Anda di halaman 1dari 12

Proyek Trailer

Novel
Bumi Manusia
Sinopsis Identitas Novel
Buku ini bercerita tentang perjalanan seorang tokoh Judul Novel : Bumi manusia
bernama Minke. Minke adalah salah satu anak
pribumi yang sekolah di HBS. Pada masa itu, yang
dapat masuk ke sekolah HBS adalah orang-orang
Penulis Novel : Pramoedya
keturunan Eropa. Minke adalah seorang pribumi yang Ananta Toer
pandai, ia sangat pandai menulis. Tulisannya bisa
membuat orang sampai terkagum-kagum dan dimuat Penerbit: Lentera Dipantara,
di berbagai Koran Belanda pada saat itu. Sebagai Jakarta Timur
seorang pribumi, ia kurang disukai oleh siswa-siswi
Eropa lainnya. Minke digambarkan sebagai seorang Isi : 535 halaman
revolusioner di buku ini. Ia berani melawan
ketidakadilan yang terjadi pada bangsanya. Ia juga Tahun Terbit 2011 cetakan
berani memberontak terhadap kebudayaan Jawa, ke-17
yang membuatnya selalu di bawah.
Mengungkapkan maksud Pengarang terhadap
kehidupan dalam novel

Melalui buku ini, Pramudya menggambarkan bagaimana keadaan pemerintahan kolonialisme Belanda pada saat

itu secara hidup. Pram, menunjukan betapa pentingnya belajar. Dengan belajar, dapat mengubah nasib. Seperti di

dalam buku ini, Nyai yang tidak bersekolah, dapat menjadi seorang guru yang hebat bagi siswa HBS dan Minke.

Bahkan pengetahuan si nyai itu, yang didapat dari pengalaman, dari buku-buku, dan dari kehidupan sehari-hari,

ternyata lebih luas dari guru-guru sekolah HBS.


Mengungkapkan maksud Pengarang terhadap kehidupan dalam novel

Melalui buku ini, Pramudya menggambarkan bagaimana keadaan pemerintahan kolonialisme Belanda pada saat

itu secara hidup. Pram, menunjukan betapa pentingnya belajar. Dengan belajar, dapat mengubah nasib. Seperti di

dalam buku ini, Nyai yang tidak bersekolah, dapat menjadi seorang guru yang hebat bagi siswa HBS dan Minke.

Bahkan pengetahuan si nyai itu, yang didapat dari pengalaman, dari buku-buku, dan dari kehidupan sehari-hari,

ternyata lebih luas dari guru-guru sekolah HBS.


Menganalisis isi novel berdasarkan unsur intrinsiknya
• Tema : Tentang kisah percintaan seorang pemuda keturunan priyayi Jawa
dengan seorang gadis keturunan Belanda
• Alur :
• Tokoh :
• Penokohan :
• Latar:
• Sudut pandang:
• Gaya Bahasa:
• Amanat:
Unsur Kebahasaan Novel
1. Penggunaan bahasa baku
Novel umumnya menggunakan bahasa baku yang sesuai dengan kaidah ejaan, tata bahasa, dan kosa kata yang
berlaku. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas dan kredibilitas novel sebagai karya sastra yang dihargai.

2. Kalimat Lampau
Unsur kebahasaan selanjutnya di dalam novel adalah kalimat lampau, yang artinya menggunakan kalimat lampau.
Apa itu kalimat lampau? Kalimat lampau adalah kalimat yang menyatakan peristiwa yang telah lewat atau terjadi di
masa lalu. Baik itu peristiwa yang terjadi beberapa jam yang lalu, terjadi kemarin, terjadi minggu lalu, atau
beberapa dekade yang telah lewat. Unsur kebahasaan novel memang sering menggunakan kalimat masa lampau
seperti ini.

3. Kata Ganti Orang


Kata ganti orang adalah salah satu kaidah kebahasaan novel yang sering kita temui. Istilah lain dari kata ganti orang
adalah pronomina persona. Nah, dalam praktiknya, kata ganti orang ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kata ganti
orang pertama, kata ganti orang kedua, dan kata ganti orang ketiga. Berikut ini adalah contohnya; “Hari ini aku mau
main ke rumahmu dong. Orang tuamu ada di rumah gak?” “Main aja ke sini. Kebetulan mereka juga lagi pergi ke
luar kota” Dari percakapan tersebut bisa ditemukan berbagai macam kata ganti, seperti “aku”, “-mu”, hiingga
“mereka”.
4. Peribahasa
Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup, atau aturan
tingkah laku. Dalam sebuah novel, peribahasa sifatnya opsional, boleh dicantumkan atau tidak. Peribahasa erat kaitannya
dengan budaya di daerah tertentu, maka dari itu peribahasa tidak bisa diterjemahkan dalam bahasa lain dengan makna dan nilai
ajaran yang sama. Contoh peribahasa seperti, “karena nila setitik, rusak susu sebelanga,” artinya satu kesalahan bisa membuat
semuanya kacau.
5. Majas
Majas merupakan bagian dari gaya bahasa. Majas adalah kekayaan bahasa dengan memakai ragam tertentu untuk memperoleh
efek baik secara lisan maupun tertulis.
6. Konjungsi Temporal
Unsur kebahasaan selanjutnya adalah konjungsi temporal, yaitu kata hubung yang menerangkan hubungan waktu antara satu
peristiwa dengan peristiwa lainnya di dalam cerita yang dibangun pada novel. Sehingga konjungsi temporal secara sederhana
adalah kata hubung yang menjelaskan keterangan waktu. Jika menjumpai kalimat atau dialog pada novel yang menggunakan
kata hubung yang menunjukan waktu, maka memenuhi unsur konjungsi temporal.
7. Penggunaan dialog
Novel banyak menggunakan dialog atau percakapan antara tokoh untuk mengungkapkan karakter, emosi, atau informasi.
Dialog dapat berupa dialog langsung atau dialog tidak langsung. Dialog langsung adalah dialog yang ditulis apa adanya seperti
yang diucapkan oleh tokoh, sedangkan dialog tidak langsung adalah dialog yang diringkas atau diubah oleh pengarang.
Alasan Merekomendasikan Novel Tersebut
1. Jalan ceritanya menarik selain mengangkat tentang hubungan percintaan, novel ini juga
mengangkat latar sejarah penjajahan Belanda di Indonesia, mengisahkan perjuangan hidup
kaum pribumi agar tidak mudah diremehkan oleh kaum Belanda kala itu.
2. Bahasa yang digunakan yaitu bahasa Belanda, Indonesia baku, dan Jawa. Mengajarkan
banyak kosa kata dari 3 bahasa dan cara pelafalannya.
3. Jumlah tokohnya banyak sehingga masing-masing siswa di kelas dapat ikut serta berperan.
4. Latar tempat pada novel banyak sehingga dalam pembuatan trailer video dapat memiliki
banyak opsi pengambilan video atau shutting.
5. dst….
Rencana pembagian tugas Proyek Novel “Bumi Manusia”
1. Sutradara

Anda mungkin juga menyukai