Anda di halaman 1dari 44

AUDIT SMK3

OLEH :
Kentari Septiaqsih
CURICULUM VITAE
Nama : Ir. Kentari
Septiasih,MS.,Dipl.OSH&D
Tgl Lahir : 9 September 1957
Pendidikan :
- Sarjana (S1) F TK UPN “Veteran”
Yogya,1991
- Magister Science (S2) UI, 1996
- Diploma OSH&D NIWL ,Swedia ,2004

Pengalaman Pekerjaan:
- Kepala Balai K3 Prov.DIY (2010-2012)
PENDAHULUAN
WHY OHS ( K3 ) ?
1. Untuk melindungi pekerja dan masyarakat umum
2. Flow proses produksi berjalan lancar
3. Cost (biaya ) :
1. direct cost : biaya pengobatan , kompensasi
2. Indirect cost :
- production delays (penundaan produksi)
- hilang/rusak produk dan material, peralatan /fasilitas
- ketidak puasan pelanggan
- biaya overtime/lembur
4. Persyaratan legalitas
5. Persyaratan Klien
Faktor terjadinya PAK dan atau
Kecelakaan Keja

Aspek Teknis
Aspek Manusia
Aspek Manajemen Sistem
PROSES OPERASI
1. Tata letak bangunan dan disain tata ruang
bangunan
2. Diagram Proses
3. Potensi bahaya Lingkungan Kerja
4. SKKNI
5. Pengendalian ( Control )
Program Hiperkes dan Keselamatan
Kerja (K3)

 Komitmen
 Analisis Resiko Di tempat Kerja
 Pencegahan dan Pengendalian Bahaya
 Pelatihan untuk Pekerja, Penyelia dan
Manajer
PENILAIAN RESIKO
Tingkat keparahan dan akibatnya :
◦ luka ringan , sedang , berat
◦ meninggal

Tingkat kerapnya kejadian


Tingkat keparahan kerusakan
◦ Kecil ,sedang ,berat
◦ Hancur total
CONTOH PENILAIAN
RESIKO
SUMBER/ JENIS RESIKO AKIBATNYA TINGK
KEGIATAN BAHAYA AT
Jaw Crusher Debu batuan Gangguan Pneumokoniosis, 3-5
felspar, debu fungsi paru, hearing loss, tuli
tanah liat, gangguan
kebisingan pendengaran
Bagian tertimpa, Luka , cacat, mati 3–5
bergerak terjepit
tanpa
pengaman
Dryer panas Gangguan Dehidrasi, 2-4
fungsi tubuh heatstres, heat
stroke
Packing Pencahayaan Gangguan Sakit mata, mata 1-3
mata berair
MATRIKS ANALISIS RESIKO
Level Dampak
1 2 3 4 5
MATRIKS ANALISIS
RESIKO Tidak Kecil Sedang Besar Katastrope
signifikan

5 Hampir pasti 9 15 18 23 25
4 Kemungkinan 6 12 16 19 24
Kemungkinan

besar
3 Mungkin 4 10 14 17 22
2 Jarang 2 7 11 13 21
Level

1 Sangat Jarang 1 3 5 8 20
Level Resiko Besaran Resiko Warna
Sangat Tinggi (5) 20 – 25 Merah
Tinggi (4) 16 – 19 Oranye
Sedang (3) 12 – 15 Kuning
Rendah (2) 6 – 11 Hijau
Sangat rendah (1) 1–5 Biru
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
KERJA

1. Engineering Control
 Disain dan tata letak yang adekuat
 Penghilangan/pengurangan bahan berbahaya :
 Substitusi
 Isolasi
 Ventilasi
 Housekeeping
 modifikasi
2. Pengendalian administratif :

 Pembatasan waktu kerja


 Rotasi kerja
 Pemeliharaan (maintenance)
 Perubahan Proses
 SOP
 Pemeriksaan Kesehatan Berkala
 dll

3. Alat pelindung diri ( APD )


• Higiene Perseorangan
AUDIT SMK3
Dasar Hukum
1. UU No,1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
2. UU No.13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
3. Peraturan Pemerintah No.50 Tahun
2012tentang Penerapan SMK3
4. Permenaker No.26 Tahun 2014 tentang
penyelenggaraan Penilaian Penerapan
SMK3
PENGERTIAN AUDIT SMK3
Adalah pemeriksaan secara sistematis dan
independen terhadap pemenuhan kriteria
yg telah ditetapkan untuk mengukur suatu
hasil kegiatan yg telah direncanakan dan
dilaksanakan dalam penerapan SMK3 di
perusahaan
Tujuan Audit SMK3
a. Menilai secara kritis dan sistematis semua
potensi bahaya potensial dalam sistem kegiatan
operasi perusahaan meliputi :
1. Tenaga manusia meliputi kemampuan dan sikapnya
dalam kaitan dengan K3
2. Perangkat keras meliputi sarana/peralatan proses
produksi dan operasi,sarana pemadam
kebakaran,kebersihan dan tata lingkungan
3. Perangkat lunak(manajemen) meliputi sikap
manajemen,organisasi,prosedur,standar dan hal lain
yg terkait dng pengaturan manusia serta perangkat
keras unit operasi
Lanjutan…..
b.Memastikan bahwa pengelolaan K3 di perusahaan
telah dilaksanakan sesuai ketentuan pemerintah,
standar teknis, standar K3 yg berlaku dan
kebijakan yg ditentukan oleh manajemen perusahaan

c.Menentukan langkah untuk mengendalikan bahaya


potensial sebelum timbul gangguan atau
kerugian terhadap tenaga kerja,harta, lingkungan
maupun gangguan operasi serta rencana respon
(tanggap) terhadap keadaan gawat/darurat,sehingga
mutu pelaksanaan K3 dapat meningkat
Jenis-jenis Audit
a. Audit Internal
b. Audit external

a. Audit Internal
Pelaksanaan audit internal idealnya
dilakukan 2 kali dalam setahun dengan metode uji
silang (cross check),dan dilakukan oleh personal
yg independen terhadap bag.yang diaudit
Tim audit jumlah anggotanya harus ganjil
dan maksimum 7 orang
Komposisi anggota tim audit :

1 orang tim manajemen senior


2 orang anggota P2K3
2 orang ahli dlm bidang operasi
2 orang ahli K3 atau ahli lain yg
ditunjuk khusus.
Susunan tim Audit
Ketua Tim : sebagai pemimpin dan
koordinator kegiatan audit
Sekretaris Tim : memproses surat
menyurat, mencatat hasil temuan,
penyusunan laporan dan rekomendasi
Anggota Tim : mengembangkan dan
membahas persiapan, pelaksanaan dan
pelaporan audit serta membantu analisa dan
memberikan informasi yg akurat dan
obyektif
Tugas dan Tanggung jawab Tim Audit
a. Menentukan sasaran, ,cakupan periodisasi dan
metoda audit
b. Mengembangkan daftar periksa (checklist) dan
daftar pertanyaan (questioner) serta standar
penilaian yg akan digunakan
c. Melakukan pemeriksaan secara obyektif ke
tempat unit kerja, mereview pelaksanaan
prosedur dan manajemen dan memverifikasi
dengan wawancara dng pekerja
d. Menyusun laporan hasil audit dan
perbaikannya
Tahapan pelaksanaan Audit
a. Mengkaji informasi yg didapat pd unit
kerja yg akan diaudit :
1. Laporan hasil audit terdahulu
2. Rencana tindakan yg sedang dilaksanakan
3. Pengalaman kecelakaan/penyakit akibat kerja
4. Pernyataan tentang tujuan dan kebijakan dari unit
tsb

b. Menyiapkan lembar kerja audit


berdasarkan Lampiran II PP 50 Tahun 2012
Lanjutan…….
c. Memahami semua informasi penting dan
mengembangkan temuan2
d. Menyiapkan rekomendasi untuk
didiskusikan dengan unit kerja yg
bersangkutan
e. Menyiapkan rekomendasi akhir
f. Memberkas dan menyimpan semua
lembaran kerja
Tahapan Audit
a. Persiapan sebelum Pemeriksaan :
1. Daftar periksa (checklist) yg sdh disiapkan
2. Daftar pertanyaan lengkap dengan standar
penilaian
3. Buku catatan
4. Kamera (jika dimungkinkan dan diizinkan)
5. Blanko-blanko untuk wawancara dengan
pekerja dan manajemen setempat
b. Opening (pembukaan)
Pertemuan Pra-audit dengan pimpinan
setempat,untukmenjelaskan tentang maksud
dan tujuan pelaksanaan audit.
c. Pemeriksaan Lapangan ,bersama petugas
untuk melihat secara langsung sifat operasi,
paparan resiko,perangkat lunak sambil bisa
langsung dilakukan wawancara dng pekerja
Lanjutan……
d. Verifikasi informasi
ada beberapa cara untuk memastikan bahwa
program K3 benar diterapkan : memeriksa catatan,
wawancara dng pekerja dan jika perlu pemeriksaan
secara sample terhadap kondisi fisik pekerja
e. Closing (penutupan)
Pemaparan hasil temuan secara umum dan
menampung berbagai tanggapan. Dalam memberikan
gambaran umum hasil audit ,auditor harus
mengemukakan hasil positif terlebih dahulu sebelum
mengemukakan kelemahan yg perlu diperbaiki
Audit eksternal
 Audit SMK3 yg diselenggarakan oleh Lembaga Audit
dalam rangka penilaian penerapan SMK3 di perusahaan
secara obyektif dan menyeluruh sehingga manajemen
diperoleh pengakuan dari pemerintah atas penerapan
SMK3 di perusahaan
 Audit eksternal wajib bagi perusahaan yg mempunyai
potensi bahaya tinggi , seperti perusahaan sektor
pertambangan, minyak dan gas bumi serta perusahaan
sektor lainnya sesuai Permenaker No.26 Tahun 2014.
 Pelaksanaan Audit Eksternal SMK3 dilakukan oleh Auditor
SMK3 yg ditunjuk oleh Dirjen
 Auditor SMK3 meliputi auditor eksternal yunior SMK3
dan auditor eksternal senior SMK3
Manfaat Audit Eksternal
Memberikan indikator bagi kinerja tenaga kerja
bahwa pihak manajemen memperhatikan keadaan
mereka terutama dalam hal pemenuhan syarat K3
termasuk pembinaan dan pelatihan K3 guna
peningkatan keahlian dan keterampilan
Memberikan pengetahuan dan keterampilan
tentang hubungan kerja menuju efisiensi secara
menyeluruh
Membangkitkan daya saing positif pada setiap
perusahaan untuk menjadi yg terbaik dalam
bidang K3
Lanjutan……
 Menambah kemampuan untuk memprediksi dan
menganalisa potensi bahaya yg bisa menimbulkan
kerugian perusahaan
 Menurunkan kerugian yg disebabkan oleh
kecelakaan,pak, dll dengan menghindarkan inefisiensi
manajemen secara menyeluruh
 Perusahaan yg berhasil meraih kategori memuaskan dan
mendapatkan sertifikat dan bendera emas yg bisa
dipasang diperusahaan sehingga :
◦ Menimbulkan rasa bangga manajemen dan pekerja
◦ Menimbulkan rasa kagum masyarakat
◦ Sebagai penambah spirit kompetitif perusahaan
◦ Mendapatkan nama dari pemerintah
Audit SMK3 baik internal maupun eksternal
berdasarkan PP No.50 Tahun 2012 meliputi 12
elemen :
1. Pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen;
2. Pembuatan dan pendokumentasian rencana K3
3. Pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak
4. Pengendalian dokumen
5. Pembelian dan pengendalian produk;
6. Keamanan bekerja berdasarkan SMK3
7. Standar pemantauan
8. Pelaporan dan perbaikan kekurangan
9. Pengelolaan material dan perpindahannya
10. Pengumpulan dan penggunaan data
11. Pemeriksaan SMK3
12. Pengembangan keterampilan dan kemampuan
Penetapan kriteria Audit tiap tingkat
pencapaian penerapan SMK3:

a. Penilaian tingkat awal : terhadap 64


kriteria
b. Penilaian tingkat transisi : terhadap 122
kriteria
c. Penilaian tingkat lanjutan : terhadap 166
kriteria
Penilaian Tingkat Penerapan SMK3
Kaqtegori TINGKAT PENCAPAIAN PENERAPAN
Perusahaan

0 -59 % 60 -84 % 85 – 100 %


Tingkat Penilaian
Tingkat Awal 66 Penerapaan Kurang Penerapan Baik Penerapan
kriteria Memuaskan
Tingkat Transisi Penerapaan Kurang Penerapan Baik Penerapan
122 kriteria Memuaskan

Tingkat Lanjutan Penerapaan Kurang Penerapan Baik Penerapan


166 kriteria Memuaskan
PENGHARGAAN
Kaqtegori TINGKAT PENCAPAIAN PENERAPAN
Perusahaan

0 -59 % 60 -84 % 85 – 100 %


Tingkat Penilaian
Tingkat Awal 66 Tindakan Hukum Sertifikat Perak Sertifikat Emas
kriteria
Tingkat Transisi
122 kriteria Tindakan Hukum Sertifikat Perak Sertifikat Emas

Tingkat Lanjutan
166 kriteria Tindakan Hukum Sertifikat Perak dan Sertifikat Emas
Bendera Perak Dan Bendera Emas
Penilaian terhadap perusahaan berdasarkan
sifatnya dibagi 3 kategori :
1. Kategori Kritikal : temuan yg dpt menyebabkan
fatality/kematian, harus ditindak lanjuti dengan
tindakan koreksi paling lambat dlm jangka waktu : 1 x
24 jam
2. Kategori mayor : tidak memenuhi ketentuan
perundangan, tidak melaksanakan salah satu prinsip
SMK3 dan terdapat temuan minor satu kriteria
dibeberapa lokasi(3 lokasi/temuan minor). Harus
ditindak lanjuti dengan tindakan koreksi paling lambat
dlm waktu 1 bulan
3. Kategori minor :ketidakkonsistenan dlm pemenuhan
persyaratan peraturan perundangan,standar, pedoman
dan acuan lainnya.
Catatan Audit
Perlu diingatkan bahwa tujuan audit
adalah membantu pimpinan perusahaan
untuk mengenali bahaya potensial di
tempat kerja sebelum timbul gangguan
operasi, kecelakaan, kebakaran ,
pencemaran , penghentian pabrik secara
darurat dan bentuk insiden yang
merugikan lainnya dan bukan ditujukan
untuk mencari kesalahan
Susunan Laporan Hasil Audit
a. Kesimpulan
b. Pelaksanaan audit
c. Temuan
d. Saran
Formulir laporan sesuai dng lampiran III PP
No.50 Tahun 2012
Distribusi laporan Audit oleh lembaga
Audit :

Perusahaan yg dilakukan audit


Kementerian Ketenagakerjaan c.q. Dirjen
Binwasnaker
Lembaga Audit
Kadisnaker provinsi / Kab / Kota
Referensi :
 1. Barry S. Levy, Occupational Health, Recognizing and
 Preventing Work Related Disease, 2" edition, USA, 1988 .
 2. John T Talty , Industrial Hygiene Engineering , Cincinati , Ohio. National
 Institute for Occupational Safety and Health, 1988 .
 3.Pedoman Audit K3 , DK3N, 1993
 4.Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012
 5.Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.26 tahun 2014
 6.Soehatman Ramli,WSO Indonesia, 2019 , Membangun
 Budaya K3 dlm Era Globalisasi (Paparan Menyambut Bulan K3
 Nasional 2019)
 7. Grand Design Manajemen Risiko BI Lingkungan BSN 2018 -
2023

Anda mungkin juga menyukai