REview Jurnal Etika Kelompok 2 Ke-2
REview Jurnal Etika Kelompok 2 Ke-2
Article
Review
Meeting
Etika Profesi dan Tata Kelola Korporasi
KELOMPOK 2
01 02 03
M. Handri Ansah Rahma Ningrum Seruni Kharisma
08040222112 08040222125 Melati
08040222129
04 05
Sherly Aulia Y. Zahra Dwi N.
08040222130 08040222139
Review Jurnal
Tentang teori keagenan dalam Akuntansi
Sebagaimana telah ditegaskan oleh Dimnik dan Felton (2006), penggunaan karya
fiksi dapat menguntungkan peneliti untuk memahami kajian akuntansi dalam konteks
sosial di mana penelitian tersebut dilakukan. Sederhananya, kata Evans dan Fraser
(2012), karya sastra menjadi media untuk memahami kondisi budaya, ekonomi
hingga politik sesuai dengan konteks penulisan karya tersebut.
Lebih lanjut, kritik sastra merupakan pendekatan yang mengelaborasi berbagai sudut
pandang untuk kemudian menjelaskan mengapa seorang penulis sampai pada penilaian
tertentu (Bandel, 2013). Kritik sastra tidak semata tentang bagus tidaknya suatu karya,
tapi mengekspilisitkan apa yang implisit—ideologi yang dibawa oleh penulis, misalnya
(Bandel, 2013). Dengan meminjam pendekatan tersebut, artikel Anafiah, et al (2017)
dianalisis dan dikritik untuk mewakili pandangan periset dan atau penulis lain dalam
menggunakan teori keagenan, juga berbagai kondisi yang berpengaruh secara internal
maupun eksternal di sepanjang proses penulisan hingga penyebarluasan artikel
tersebut.
Disini lah letak pentingnya penelitian ini. Kondisi sosial dan politik yang
mempengaruhi teori keagenan, mau tidak mau, harus dipertimbangkan oleh para periset
akuntansi dalam menggunakan teori keagenan dalam konteks Indonesia.
Keluarga Indonesia dalam Sosio-Politik
1. Asal-Usul Konsep Keluarga di 2. Pentingnya Diskursus
Indonesia Shiraishi (2009) menekankan perlunya hati-hati dalam
menggali pemahaman tentang keluarga Indonesia
Penelitian oleh Shiraishi (2009) mengungkap bahwa melalui diskursus. Hal ini dilakukan untuk menghindari
konsep keluarga di Indonesia memiliki akar budaya menerima pengertian yang sudah umum, seperti peran
yang unik dan sejarahnya sendiri, yang berbeda dari "bapak," "ibu," dan "anak," tanpa mempertimbangkan
konsep keluarga dalam budaya lain. latar belakang budaya yang melingkupinya.
Thanks!
Does anyone have any questions?
youremail@freepik.com | +91 620 421 838
yourwebsite.com