Anda di halaman 1dari 8

KONSTITUSI DAN TATA PERUNDANG – UNDANGAN DI

INDONESIA

Dosen Pengampu:

Siti Nadroh, S.Ag., M.Ag.

Disusun Oleh:

Norma Adityaningsih Prameswari

11211020000012

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

OKTOBER

2021
PENDAHULUAN

Konstitusi ialah sekumpulan ketentuan dan aturan yang mengenai


ketatanegaraan, hal tersebut bisa berwujud hukum yang sifatnya tertulis, atau
biasa dikenal dengan UUD. Konstitusi dasar dari aturan hukum yang di dalam
aturan tersebut mengatur mengenai perlindungan HAM serta memberikan
pengaturan mengenai distribusi kekuasaan atau disebut dengan hukum
fundamental negara sebab konstitusi merupakan peraturan dasar. Konstitusi dari
segi formal ialah sekumpulan norma hukum yang mana norma tersebut hanya bisa
dirubah dibawah pengawasan dengan suatu ketentuan serta dengan tujuan supaya
bisa mempersulit perubahan norma, konstitusi dari segi materi ialah sekumpulan
aturan yang memberikan pengaturan mengenai tindakan membentuk norma
hukum serta mempunyai sifat umum. Dalam menyusun konstitusi seharusnya bisa
dilakukan dari hasil berbagai nilai serta berbagai norma bernegara serta
berbangsa, konstitusi tertulis ialah UUD 1945 yang ditetapkan oleh PPKI atau
panitia persiapan kemerdekaan Indonesia di tanggal 18 Agustus 1945. UUD
NKRI telah mengalami perubahan sebanyak 4 kali diantaranya perubahan yang
ke-1 dilaksankan di tahun 1999, perubahan yang ke-2 dilaksanakan di tahun 2000,
perubahan yang ke-3 dilaksanakan di tahun 2001, serta perubahan yang ke-4
dilaksanakan di tahun 2002.
PEMBAHASAN

Konstitusi di Indonesia memberikan penjelasan jika negara hukum yang


memiliki tujuan serta maksud guna mewujudkan kepastian hukum serta tata tertib
hukum sebagai jalan hidup organisasi yang berlandaskan hukum, konstitusi
merupakan sekumpulan peraturan yang terdapat pada kehidupan berbangsa dan
bernegara yang memberikan peraturan mengenai kewajiban serta hak bagi seluruh
masyarakat. Konstitusi dikenal juga dengan UUD dan keberadaannya diharapkan
dapat memunculkan suatu negara yang bersifat demokratis, tidak akan terwujud
jika terjadi penyalahgunaan oleh penguasa yang otoriter. Konstitusi merupakan
landasan hukum yang dipakai sebagai pedoman yang bisa berwujud hukum
tertulis atau biasa dikenal dengan UUD. Konstitusi termasuk hukum yang
mempunyai derajat lebih tinggi dan fundamental sebab landasan otoritas serta
sumber legitimasi bentuk hukum. Konstitusionalisme berasal dari digunakannya
konstitusi untuk hukum ada upaya menyelenggarakan negara, hal tersebut
memberikan pengaturan mengenai implementasi supremasi hukum pada
pemerintahan dengan seseorang. Konstitualisme mempunyai prinsip membatasi
kekuasaan serta memberikan aturan mengenai 2 hubungan yang saling
berhubungan. Contohnya hubungan antara masyarakat dan pemerintah serta
hubungan diantara suatu lembaga pemerintahan dengan lembaga pemerintahan
yang lain. .

Tindakan membentuk aturan perundang-undangan merupakan tindakan


membuat aturan yang meliputi beberapa tahap seperti tahap merencanakan,
menyusun, membahas, mengesahkan atau menetapkan, serta pengundangan.
Berlakunya UU No 12 tahun 2011 mengenai pembentukan peraturan perundang-
undangan yang memiliki tata urutan dengan sistematis diantaranya UUD 1945,
ketentuan majelis permusyawaratan rakyat, UU atau peraturan pemerintah yang
mengganti UU, aturan pemerintah, aturan Presiden, aturan daerah provinsi serta
aturan daerah kota atau Kabupaten. Partisipasi masyarakat dalam membentuk UU
yang merupakan aktualisasi dari perwujudan demokrasi, memiliki tujuan untuk
kesejahteraan serta kebahagiaan warga negara sehingga penguasa tidak memakai
kekuasaan yang telah ditetapkan. Pada ilmu yang berlaku dan yang mempunyai
karakter responsif dalam proses pembuatan serta mempunyai sifat partisipatif,
hukum berkarakter aspiratif memiliki arti yaitu materi yang relevan dengan
keinginan masyarakat yang dilayani. Oleh karena itu bisa dinilai sebagai
kristalisasi dari keinginan masyarakat. Aturan pelaksanaan serta aturan otonom
dengan terdapatnya delegasi kebijakan pada upaya membentuk aturan perundang-
undangan merupakan pelimpahan kebijakan dengan menciptakan aturan
perundang-undangan yang dijalankan oleh aturan perundang-undangan yang
mempunyai derajat lebih tinggi pada aturan perundang-undangan yang
mempunyai derajat lebih rendah. Negara hukum mempunyai asas wet en
rechtmatigeheid van bestuur atau asas mengenai pemerintahan sesuai dengan UU
serta cara yang dilandasi oleh hukum.

Pada masa Yunani, konstitusi merupakan kerangka kehidupan politik yang


mempunyai berbagai kumpulan hukum. Konstitusi di kota Athena dinilai sebagai
sekumpulan peraturan atau adat kebiasaan yang hanya semata – mata. Di abad VII
atau masa klasik, munculah Piagam Madinah ataupun Konstitusi Madinah yaitu
peraturan dasar mengenai penataan kehidupan bersama yang dilakukan di
Madinah dan ditempati oleh golongan atau kelompok Yahudi, Islam serta Kristen.
Di dalam konstitusi Madinah terdapat kebebasan pendapat, hak bebas dalam
berkeyakinan, keharusan dalam hidup bermasyarakat serta memberikan
pengaturan mengenai kepentingan umum. Di abad XVII, bangsawan yang berasal
dari Inggris memenangkan pada revolusi istana yang sebelumnya sudah
mengakhiri kekuasaan raja yang absolut serta menggantinya dengan sistem
parlemen sebagai pihak yang memegang kedaulatan.

Indonesia mempunyai konstitusi yang biasa disebut dengan UUD 1945


yang dirancang pada 29 Mei 1945 sampai 16 Juli 1945 oleh BPUPKI (Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia), konstitusi Indonesia
disahkan oleh PPKI (Penyelidik Persiapan Kemerdekaan Indonesia) di tanggal 18
Agustus 1945 serta sudah menjadi negara yang bersifat modern sebab sudah
mempunyai sistem ketatanegaraan. Adapun 4 macam prosedur dalam perubahan
konstitusi secara pembaruan dan amandemen yaitu siding badan legislatif,
referendum, negara bagian pada negara federal serta perubahan yang dijalankan
pada sebuah konvensi.

PENUTUP

Konstitusi dapat disimpulkan yaitu sekumpulan asas atau prinsip yang


mengatur kekuasaan lembaga penyelenggara negara dengan mekanisme hubungan
antar warga, fungsinya ialah sebagai dokumen negara serta instrumen untuk
pembentukan sistem hukum serta sistem politik negara. Yang mempunyai tujuan
diantaranya guna memberikan batasan terhadap kesewenang-wenangan
pemerintah, memberikan jaminan terhadap hak masyarakat yang diperintah, serta
menetapkan implementasi kekuasaan yang bersifat berdaulat. Konstitusi yang
ideal ialah konstitusi demokratis yang didalamnya terdapat prinsip penempatan
masyarakat sebagai sumber pokok kedaulatan, mengandung fungsi dalam
mewujudkan prinsip konstitusi demokrasi yang dilandasi dengan check dan
balance. Konstitusi di Indonesia menjelaskan jika negara hukum yang mempunyai
maksud serta tujuan untuk mewujudkan kepastian hukum serta tata tertib hukum
sebagai jalan hidup organisasi yang berlandaskan hukum, konstitusi disebut juga
dengan Undang – Undang Dasar dan keberadaan nya dapat melahirkan suatu
negara yang demokratis. Partisipasi wagra negara pada proses membentuk
undang-undang termasuk penerapan dari perwujudan demokrasi dengan tujuan
untuk kesejahteraan dan kebahagiaan warga negara agar penguasa tidak memakai
kekuasaan yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. 2020. Hukum Konstitusi. Universitas Islam Indonesia.


https://repository.ung.ac.id/get/karyailmiah/6325/Fence-M-Wantu-Buku
-Hukum-Konstitusi-Menyongsong-Fajar-Perubahan-Konstitusi-Indonesia
-Melalui-Pelibatan-Mahkamah-Konstitusi.pdf. Diakses pada 15 Oktober
2021.

Mudzhar, Muhammad, Atho. 2015. Perubahan Konstitusi dan Reformasi


Ketatanegaraan Indonesia. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta. http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/citahukum/article/view/1843.
Diakses pada 15 Oktober 2021.

Santoso, Agus. 2013. Perkembangan Konstitusi Di Indonesia. Universitas Widya


Gama Samarinda. https://jurnal.uns.ac.id/yustisia/article/view/10168.
Diakses pada 15 Oktober 2021.

Widodo, Ekatjahjana. 2015. Negara Hukum, Konstitusi, Dan Demokrasi.


Universitas Negeri Jember.
https://ura.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/72048/F.%20H_Jurnal
Bayu%20Dwi%20Anggono_Telaah%20Peran%20Partai%20Politik.pdf?
sequence=1. Diakses pada 15 Oktober 2021.
PEMBAHASAN

I. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Konstitusi

Konstitusi menurut KBBI ialah berbagai aturan serta ketentuan tentang


ketatanegaraan diartikan sebagai UUD sebuah negara. Menurut sejarah Yunani
konstitusi mempunyai hubungan yang erat dengan istilah Resblica constituere
sehingga muncul semboyang yang berbunyi “Prinsep Legibus Solutus est, Salus
Publica Supreme Lex” memiliki arti yaitu hanya raja yang mempunyai hak untuk
melakukan penentuan organisasi atau struktur dari pada negara serta satu-satunya
pihak yang membuat UU, sejak dimulainya Oliver Cromwell (Lord Protector)
kerajaan Inggris yang menjadikan UUD sebagai media pemerintahan atau “ius
trusment of government” artinya UUD dibentuk sebagai pedoman dalam
memberikan perintah sehingga terdapat identifikasi serta konstitusi UUD. Negara
yang mendasarkan demokrasi konstitusionalnya yang mempunyai fungsi khusus
ialah memberikan batasan kekuasaan pemerintah, oleh karena itu dalam
menyelenggarakan kekuasaan tidak dijalankan dengan cara penuh kesewenang-
wenangan serta akan lebih terjamin yang dinamakan dengan konstitualisme,
konstitualisme termasuk suka kumpulan aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat
serta diharapkan akan menjamin kekuasaan yang digunakan agar tidak
disalahgunakan dengan cara membagi kekuasaan. Adapun fungsi dari konstitusi
ialah fungsi yang menentukan serta yang membatasi kekuasaan organ negara,
fungsi yang mengatur mengenai hubungan kekuasaan pada organ negara, fungsi
pemberian ataupun sumber legitimasi pada kekuasaan negara maupun aktivitas
dalam menyelenggarakan kekuasaan negara, fungsi pengalih dan penyalur
kewenangan yang berasal dari sumber kekuasaan masyarakat pada organ dalam,
fungsi simbolik sebagai fungsi pemersatu, fungsi simbol spasi keagungan
kebangsaan dan juga rujukan identitas, fungsi simbolik sebagai pusat upacara,
fungsi digunakan sebagai sarana mengendalikan keluarga supaya lebih baik pada
artian yang sempit hanya di sektor politik adapun dalam artian yang lebih luas
meliputi bidang ekonomi dan sosial, serta fungsi sebagai sarana perekayasaan
serta pembaruan Warga. Nilai dari konstitusi diantaranya nilai nominal, nilai
normatif serta nilai semantik. Konstitusi mempunyai tujuan guna memberi
pengawasan serta pembatasan pada kekuasaan politik, guna melakukan
pembebasan kekuasaan dari kontrol yang dilakukan oleh para pemimpin,
melakukan penetapan batas kekuasaan untuk pemimpin, serta untuk mengatur
jalannya kekuasaan.

II. Sejarah Perkembangan Konstitusi

Istilah konstitusi bersumber dari istilah bahasa Perancis ialah constituer artinya
mewujudkan jika dari bahasa Inggris ialah constitution, serta dari bahasa Latin ialah
dua gabungan kata yaitu cume dan statuere. Konstitusi secara umum memiliki
sifat formil serta materiil, formil yang maknanya konstitusi yang tertulis dan
materiil yang artinya isi konstitusi pada dasarnya menyangkut hal bersifat dasar
bagi rakyat serta negara. Perkembangan ketatanegaraan Indonesia ada 4 macam
diantaranya periode 18 Agustus 1945 hingga 27 Desember 1949, Periode 27
Desember 1949 hingga 17 Agustus 1950, Periode 17 Agustus 1950 hingga 5 Juli
1959, serta Periode 5 Juli 1959 hingga sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai