Anda di halaman 1dari 19

PENGUATAN

KELEMBAGAAN
BADAN USAHA
MILIK DESA

TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL KBB


KEBERADAAN BUM DES – BUMDESMA DI DESA

Badan usaha (Lembaga) ekonomi


sebagai bagian dari sistem
pembangunan dan pemberdayaan
ekonomi desa.
(Pasal 87 (1) UU Desa)
BUMDESA

Pihak
Lain

Tujuan BUM Des merupakan bagian


dari strategi mewujudkan visi dan
tujuan pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat desa.
Psl 4 (h), Psl 89 (2) UU Desa
Kelembagaan BUM Desa

KELEMBAGAAN

sistem nilai atau aturan (norma)


yang diterima oleh kelompok
masyarakat sebagai dasar tindakan
memenuhi kebutuhan bersama.

KELEMBAGAAN BUM Des

sistem nilai atau aturan (norma)


Pasal 87 (1, 2) BUM Des merupakan bagian tak
UU Desa terpisahkan dari kelembagaan
yang mengatur dan memerintah
urusan masyarakat Desa
Struktur Kelembagaan BUM Desa Musyawarah Desa - pendirian BUM Des disepakati
memalui Musyawarah Desa (sebagai forum tertinggi
dalam pengambilan keputusan untuk urusan
pemerintahan dan kepentingan kehidupan masyarakat
Desa) (Psl 87 (1) UU Desa)
AD/ART BUM Desa - Dokumen syarat pendirian dan
KELEMBAGAAN DESA penetapan Badan Usaha Milik Desa ditetapkan dengan
(Musyawarah Desa) Peraturan Desa (Psl 87 (2) UU Desa, Psl 132 (2) PP
43/2014, AD/ART Bumdes/ma Permendesa No 15
Tahun 2021)
Organisasi Pelaksana - sistem tata kelola pelaksanaan
AD/ART BUM Des BUM Des yang terpisah dari organisasi pemerintahan
desa (Psl 132 (3) PP 43/2014 dan Psl 9, 16 Permendesa
No 4/2015)
Sumber Daya Manusia - tata kelola kelembagaan
Organisasi
dalam BUM Des yang mengatur tentang rekrutmen,
Pelaksana struktur, tugas, dan tanggungjawab pelaksana
organisasi BUM Desa Psl 16 Permendesa No 4/2015)
Pengembangan usaha - tata kelola kelembagaan yang
berhubungan dengan penetapan dan pengembangan
Sumber Daya Pengembanga unit atau jenis usaha dan Kerjasama usaha.
Pengawasan Pengawasan - bagian dari tata kelola pelaksanaan BUM
Manusia n Usaha Des yang mewakili kepentingan masyarakat (Psl 15 (1)
Permendes 4/2015) berkewajiban melakuan
pengawasan kinerja BUM Des (Psl 15 (3) Permendesa
4/2015)
Mekanisme Kelembagaan Pendirian BUM Desa
Mekanisme Kelembagaan Pengawasan BUM Desa

Hal prinsip Terkait hal


kewenangan penggantian
dan kinerja pelaksana
manajerial

Penasihat Musyawarah
(ex officio) Desa

Pemantauan
Pelaksana Perbaikan
dan evaluasi BUM Desa tata kelola
Pengawas

Terkait kualitas
Pengaduan Evaluasi
kinerja dan
masyarakat internal
manajemen
pengawas
pengembangan
usaha
1
KEBUTUHAN dan POTENSI DESA adalah :
NO PRIORITAS
SDM MASALAH/ SDP YG Dapat DIMANFAATKAN
KEBUTUHAN

JENIS JML/VOL LOKASI

PEREKONOMIAN
DESA

Sarana/
SDA Prasarana &
kelembagaan

• masalah apa yang paling mendesak dipecahkan ?


• sumber daya apa yang dapat dimanfaatkan ?
LOGIKA DASAR
 Logika pembentukan BUMDes SEBAGAI LOKOMOTIF
PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL didasarkan pada
kebutuhan, potensi, dan kapasitas desa, untuk peningkatan
kesejahteraan ekonomi masyarakat di desa.
 Dasar pembentukan BUMDes SEBAGAI LOKOMOTIF
PEMBANGUNAN EKONOMI LOKAL mengutamakan:
 prakarsa (inisiasi) pemerintah desa dan masyarakat desa
(ekonomi kerakyatan)
 mendasarkan pada prinsip-prinsip kooperatif, partisipatif
dan emansipatif (‘user-owned, user-benefited, and user-
controlled’) dengan prinsip member-base dan self-help.
KEANGGOTAAN BUMDes
ANGGOTA :
• Seluruh masyarakat desa yang berkepentingan
• Pemerintah Desa
• Pihak ke tiga lainnya: Pelaku Usaha, dll.

SIFAT KEANGGOTAAN:
• Members/stakeholders-base (bukan capital-base)
• Self-help
SEKTOR SEKTOR
KEUANGAN RIIL

ASET
ASET
DESA
DESA KELEMBAGAAN
MASYARAKAT

USAHA: (dua kaki) :


• Pembiayaan: Simpan Pinjam (menghimpun simpanan)
• Sektor Riil: Lumbung Desa, Pasar Desa, Wisata Desa(lingkungan),
Kerajinan Rakyat, Pertanian, Perdagangan, dll.
LOGIKA DASAR
 Pengelolaan BUMDesa harus dilakukan
secara profesional, kooperatif, dan mandiri.
 Badan usaha Ekonomi Kerakyatan yang
dibangun melalui BUMDes ini dapat
beragam di setiap desa di Indonesia, sesuai
dengan kesepakatan pemerintah desa dan
masyarakat.
“Usaha Desa” adalah usaha masyarakat desa (ekonomi rakyat) yang meliputi
pelayanan ekonomi sesuai karakter, potensi dan kebutuhan setempat, seperti:
 Usaha jasa yang meliputi jasa keuangan [Lembaga Keuangan Mikro], jasa
angkutan darat dan air, listrik desa, dan usaha lain yang sejenis.
 Penyaluran sembilan bahan pokok ekonomi desa
 Penyediaan Input, Pembinaan, dan Penanganan Pasca Produksi Hasil Pertanian
meliputi tanaman pangan dan hias, perkebunan, petemakan, perikanan, dan
agrobisnis.
 Usaha Kerajinan Rakyat, Pasar Desa, Wisata Desa, Pengelolaan Air Minum dsb.
BUMDes sebagai wadah penataan
Perekonomian desa

USAHA DESA :
Kegiatan ekonomi riil di desa

Simpan pinjam
Pasar Desa
Mendorong
Lumbung Desa USAHA MIKRO
PERDESAAN
Air Minum
Kerajinan rmh tg
pertanian OTODES
Warung desa
SISTEM PENGELOLAAN
PENGELOLA USAHA:
• Masyarakat Desa bersama Pemerintah Desa.

HUBUNGAN KERJA:
• Bentuk Kerjasama: Kemitraan
• Sifat Hub. Kerja: Berdasarkan kontrak (dinamis).

PEMBINAAN DAN PEMBERDAYAAN:


• Pemerintah Kab/Kota, melalui TIM PEMBINA KABUPATEN.
• Lembaga Pendamping BUMDes (Perguruan Tinggi, LSM ,
Pendamping dsb.)
• Pemerintahan Desa.
AN
e m LA
i st LO
S E
N G
PE
WILAYAH KERJA : Desa
dan Antar Desa

BENTUK BADAN USAHA:


• USAHA DESA (UD) dengan
prinsip:
• member-base : kebersamaan
(saling menolong)
• self-help : mandiri
Tahap I : Persiapan BUMDes usaha Desa.
Bayi BUMDES harus”DISUSUI”-
ONOMI BAYI regulasi (proteksi, pendampingan at
lainnya??)

Tahap II : Pengelolaan; dilatih Cara Berdiri


dan Berjalan (mampu mengelola secara ma
Tahap III : Pengawasan untuk Monitoring dan
Evaluasi (MONEV) simultan Pemberdayaan &
Pendampingan: pengembangan ”inisiatif kreatif”

p IV : KEMANDIRIAN DAN KEBERDAYAAN:


mampu bertanggungjawab
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai