N. SUPRIATI Diksi yang Mengungkapkan Ekspresi • Adalah pilihan kata untuk mengungkapkan ekspresi/perasaan, baik secara langsung (tersurat) maupun tidak langsung (tersirat). • Contoh: 1. Aku sibuk menata hatiku sendiri. (mengungkapkan secara tidak langsung perasaan cemas) 2. Aku menunduk lebih cepat dari kilat cahaya yang keluar dari matanya. (mengungkapkan secara tidak langsung perasaan malu) Majas/Gaya Bahasa • Adalah pemilihan kata/kalimat yang digunakan penulis untuk mengungkapkan suatu maksud. • Macam-macam gaya bahasa 1. Gaya bahasa perbandingan 2. Gaya bahasa pertentangan 3. Gaya bahasa sindiran 4. Gaya bahasa penegasan Contoh Gaya Bahasa Perbandingan 1. Personifikasi (membandingkan benda mati dengan sifat-sifat manusia) * Angin pantai mengusap lembut rambutku. 2. Metafora (perbandingan langsung) *Si jago merah menghanguskan gedung itu. 3. Asosiasi (membandingkan 2 0bjek dengan menggunakan kata pembanding) *Wajah ayah dan anak itu bagaikan pinang dibelah dua. (membandingkan dengan 2 kondisi) 4. Eufimisme (mengganti kata yg dianggap kurang baik dengan yg lebih halus. * Ia dituduh menyalahgunakan jabatan 5. Metonimia (menyebutkan merek utk merujuk pada benda umum * Adiknya suka sekali makan indomie (mie instan) 6. Simile (menyandingkan suatu kegiatan dengan ungkapan, menggunakan kata pembanding *Kelakuannya bagaikan anak ayam kehilangan induk. (berhubungan dengan aktivitas) 7. Sinekdoke Pars Prototo (sebagian utk seluruhnya) Totem Pro parte (seluruh untuk sebagian) 8. Simbolik (membandingkan manusia dengan sikap makhluk hidup lainnya. *Perempuan memang jinak-jinak merpati Gaya Bahasa Pertentangan
• Hiperbola (melebih-lebihkan dari keadaan aslinya.
*Suaranya menggelegar membelah angkasa • Litotes (mengurangi dari keadaan aslinya utk merendahkan diri) *Selamat datang di gubuk kami • Paradoks (membandingkan situasi asli dengan situasi sebaliknya). * Dia berbahagia walaupun hatinya sedih karena ditinggal orang tuanya. * Antitesis (memadukan pasangan kata yang berlawanan *Baik buruknya perkataanmu menunjukkan siapa kamu. Gaya Bahasa Penegasan • Merupakan gaya bahasa yg bertujuan utk meningkatkan pengaruh/kesan kepada pembaca. 1. Pleonasme (menggunakan kata yg bermakna sama, untuk menegaskan *Kita harus berpikiran maju ke depan 2. Repetisi (mengulang kata yg sama dalam sebuah kalimat (tidak berhubungan dengan definisi, istilah aja) * Karena uang kita bisa bahagia, karena uang kita dipuja, karena uang pula kita masuk penjara. 3. Retorika (memberikan pertanyaan tanpa perlu jawaban) *Apakah pantas seorang anak berlaku durhaka kepada ibu yang telah mengandungnya? 4. Klimaks (mengurutkan sesuatu dari yang terkecil sampai yg terbesar * Jangankan sepuluh ribu rupiah, seratus ribu rupiah, sejuta pun aku tak keberatan memberikannya padamu. 5. Anti klimaks (mengurutkan sesuatu dari yg terbesar sampai yg terkecil) * Tua, muda, juga anak-anak memiliki hak untuk hidup bahagia. 6. Paralelisme (mengulang-ulang sebuah kata utk definisi yang berbeda * Cinta itu indah, cinta itu bahagia, cinta itu berkorban (pengertian) 7. Tautologi (menggunakan kata bersinonim utk menegaskan suatu kondisi * Dia gadis yang penuh kasih, sayang, dan cinta. Gaya Bahasa Sindiran • Merupakan gaya bahasa yang digunakan untuk menyindir, mencela, atau mengejek Contoh: 1. Sarkasme (menyindir dengan kata-kata yang kasar. * Hanya orang goblok yang menolak mengerjakan ini. 2. Ironi (menyindir dengan cara halus) *Cepat sekali kamu hadir hari ini, saya sudah mulai pembelajaran satu jam yang lalu. 3. Satire (menyindir untuk mengkritik) * Para politikus di negeri kita sedang menikmati liburannya, saking lamanya istirahat , nggak pernah tahu aspirasi rakyat. 4. Sinisme (sindiran yang pedas dan menusuk) * Yakin mau minjam duit sama aku? Katanya kamu orang kaya. Menggunakan kalimat Narasi, Deskripsi, dan Dialog 1. Kalimat narasi merupakan kalimat yang mengisahkan/menceritakan suatu peristiwa *Saya baru saja sampai rumah ketika laki-laki itu datang. 2. Kalimat deskripsi merupakan kalimat yang menggambarkan suatu objek * Laki-laki itu kutaksir umurnya sekitar 45 tahun, berbadan tinggi besar, berkult hitam, dan beralis tebal. 3. Kalimat dialog merupakan kalimat yang isinya berupa percakapan “Untuk apa Anda datang kemari?” “Maaf, saya hanya menjalankan tugas.” Ragam Bahasa Baku dan Tidak Baku
1. Ragam bahasa baku merupakan ragam bahasa
yang sesuai dengan kaidah kebahasaan yang berlaku *Dengan siapa kamu akan datang ke sekolah? 2. Ragam bahasa tidak baku merupakan ragam bahasa yang tidak sesuai kaidah kebahasaan yang berlaku. * Sama siapa ke sekolah?