Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu titik sentral dalam konstitusionalisme adalah masalah hak asasi
manusia.Dalam kaitan ini, konstitusi memiliki peran penting yang tidak hanya sekedar
melakukanjamninan dan proteksi secaratertulis,melainkan pula menyediakanberbagasaya nilai
yangdigunakan oleh lembaga regulasi dalam interpretasi serta elaborasi hak-hak
tersebut.Penempatan hak asasi manusia dalam konstitusi tidak sendiri-mata
karenanyasebagai hak-hak mendasar yang bersifat mendasar,melainkan pula sebagaihak-
hakkonstitusional yang tertinggi.SejakRancanganUndang-UndangDasar
dibahasaolehBPUPKIpadarentangwaktuJuni-Juli 1945 sampai dilakukannya Perubahan
Ketiga UUD 1945, ide pengujiankonstitusional oleh organ pengadilan yang biasa disebut
Mahkamah konstitusi (peradilantinjauan pada itu konstitusionalitas dari hukum) memang
belum diterima dan dilembagakan diIndonesia.Bersamaandengan bergulirnya reformasi
dantumbangnyarezim pesananbaru pada tahun1998, muncul ide untuk melakukan reformasi
hukum secara besar-besaran, salah satuyang pagar prinsip dan dasar dari kehendak
sayatu adalah melakukan perubahanterhadap UUD 1945 yang selama inidianggap sebagai
sumber munculnya otoritarianismekekuasaan, baik pada masa orde lama maupun pada masa
orde baru.Setelah melalui pembahasan dan penjelasan yang cukup panjang, sejak masa
pembahasanperubahankedua(tahun2000)hingga
masapembahasanperubahanketiga(tahun2001)maka melalui pengesahan Perubahan Ketiga UUD
1945 padatahun 2001,dibentuklahsuatu organ kekuatan kehakiman bernama Mahkamah
Konstitusi yang berdirisendiridi luar Mahkamah Agung dan bersama-sama dengan
MahkamahAgung melaksanakankekuasaan kehakiman.Berdasarkan pasal 24c ayat (1) UUD
1945, Mahkamah Konstitusi punya 4kewenangan, yaitu:1. Menguji undang-undang terhadap
UUD;2. Memutus sengketalembaga kewenangannegara yangkewenangannya
diberikanolehUUD;3. Memutus pembubaran partai politik;4. Memutus argumen tentang hasil
pemilu.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran Konstitusi?
2. Apa yang dimaksud dengan pengujian konstitusi?
3. Bagaimana Tolak Pengukuran Perlindungan?
4. Bagaimana hubungan Mahkamah Konstitusi dengan HAM?
1,3 Tujuan Penulisan
1. Agar mengetahui peran Konstitusi.
2. Agar mengetahui pengertian pengujian Konstitusi.
3. Agar mengetahui tolak ukur penjara.
4. Agar mengetahui hubungan Mahkamah Konstitusi dengan HAM.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teoritik

2.1.1 Pengertian Konstitusi dan Hak Asasi Manusia

Dalam Bahasa latin, kata konstitusi merupakan gabungan dari doa kata, yaitu air mani dan patung.
Kume adalah sebuah preposisi yang berarti “bersamadengan…”, sedangkan patung berasal
dari kata sta yang membentuk katakerja pokok menatapyang berarti berdiri. Atas dasaritu, kata
patung punyaarti “membuat sesuatu agar berdiri atau mendirikan/menetapkan”.Dengan demikian,
bentuk tunggal (konstitusi) berarti mengatur sesuatusecara bersama-samadan bentukjamak
(konstitusi)berarti segalasesuatuyang telah ditetapkan. Hak Asasi Manusia (HAM)adalah hak-
hakdasar yang dimiliki setiap pribadi manusia sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir.
Sedangkan pengertian HAM menurut perserikatanbangsa-bangsa (PBB)adalah hakyangmelekat
dengankemanusiaan kita sendiri, yang tanpa hak itukita mustahilhidup sebagai manusia.

2.1.2 Konstitusi dan Hak Asasi Manusia

Salah ssatu titiksentral dalamkonstitusionalisme adaitu masalahhak asasimanusia.Dalam kaicokelat


ini, konstitusi memiliki peran penting, yang bukan hanya yamelakukan jaminan dan
proteksi secara tertulis, melainkan pula menyediakanberbagai nilai yang digunakan oleh
lembaga pengadilan dalam interpretasi sertaelaborasi hak-hak tersebut. Artikel ini menjelaskan
hubungan antara konstitusi danhakasasimanusia, yangmencakupmasalahisi danpengertianhakasasi
manusia,tempathakasasi manusiadalamkonstitusi,termasukdalamUUD 1945,sertaakibatpengaturan
hak asasi manusia dalam konstitusi. Artikel ini menegaskan bahwapemindahan hak asasi
manusiadalam konstitusi tidak sendiri-mata karenanyasebagai hak-hak fundamental yang
bersifat mendasar, melainkan pula sebagai hak-hakkonstitusional yang tertinggi.

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Peran Konstitusi

1. Konstitusibertujuanuntuk memberikankekerasansekaliguspengawasan terhadapkekuatan politik.


Tujuan ini berfungsi untuk membatasi kekuasaan penguasasehingga tidak banyak melakukan
tindakan yang merugikan masyarakat.

2. Konstitusi bertujuanuntuk melepaskan kontrol kekuatan dari penguasaan sendiri.Bisajuga


memberikan perlindungan terhadapHakAsasi Manusia (DAGING)sehinggadenganadanya
konstitusimakasetiappenguasadanmasyarakatwajibmenghormatiHAM dan berhak mendapatkan
perlindungan dalam melakukan haknya.

3. Konstitusi bertujuan memberikan batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa dalam


berjalan kekuasaannya. Selain memberikan batasan-batasan untuk penguasadalam
larikekuatanya,halini juga bertujuan untuk saya berikan pedomaan bagi penyelengara negara agar
negara berdiri kokoh.
3.2 Pengujian PengujianPengujiankonstitusional diIndonesiamencakup pengujiansecaramateriil
danjugapengujiansecaraformil. Pengujianmateriilditujukanuntuk mengujibahanatauisidaripada
suatu undang-undang yang dipersoalkankonstitusionalitasnya. Sedangkanpengujian formil
ditujukan pada pengujian yang lihat dari aspek prosedur danberwenang pembentukannya.
Pengujian materiil akan menimbulkan konsekuensiberupa pembatalan (pembatalan) terhadap
bahan atau isi daripada undang-undangyang diujiapabila materitersebut
dinyatakaninkonstitusional (pembatalansebagian).Sementara pengujian formil akan
menimbulkan konsekeunsi berupa pembatalanterhadap keseluruhan undang-undang yang di
uji karena hal itu berkenan dengan berwenang dan prosedur pembentukannya. Manakala terdapat
cacat kewenangan atau cacat prosedur pembentukannya.suatu undang-undang sebuah undang-
undang tersebut tidak memenuhi syarat untuk menjadi undang-undang dan oleh karna nya di
batalkan secara keseluruhan.

Dalam prakteknya melaksanakan kewenangan pengujian undang-undang,


ternyataMKmembuat variasihukum laporan denganrambu-rambudalam pengujianmateriil ini.
Terobosan yang selanjutnya menjadi yurisprudensi di MK itu
terukiruntukpertamapertamaketikaMKmelakukan pengujianmateriilatasbeberapapasaldariUU
Tidak.20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan dalam masalah No.001-021-022/PUU-I/2013.Dilihat
dari segi dimensi waktu pengujiannya, pengujian konstitusional yangdilakukanoleh
MKRIpadaprinsipnya tergolongkedalam jenis posteriori tinjauan,yaitu suatupengujian terhadap
undang-undangyang telah lulusdan diundangkan,halmana berlainandari praktik yang berlaku di
Perancis yang justru khas denganpengujian RUU-nya (sebuah apriori tinjauan/konstitusional
pratinjau ). Adapun jika mengajkan syatu pengujian atas RUU yang telah di setujui Bersama oleh DPR
dan presiden tetapi belum di setujui dan belum diundangkan maka hal itu harus diletakan dalam
bingkai kononaltitusi

memuat semua ketentuan normative yang diperlukan dalam rangka penataan kehidupanbernegara.
ASntuk melakukan tempat konstitusi diperlukan metode dan tekniktertentu yang dapat
dipertanggung jawabkan secara rasional dan ilmiah, sehinggaupayakonstitusi konstitusisesuai
denganperjanjianzaman perkembangan zamanyangadadantidak bertentangandengan semangat
rumusan konstitusi yang lazim digunakandalam rumusan normatif (Jimly Asshiddiqie, 1998: 16).
Jarak dirumuskannya dandibentuk satu konstitusidengan diterapkanatau
diaplikasikannyakonstitusi pada masayang jauh berbeda, melahirkan aliran-aliran
denganpendapat atau pandangan atausungguh konstitusional secara teoritis yang bertolak
belakangsatu dengan…

Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan; (4)Putusan No 27/PUU-IX/2011tentang


pengujian Undang-Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pertama , hakuntuk maju
diri, hak atas pengakuan danJaminan ataskepastian hukum, hak untuk mendapatkan
kesempatan yang sama dalampemerintahandanhak untukbebasdariperlakuan
yangbersifatdiskriminatifmerupakan DAGING yang dijamin dan dilindungi melalui Pasal28C ayat
(2),Pasal28D Ayat(1),Pasal28D Ayat(3),danPasal 28SayaSEBUAHyat (2)UUD1945.Sementara,melalui
ketentuanPasal60 hurufg Undang-undangTidak12 tahun2003, yang berisi larangan menjadi
anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi,DPRD Kabupaten atau Kota bagi mereka yang “bekas
anggota organisasiterlarang Partai Komunis Ind…

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Sementara dalampelaksanaannya, Pemerintah


dan DPR justru menerbitkan Undang-
UdangNomor13Tahun2003tentangKetenagakerjaan,dimanabeberapaketentuanUndang-Undang
dimaksud dinilai telah bang hak konstitusional yangdimuat dalam Pasal 28 D ayat (2) UUD
1945. Ketentuan yang dimaksudadalah : Pasal 29 Ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), dan (8); Pasal
64; Pasal 65SEBUAHyat(1), (2),(3), (4),(5), (6),(7),(8), dan(9);Pasal 66SEBUAHyat (1),(2),
(3)dan(4).Pada pokoknya,ketentuantersebutmengatur sepuluhBausistem outsourcing.Sistem ini
menggunakan Perjanjian KerjaWaktuTertentu. Perjanjian KerjaWaktu Tertentu jelas tidak
menjamin adanya keamanan pekerjaan , tidak adanya…

BAB IV

PENUTUP4.1 Kesimpulan

Salah satutitiksentral dalamkonstitusionalisme adalahmasalah hakasasimanusia.


Dalamkaitanini,konstitusimemilikiperanpenting,yangbukanhanyaya melakukanJaminan dan
proteksisecara tertulis, tertulis melainkanpula menyediakanberbagai nilai yang digunakanoleh
lembaga pengadilandalaminterpretasisertaelaborasihak-haktersebut.
Artikelinimenjelaskanhubungan antara konstitusi dan hak asasi manusia, yang
mencakupmasalahisidan pengertian hakasasi manusia,tempathak asasimanusiadalam
konstitusi,termasukdalam UUD1945,serta akibatpengaturanhakperlindungan manusia dalam
konstitusi. Konstitusi memberikan pengawasan, kekerasan, buupun perlindunganterhadap
Hak Asasi Manusia. Dilihat dari segi dimensi waktu pengujiannya,…

Anda mungkin juga menyukai