Anda di halaman 1dari 50

Pembelajaran

Berdiferensiasi dan Sosial Salam dan Bahagia!


Emosional

POLEWALI MANDAR, 20 Desember 2022

Photo by Photo
Kelli by
Tungay on Unsplash
Kelli Tungay on Unsplash
Perkenalan
Oscarina Dewi Kusuma (Dewi)
➔ Ibu 2 Anak
➔ Passionate Educator
➔ Pendukung Pendidikan Holistik
➔ Principal TK/SD Global Jaya School
➔ Tim Perlindungan Anak Global Jaya School
➔ Pengurus di Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia
➔ Pelatih guru dan Kepala sekolah
➔ Salah satu tim penulis Modul Guru Penggerak
oscarinadewik@gmail.com
08111232348 - WA

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Mindfulness Activity

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Hambatan Belajar
think-pair-share*
Pikirkan hambatan dalam belajar yang kemungkinan besar dihadapi
oleh siswa Anda di kelas. Apa sajakah hambatan tersebut?

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Hambatan Belajar
● Kognitif
● Komunikasi
● Sosial emosional
● Fisik/Sensori
Memahami kekuatan dan tantangan yang dihadapi murid
akan membantu Anda mengajar mereka dengan lebih baik

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


● Bagaimana Anda dapat menggunakan kekuatan
siswa untuk meningkatkan proses pembelajaran
mereka?
● Apa tantangan yang perlu dipertimbangkan
ketika membantu siswa Anda?

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Pembelajaran Berdiferensiasi
Apa yang anda ketahui tentang pembelajaran
berdiferensiasi?

Photo by Photo
Kelli by
Tungay on Unsplash
Kelli Tungay on Unsplash
Pembelajaran berdiferensiasi adalah sebuah
paradigma atau cara berpikir.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah


pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan
belajar murid.

Photo by Photo
Kelli by
Tungay on Unsplash
Kelli Tungay on Unsplash
Pembelajaran Berdiferensiasi bertujuan
untuk mendukung SEMUA murid di
kelas kita

Photo by Photo
Kelli by
Tungay on Unsplash
Kelli Tungay on Unsplash
Apa dampaknya buat murid?
● Murid akan terpenuhi kebutuhan belajarnya.
● Murid akan lebih termotivasi dan terlibat dalam pembelajaran secara aktif.
● Murid akan menjadi lebih mandiri
● Murid akan mendapatkan kesempatan memaksimalkan kemampuan
sesuai dengan potensinya.
● Murid akan lebih menghargai perbedaan dan bersikap terbuka terhadap
perbedaan.

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Pentingnya
Mengidentifikasi
Kebutuhan Belajar Murid

Photo by Markus
Winkler on
Unsplash
Photo by Kelli Tungay on Unsplash
PROFIL
BELAJAR

KEBUTUHAN
BELAJAR
MURID

KE LAJ
BE

T
SIA AR

NA
PA

MI
N

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Kebutuhan Belajar Murid: KESIAPAN BELAJAR

Kesiapan belajar didefinisikan sebagai “di mana siswa berada dalam


hal pemahaman atau keterampilan”.

Mendiferensiasi pembelajaran berdasarkan tingkat kesiapan


belajar murid mengharuskan guru untuk menilai pengetahuan awal
dan menentukan apa yang telah murid ketahui dan di mana murid
berada (Tomlinson, 2001).

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Constructivist Learning Theory
● Siswa membangun pemahaman mereka sendiri.
● Siswa membawa pengalaman belajar masing-masing dan
unik.
● Menggunakan pengetahuan/latar belakang/pengalaman
mereka sebelumnya akan mempengaruhi kemampuan
mereka untuk belajar.
● Zona Proximal Development

Photo by Photo
Kelli by
Tungay on Unsplash
Kelli Tungay on Unsplash
Setelah pandemi ini, murid-murid datang ke kelas
kita kembali dengan berbagai kondisi dan latar
belakang.

Bagaimana kebutuhan belajar siswa Anda?

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Penting untuk melakukan asesmen awal,
yang kemudian diikuti dengan melakukan
asesmen formatif di sepanjang proses
pembelajaran.

Apa yang sudah dan akan Anda lakukan terkait


dengan Asesmen Awal?

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Bagaimana mengidentifikasi kebutuhan belajar murid?

MENGGUNAKAN MEREVIEW DAN


MEMBACA RAPOR
MENGAMATI MENGIDENTIFIKASI BERBAGAI BENTUK BERBICARA MELAKUKAN
MURID DARI KELAS
PERILAKU PENGETAHUAN ASESMEN FORMATIF, DENGAN GURU REFLEKSI TERHADAP
MEREKA
MURID-MURID AWAL TERMASUK JUGA MURID SEBELUMNYA PRAKTIK
SEBELUMNYA
ASESMEN AWAL PENGAJARAN

DAPATKAH ANDA MENYEBUTKAN CARA LAINNYA?

Sumber
Photo by Kelligambar: Google
Tungay on Unsplash
MINAT
● Minat adalah pendorong utama bagi keterlibatan
belajar murid
● Minat murid berbeda-beda
● Minat murid masih bisa berkembang
● Minat dapat kita lihat dari:
- Area Minat
- Moda Ekspresi

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


● Pikirkan seorang murid Anda yang saat ini mengalami
kesulitan belajar
● Identifikasi apa hal yang saat ini sedang diminati oleh
murid tersebut
● Pikirkan satu cara bagaimana Anda dapat menggunakan
minat tersebut dalam pembelajaran Anda.

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Kebutuhan Belajar Murid: PROFIL BELAJAR

KECERDASAN
LINGKUNGAN 04 MAJEMUK
SUHU, TINGKAT AKTIVITAS, VERBAL-BAHASA,
TINGKAT KEBISINGAN, LOGIS-MATEMATIS,
INTENSITAS CAHAYA, DEBU, dll. SPASIAL-VISUAL,
INTERPERSONAL,
INTRAPERSONAL, MUSIKAL,
01 03 JASMANI-KINESTETIS, NATURAL,
SPIRITUAL

BUDAYA
KEUNIKAN, KEBERAGAMAN, GAYA BELAJAR
TERSTRUKTUR, SANTAI,
PENDIAM-EKSPRESIF, 02 VISUAL, AUDITORI, BACA-TULIS,
PERSONAL-IMPERSONAL KINESTETIK

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


apa saja yang bisa kita diferensiasi? (diantaranya…)

KONTEN PROSES PRODUK

guru dapat melakukan salah satu atau kombinasi di antara ketiganya

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


biasanya didasarkan pada standar kurikulum
Diferensiasi mendiferensiasi bagaimana murid mengakses apa

Konten yang kita ingin mereka pelajari (format dan


pengorganisasian konten)
Konten adalah apa yang kita
ajarkan ke murid, apa yang kita menyesuaikan cara murid mengakses konten sesuai
ingin murid pelajari kebutuhan belajarnya BUKAN berarti mengubah atau
menurunkan standar kurikulumnya

● menyiapkan materi ajar dalam berbagai format (buku, video, audio, poster, dsb.)
● memberikan teks bacaan dengan beragam tingkat kesulitan.
● menyajikan materi dengan memecahnya menjadi bagian-bagian kecil agar lebih
Contoh
mudah dipahami oleh murid yang masih kesulitan.
Cara
● membuat kosakata kunci dan definisinya (jika diperlukan dengan bahasa Ibu
murid)
● dsb.

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Diferensiasi Proses murid memaknai materi lewat berbagai
cara atau moda, dalam berbagai
proses = kegiatan (peristiwa/ momen) yang
tingkat kesulitan, waktu, dan tingkat
memungkinkan murid memahami atau memaknai dukungan
konten
murid berkesempatan memilih apakah ingin bekerja (terkait materi) secara individu atau
Contoh berkelompok.
Cara
pengelompokan yang fleksibel.

murid memilih berdasarkan minat (contoh: saat mengeksplorasi sejarah kepahlawanan, murid diberikan
kebebasan untuk memilih siapa pahlawan yang ingin mereka eksplorasi)

Kegiatan pilihan > memilih kegiatan di antara serangkaian kegiatan yang telah disiapkan, semua kegiatan itu
untuk membantu murid memahami konsep yang diajarkan

menyediakan tingkat pendampingan atau dukungan berbeda bagi murid (contoh: murid yang sangat mampu
dapat bekerja dengan pertanyaan panduan; murid yang cukup mampu diberikan contoh, bekerja
mandiri/praktik, lalu review; murid yang masih perlu didampingi akan intensif bekerja bersama guru)

membuat kelompok belajar tambahan: mengajarkan kembali konten dengan cara baru/lebih terbimbing bagi
mereka yang kesulitan atau sebaliknya bagi mereka yang perlu pengayaan

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Membedakan produk sebagai hasil belajar murid, hasil
Diferensiasi latihan, penerapan, dan pengembangan apa yang telah
dipelajari
Produk
Produk = bukti yang
menunjukkan apa yang biasanya paling mudah dilakukan > harus TETAP
murid telah pahami mengacu pada tujuan pembelajaran yang diharapkan

● memberikan murid pilihan moda untuk menunjukkan pemahaman; lewat tulisan,


lewat diagram, demonstrasi, lewat gambar, dsb

murid yang memerlukan bimbingan > menjawab pertanyaan mengenai konten inti materi
Contoh ●
● murid yang cukup mahir > membuat presentasi yang menjelaskan penyelesaian masalah sederhana
Cara ● murid sangat mahir > membuat sebuah inovasi atau menelaah permasalahan yang lebih kompleks

● Menjelaskan ekspektasi yang jelas terkait dengan:


- Konten yang harus ada dalam produk mereka (disesuaikan dengan tujuan pembelajaran)
- Kualitas tugas yang diharapkan

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Diferensiasi tidak berarti bahwa guru
harus dapat memenuhi kebutuhan semua individu
setiap saat atau setiap waktu. Namun, guru
memang diharapkan dapat menggunakan
berbagai pendekatan belajar sehingga
sebagian besar murid menemukan pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Asesmen → penting dalam proses pembelajaran berdiferensiasi.
Asesmen formatif = peluang untuk menentukan seefektif apa suatu
pembelajaran berdiferensiasi = mengecek pemahaman murid.

“Saya percaya, jika saja guru memanfaatkan lebih banyak


praktik-praktik terbaik dari asesmen formatif, maka
pembelajaran berdiferensiasi akan datang secara alamiah.”
Andrew Miller (ASCD Faculty Member)
https://inservice.ascd.org/formative-assessment-is-the-cornerstone-of-differentiated-instruction/
Webinar-Oscarina--2022

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Mulailah melakukan diferensiasi
pembelajaran dengan kecepatan yang
nyaman bagi Anda.

Yang paling penting adalah bahwa siswa — dan


guru — membuat kemajuan dari titik awal
masing-masing.

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Pembelajaran
Sosial Emosional
Photo by Kelli Tungay on Unsplash
Untuk mengelola dunia di luar
diri mereka, anak harus belajar
MENGELOLA DUNIA yang ada di
DALAM DIRI mereka.
Anak yang berkembang
secara sosial dan emosional
pada saat yang sama mereka juga
berkembang secara akademis.

Mengabaikan perkembangan di sisi


keterampilan sosial dan emosional
akan berdampak buruk di sisi akademik.
Maka, pembelajaran sosial dan emosional
harus dilakukan secara sengaja.
Mengintegrasikan Pembelajaran Sosial Emosional
di kelas, tidak hanya akan berpotensi
menghasilkan pencapaian akademik
yang lebih baik, namun juga

memberikan pondasi yang kuat


bagi anak untuk dapat sukses dalam berbagai
area kehidupan mereka di luar akademik.
PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL (PSE)
Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) merupakan bagian integral
dari pendidikan dan pengembangan manusia. PSE adalah proses dimana
SEMUA anak dan orang dewasa: MENGAPA?

❏ memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan


sikap untuk mengembangkan identitas yang sehat,
❏ mengelola emosi dan mencapai tujuan pribadi dan kolektif,
❏ merasakan dan menunjukkan empati terhadap orang lain,
❏ membangun dan memelihara hubungan yang mendukung, dan
❏ mampu membuat keputusan yang bertanggung jawab dan penuh
kepedulian.
Sumber https://casel.org/fundamentals-of-sel/
Mengapa harus melibatkan seluruh komunitas sekolah?

Dengan melibatkan semua anggota komunitas,


dapatlah tercipta lingkungan belajar yang suportif
yang memungkinkan tumbuh kembangnya
Keterampilan Sosial Emosional (KSE) di diri siswa secara maksimal.

Guru yang memiliki KSE yang baik


biasanya akan lebih bersikap positif di dalam kelasnya.
KERANGKA
___________
PEMBELAJARAN
SOSIAL
EMOSIONAL (PSE)

casel.org
PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL (PSE) > berbasis sekolah

melibatkan seluruh komunitas sekolah


demi menciptakan lingkungan belajar
yang peduli, memotivasi, dan adil untuk mendorong
pertumbuhan sosial, emosional, dan akademik siswa
KERANGKA
___________
PEMBELAJARAN
SOSIAL
EMOSIONAL (PSE)
BERBASIS
SEKOLAH SECARA
SISTEMIK

casel.org
KELAS
● Pengajaran KSE secara eksplisit
● Pembelajaran akademik terintegrasi PSE
● Pelibatan suara siswa

SEKOLAH
● Iklim kelas dan sekolah yang mendukung
● Fokus pada KSE orang dewasa
● Kebijakan yang mendukung
● Dukungan terintegrasi yang
berkelanjutan

KOMUNITAS DAN KELUARGA


● Pelibatan kemitraan dengan orang tua
● Kemitraan dengan Komunitas
● Terbentuk sistem peningkatan yang
berkelanjutan

casel.org
INDIKATOR DARI PSE BERBASIS SELURUH SEKOLAH

KELAS

Pengajaran KSE secara Pembelajaran Akademik Pelibatan Suara Siswa


Eksplisit terintegrasi PSE

Siswa memiliki kesempatan Tujuan keterampilan sosial Warga sekolah menghormati dan
yang konsisten untuk emosional diintegrasikan ke meningkatkan berbagai
menumbuhkan, berlatih, dan dalam konten instruksional dan perspektif dan pengalaman
merefleksikan keterampilan strategi pembelajaran pada murid dengan melibatkan murid
Sosial Emosional dengan cara materi akademik, termasuk sebagai pemimpin, pemecah
yang sesuai dengan musik, seni, pendidikan masalah, dan pembuat
keputusan.
perkembangan dan responsif jasmani,
terhadap budaya
Dapatkah Bapak/Ibu menyebutkan
contoh-contoh yang lain?
INDIKATOR DARI PSE BERBASIS SELURUH SEKOLAH

SEKOLAH

Iklim kelas dan Fokus pada KSE orang Kebijakan yang Dukungan terintegrasi
sekolah yang dewasa mendukung yang berkelanjutan
mendukung

Lingkungan belajar di Pendidik dan tendik Kebijakan dan praktek KSE terintegrasi ke dalam
seluruh sekolah dan memiliki kesempatan kedisiplinan yang positif, rangkaian dukungan
kelas mendukung secara teratur untuk restoratif, sesuai dengan akademik dan perilaku. Hal
pengembangan mengembangkan KSS, perkembangan dan ini menyediakan
KSEm responsif dan budaya mereka, diterapkan secara adil. kesempatan untuk
secara budaya, dan berkolaborasi satu sama memastikan bahwa semua
berfokus pada lain membangun kebutuhan siswa terpenuhi.
membangun hubungan saling percaya
hubungan dan dan memelihara
komunitas. komunitas yang kuat
Dapatkah Bapak/Ibu menyebutkan
contoh-contoh yang lain?
INDIKATOR DARI PSE BERBASIS SELURUH SEKOLAH

KELUARGA DAN KOMUNITAS

Pelibatan kemitraan dengan Kemitraan dengan Komunitas Terbentuk sistem peningkatan


orang tua yang berkelanjutan

Keluarga dan staff sekolah Staff sekolah dan mitra Data implementasi dan artefak
memiliki kesempatan yang masyarakat menyelaraskan dikumpulkan dan digunakan
teratur dan bermakna untuk istilah dan komunikasi yang untuk memantau progress
membangun hubungan dan sama seputar pengupayaan dan menuju tujuan dan terus
berkolaborasi untuk mendukung inisiatif terkait KSE, termasuk meningkatkan semua sistem,
perkembangan sosial, kegiatan di luar sekolah. praktek baik, dan kebijakan
emosional, dan akademik siswa. terkait KSE
Dapatkah Bapak/Ibu menyebutkan
contoh-contoh yang lain?
Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) adalah tentang

menumbuhkan anak secara utuh…


Pembelajaran langsung berbasis kelas menggunakan

WHOLE CHILD program berbasis penelitian untuk secara sengaja


mengajarkan lima praktik dasar PSE yang diperlukan
untuk sukses di sekolah dan dalam kehidupan

Praktik pembelajaran peningkatan PSE yang


terintegrasi sepanjang hari dan konten PSE disematkan

WHOLE DAY di semua bidang kurikuler. Masing-masing bidang


kurikuler menggunakan kesempatan untuk
mencontohkan, mengajar, dan memperkuat
pengembangan keterampilan sosial emosional

Menciptakan lingkungan belajar yang aman, ramah,


dan terhormat yang dikelola dengan baik, mendukung,
WHOLE SCHOOL dan menarik. Termasuk fokus yang kuat pada
pengembangan dan refleksi keterampilan sosial
emosional orang dewasa
“Serupa seperti para pengukir

yang memiliki pengetahuan mendalam


tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya,
keindahan ukiran, dan cara-cara mengukirnya.

Seperti itulah seorang guru seharusnya


memiliki pengetahuan mendalam tentang seni
mendidik.

Bedanya, guru mengukir manusia yang


memiliki hidup lahir dan batin.”
Ki Hajar Dewantara
https://indonesia.go.id/ragam/seni/seni/seni-ukir-jepara-berkelas-dunia

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Photo by Kelli Tungay on Unsplash
sumber gambar: verifone.com/en/us/thought-leadership/chance-change
“ Komunitas Belajar adalah tata budaya
dimana semua orang belajar,
dimana semua orang adalah bagian dari
keutuhan sekolah, dan
dimana semua orang bertanggung jawab
atas pembelajaran dan keselamatan-
kebahagiaan orang lain. “
Myers and Simpson, 1998
Re-creating schools: Places where everyone learns and likes it
Thousand Oaks, Corwin

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


“ Perubahan di sekolah dapat diinisiasi
dari luar, namun perubahan yang
paling penting dan berkelanjutan
datang DARI DALAM.
Barth, R. (1991). Improving school from within.

Photo by Kelli Tungay on Unsplash


Referensi
Kruse, Louis, & Bryk.1995. An emerging framework for analyzing school-based professional
community. Corwin Press.
Tomlinson, C A. (1999). Differentiated classroom : Responding to the needs of all learners.
Association for Supervision and Curriculum Development (ASCD).
Tomlinson, C. A. (2001). How to Differentiate instruction in mixed-ability classrooms 2nd Ed).
Alexandria, VA: ASCD.
Tomlinson, C.A. (2014) The Differentiated Classroom Responding to the Needs Of All Learners.
2nd Edition. Alexandria, VA: ASCD
Tomlinson, C. A., & Imbeau, M. B. (2010). Leading and managing a differentiated classroom.
Alexandria, Va: ASCD.
www.casel.org

Photo by Kelli Tungay on Unsplash

Anda mungkin juga menyukai