Anda di halaman 1dari 36

Uji Perbedaan Dua Sampel Berpasangan

Tabel 2 Panduan Memilih Statistik


Uji Perbedaan Dua Sampel Berpasangan
Dua Sampel
Kaidah
Data berskala
Prasyarat Berpasangan (Pair) Statistik

• Mc Nemar
• Nominal • Nonparametrik
(frekwensi dikotomi)
• Sign test
kedua data berskala
• Wilcoxon matched
interval/rasio akan
pairs
tetapi salah satu atau
• Ordinal • Marginal • Nonparametrik
kedua data
berdstribusi tidak Homogeneity
normal

kedua data
• Interval/Rasio · t-test of related • Parametrik
berdistribusi normal
Pengantar

 Dari Tabel 2 terlihat bahwa apabila datanya berskala ordinal maka statistik uji perbedaan
dua sampel berpasangan dapat dilakukan dengan menggunakan uji:
1) Sign test;
2) Wilcoxon matched pairs; atau
3) Marginal homogeneity.
 Apabila datanya berskala interval atau rasio dan berdistribusi normal, maka statistik uji
perbedaan dua sampel berpasangan dapat dilakukan dengan menggunakan uji t-test of
releted.
 Akan tetapi apabila datanya berskala interval atau rasio dan berdistribusi tidak normal,
maka statistik uji perbedaan dua sampel berpasangan dapat dilakukan dengan
menggunakan uji Wilcoxon matched pairs.
Contoh Kasus:
Uji Perbedaan Dua Sampel Berpasangan
 Dari Tabel 2 terlihat bahwa apabila datanya berskala ordinal maka statistik uji
perbedaan dua sampel berpasangan dapat dilakukan dengan menggunakan
uji: 1) Sign test; atau 2) Wilcoxon matched pairs; atau 3) Marginal
homogeneity.
 Apabila datanya berskala interval atau rasio dan berdistribusi normal, maka
statistik uji perbedaan dua sampel berpasangan dapat dilakukan dengan
menggunakan uji t-test of releted.
 Akan tetapi apabila datanya berskala interval atau rasio dan berdistribusi
tidak normal, maka statistik uji perbedaan dua sampel berpasangan dapat
dilakukan dengan menggunakan uji Wilcoxon matched pairs.
 Hasil uji normalitas data kemampuan awal (pretes), data pencapaian (postes),
data peningkatan (gain), dan data gain ternormalisasi (n_gain) kemampuan
penalaran siswa sebelum/setelah memperoleh pembelajaran berbasis masalah
disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 7.2 Tests of Normality • Dari Tabel 7.2 Tests of Normality dengan menggunakan
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) diketahui bahwa:

Statistic df Sig. Statistic df Sig. 1. data kemampuan awal (pretes) kemampuan penalaran
siswa sebelum memperoleh pembelajaran berbasis
.135 19 .200* .965 19 .664
Kemampuan awal masalah berdistribusi normal;
.218 19 .018 .913 19 .083
Pencapaian 2. data pencapaian (postes) kemampuan penalaran siswa
.136 19 .200* .948 19 .371 setelah memperoleh pembelajaran berbasis masalah
Peningkatan
.204 19 .037 .933 19 .200 berdistribusi tidak normal;
Gain
ternormalisasi 3. data peningkatan (gain) berdistribusi normal; dan

*. This is a lower bound of the true significance. 4. data gain ternormalisasi (n_gain) kemampuan
penalaran siswa setelah memperoleh pembelajaran
a. Lilliefors Significance Correction
berbasis masalah berdistribusi tidak normal pada taraf
singifikansi α = 0,05.
 Dari Tabel 7.2 Tests of Normality dengan menggunakan
uji Shapiro-Wilk (S-W) diketahui bahwa: 1) data
kemampuan awal (pretes) penalaran siswa sebelum
memperoleh pembelajaran berbasis masalah
berdistribusi normal; 2) data pencapaian (postes)
kemampuan penalaran siswa setelah memperoleh
pembelajaran berbasis masalah berdistribusi normal; 3)
data peningkatan (gain) berdistribusi normal; dan 4)
data gain ternormalisasi (n_gain) kemampuan
penalaran siswa setelah memperoleh pembelajaran
berbasis masalah berdistribusi normal pada taraf
singifikansi α = 0,05.
 Bila kita menggunakan hasil uji normalitas dengan menggunakan uji S-W dimana data kemampuan
awal (pretes) dan data pencapaian (postes) penalaran siswa sebelum memperoleh pembelajaran
berbasis masalah berdistribusi normal maka uji perbedaan kemempuan penaran siswa sebelum
dan setelah memperoleh pembelajaran berbasis masalah dilakukan dengan kaidah statistik
parametrik menggunakan uji-t sampel berpasangan.

 Bila kita menggunakan hasil uji normalitas dengan menggunakan uji K-S dimana data kemampuan
awal (pretes) penalaran siswa sebelum memperoleh pembelajaran berbasis masalah berdistribusi
normal sedangkan data pencapaian (postes) kemampuan penalaran siswa setelah memperoleh
pembelajaran berbasis masalah berdistribusi normal maka uji perbedaan kemempuan penaran
siswa sebelum dan setelah memperoleh pembelajaran berbasis masalah dilakukan dengan kaidah
statistik nonparametrik menggunakan uji Wilcoxon matched pairs
Uji-t Dua Sampel Berpasangan (Pairs)

 Uji-t dua sampel berpasangan sering kali disebut sebagai paired-sampel t test.
 Uji-t data sampel berpasangan membandingkan rata-rata dua variabel untuk suatu
kelompok/kelas.
 Uji ini menghitung selisih antara nilai dua variabel untuk tiap kasus dan menguji apakah
selisih rata-rata tersebut bernilai nol.
 Kriteria data untuk uji-t dua sampel berpasangan:
1) Data untuk tiap pasang (sebelum-sesudah) yang diuji dalam skala interval atau rasio dan
dimiliki oleh subjek yang sama.
2) Kedua data berdistribusi normal.
3) Data sebelum dan sesudah diperoleh dengan menggunakan instrumen yang sama atau
setara.
 Statistik uji:

 dimana:

 Keterangan:
 Di = xi - yi
 n = banyak pasang data
 = rata-rata dari Di
 sD = standar deviasi Di.
Contoh kasus
Rumusan masalah penelitian
 Apakah ada perbedaan kemampuan penalaran siswa sebelum dan sesudah memperoleh
pembelajaran berbasis masalah?
Hipotesis penelitian:
 Ada perbedaan kemampuan penalaran siswa yang signifikan sebelum dan sesudah
memperoleh pembelajaran berbasis masalah.
Hipotesis uji:
H0: Tidak ada perbedaan kemampuan penalaran siswa yang signifikan sebelum dan sesudah
memperoleh pembelajaran berbasis masalah.
H1: Ada perbedaan kemampuan penalaran siswa yang signifikan sebelum dan sesudah
memperoleh pembelajaran berbasis masalah.
Hipotesis statistik:
 H0 : sebelum = sesudah lawan H1 : sebelum  sesudah
Statistik uji:
 Rumus uji-t dua sampel berpasangan:

 atau

 Kriteria uji:
 Terima H0 jika nilai Sig. (2-tailed) ≥ α = 0,05 atau
 Tolak H0 jika nilai Sig. (2-tailed) < α = 0,05
Langkah-langkah pengolahan data menggunakan SPSS
 Analyze – Compare Means – Paired Samples T Test – Enter - Muncul kota dialog: Paired-Samples T
Test: pilih kemampuan awal (pretes) dan masukan ke dalam variable 1 kemudian pilih pencapaian
(postes) dan masukan ke dalam variable 2 pada kotak Paired Variables – klik OK.
Dari Tabel 7.3 tentang Paired Samples Statistics terlihat
Tabel 7.3 Paired Samples Statistics
bahwa: 1) banyak data untuk variabel kemampuan awal
Mean N Std. Std. (pretes) adalah N = 19 dengan rata-rata = 28,53, standar
Deviatio Error
deviasi = 2,611, dan standar error rata-rata = 0,599; dan 2)
n Mean
banyak data untuk variabel kemampuan awal (pretes) adalah
28.53 19 2.611 .599
Kemampuan awal N = 19 dengan rata-rata = 81,37, standar deviasi = 7,243,
Pair 1
dan standar error rata-rata = 1,662.
Pencapaian 81.37 19 7.243 1.662

Dari tabel 7.4 Paired Samples Correlations terlihat bahwa


koefisien korelasi kemampuan penalaran siswa antara
Tabel 7.4 Paired Samples Correlations
sebelum dan sesudah memperoleh pembelajaran berbasis
N Correlation Sig. masalah adalah -0,146 (apabila variabel 1: Pencapaian dan
variabel 2: Kemampuan awal maka tanda koefisien korelasi
19 -.146 .551 akan menjadi positif). Nilai koefisien korelasi r pretes-postes = -
Kemampuan awal &
Pair 1
Pencapaian
0,146 tidak signifikan sebeb nilai Sig. = 0,551 > α = 0,05.
Jadi tidak ada hubungan yang signifikan kemampuan
penalaran siswa antara sebelum dan sesudah memperoleh
pembelajaran berbasis masalah.
Dari tabel 7.5 Paired Samples Test
terlihat bahwa selisih rata-ratanya adalah
Tabel 7.5 Paired Samples Test 28,53 – 81,37 = -52,842; nilai thitung = -
Pair 1
Kemampuan 28,612; nilai Sig. (2-tailed) = 0,000.
awal - Karena nilai Sig. (2-tailed) = 0,000 < α =
Pencapaian
Mean -52.842 0,05, maka H0 ditolak pada taraf
Std. Deviation 8.050
signifikansi α = 0,05 dengan derajat
Std. Error Mean 1.847
Paired 95% Lower -56.722 kebebasan df = 18.
Differences Confidence -48.962 Jadi hipotesis penelitian
Interval of
the Upper
Ada perbedaan kemampuan penalaran
Difference
t -28.612 siswa yang signifikan sebelum dan
df 18 sesudah memperoleh pembelajaran
Sig. (2-tailed) .000
berbasis masalah diterima pada taraf
signifikansi α = 0,05 dengan derajat
kebebasan df = 18.
Wilcoxon Matched Pairs Test

 Wilcoxon matched pairs test atau disingkat uji Wilcoxon digunakan untuk
mengukur uji perbedaan dua sampel berpasangan berskala ordinal atau
interval/rasio tetapi berdistribusi tidak normal.
 Uji Wilcoxon merupakan uji statistik alternatif dari uji-t dua sampel
berpasangan apabila salah satu atau kedua data yang akan dibandingkan
berdistribusi tidak normal.
 Statistik uji:
 Rumus uji Wilcoxon untuk data yang tidak memiliki nilai yang sama (no ties)
 Statistik uji:
 Rumus uji Wilcoxon untuk data yang tidak memiliki nilai yang sama (no ties)

 Rumus uji Wilcoxon untuk data yang memiliki nilai yang sama (with ties)
 Prosedur umum uji peringkat bertanda Wilcoxon:
1) Hitung selisih nilai data kelompok 1 dengan kelompok 2 dan median untuk setiap
pengamatan, Di = Pretes ke-i – Postes ke-i
2) Beri peringkat untuk |Di|.
3) Jika ada nilai yang sama (disebut ties) beri peringkat tengah (mid-rank).
4) Pasangkan tanda ‘plus’ dan ‘minus’ pada peringkat sesuai nilai pada langkah pertama.
5) Hitunglah banyak peringkat bertanda ‘plus’ (T+) dan banyak peringkat bertanda ‘minus’
(T-).
6) Statistik uji yang digunakan untuk masing-masing hipotesis adalah adalah T’ = min (T-, T+)

Kriteria uji:
 Konvensional:
 Terima H0 jika T’ ≥ Tn(α/2), dimana Tn(α/2) diperoleh dari Tabel Wilcoxon
 Tolak H0 jika T’ < Tn(α/2), dimana Tn(α/2) diperoleh dari Tabel Wilcoxon
 Modern:
 Terima H0 jika nilai Sig. (2-tailed) ≥ α = 0,05 atau
 Tolak H0 jika nilai Sig. (2-tailed) < α = 0,05
Contoh kasus uji Wilcoxon
Masalah penelitian:
 Apakah ada perbedaan kemampuan penalaran siswa sebelum dan sesudah memperoleh pembelajaran
berbasis masalah?
Hipotesis penelitian:
 Ada perbedaan kemampuan penalaran siswa yang signifikan sebelum dan sesudah memperoleh
pembelajaran berbasis masalah.
Hipotesis uji:
H0: Tidak ada perbedaan kemampuan penalaran siswa yang signifikan sebelum dan sesudah memperoleh
pembelajaran berbasis masalah.
H1: Ada perbedaan kemampuan penalaran siswa yang signifikan sebelum dan sesudah memperoleh
pembelajaran berbasis masalah.
Hipotesis statistik:
H0 : rank pretes = rank postes lawan H1 : rank pretes  rank postes
Catatan:
 rank adalah rata-rata rangking
Statistik uji:
 Rumus uji Wilcoxon untuk data yang tidak memiliki nilai yang sama (no ties)

 Rumus uji Wilcoxon untuk data yang memiliki nilai yang sama (with ties)

Kriteria uji:
 Terima H0 jika nilai Sig. (2-tailed) ≥ α = 0,05 atau

 Tolak H0 jika nilai Sig. (2-tailed) < α = 0,05

Langkah-langkah pengolahan data menggunakan SPSS


 Analyze – Compare Means – Paired Samples T Test – Enter - Muncul kota dialog: Paired-Samples T Test: pilih
kemampuan awal (pretes) dan masukan ke dalam variable 1 kemudian pilih pencapaian (postes) dan masukan ke
dalam variable 2 pada kotak Paired Variables – klik OK.
Tabel 7.5 Descriptive Statistics
Tabel 7.6 Wilcoxon Signed Ranks Test
Std.
N Mean Minimum Maximum Ranks
Deviation
N Mean Rank Sum of
19 28.53 2.611 24 33 Ranks
Kemampuan Negative Ranks 0a .00 .00
awal Positive Ranks 19b 10.00 190.00
Pencapaian -
Pencapaian 19 81.37 7.243 70 92 Kemampuan awal Ties 0c
Total 19
a. Pencapaian < Kemampuan awal
b. Pencapaian > Kemampuan awal
Dari Tabel 7.5 diketahui bahwa banyak data, rata- c. Pencapaian = Kemampuan awal
rata, standar deviasi, nilai maksim dan nilai
minimum untuk data kemampuan awal (pretes)
masing masing adalah 19; 28,53; 2,611; 24; dan 33. Dari Tabel 7.6 Wilcoxon Signed Ranks Test terlhat bahwa rank
Sedangkan banyak data, rata-rata, standar deviasi,
untuk pencapaian – kemampuan awal penalaran siswa
nilai maksim dan nilai minimum untuk data
kemampuan awal (postes) masing masing adalah 19; seluruhnya bertanda positif dengan rata-rata rangking (mean
81,37; 7,243; 70; dan 92. Dari tabel di atas terlihat rank) = 10 dan jumlah rank (sum of ranks) = 190.
bahwa setelah memperoleh pembelajaran berbasis
masalah, rata-rata kemampuan penalaran siswa
meningkat sebesar 52,84. Demikian juga dengan
nilai minimum dan nilai maksimumnya.
Peningkatan nilai terendah adalah 70 – 24 = 46 dan
peningkatan nilai tertinggi adalah 92 – 33 = 59.
Tabel 7.7 Test Statisticsa
Pencapaian -
Kemampuan awal
Output SPSS untuk uji Mc Nemar:
Z -3.825b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
Tabel 7.8 Warnings
a. Wilcoxon Signed Ranks Test The McNemar Test for Kemampuan awal & Pencapaian is not
b. Based on negative ranks. performed because both variables are not dichotomous with the
same values.

Dari Tabel 7.7 diketahui bahwa nilai Asymp. Sig. Dari Tabel 7.8 Warning diketahui bahwa uji Mc Nemar untuk
(2-tailed) = 0,000. Karena nilai Asymp. Sig. (2- perbedaan kemampuan awan dan pencapaian tidak dapat
dilaksanakan karena data kedua variabel yang dibandingkan
tailed) = 0,000 < α = 0,05 maka H0: Tidak ada
tidak dikotomi. (hanya dua buah nilai)
perbedaan kemampuan penalaran siswa yang
signifikan sebelum dan sesudah memperoleh Catatan:
pembelajaran berbasis masalah ditolak pada taraf  Uji Mc Nemar digunakan untuk uji perbedaan dua sampel
signifikansi α = 0,05. berpasangan (sebelum – sesudah) akan tetapi datanya
dikotomi, seperti: ya – tidak; sukses – gagal.
Jadi hipotesis penelitian Ada perbedaan
 Uji Mc Nemar termasuk statistik nonparametrik.
kemampuan penalaran siswa yang signifikan
sebelum dan sesudah memperoleh pembelajaran
berbasis masalah. diterima pada taraf signifikansi
α = 0,05.
 Output SPSS untuk uji Tanda (Sign Test):
 Uji Tanda (Sign Test) digunakan untuk menguji perbedaan ranking (median
selisih skor/ ranking) dua buah populasi berdasarkan ranking (median selisih
skor/ranking) dua sampel berpasangan. Pengujian didasarkan pada tanda-
tanda positif atau negatif dari perbedaan antara pasangan data
pengamatan.

Tabel 7.9 Sign Test Frequencies


N
Negative 0 Dari Tabel 7.9 diketahui bahwa pada uji
Differencesa tanda (Sign test) nilai pencapaian -
Pencapaian - Positive 19 kemampuan awal yang bertanda positif dan
Kemampuan awal Differencesb sama (ties), akan tetapi seluruhnya bertanda
Tiesc 0 positif.
Total 19
a. Pencapaian < Kemampuan awal
b. Pencapaian > Kemampuan awal
c. Pencapaian = Kemampuan awal
1. Berikut adalah hasil home Run (HR) dari pertandingan baseball di tempat sendiri (home) dan di tempat luar
(road) selama musim pertandingan dari tahun 1999 – 2008.
 Tahun 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Home 144 112 124 97 113 111 86 75 103 92

Road 79 49 89 55 85 91 64 82 68 68

a. Jelaskan bagaimana anda mengetahui bahwa data ini merupakan data berpasangan?
b. Jika kita ingin mengetahui apakah hasil home run (HR) dari pertandingan di tempat sendiri (Home)
kemampuanya lebih baik dibandingkan pertandingan di luar (Road), apakah hipotesis yang harus kita uji?
c. Hitung dan interpretasikan rata-rata beda.
d. Ujilah hipotesisnya pada α = 0,05
e. Berikan kesimpulannya!


1. Jawab:
a. Data ini merupakan data berpasangan karena setiap team memiliki dua hasil observasi yaitu di tempat sendiri (home) dan di luar (road).
b. Rumusan Masalah :
Apakah hasil home run (HR) dari pertandingan di tempat sendiri (Home) kemampuanya lebih baik dibandingkan pertandingan di luar (Road
Hipotesis Penelitian :
Hasil home run (HR) dari pertandingan di tempat sendiri (Home) kemampuanya lebih baik dibandingkan pertandingan di luar (Road

c. H0 : hasil home run (HR) dari pertandingan di tempat sendiri (Home) kemampuanya sama dibandingkan pertandingan di luar (Road)
 Ha : hasil home run (HR) dari pertandingan di tempat sendiri (Home) kemampuannya lebih baik dibandingkan pertandingan di luar (Road)
 H0 : µB = 0
 H1 : µB > 0

Tahun 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
c.
Home 144 112 124 97 113 111 86 75 103 92

Road 79 49 89 55 85 91 64 82 68 68

H-R 65 63 35 42 28 20 22 -7 35 24

 Mean beda = 32,7 > 0 menunjukkan adanya perbedaan antara Home dan Road dimana kemampuan Home lebih baik dibandingkan Road. Selanjutnya
hipotesis ini akan diuji dalam jawaban bagian d.
 Simpangan baku beda diperoleh juga : 21,103
 Cara Manual :
 = = = 4,9

 = = 2,26

 = 4,9 > 2,26 = maka Ho ditolak


Dengan menggunakan microsoft exel diperoleh t-Test: Paired Two Sample for
Means

Variable 1 Variable 2
Mean 105,7 73
Variance 391,56667 208
Observations 10 10
Pearson Correlation 0,2701982

Hypothesized Mean Difference 0


df 9
t Stat 4,9000412
P(T<=t) one-tail 0,0004238
t Critical one-tail 1,8331129
P(T<=t) two-tail 0,0008476
t Critical two-tail 2,2621572
 Dari hasil pengujian dua sampel berpasangan melalui microsoft exel dengan α = 0,05 untuk satu pihak
diperoleh t-stat = 4,9 lebih besar dari t kritis = 1,83

 Sedangkan dilihat dari p value untuk satu pihak, p = 0,0004 < α = 0,05 , maka H 0 ditolak dan H1 diterima

Kesimpulan : : hasil home run (HR) dari pertandingan di tempat sendiri (Home) kemampuanya lebih baik
dibandingkan pertandingan di luar (Road)

Statistik uji:
 Rumus uji-t dua sampel berpasangan:

 atau

 Kriteria uji:
 Terima H0 jika nilai Sig. (2-tailed) ≥ α = 0,05 atau
 Tolak H0 jika nilai Sig. (2-tailed) < α = 0,05
Langkah-langkah pengolahan data menggunakan SPSS
 Analyze – Compare Means – Paired Samples T Test – Enter - Muncul kota dialog: Paired-Samples T
Test: pilih kemampuan awal (pretes) dan masukan ke dalam variable 1 kemudian pilih pencapaian
(postes) dan masukan ke dalam variable 2 pada kotak Paired Variables – klik OK.
Tugas dan Latihan
1. Seorang peneliti melakukan pengukuran mengenai agilitas atletnya, hal ini ia lakukan untuk mengetahui
bentuk latihan yang cocok dalam rangka meningkatkan agilitas atlet tersebut. Adapun hasil pengukuran
tersebut adalah : Kelompok A yang menggunakan Zig-Zag run :

 20, 18, 17, 16, 21, 22, 16, 23, 25, 19, 19,25,24,20,17,16,24

 Kelompok B yang menggunakan latihan Shuttle run :

 25, 18, 26, 25, 13, 20, 21, 20, 24, 19, 23, 18, 19, 20, 23, 16

 Dengan menggunakan alpha () = 0,01, apakah kedua bentuk latihan tersebut memberikan pengaruh yang
sama terhadap peningkatan agilitas atlet tersebut ?
2. Dalam track, pelari-pelari (sprinters) ada yang memiliki tipe menggunakan star dengan blok karena mereka
menganggap lari mereka lebih cepat. Apakah benar? Untuk menguji hipotesis ini , suatu eksperimen didesain
dimana setiap dalam satu tim track lari 50 meter dilakukan dalam dua kali dimana yang satu menggunakan
starting block, dan yang satu dengan standing star . Untuk dua tipe star yang berbeda ini ditentukan secra acak
untuk setiap pelari (sprnter). Hasil eksperimen dihasilkan dalam waktu (seconds) untuk 8 pelari ditunjukkan pada
tabel di bawah ini :

SPRINTE WITH STANDING


R BLOCKS START

1 6.12 6.38
2 6.42 6.52
3 5.98 6.09
4 6.80 6.72
5 5.73 5.98
6 6.04 6.27
7 6.55 6.71
a. Jelaskan bagaimana anda mengetahui bahwa data ini merupakan data berpasangan?
b. Jika kita ingin mengetahui apakah hasil lari dengan tipe standing star lebih baik dibandingkan pertandingan
tipe starting blocks, bagaimana hipotesis yang harus kita uji?
c. Hitung perbedaan dan interpretasikan rata-rata beda.
d. Ujilah hipotesisnya pada α = 0,05

3. Apakah Denver Broncos bermain lebih baik di tempat sendiri dibanding di tempat lawan ? Suatu cara untuk
mengukur masalah ini adalah dengan menghitung jumlah total turnover pada pertandingan di tempat sendiri
(home) dan pada pertandingan di tempat lawan (away). Tabel berikut adalah menunjukkan jumlah total turnover
mereka di tempat sendiri (home) dan di tempat lawan (away) selama musim pertandingan 1998-2008.
Tahun 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Home 11 15 22 23 13 9 8 17 15 17 6

Away 19 11 22 13 9 12 12 19 15 13 7
a. Jelaskan bagaimana anda mengetahui bahwa data ini berpasangan?

b. Jika kita ingin menguji apakah Broncos bermain lebih baik di tempat sendiri dibanding di luar, nyatakan
hipotesis ujinya!

c. Hitung dan interpretasikan rata-rata bedanya !

d. Lakukan pengujian hipotesis dengan :

1. Metode tradisional (manual)

2. Bantuan SPSS

3. Bantuan Microsoft Exel


4. Seorang direktur pendidikan jasmani menyatakan bahwa suatu vitamin spesial dapat meningkatkan
kekuatan seorang atlet. Delapan atlet dipilih kemudian diukur kekuatannya dengan bench press.
Setelah dua minggu melakukan latihan secara teratur dan disuplemen vitamin, kemudian dites
kembali. Ujilah efektivitas vitamin tersebut pada α = 0,05. Hasil anaisisnya diperoleh sebagai berikut:

Variable 1 Variable 2
Mean 222,125 224,5

Variance 671,83929 778,857143


Observations 8 8

Pearson Correlation 0,9865505


Hypothesized Mean
Difference 0
df 7
-
t Stat 1,3883574

P(T<=t) one-tail 0,1038025

t Critical one-tail 1,8945786


P(T<=t) two-tail 0,207605

t Critical two-tail 2,3646243


a. Rumuskan pasangan hipotesis statistiknya
b. Interpretasikan hasil analisis dalam tabel diatas dan buat suatu kesimpulan

5. Seorang peneliti di bidang kesehatan melakukan penelitian berkenaan dengan rata-rata detak jantung perokok
dan bukan perokok dalam beat per menit. Dua kelompok sampel dipilih dan diperoleh data sebagai berikut:

 Perokok : 30, 23, 31, 20,35,25,26,19, 12

 Bukan Perokok : 28, 39, 40, 45, 36, 37,34

 Dengan α = 0,05 apakah terdapat perbedaan rata-rata detak jantung antara perokok dan bukan perokok?
Lakukan dengan SPSS, EXEL dan Manual

Anda mungkin juga menyukai