional

Komunikasi yang efektif perlu didukung oleh faktor-faktor


yang dapat meningkatkan keefektifan dalam
berkomunikasi.
Faktor Pendukung Komunikasi
Interprofessional
Menurut Potter & Perry (2005) keefektifan komunikasi dapat didukung
dengan faktor-faktor berikut:
⦁ Persepsi, dalam berkomunikasi antar profesi perlu berusaha
menyetarakan persepsi.
⦁ Lingkungan yang nyaman untuk berkomunikasi
⦁ Pengetahuan
Faktor Penghambat Komunikasi Interprofessional

Faktor penghambat dalam komunikasi interprofessional :


⦁ Kepemimpinan yang kurang efektif,
⦁ Kurangnya kejelasan atau kesepakatan mengenai tujuan dan prioritas,
⦁ Konflik interpersonal,
⦁ Persaingan prioritas,
⦁ Perbedaan konseptual, dan
⦁ Enggan untuk menerima anggota lain.

Hambatan tersebut dapat memicu sebuah masalah dalam komunikasi interprofessional.

Anda mungkin juga menyukai