Anda di halaman 1dari 6

STRUKTURALISME AMERIKA

1. ROHIMA NUR AZIZA AL HAKIM (F013221011)


2. UPI LAILA HANUM (F013221012)

HASANUDDIN UNIVERSITY
MAKASSAR
2022
Strukturalisme Amerika

Linguistik struktural berkembang


sebagai akibat ketidakpuasan para
peneliti bahasa terhadap aliran
tradisional. Untuk memahami Jadi bahasa didudukkan sebagai bahasa,
bahasa secara utuh, harus dikaji tanpa ditambahi beban apapun.
strukturnya (bagian internal
bahasa)

Franz Boas

Erward Sapir

Leonard Bloomfield
Strukturalis Amerika

1
Boas berpendapat, diantara aspek-aspek kebudayaan
yang dapat dipelajari dengan baik adalah bahasa.
Bahasa merupakan sarana yang tepat untuk
mempelajari kebudayaan itu dengan jelas.

Buah pemikirannya tentang linguistik


strukturalisme:
1) kategori gramatikal, 2) pronomina kata
ganti, 3) verb (kata kerja).
Strukturalis Amerika
2

Sapir membuat batasan akan bahasa itu adalah


suatu metode yang semata-mata digunakan
oleh manusia dan tidak bersifat naluri yang
digunakan mengkomunikasikan ide, perasaan,
dan keinginan dengan menggunakan sistem
lambang secara sukarela.

Buah pemikiran tentang linguistik


strukturalis:
1) unsur-unsur tuturan, 2) bunyi bahasa, 3)
bentuk bahasa, 4) bahasa-ras dan
kebudayaan.
Strukturalis Amerika

3 1. Sentence type (tipe kalimat), — kalimat


berita, kalimat tanya, dan sebagainya.
Bloomfield membagi bentuk grammar ke dalam 3 2. Construction (konstruksi). Konstruksi ini
kelas: dinamakan Syntax kalau tidak terdapat
1. sentence type (tipe kalimat), 2. construction bentuk terikat di antara konstituennya,
(konstruksi), 3. subtitution (subtitusi) contoh: John ran; Ita sleept. Dan
dinamakan morfologi, apabila
konstituennya terdiri dari bentuk terikat,
seperti: – ess dalam bentuk duke + ess —
ducess – lion + ess – lioness
3. Substitution (subtitusi), apabila bentuk
gramar itu merupekan suatu bentuk
penggantian konvensional terhadap salah
satu kelas dari bentuk lain, contoh:
pronouns (kata ganti)
Teori kebahasaan struktural mempunyai asumsi dan
hipotesis tentang bahasa berdasarkan pada hasil
pemakaian yang otonom tentang bahasa (tidak ada
campur tangan filsafat dan logika). Asumsi dan hipotesis
tentang bahasa diuji atau diverifikasi dengan data
bahasa, baik yang berbentuk lisan maupun tulisan.

Thank You

Anda mungkin juga menyukai