Anda di halaman 1dari 18

ASKEP PADA PASIEN

FRAKTUR

By Ns. Naziyah S.Kep.M.Kep, CWCCA


PENGERTIAN FRAKTUR

 Fraktur merupakan suatu keadaan dimana terjadi disintregritas


tulang, penyebab terbanyak adalah insiden kecelakaan tetapi
faktor lain seperti proses degeneratif juga dapat berpengaruh
terhadap kejadian fraktur (Brunner & Suddarth, 2008).
 Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas
jaringan tulang atau tulang rawan yang umumnya disebabkan
oleh rudapaksa (Mansjoer, 2007).
FAKTOR PREDISPOSISI (PENYEBAB)

Menurut Carpenito (2000) adapun penyebab fraktur antara lain:


 Kekerasan Langsung
 Kekerasan Tidak Langsung
 Kekerasan Akibat Tarikan Otot
Menurut Doengoes (2000) penyebab fraktur antara lain:
 Trauma Langsung
 Trauma Tak Langsung
 Fraktur Patologik
Trauma langsung Trauma tdk langsung Kondisi patologis
Trauma langsung Trauma tdk langsung Kondisi patologis
Fraktur

P
Fraktur

A
Diskontinuitas tulang Pergeseran fragmen tlg Nyeri Akut
Diskontinuitas tulang Pergeseran fragmen tlg Nyeri Akut

T Perubahan jaringan sekitar Kerusakan fragmen tlg

H
Perubahan jaringan sekitar Kerusakan fragmen tlg

W Pergeseran fragmen tulang


Pergeseran fragmen tulang Spasme otot
Spasme otot Tekanan sumsum tulang lbh tinggi dari kapiler
Tekanan sumsum tulang lbh tinggi dari
A Deformitas
Deformitas Peningkatan tek kapiler
Peningkatan tek kapiler
kapiler
Melepaskan katekolamin

Y Ggn fungsi ekstermitas Pelepasan histamin


Melepaskan katekolamin
Metabolisme asam lemak
Ggn fungsi ekstermitas Pelepasan histamin Metabolisme asam lemak
Hambatan mobilitas fisik Protein plasma hilang Bergabung dg trombosit
Hambatan mobilitas fisik Protein plasma hilang Bergabung dg trombosit
Laserasi kulit Edema Emboli
Laserasi kulit Edema Emboli
Penekanan pembuluh darah Menyumbat pembuluh darah
Penekanan pembuluh darah Menyumbat pembuluh darah

Mengenai jaringan kutis dan sub kutis Kerusakan integritas kulit Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
Mengenai jaringan kutis dan sub kutis Ketidakefektifan perfusi jaringan
Kerusakan integritas kulit
Perdarahan perifer
Perdarahan Resiko Infeksi
Kehilangan volume cairan Resiko Infeksi
Kehilangan volume cairan
Resiko syok (hipovolemik)
Resiko syok (hipovolemik)
KLASIFIKASI

 Fraktur Komplit
 Fraktur Tidak Komplit
 Fraktur Terbuka
 Fraktur Tertutup
MANIFESTASI KLINIS
(Brunner dan SudDarth, 2002)

 Nyeri
 Deformitas
 Terjadi Pemendekan Tulang
 Krepitasi
 Pembengkakan dan Perubahan Warna Lokal
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
(Permenkes RI 2014)

 Foto Polos
 Pemeriksaan Radiologi Lainnya (radioisotope scanning tulang, tomografi,
artrografi, CT-scan, dan MRI)
 Pemeriksaan darah rutin dan golongan darah
 Ht mungkin meningkat atau menurun
 Kreatinin
 Profil koagulasi
PENATALAKSANAAN MEDIS

 Rekognisi (Pengenalan)
 Reduksi fraktur (setting tulang)
 Retensi (Imobilisasi fraktur)
 Rehabilitasi (Mempertahankan dan mengembalikan
fungsi)
Manajemen Preoperatif pada Pasien
Fraktur
 Evaluasi Pra Anestesi
Meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
konsultasi dan koreksi terhadap kelainan fungsi organ vital dan
penentuan status fisik pasien praanestesi.
 Persiapan Pra Anestesi
Mempersiapkan pasien baik psikis maupun fisik agar pasien siap
dan optimal untuk menjalani prosedur anestesi dan diagnostik
atau pembedahan yang direncanakan
KOMPLIKASI

A. Komplikasi Awal
 Syok hipovolemik atau traumatik
 Emboli lemak
 Sindrom kompartemen (Pain, Pallor, Pulsesness, Parestesia, Paralysis)
 Infeksi
 Tromboemboli emboli paru
 Koagulopati intravaskuler diseminata (KID)
B. Komplikasi Lambat
 Penyatuan terlambat atau tidak ada penyatuan
 Nekrosis Avaskuler Tulang
 Reaksi terhadap alat fiksasi interna
KONSEP ASKEP FRAKTUR

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

 Anamnesis (menggunakan pengkajian PQRST)


 Pemeriksaan Umum (Keadaan umum dan pemeriksaan
head-to-toe)
 Pemeriksaan Penunjang (Pemeriksaan radiologi,
pemeriksaan laboratorium,)
KONSEP ASKEP FRAKTUR

DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Nyeri berhubungan dengan patah tulang, spasme otot, edema dan kerusakan
jaringan lunak.
 Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan rangka neuromuscular
 Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan menurunnya aliran
darah akibat cidera vaskuler
 Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan mekanik (tekanan, teriris,
gesekan)
 Risiko infeksi
 Risiko Syok Hipovolemik
KONSEP ASKEP FRAKTUR

INTERVENSI KEPERAWATAN

DIRENCANAKAN SESUAI DENGAN NANDA NIC NOC


KONSEP ASKEP FRAKTUR

IMPLEMENTASI

IMPLEMENTASI DILAKUKAN SESUAI DENGAN INTERVENSI


KONSEP ASKEP FRAKTUR

EVALUASI

Evaluasi yang diharapkan pada pasien fraktur


disesuaikan dengan Kriteria hasil yang telah
ditentukan pada intervensi

Anda mungkin juga menyukai