MAILANDA
2306124
DEFINISI
KEPEMIMPINAN
Pengertian Kepemimpinan
Menurut Para Ahli
•Menurut Stoner, Kepemimpinan
adalah Sebuah proses dalam
mengarahkan atau memengaruhi
kegiatan terkait sebuah organisasi atau
kelompok demi mencapai tujuan
tertentu.
•Menurut
Wahjosumidjo, Kepemimpinan
merupakan kemampuan dalam diri
seseorang dan mencakup sifat-sifat,
seperti kepribadian, kemampuan, dan
kesanggupan. Kepemimpinan tidak
dapat dipisahkan dari gaya, perilaku,
dan kedudukan pemimpin bersangkutan
dan interaksinya dengan para pengikut
03/02/2024
serta situasi.
• Menurut Sondang P. Siagian, Kepemimpinan dapat
diartikan sebagai kemampuan seseorang saat menjabat
sebagai pimpinan organisasi tertentu dalam memengaruhi
orang lain, khususnya bawahannya. Ini dilakukan supaya
mereka mampu bertindak dan berpikir sesuai dengan arahan
tertentu supaya tujuan dapat tercapai dengan mudah.
• Menurut Hemhiel dan Coons, Kepemimpinan adalah
perilaku individu ketika memimpin aktivitas dalam
kelompok atau organisasi untuk mencapai tujuan bersama
atau shared goal.
Kepemimpinan secara umum adalah sebuah
kemampuan yang terdapat di dalam diri seseorang untuk bisa
memengaruhi orang lain atau memandu pihak tertentu untuk
mencapai tujuan. Sementara itu, definisi pemimpin dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang memimpin.
Jadi, seorang pemimpin wajib memiliki kemampuan untuk
memengaruhi atau memandu sekelompok orang/pihak.
03/02/2024
TEORI KEPEMIMPINAN
1 .Teori Karakter
Dapat disimpulkan bahwa ada berbagai
Merupakan sebuah teori yang menitikberatkan karakter-karakter tertentu yang
mampu menyukseskan kepemimpinan. Contohnya seperti karakter fisik, perbedaan pendapat terkait teori
inteligensi, ketegasan, dan sebagainya. Teori ini dipercaya oleh banyak orang,
tetapi tak jarang dihampiri kritik, salah satunya terkait karakteristik fisik. Dalam
kepemimpinan. Namun, yang jelas,
teori karakter, fisik yang terlihat tegap dan kuat dianggap sebagai karakter kepemimpinan yang sukses tidak hanya
pemimpin terbaik. Tentu Anda tahu betul bahwa hal ini tidak sepenuhnya tepat.
Pasalnya, belum tentu orang yang terlihat kuat punya jiwa kepemimpinan yang berlandaskan pada faktor pemimpin
tinggi.
saja, tetapi juga para bawahan.
2 .Teori Perilaku
Dalam teori perilaku, dijelaskan mengenai beberapa perilaku yang
mencerminkan karakter pemimpin. Perilaku tersebut terbagi menjadi dua yaitu
Job centered adalah sifat kepemimpinan yang berfokus pada pekerjaan.
Sementara itu, employee centered berfokus pada kondisi para karyawan atau
bawahan di sebuah proyek.
3. Teori Kepemimpinan Situasional
Teori yang dikembangkan oleh Hersey dan Blanchard ini memiliki titik berat
pada kematangan para pengikut atau bawahan. Kesuksesan suatu tujuan
bergantung pada matang-tidaknya para bawahan, maka dari itu pemimpin
diharapkan mampu menganalisis apakah para bawahannya sudah cukup matang 03/02/2024
atau belum.
FUNGSI KEPEMIMPINAN
Hamdani Nawawi dalam bukunya yang berjudul Kepemimpinan yang Efektif menjelaskan berbagai
macam fungsi kepemimpinan sebagai berikut :
1 .Fungsi Instruktif
Fungsi ini menempatkan pemimpin sebagai pengambil keputusan dan pemberi tugas terhadap para
bawahannya. Sementara itu, para bawahan bertugas untuk menjalankan segala instruksi yang diperintahkan
oleh para pemimpin.
2. Fungsi Konsultatif
Fungsi konsultatif sifatnya dua arah. Bawahan dapat berkonsultasi pada pemimpin untuk mencari jalan
terbaik dalam mencapai tujuan bersama. Pemimpin diharapkan cukup bijak dan punya pengetahuan terkait hal
yang sedang dikerjakan supaya bisa mengarahkan bawahannya dengan baik.
3. Fungsi Partisipasi
Dalam fungsi ini, pemimpin mampu mengaktifkan partisipasi para pesertanya sehingga mereka juga turut
berpartisipasi dan berinisiatif dalam suatu proyek. Para bawahan tidak hanya sekadar menjalankan perintah
saja.
4. Fungsi Delegasi
Dalam fungsi delegasi, pemimpin mampu untuk mendelegasikan suatu wewenang kepada orang lain yang
memang sesuai dengan tugas tersebut. Bukan hanya mampu memerintah, ia juga harus mampu untuk
mengetahui tugas-tugas yang cocok didelegasikan kepada bawahannya.
5. Fungsi Pengendalian
Fungsi pengendalian berarti pemimpin mampu untuk mengendalikan segala aktivitas bawahannya agar
efektif bertugas untuk mencapai tujuan dan tidak keluar jalur. Dalam menjalankan
03/02/2024 fungsi ini, dibutuhkan
pemimpin yang tegas dan juga pemimpin yang teliti dalam mengamati bawahannya.
Apa tujuan dari kepemimpinan di sebuah
TUJUAN KEPEMIMPINAN ? bawahan atau organisasi?
Berikut tujuan-tujuan yang harus dipahami
untuk menyukseskan proses ini.
1. Mencapai Tujuan
Kepemimpinan merupakan sebuah hal yang
dibutuhkan dalam perusahaan/kelompok
supaya tujuan dapat tercapai.
Tanpa adanya satu pun pihak yang berjiwa
pemimpin, tujuan sulit untuk dicapai karena
tidak ada sosok yang bisa dijadikan pegangan.
2. Memotivasi Orang Lain
Tujuan lain dari kepemimpinan adalah untuk
memotivasi orang lain agar bisa melakukan
sebuah hal dengan baik dan memaksimalkan
kemampuan.
03/02/2024
1. Gaya Kepemimpinan Otokritis (Autocratic
Leadership)
Pemimpin yang bertindak sebagai diktator
terhadap anggota-anggota kelompoknya.
Pemimpin otokritis adalah pemimpin yang
memiliki wewenang dari suatu sumber,
pengetahuan, kekuatan, atau kekuasaan untuk
memberikan penghargaan ataupun menghukum.
Seorang pemimpin yang otokritis ialah seorang
pemimpin yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Menganggap organisasi sebagai milik
pribadi.
2. Mengidentikkan tujuan pribadi dengan
tujuan organisasi.
3. Menganggap bawahan sebagai alat semata-
mata.
4. Tidak mau menerima kritik, saran, dan
pendapat
5. Terlalu bergantung pada kekuasaan
formalnya.
6. Dalam tindakan sering mempergunakan
pendekatan yang mengandung unsur
03/02/2024 paksaan dan punishing (bersifat
menghukum).
2. Gaya Kepemimpinan Militeristis
(Militarism Leadership)
Gaya militeristis adalah gaya
kepemimpinan yang menggerakkan
pegawainya dengan cara yang bergantung
pada jabatannya, serta menuntut disiplin
yang tinggi dan kaku. Seorang pemimpin
yang bertipe militeristis adalah seorang
pemimpin yang memiliki sifat-sifat seperti
berikut :
1. Lebih sering mempergunakan sistem
perintah.
2. Senang bergantung pada pangkat dan
jabatannya.
3. Senang pada formalitas yang berlebih-
lebihan.
4. Menuntut disiplin yang tinggi dan
kaku dari bawahan
5. Sukar menerima kritikan dari
bawahannya.
03/02/2024 6. Menggemari upacara-upacara untuk
berbagai keadaan.
3. Gaya Kepemimpinan Paternalistik
(Paternalistic Leadership)
Gaya kepemimpinan paternalistik adalah
gaya kepemimpinan yang mengayomi, karena
menganggap pegawainya tidak bisa
mengambil keputusan sendiri selalu
bergantung kepada pimpinan dan selalu
melindungi. Ciri-ciri gaya kepemimpinan
paternalistik adalah sebagai berikut :
1. Menganggap bawahannya sebagai
manusia yang tidak dewasa.
2. Bersikap terlalu melindungi (overly
protective).
3. Jarang memberikan kesempatan kepada
bawahan nya untuk mengambil inisiatif
dan mengambil keputusan.
4. Jarang memberikan kesempatan kepada
bawahannya untuk mengembangkan
daya kreasi dan fantasinya (Tambunan
dalam Sadikin dkk, 2020, hlm. 119).
5. Sering bersikap mahatahu.
03/02/2024
4. Gaya kepemimpinan karismatis
(Charismatic Leadership)
Kepemimpinan karismatis adalah konsep yang
mengasumsikan bahwa karisma adalah suatu
karakteristik individu dari pemimpin. Karisma adalah
bentuk dari daya tarik interpersonal yang mengilhami
dukungan dan penerimaan. Pemimpin yang
cenderung karismatis cenderung memiliki
kepercayaan diri yang tinggi, keyakinan-keyakinan
dan cita-cita yang kuat, serta kebutuhan yang kuat
untuk mempengaruhi orang lain. Dengan begitu,
pemimpin karismatis memiliki daya penarik yang
sangat besar dan umumnya memiliki pengikut dalam
skala besar dan keikutsertaan anggota bersifat buta
serta sangat setia kepada pimpinannya. Adapun
karakteristik utama dari pemimpin karismatis adalah
sebagai berikut :
1. Percaya diri.
2. Suatu visi, suatu tujuan ideal yang mengajukan
suatu masa depan.
3. Kemampuan untuk mengungkapkan visi dengan
mudah.
4. Keyakinan kuat mengenai visi itu.
5. Perilaku yang diluar aturan.
6. Dipahami sebagai seorang agen perubahan.
03/02/2024
7. Kepekaan lingkungan.
5. Gaya Kepemimpinan Demokratis
(Democratic Leadership)
Gaya kepemimpinan demokratis disebut juga
dengan gaya kepemimpinan modern dan partisipatif.
Dalam pelaksanaan kepemimpinan, semua anggota
diajak berpartisipasi menyumbangkan pikiran dan
tenaga untuk mencapai tujuan organisasi. Pemimpin
yang bertipe demokratis memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Mengembangkan kreativitas anak buah.
2. Memberikan kesempatan kepada anak buah
untuk mengambil keputusan.
3. Mengutamakan musyawarah dan kepentingan
bersama.
4. Mengambil keputusan sesuai dengan tujuan
organisasi.
5. Mendahulukan kepentingan yang darurat
demi keselamatan jiwa. anak buahnya dan
keselamatan organisasi yang dipimpin.
6. Mengembangkan regenerasi kepemimpinan
(Tambunan dalam Sadikin dkk, 2020, hlm.
120).
7. Memperlus kaderisasi agar anak buahnya
lebih maju dan menjadi pemimpin masa
depan.
03/02/2024
8. Memandang semua masalah dapat
dipecahkan dengan usaha bersama.
03/02/2024