Anda di halaman 1dari 9

ARTICLE REVIEW | 2XXX

Article
Review
Meeting
Etika Profesi dan Tata Kelola Korporasi
KELOMPOK 2
01 02 03
M. Handri Ansah Rahma Ningrum Seruni Kharisma
08040222112 08040222125 Melati
08040222129
04 05
Sherly Aulia Y. Zahra Dwi N.
08040222130 08040222139
Review Jurnal
Tentang teori keagenan dalam Akuntansi

KRITIK TEORI KEAGENAN DALAM ARTIKEL AKUNTANSI: KONTEKS KE-


Judul
INDONESIA-AN

Penulis Andi Sri Wahyuni

Tahun Rilis 2023

Pendekatan kualitatif dengan meminjam pendekatan kritik sastra sebagai pisau


Metode Penelitian
analisis

Objek Penelitian Artikel yang ditulis oleh Anafiah, et al (2017)

Mengkritisi penggunaan teori keagenan dalam berbagai penelitian akuntansi di


Tujuan Indonesia dan memberikan solusi atas kritik yang diajukan terhadap penggunaan
teori ini.
Pendahuluan

Penelitian ini berkaitan dengan penggunaan


teori keagenan dalam riset akuntansi di Kritik terhadap penggunaan teori
Indonesia. Teori keagenan, yang pertama kali keagenan dalam penelitian akuntansi di
dikemukakan oleh Jensen dan Meckling pada Indonesia menjadi fokus penelitian ini.
tahun 1976, memberikan kerangka kerja untuk Penelitian ini bertujuan untuk
mengatur hubungan antara pemilik dan mengidentifikasi celah dalam
pengelola perusahaan. Namun, penelitian- penggunaan teori keagenan dalam
penelitian terbaru telah mengemukakan kritik konteks Indonesia, serta memberikan
terhadap relevansi teori ini dalam konteks solusi atau pemahaman yang lebih
budaya dan nilai-nilai Indonesia yang berbeda, relevan untuk penelitian akuntansi di
seperti kekeluargaan yang kuat dan konsep masa depan.
paternalistik dalam hubungan yang tua dan
muda.
TEORI METODOLOGIS : KRITIK SASTRA SEBAGAI ‘ANAK’ BARU
METODE PENELITIAN AKUNTANSI

Sebagaimana telah ditegaskan oleh Dimnik dan Felton (2006), penggunaan karya
fiksi dapat menguntungkan peneliti untuk memahami kajian akuntansi dalam konteks
sosial di mana penelitian tersebut dilakukan. Sederhananya, kata Evans dan Fraser
(2012), karya sastra menjadi media untuk memahami kondisi budaya, ekonomi
hingga politik sesuai dengan konteks penulisan karya tersebut.
Lebih lanjut, kritik sastra merupakan pendekatan yang mengelaborasi berbagai sudut
pandang untuk kemudian menjelaskan mengapa seorang penulis sampai pada penilaian
tertentu (Bandel, 2013). Kritik sastra tidak semata tentang bagus tidaknya suatu karya,
tapi mengekspilisitkan apa yang implisit—ideologi yang dibawa oleh penulis, misalnya
(Bandel, 2013). Dengan meminjam pendekatan tersebut, artikel Anafiah, et al (2017)
dianalisis dan dikritik untuk mewakili pandangan periset dan atau penulis lain dalam
menggunakan teori keagenan, juga berbagai kondisi yang berpengaruh secara internal
maupun eksternal di sepanjang proses penulisan hingga penyebarluasan artikel
tersebut.

Disini lah letak pentingnya penelitian ini. Kondisi sosial dan politik yang
mempengaruhi teori keagenan, mau tidak mau, harus dipertimbangkan oleh para periset
akuntansi dalam menggunakan teori keagenan dalam konteks Indonesia.
Keluarga Indonesia dalam Sosio-Politik
1. Asal-Usul Konsep Keluarga di 2. Pentingnya Diskursus
Indonesia Shiraishi (2009) menekankan perlunya hati-hati dalam
menggali pemahaman tentang keluarga Indonesia
Penelitian oleh Shiraishi (2009) mengungkap bahwa melalui diskursus. Hal ini dilakukan untuk menghindari
konsep keluarga di Indonesia memiliki akar budaya menerima pengertian yang sudah umum, seperti peran
yang unik dan sejarahnya sendiri, yang berbeda dari "bapak," "ibu," dan "anak," tanpa mempertimbangkan
konsep keluarga dalam budaya lain. latar belakang budaya yang melingkupinya.

3. Kepemilikan dan Kontrol dalam 4. Keluarga Nasional sebagai Lembaga


Masa Orde Baru Besar
Selama masa Orde Baru, penguasa seperti
Soeharto menciptakan citra keluarga nasional yang Selama Orde Baru, konsep "keluarga nasional" menjadi
harmonis, meskipun dengan penggunaan pola-pola simbol penting dalam sosio-politik Indonesia. Tingkah laku
kekerasan. Pemimpin seperti Soeharto dianggap antara penguasa dan rakyat diatur dalam lembaga besar
sebagai "bapak" yang patuh diikuti oleh "anak- yang disebut "Indonesia."
anak" negara.
5. Perubahan Pasca Orde Baru
Setelah era Orde Baru, masyarakat Indonesia mulai menghadapi perubahan dalam
pandangan mereka terhadap konsep "keluarga nasional." Pertanyaan muncul mengenai
apakah masyarakat masih akan tetap patuh seperti "anak-anak" terhadap "bapak"-nya
dalam konteks sosio-politik yang berubah.
Kritik Terhadap Konteks Teori Keagenan
Penggunaan Teori Teori Keagenan, dicetuskan oleh
Jensen dan Meckling (1976), sering
Keagenan dalam digunakan dalam penelitian bisnis
untuk mengkaji hubungan antara
Kelemahan Logika:

Konteks Bisnis pemilik dan pengelola perusahaan.


Kritik pertama adalah bahwa
penggunaan teori keagenan dalam
konteks bisnis Indonesia dianggap
Indonesia memiliki kelemahan logika. Teori
ini awalnya dikembangkan untuk
Kritik Terhadap Konteks Bisnis kondisi bisnis yang tersebar,
sedangkan di Indonesia, mayoritas
Indonesia: perusahaan besar memiliki
Artikel oleh Alpanya Anafiah, et al kepemilikan keluarga yang
(2017), dan penelitian lainnya, telah terkonsentrasi.
menggunakan teori keagenan sebagai
dasar hipotesis dalam konteks bisnis di
Indonesia. Namun, terdapat beberapa
kritik terhadap penggunaan teori ini.
Pengkajian Lebih Lanjut
Konteks Kepemilikan Kritik terhadap penggunaan teori keagenan dalam bisnis Indonesia
Perusahaan di berdasarkan fakta bahwa sebagian besar perusahaan besar di Indonesia
Indonesia dimiliki dan dikendalikan oleh keluarga. Hal ini berbeda dengan kondisi
di negara-negara Barat yang dijadikan dasar teori keagenan.
Relevansi Teori Penting untuk mengkaji apakah teori keagenan, yang dikembangkan
untuk konteks bisnis yang berbeda, masih relevan dan dapat diterapkan
dengan baik dalam bisnis Indonesia.
Perluasan Literatur Kritik ini mendorong perlunya literatur yang lebih mendalam dan relevan
dengan realitas bisnis Indonesia, termasuk pengembangan teori-teori yang
memperhitungkan kondisi bisnis yang lebih terkonsentrasi dan terkait
dengan kepemilikan keluarga.
Kesimpulan Evaluasi kritis terhadap penggunaan teori keagenan dalam
konteks bisnis Indonesia mengingatkan kita pada pentingnya
beradaptasi dengan realitas bisnis yang unik dan berbeda dalam
upaya memahami hubungan antara pemilik dan pengelola
perusahaan di Indonesia.
ARTICLE REVIEW | 2XXX

Thanks!
Does anyone have any questions?
youremail@freepik.com | +91 620 421 838
yourwebsite.com

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai