Anda di halaman 1dari 10

HAKIKAT STATUS GIZI DAN

PENILAAN STATUS GIZI

Cahyani WP.,S.KM.,M.PH.
Mata Kuliah: PSG
PENGERTIAN STATUS GIZI
• Ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi
yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi
badan.
• Sebagai setatus kesehatan yg dihasilkan oleh
keseimbangan antara kebutuhan dan masukan
nutrien.
• Penelitian status gizi merupakan pengukuran yg
didasarkan pada data antropometri serta
biokimia dan riwayat diet (Beck, 2000:1)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
STATUS GIZI
A. Faktor Eksternal
1. Pendapatan: Masalah gizi karena
kemiskinan indikatornya adalah taraf ekonomi
keluarga, yg hubungannya dg daya beli yg
dimiliki keluarga tsb. (Santoso,1999).
2. Pendidikan: merupakan suatu proses
merubah pengetahun, sikap dan prilaku orang
tua atau masyarakat utk mewujudkan dg staus
gizi yg baik (Suliha, 2001).
Lanjutan faktor eksternal

3. Pekerjaan: sesuatu yg harus dilakukan


terutama untuk menunjang kehidupan
keluarga. Bekerja umumnya merupakan keg.
Yg menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan
mempunyai pengaruh terhadap kehidupan
keluarga (Markum,1991).
4. Budaya: suatu ciri khas, akan mempengaruhi
tingkah laku dan kebiasaan
(Soeciningsih,1998)
B. Faktor Internal
1. Usia: usia akan mempengaruhi kemampuan yg
dimiliki orang tua dalam pemberian nutrisi anak
balita (Nursalam,2001).
2. Kondisi Fisik: mereka yg sakit, yg dlm
penyembuhan dan lanjut usia, semuanya
memerlukan pangan khusus karena status
kesehatan mereka yg buruk. Bayi dan anak2 yang
kesehatannya buruk, adalah sangat rawan, karena
pada periode hidup ini kebutuhan zat gizi
digunakan utk pertumbuhan cepat (Suharjo, et,all.
1986)
Lanjutan faktor internal

3. Infeksi: infeksi dan demam dpt menyebabkan


menurunnya nafsu makan atau menimbulkan
kesulitan menelan dan mencerna makanan
(Suhardjo, et.all.,1986).
METODE PENILAIAN STATUS GIZI
A. Secara langsung:
1. Antopometri: ukuran tubuh manusia. Antropometri
gizi: berhubungan dg berbagai macam pengukuran
dimensi tubuh dan komposisi tubuh dan tingkat umur
dan tingkat gizi. Antropometri secara umum
digunakan utk melihat keseimbangan asupan protein
dan energi.
2. Klinis: metode utk menilai status gizi berdasarkan
perubahan2 yg terjadi dihubungkan dg
ketidakcukupan zat gizi, spt kulit, mata, rambut dan
mukosa oral atau organ yg dekat dg permukaan tubuh
spt kelenjar tiroid.
Lanjutan metode penilaian status gizi

3. Biokimia: pemeriksaan spesimen yg diuji


secara laboratories yg dilakukan pd berbagai
macam jaringan, spt darah, urine, tinja dan
juga berbagai jaringan tubuh spt hati, otot.
4. Biofisik: metode penentuan status gizi dg
melihat kemampuan fungsi dan perubahan
struktur dari jaringan
B. Secara tidak langsung:
1. Survey konsumsi makanan: dengan melihat
jumlah dan jenis zat dan gizi yg dikonsimsi.
Keselahan dlm survey ini: perkiraan yg tidak
tepat dlm menentukan jml makanan yg
dikonsumsi; kecenderungan utk mengurangi
makanan yg banyak dikonsumsi dan menambah
makanan yg sedikit dikonsumsi (The Flat Slope
Syndrome); membesar besarkan konsumsi
makanan yg bernilai sosial tinggi; keinginan
melaporkan konsumsi vitamin dan mineral
tambahan kesalahan dlm mencatat (food record).
2. Statistik Vital: menganalisis data beberapa
statistik kesehatan seperti angka kematian
berdasarkan Umur, angka kesakitan dan kematian
karena penyebab tertentu dan data lainnya yg
berhubungan dengan gizi.

3. Faktor Ekologi: malnutrisi merupakan masalah


ekologi sebagai hasil interaksi antara beberapa
faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya.
Jumlah makanan yg tersedia sangat tergantung
dan keadaan ekologi seperti iklim, tanah irigasi dll.

Anda mungkin juga menyukai