Anda di halaman 1dari 6

BAB I

2.
PENGERTIAN ASWAJA
DALAM ISTILAH MASYARAKAT INDONESIA, ASWAJA MERUPAKAN SINGKATAN DARI AHLUSSUNNAH WA
AL-JAMA’AH. ADA TIGA KATA YANG MEMBENTUK ISTILAH TERSEBUT, YAITU:

1. AHL : KELUARGA, GOLONGAN ATAU PENGIKUT

2. AL-SUNNAH : SEGALA SESUATU YANG TELAH DIAJARKAN OLEH RASULULLAH SAW., BAIK YANG DATANG
DARI NABI SAW., BERUPA PERBUATAN, UCAPAN DAN PENGAKUAN NABI SAW (FAT-HUL BARI, JUZ XII HAL 245)

3. AL-JAMAAH : APA YANG TELAH DISEPAKATI OLEH PARA SAHABAT RASULULLAH SAW. PADA MASA
KHULAFAUR RASYIDIN)
( KHALIFAH ABU BAKAR, UMAR BIN AL-
KHATTAB, UTSMAN BIN AFFAN, DAN ALI BIN ABI
THALIB )
• Kata al-Jamaah diambil dari sabda Rasulullah saw:

209 :‫) َم ْن َآَر اَد ُبْح ُبْو َح َة الَج َّنِة َفْلَيْلِز ِم اْلَج َم اَع ِة ) رواه الترمذي‬
‫ و صححه ووافقه الحافظ الذهبي‬78 - 77 : 1 ‫)والحاكم جزٔآ‬
Barangsiapa yang ingin mendapatkan kehidupan yang damai di surga, maka
hendaklah ia mengikuti al-jamaah (kelompok yang menjaga kebersamaan)
(HR. al-Tirmidzi (209) dan al-Hakim (1/77-78) yang menilainya shahih dan
disetujui oleh al-Hafidh al-Dzahabi)
SYAIKH ABDUL QADIR AL-JILANI ( 471-561
H/1077-1166 M ) MENJELASKAN:
• ‫م فِي ِخ َالَفِة اَأْلِئَّمِة اَأْلْر َبَعِة‬.‫م َو اْلَج َم اَع ُة َم ا اَّتَفَق َع َلْيِه َأْص َح اُب رسوِل اِهللا ص‬.‫فا لُّس َنُة َم ا ُس َّنُة رسوُل اِهللا ص‬
80 ‫ ص‬1 ‫ ج‬, ‫ ( الغنية لطالبي طريق الحق‬. ‫الُخَلَفاِء الَّراِش ِد ْيَن اْلَم ْهِد ِّيْيَن َر ْح َم ُة ِهللا َع َلْيِهْم َأْج َم ِع ْيَن‬
“ Al-Sunnah adalah apa yang telah diajarkan oleh RasulullahSaw ( meliputi ucapan, perilaku, serta
ketetapan beliau ). Sedangkan Al-Jama’ah adalah segala sesuatu yang telah menjadi kesepakatan para sahabat
Nabi Saw pada masa Khulafaur Rasyidin yang empat, yang telah diberi hidayah ( Mudah-mudahan Allah memberi
rahmat kepada semua )” .
( Al-Ghunyah li thalibi thariq al-haqq, juz 1, hal. 80 )

lebih jelas lagi, Hadratusysyaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari ( 1287-1336 H/1871-
1947 ) menyebutkan dalam kitabnya Ziyadat Ta’liqat ( hal. 23-24 ) sebagai berikut :
‫َأَّم اَأهُل الُّس َنِة َفُهم َأهُل الَّتفِس يُر َو الَحِد يِث َو الِفقِه فِإَّنُهم الُم هَتُد وَن الُم َتَم ِّس ُك وَن ِبُس َّنِة الَّنبي صلي هللا عليِه وسلم والُخَلَفاِءَبعَد ُه‬
‫الَّراِش ِد يَن َو ُهم الَّطائَفُة الَّناِج َيُة َقاُلواَو َقْد اجَتَم َع ْت الَيوَم ِفي مَذ اِهَب َأرَبَعٍة الَح َنِفُّيوَن َو الَّش اِفِع ُّيوَن َو الَم اِلِكُّيوَن َو الَح نَبلُّيوَن‬

“Adapun Ahlussunnah Wal-Jama’ah adalah kelompok ahli tafsir, ahli hadis, dan ahli fikih.
Merekalah yang mengikuti dan berpegang teguh dengan sunnah Nabi Muhammad saw dan
sunnah Khufaur Rasyidin setelahnya. Mereka adalah kelompok yang selamat (al-firqah al-
najiyah). Mereka mengatakan, bahwa kelompok tersebut sekarang ini terhimpun dalam
madzhab yang empat, yaitu pengikut Madzhab Hanafi, Syafi’i, Maliki, dan Hambali.”
DARI DEFINISI INI, DAPAT DIPAHAMI BAHWA
AHLUSSUNNAH WAL-JAMA’AH
• Bukanlah aliran baru yang muncul sebagai reaksi dari beberapa aliran yang menyimpang
dari ajaran islam yang hakiki.Tetapi Ahlussunnah Wal-Jama’ah adalah islam yang murni
sebagaimana yang diajarkan oleh Nabi Saw dan sesuai dengan apa yang telah digariskan
serta diamalkan oleh para sahabatnya.
Kaitannya dengan pengalaman tiga sendi utama ajaran islam dalam kehidupan
sehari-hari, golongan Ahlusunnah Wal-Jama’ah mengikuti rumusan yang telah digariskan
oleh ulama salaf . Yakni:
1. Dalam bidang teologi ( akidah/tauhid ) tercerminkan dalam rumusan yang digagas oleh
Imam Al-Asy’ari dan Imam Al-Maturidi
2. Dalam masalah fiqh terwujud dengan mengikuti madzhab empat, yakni Madzhab al-
Hanafi, Madzhab al- Maliki, Madzhab al- Syafi’I dan Madzhab Hanbali’
3. Bidang tashawwuf mengikuti imam al-Junaid al-Baghdadi ( w.297 H/910 M )

Anda mungkin juga menyukai