Anda di halaman 1dari 33

PEMBELAJARAN TERDIFERENSIASI

Disampaikan dalam
Implementasi Kurikulum Merdeka jenjang SMP Kabupaten Demak
SOLO, 10 Agustus 2023

Taufiqurrahman, S.Pd., M.Pd


Pengawas Madya SMP

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


KABUPATEN DEMAK
2023
Tenangkan
hati dan
pikiran
arahkan semua
perhatian
u n t u k fokus
belajar
hadirkan
rasa ingin
tahu, syukur,
dan
kebijaksanaan 6
Photo by Kelli Tungay on Unsplash
Mengapa kita melakukan Pembelajaran
Berdiferensiasi?

nature of contents
❏kurikulum
❏capaian pembelajaran
❏tujuan pembelajaran
❏indikator
❏asesmen
keputusan
masuk
akal
1. tujuan
2. merespon
pembelajaran
kebutuhan
didefinisikan
3.lingkungan belajar yang “mengundang” belajar murid
secara jelas
untuk belajar,
4. manajemen kelas efektif,
5. penilaian berkelanjutan.

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Sepakatkah Anda
dengan pernyataan-pernyataan berkaitan dengan
implementasi
Pembelajaran Berdiferensiasi ini?
(berikan alasan Anda):

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Sepakatkah Anda
● PB hanya untuk anak-anak yang memiliki hambatan/kesulitan belajar
● Melakukan diferensiasi = membuat pembelajaran yang berbeda untuk setiap
murid
● Cara untuk mengetahui kebutuhan murid harus menggunakan sebuah
instrumen yang rumit (tes akademik, tes minat bakat, dll.)
● Melabel anak hanya berdasarkan hasil asesmen awal
● Anak yang sudah selesai, berarti mendapat tambahan soal atau
mengajari yang lain
● Mengelompokkan murid hanya berdasarkan 1 karakteristik (hanya sesuai
kemampuan saja, gaya belajar saja, gender saja)
● PB menyebabkan adanya diferensiasi penilaian akhir
Photo by Kelli Tungay on Unsplash
PENTING!
Guru membuat serangkaian
masuk akal (common sense) yang
keputusan
berorientasi kepada kebutuhan murid.

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


1. Tujuan Pembelajaran

Guru harus paham capaian pembelajaran dan tujuan


pembelajaran agar dapat menentukan bagaimana ia
dapat membantu murid-murid untuk mencapainya.

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Photo by Kelli Tungay on Unsplash
Photo by Photo
Kelli by
Tungay on Unsplash
Kelli Tungay on Unsplash
2. Pentingnya
Mengidentifikas
i
Kebutuhan Belajar
Murid
Photo by Markus
Winkler on
Unsplash
Photo by Kelli Tungay on Unsplash
Kebutuhan Belajar
murid :
Kesiapan Belajar Murid
(Readiness)

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Kebutuhan Belajar Murid:
MINAT

Minat murid berbeda-


beda

Minat murid masih bisa


berkembang

Minat dipertimbangkan
untuk
meningkatkan
keterlibatan murid
dalam pembelajaran

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Kebutuhan Belajar Murid:

Profil Belajar Murid (learning Profiles)


● Lingkungan belajar, misalnya terkait dengan suhu ruangan, tingkat kebisingan, jumlah
cahaya, dsb. Contohnya: mungkin ada anak yang tidak dapat belajar di ruangan yang
terlalu
dingin,
● Latar terlalu bising,
belakang Budaya:terlalu terang,
santai - terstruktur, pendiam - ekspresif, personal - impersonal.
dsb.
● Kecerdasan majemuk (multiple intelligences): visual-spasial, musical, bodily- kinestetik,
interpersonal, intrapersonal, verbal-linguistik, naturalis, logic-matematika.
● dsb.

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Miskonsepsi tentang profil dan gaya belajar Yang direkomendasikan

Mengabaikan bahwa ada perbedaan pendekatan dalam belajar. Kita harus menyadari bahwa ada banyak pendekatan belajar

Pembelajaran akan lebih efektif jika disesuaikan dengan profil atau Tidak perlu. Guru perlu mengajar dengan menggunakan berbagai
gaya belajar murid dan oleh karenanya guru harus strategi dan pendekatan pembelajaran yang beragam sebanyak
mengakomodasi semua profil dan gaya belajar murid saat mungkin untuk memberi ruang bagi berbagai preferensi belajar
mengajar. murid.

Guru harus mengevaluasi profil dan gaya belajar siswa dan Kita membantu murid-murid mengembangkan kesadaran
menggunakan informasi tersebut untuk mengkotak-kotakan murid- bagaimana orang-orang belajar dan memahami pendekatan
murid. (Jika ia adalah pembelajar visual, maka ia hanya seperti apa yang cocok atau tidak cocok untuk mereka sebagai
memberikan tugas sesuai dengan gaya belajar ini) individu.

Mengasumsikan bahwa preferensi belajar murid akan sama dan Memahami bahwa pembelajaran yang efektif akan menggunakan
konsisten di semua mata pelajaran, topik, dan waktu berbagai strategi, tergantung pada mata pelajaran, kenyamanan
siswa dengan topik atau keterampilan tertentu, dan waktu tertentu

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Bagaiman mengidentifikasi kebutuhan belajar murid?
a

Menggunakan
berbagai bentuk
asesmen formatif,
termasuk juga
asesmen awal
mengidentifikasi
mengamati perilaku
pengetahuan awal
murid-murid

Dapatkah Anda
menyebutkan
cara lainnya?

mereview dan melakukan


membaca rapor murid
berbicara dengan guru refleksi terhadap praktik
dari kelas mereka
murid sebelumnya pengajaran
sebelumnya

Sumber
Photo by Kelligambar: Google
Tungay on Unsplash
3. Penilaian
Berkelanjutan AKU BILANG, AKU
AK AKU TIDAK SUDAH AJARI DIA,
SUDAH
U DENGAR DIA AKU
AJAR BERSIUL TIDAK DIA
BILANG
BERSIU4 Pertanyaan BESAR
ANJINGKU
I
SUDAH BELAJAR
BERSIUL
1. Kita berharap murid belajar apa?
L

2. Bagaimana kita tahu bahwa murid telah belajar?


3. Bagaimana kita merespons murid yang belum paham?
4. Bagaimana kita merespons murid yang sudah paham?

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Sekilas Tentang Penilaian
Pe n i l a i a n pent ing dalam proses pembelajaran berdiferensiasi.
Pe→
n i l a i a n formatif → p e l u a n g m e n e n t u k a n seefektif apa suat u
untuk pembelajaran berdiferensiasi.

Saya percaya, jika saja guru memanfaatkan lebih banyak praktik-


praktik terbaik dari penilaian formatif, maka
pembelajaran berdiferensiasi akan datang secara alamiah.
Andrew Miller (ASCD Faculty Member)
https://inservice.ascd.org/formative-assessment-is-the-cornerstone-of-differentiated-instruction/

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Asesmen & Pembelajaran
Berdiferensiasi
Praktik pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada
asesmen. Asesmen formatif m e m u n g k i n k a n g u r u u n t u k
mengenal m u r i d mereka dengan lebih baik, oleh karena itu,
mereka dapat m e m b u a t keputusan terbaik d e m i menantang
m u r i d dengan tepat dan melibatkan m u r i d dalam pembelajaran.

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


4. LINGKUNGAN BELAJAR YANG MENGUNDANG

Apa saja yang dapat dilakukan agar kita


dapat m e n g u n d a n g m u r i d u n t u k belajar ?

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


apa saja yang dapat kita diferensiasi
(diantaranya…)

KONTEN PROSES PRODUK

guru dapat melakukan salah satu atau kombinasi di antara


ketiganya

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Photo by Kelli Tungay on Unsplash
@ODK&SL dari berbagai sumber

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Photo by Kelli Tungay on Unsplash
Photo by Kelli Tungay on Unsplash
5. MANAJEMEN KELAS YANG
EFEKTIF

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


picture source: https://www.theispot.com/whatsnew/2012/4/tom-richmond-school-s-out.htm
Photo by Kelli Tungay on Unsplash
Diferensiasi tidak berarti bahwa g u r u harus dapat m e m e n u h i
kebutuhan semua individu setiap saat atau setiap waktu.

Namun, g u r u diharapkan dapat m e n g g u n a ka n berbagai


pendekatan belajar sehingga sebagian besar m u r i d
m e n e m u k a n pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
mereka.

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Pertanyaan untuk implementasi
● Bagaimana upaya mengenal murid dengan lebih baik dapat
menjadi kebiasaan guru?
● Apa yang dapat mulai dilakukan demi menerapkan pembelajaran
Berdiferensiasi?
● Apa yang perlu dilakukan agar informasi dari asesmen
formatif
digunakan sebagai landasan pembelajaran Berdiferensiasi?
● Bagaimana memastikan kolaborasi antar rekan sejawat dapat
terjadi?
● Bagaimana mendorong terwujudnya students’ agency (murid
merdeka–kepemimpinan murid)?
Photo by Kelli Tungay on Unsplash
“Seru p a s e p e r t i p a r a p e n g u k i r

yang memilik i pengetahuan m e n d a l a m


tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya,
keindahan ukiran, dan cara-cara mengukirnya.

Seperti itulah seorang g u ru seharusnya


memilik i pengetahuan m e n d a l a m
tentang seni mendidik.

Bedanya, g u ru m e n g u k i r manusia yang


memiliki h i d u p lahir d a n batin.”
Ki Hajar Dewantara
https://indonesia.go.id/ragam/seni/seni/seni-ukir-jepara-berkelas-dunia

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Yang p e n t i n g dimulai dan
dicoba
dulu

Yang paling p e n t i n g adalah


bahwa siswa -dan guru-
membuat kemajuan dari titik
awal masing-
masing.
Photo by Kelli Tungay on Unsplash
Photo by Kelli Tungay on Unsplash
sumber gambar: verifone.com/en/us/thought-leadership/chance-change
“ Perubahan di sekolah dapat
diinisiasi dari luar, namun
perubahan
paling

DALAM.
penting yang
berkelanjutan datang DARI
dan

Barth, R. (1991). Improving school from


within.

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Referensi
Tomlinson, C A. (1999). Differentiated classroom : Responding to the needs of all learners.
Association for Supervision and Curriculum Development (ASCD).
Tomlinson, C. A. (2001). How to Differentiate instruction in mixed-ability classrooms 2nd Ed).
Alexandria, VA: ASCD.
Tomlinson, C.A. (2014) The Differentiated Classroom Responding to the Needs Of All
Learners.
2nd Edition. Alexandria, VA: ASCD
Tomlinson, C. A., & Imbeau, M. B. (2010). Leading and managing a differentiated classroom.
Alexandria, Va: ASCD.

Photo by Kelli Tungay on Unsplash

Anda mungkin juga menyukai