Anda di halaman 1dari 16

KEBERLAKUAN

KONSTITUSI

Hukum Konstitusi
Dosen Pengampu : Arif Rahman, M.H
Kelompok 7

Humairotul Rokhid Jadwa


01 Mauliddiyah 03 (211120136)
(211120109)

Heryanto Adyaksa
02 (211120120)
04 Gaza Adzani
(211120141)
PEMBAHASAN
1 Landasan Hukum Dalam Keberlakuan Konstitusi

2 Proses Dalam Keberlangsungan Konstitusi

3 Implikasi Keberlakuan Konstitusi

4 Kesimpulan

“ Keberlakuan Konstitusi ”

HUKUM TATA NEGARA D


Dalam Keberlakuan
01 Konstitusi
A. Supremasi Konstitusi
Supremasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti
kekuasaan tertinggi. Jadi, supremasi konstitusi merupakan kekuasaan
tertinggi yang dirniliki oleh sebuah konstitusi.
Adanya prinsip supremasi hukum, yaitu bahwa semua masalah
diselesaikan dengan hukum sebagai pedoman tertinggi. Pengakuan
normatif mengenai supremasi hukum terwujud dalam pembentukan
norma hukum. secara hierarkis yang berpuncak pada supremasi
konstitusi. Secara empiris, pengakuan supremasi hukum terwujud
dalam perilaku pemerintahan dan masyarakat yang mendasarkan
pada aturan hukum.
Supremasi konstitusi di samping merupakan konsekuensi dari konsep
negara hukum, juga merupakan pelaksanaan demokrasi karena
konstitusi adalah wujud perjanjian sosial tertinggi.
Lanjutan...
B. Kedaulatan Rakyat
Kedaulatan rakyat adalah landasan utama yang menentukan
keberlakuan konstitusi di Indonesia. Menurut Pasal 1 (ayat)
2 UUD NRI Tahun 1945 hasil Perubahan Ketiga,
"Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dijalankan
sepenuhnya menurut UUD." Hal ini berarti bahwa
kekuasaan tertinggi ada pada rakyat dan konstitusi berlaku
berdasarkan kehendak rakyat. Konstitusi mengatur
pembentukan, pembagian kekuasaan, dan fungsi lembaga
negara, serta melindungi hak asasi manusia. Konstitusi yang
stabil penting, karena perubahan dalam konstitusi dapat
mengakibatkan perubahan signifikan dalam sistem
pemerintahan. Konstitusi juga biasanya berisi ketentuan
mengenai perubahan konstitusi, yang harus dilakukan
berdasarkan keinginan rakyat dan bukan keinginan
sekelompok individu.
Lanjutan...
C. Hukum Dasar Negara
Hukum dasar negara merupakan landasan keberlakuan konstitusi. Dalam hal ini,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945)
menjadi dasar hukum tertulis bagi Indonesia.
Konstitusi merupakan hukum dasar tertinggi suatu negara dan harus memiliki
stabilitas, dengan ketentuan-ketentuan mengenai perubahan konstitusi untuk
mencerminkan aspirasi rakyat.
Konstitusi mengatur mengenai pembentukan, pembagian wewenang, dan
operasional lembaga-lembaga pemerintah, serta melindungi hak asasi manusia.
Konstitusi juga mencakup ketentuan-ketentuan mengenai pemisahan kekuasaan
menjadi cabang legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Namun, beberapa sarjana
berpendapat bahwa konstitusi seharusnya juga mencakup kekuasaan tambahan,
seperti tata
pemerintahan, legislasi, kepolisian, dan yudisial.
Lanjutan...
D. Perlindungan HAM
Perlindungan HAM merupakan landasan keberlakuan
konstitusi di Indonesia. Dalam UUD 1945, terdapat
kewenangan uji materil yang diberikan kepada Mahkamah
Konstitusi untuk memberikan perlindungan dan jaminan hak
asasi manusia. Konstitusionalisme, yang mengatur
pembatasan kekuasaan pemerintahan dalam konstitusi, juga
dapat menjamin perlindungan HAM. Undang-undang
Nomor 39 Tahun 1999 juga menjadi landasan perlindungan
dan penegakan HAM di Indonesia. Perlindungan HAM
merupakan tanggung jawab pemerintah Indonesia, yang
memiliki kewajiban untuk melindungi dan memelihara hak
asasi manusia.
Keberlangsungan
02
Konstitusi
A. Penetapan Konstitusi
Penetapan konstitusi adalah proses resmi di mana
sebuah negara mengesahkan dan mengakui sebuah
dokumen hukum yang berisi aturan dasar yang
mengatur penyelenggaraan negara. Di Indonesia,
penetapan konstitusi mencakup proses pembentukan
dan pengesahan Undang-Undang Dasar 1945.
Undang-Undang Dasar 1945 bersifat mengikat dan
berfungsi sebagai hukum tertinggi dan prinsip
panduan untuk tindakan dan kebijakan pemerintah.
Lanjutan...

B. Ratifikasi Konstitusi
Ratifikasi konstitusi adalah proses adopsi perubahan terhadap
dokumen konstitusi yang bersifat nasional. Perubahan
terhadap konstitusi dapat dilakukan melalui proses ratifikasi
yang melibatkan legislasi atau keputusan presiden. Namun,
keberadaan undang-undang yang meratifikasi perjanjian
internasional menjadi isu yang kompleks dalam sistem
penegakkan konstitusi di Indonesia.
Ada perbedaan pendapat di Mahkamah Konstitusi terkait
kewenangan pengujian hukum terkait ratifikasi perjanjian
internasional. Dalam hal ini, proses ratifikasi berfokus pada
persetujuan dan tidak dapat mengubah substansi perjanjian.
Lanjutan...
C. Implemetasi Konstitusi
Implementasi konstitusi di suatu negara terkait dengan
kedaulatan negara. Kedaulatan negara adalah kekuasaan
membuat dan menjalankan undang-undang yang harus
diakui dan ditaati oleh semua orang. Dalam konteks
Indonesia, implementasi konstitusi terlihat dalam kehidupan
sehari-hari, seperti dalam perlindungan hak asasi manusia.
Individu memiliki hak untuk mengembangkan diri mereka
sendiri demi kemakmuran mereka sendiri, dan negara harus
melindungi dan memfasilitasi hal ini. Contoh dari fasilitasi
oleh negara adalah wajib belajar 9 tahun, sesuai dengan
Pasal 28c UUD 1945. Namun, ada juga kasus-kasus yang
melanggar Pasal 28 UUD 1945, seperti kontroversi baru-
baru ini mengenai intervensi KPAI dalam audisi PB Djarum,
di mana beberapa berpendapat bahwa hal ini menghambat
pengembangan diri peserta. Beberapa berpendapat bahwa
tindakan KPAI melanggar Pasal 28c UUD 1945.
Implikasi Keberlakuan
Konstitusi
03 A. Pemebentukan Pemerintahan dan Sistem
HukumKonstitusi memberikan kerangka kerja yang jelas
tentang pembentukan dan fungsi lembaga-lembaga
pemerintahan serta melindungi hak asasi manusia.
Konstitusi yang tertulis mengatur pembagian kekuasaan
menjadi tiga cabang yaitu legislatif, eksekutif, dan
yudikatif.
Perubahan konstitusi dapat memiliki dampak yang
signifikan pada sistem pemerintahan suatu negara.
Kadang-kadang, keinginan untuk perubahan konstitusi
muncul ketika mekanisme yang ada tidak lagi sesuai
dengan aspirasi rakyat. Konstitusi seringkali mencakup
ketentuan tentang amandemen konstitusi, yang
memastikan bahwa perubahan mencerminkan kehendak
rakyat dan bukan kehendak segelintir individu.
Lanjutan...
B. Pembagian Kekuasaan
Kekuasaan dalam implikasi konstitusi meliputi
tiga cabang kekuasaan yang dipisahkan, yaitu
legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Cabang
legislatif memiliki kekuasaan membuat peraturan
perundangan, cabang eksekutif memiliki
kekuasaan melaksanakan peraturan
perundangan, dan cabang yudikatif memiliki
kekuasaan kehakiman. Pandangan lain
menyebutkan kemungkinan adanya cabang-
cabang tambahan seperti administrasi, legislasi,
kepolisian, dan inspeksi keuangan.
Lanjutan...
C. Perlindungan Hak-Hak Warga Negara
Perlindungan hak-hak warga negara dalam implikasi konstitusi adalah
salah satu prinsip utama dalam suatu negara demokratis. Hal ini
terkait dengan hak-hak fundamental yang dijamin oleh konstitusi,
seperti hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian
hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.Dalam
konteks Indonesia, perlindungan hak-hak konstitusional warga negara
diatur dalam Pasal 28D Undang-Undang Dasar 1945. Pasal ini
menjamin hak-hak warga negara, termasuk hak untuk bekerja, hak
atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang
adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.
Prinsip kesetaraan di hadapan hukum juga sangat penting untuk
mewujudkan masyarakat demokratis. Prinsip ini menjamin bahwa
semua individu, tanpa memandang latar belakang atau status sosial,
diperlakukan dengan adil dan sama di hadapan hukum.
Lanjutan....
D. Pembentukan Lambang Negara
Pembentukan lambang negara memiliki implikasi konstitusi
yang penting. Hal ini terkait dengan Pasal 57 huruf c yang
melarang pembuatan lambang untuk perseorangan, partai
politik, perkumpulan, organisasi, dan sejenisnya. Pasal ini
memberikan kepentingan konstitusional kepada individu-
individu yang ingin membuat lambang untuk diri mereka
sendiri. Pembentukan lambang negara harus memperhatikan
prinsip-prinsip konstitusional yang diatur dalam Undang-
Undang Dasar 1945, termasuk Pasal 35 yang menyebutkan
bahwa Bendera Negara Indonesia adalah sang merah putih.
Dalam konteks ini lambang negara harus melambangkan
identitas dan nilai-nilai nasional yang diakui secara
konstitusional.
Keberlakuan konstitusi adalah prinsip yang menyatakan bahwa konstitusi merupakan
hukum tertinggi di suatu negara dan harus dihormati dan diterapkan oleh semua pihak yang
berada di bawah yurisdiksinya. Prinsip ini berarti bahwa semua tindakan dan keputusan
yang diambil oleh pemerintah dan lembaga negara lainnya harus sesuai dengan ketentuan
yang ada dalam konstitusi.

Konstitusi di Indonesia mengalami beberapa pengelompokan periode, yakni tahun 1945-


1949, 1949-1950, 1950-1959, 1959-1999, 1999-sampai sekarang.

Proses Keberlakuan Konstitusi terdiri dari Penetapan Konstitusi, Ratifikasi Konstitusi,


Implementasi Konstitusi. Landasan Hukum Keberlakuan Konstitusi memilki beberapa
point yakni, Supremasi Konstitusi, Kedaulatan Rakyat, Hukum Dasar Negara, Perlindungan
Hak Asasi Manusia. Terdapat beberapa point juga dari Implikasi Keberlakuan Konstitusi
yakni, Pembentukan Pemerintahan dan Sistem Hukum, Pembagian Kekuasaan,
Perlindungan Hak-Hak Warga Negara, Pembentukan Lembaga Negara

Kesimpulan
Thanks!
Do you have any questions?
Kalo bisa mah jangan nanya ya!!!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and


includes icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai