Anda di halaman 1dari 23

UJI KOMPETENSI – LSP ASTEKINDO KONSTRUKSI MANDIRI

FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /


KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA
Skema Sertifikasi : Ahli Muda Teknik Bangunan Gedung
Jenjang :7
Nama Asesi : Wawan Wahyudi
NIK Asesi : 3316142111940003
FOTO ASESI Tgl. Asesmen : 16 Febuari 2024
TUK : Kantor pribadi
Nama Asesor : 1. Hermanto,ST,MT
2. Prof Dr. Ir. Agus Taufik Mulyono,
M.T.,IPU., ASEAN Eng
PETUNJUK/INSTRUKSI

• Buatlah presentasi berdasarkan instruksi yang terdapat di dalam


FR.IA.04.
• Format presentasi ini hanya sebagai contoh, Asesi dapat menambah
jumlah halaman atau mengubah format sesuai dengan kebutuhan
• Substansi yang harus disampaikan terkait:
• Perencanaan Struktur Bangunan Gedung
• Pengendalian Pekerjaan Struktur Bawah Bangunan Gedung (Pondasi Dangkal)
• Pengendalian Pekerjaan Struktur Atas Bangunan Gedung:
• Struktur Baja
• Struktur Beton Bertulang
• Pengawasan Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung
• Lampiran untuk mendukung presentasi dapat berupa Salinan dokumen,
Gambar/grafik dan Foto Kegiatan
1. Perencanaan Struktur Bangunan Gedung
DEPENISI SEDERHANA TENTANG STRUKTUR DALAM HUBUNGANNYA
DENGAN BANGUNAN IALAH BAHWA STRUKTUR MERUPAKAN SARANA
UNTUK MENYALURKAN BEBAN DAN AKIBAT PENGGUNAAN DAN ATAU
KEHADIRAN BANGUNAN KEDALAM TANAH.

PERENCANAAN STRUKTUR DAPAT DIDEPENISIKAN SEBAGAI PADUAN ANTARA


SENI DAN ILMU ANG MENGGABUNGKAN INTIUTIF SEORANG INSINYUR
BERPENGALAMAN DALAM KEKAKUAN STRUKTUR DENGAN PENGETAHUAN
MENDALAM TENTANG PRINSIP STRUKTUR DINAMIKA, MEKANIKA, DAN
ANALISIS STRUKTUR, UNTUK MENDAPATKAN STRUKTUR YANG EKONOMIS
DAN AMAN SERTA SESUAI DENGAN TUJUAN PEMBUATANNYA.
STRUKTUR PADA UMUMNYA DAPAT DIBEDAKAN DUA BAGIAN, YAITU :
1. STRUKTUR BANGUNAN YANG TERLETAK DIATAS PERMUKAAN
TANAH (UPPER STRUKTURE) SEPERTI KOLOM, BALOK, PLAT,
TANGGA.
2. STRUKTUR BANGUNAN YANG TERLETAK DIBAWAH PERMUKAAN
TANAH (SUB STRUKTURE) SEPERTI PONDASI.
ADAPUN TAHAPAN-TAHAPAN PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG SEBAGAI
BERIKUT :

1. MENENTUKAN LOKASI SOIL TEST (SONDIR/ DEEP BORING)


2. EVALUASI HASIL TES TANAH DENGAN REFERENSI HASIL UJI LAB. TANAH. DARI
TAHAPAN INI BISA DITENTUKAN JENIS PONDASI YANG DIPAKAI DAN DAYA
DUKUNG PONDASI.
3. MENGHITUNG DAN MENGANALISIS BANGUNAN DENGAN MENGGUNAKAN
BANTUAN PROGRAM STRUKTUR (ETABs/ SAP). DARI TAHAPAN INI DAPAT
DITENTUKAN :
- DIMENSI KOLOM, JUMLAH, DIAMETER TULANGAN, JARAK SENGKANG
- DIMENSI BALOK, JUMLAH, DIAMETER TULANGAN, JARAK SENGKANG
- DIMENSI PLAT DAN DIAMETER TULANGAN, JARAK TULANGAN
4. SELANJUTNYA DAPAT DILAKUKAN PEMBUATAN GAMBAR STRUKTUR DI AUTOCAD
2. Pengendalian Pekerjaan Struktur Bawah Bangunan
Gedung (Pondasi Dangkal)

- BILA TANAH KERAS TERLETAK PADA PERMUKAAN TANAH ATAU 2-3


METER DIBAWAH PERMUKAAN TANAH MAKA JENIS PONDASINYA
ADALAH PONDASI DANGKAL.
- PONDASI DANGKAL DIDEPENISIKAN SEBAGAI PONDASI YANG
MENDUKUNG BEBANNYA SECARA LANGSUNG, SEPERTI :
a. PONDASI TELAPAK/ SETEMPAT
b. PONDASI MEMANJANG
c. PONDASI RAKIT
1. PONDASI TAPAK/ SETEMPAT
PONDASI TAPAK (PAD FOUNDATIONS),
PONDASI TAPAK DIGUNAKAN UNTUK
MENDUKUNG BEBAN TITIK INDIVIDUAL
SEPERTI KOLOM STRUKTURAL. PONDASI
INI DAPAT DIBUAT DALAM BENTUK
BUKATAN (MELINGKAR), PERSEGI ATAU
RECTANGULAR. JENIS PONDASI INI
BIASANYA TERDIRI DARI LAPISAN BETON
BERTULANG DENGAN KETEBALAN YANG
SERAGAM, TETAPI PONDASI INI DAPAT
JUGA DIBUAT DALAM BENTUK
BERTINGKAT ATAU HAUNCHED JIKA
PONDASI INI DIBUTUHKAN UNTUK
MENYEBARKAN BEBAN DARI KOLOM
BERAT.
2. PONDASI MEMANJANG
PONDASI JALUR ATAU PONDASI MEMANJANG (STRIP
FOUNDATIONS), PONDASI JALUR/ PONDASI MEMANJANG
(KADANG DISEBUT JUGA PONDASI MENERUS) ADALAH
JENIS PONDASI YANGDIGUNAKAN UNTUK MENDUKUNG
BEBAN MEMANJANG ATAU BEBAN GARIS, BAIK UNTUK
MENDUKUNG BEBAN DINDING ATAU BEBAN KOLOM
DIMANA PENEMPATAN KOLOM DALAM JARAK
YANG DEKAT DAN FUNGSIONAL KOLOM TIDAK TERLALU
MENDUKUNG BEBAN BERAT SEHINGGA PONDASI TAPAK
TIDAK TERLALU DIBUTUHKAN. PONDASI JALUR/ PONDASI
MEMANJANG BIASANYA DAPAT DIBUAT DALAM BENTUK
MEMANJANG DENGAN POTONGAN PERSEGI ATAUPUN
TRAPESIUM. BISANYA DIGUNAKAN UNTUK PONDASI
DINDING MAUPUN KOLOM PRAKTIS. BAHAN UNTUK
PONDASI INI DAPAT MENGGUNAKAN PASANGAN BATU
PECAH, BATU KALI, COR BETON TANPA TULANGAN DAN
DAPAT JUGA MENGGUNAKAN PASANGAN BATU
BATA DENGAN CATATAN TIDAK MENDUKUNG BEBAN
STRUKTURAL.
3. PONDASI RAKIT
Pondasi rakit adalah plat beton besar yang digunakan untuk mengantar
permukaan dari satu atau lebih kolom di dalam beberapa garis/
beberapa jalur dengan tanah. Digunakan di tanah lunak atau susunan
jarak kolomnya sangat dekat di semua arahnya, bila memakai telapak,
sisinya berhimpit satu sama lain.
3. Pengendalian Pekerjaan Struktur Atas Bangunan Gedung:
Struktur Beton Bertulang
1. Persiapan
- Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan struktur beton tiap bagian.
- Approval material yang akan digunakan.
- Persiapan lahan kerja.
- Persiapan material kerja, antara lain : readymix, besi beton, kawat beton, semen PC, pasir,
multiplek, paku, minyak bekesting, balok, kaso, dll.
- Persiapan alat bantu kerja, antara lain : concrete pump, vibrator, kompresor, cutting well,
theodolith, waterpass, meteran, gergaji, schafolding, raskam, jidar, benang, selang air, dll.
2. Pengukuran
- Juru ukur (surveyor) dengan menggunakan theodolith melakukan pengukuran dan marking area
untuk titik penempatan, ukuran (dimensi) serta leveling dari poer, sloof, kolom, balok, plat lantai,
tangga dan dinding penahan tanah.
- Pekerjaan pengukuran dan marking area dikerjakan secara berurutan mengikuti alur pekerjaan
struktur beton yang akan dikerjakan.
3. Fabrikasi besi tulangan
- Pelaksanaan fabrikasi besi tulangan memerlukan tempat yang cukup luas untuk
menaruh, memotong besi beton dan membengkoknya sehingga sesuai dengan
gambar yang telah disetujui.
- Besi beton yang dipakai untuk proyek ini mutu dan diameter (spesifikasi)
disesuaikan dengan gambar kerja dan RKS.
- Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar kerja.
- Rangkai besi beton dengan menggunakan kawat beton.
- Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan penempatannya,
supaya tidak membingungkan/membuang waktu untuk saat akan dipasang.
- Untuk kolom, pembesian tulangan dikerjakan lebih dahulu baru setelah itu
dilanjutkan dengan pemasangan bekesting.
- Untuk balok, plat lantai, plat lantai dan tangga bekesting dikerjakan dahulu baru
setelah itu dilanjutan dengan pembesian tulangan
4. Fabrikasi bekesting
- Fabrikasi bekesting dikerjakan di lokasi proyek untuk memudahkan pengukuran dan mempercepat
pelaksanaannya, karena angkutan bekesting menjadi dekat.
- Fabrikasi bekesting untuk struktur beton diatas permukaan tanah seperti : kolom, balok, plat lantai
dan tangga menggunakan bahan dari multiplek dan perkuatan menggunakan balok/kaso dan alat
perancah schafolding :
• Potong dan bentuk multiplek sesuai dengan ukuran gambar kerja.
• Pasang dan rangkai potongan multiplek pada area struktur yang akan dicor dengan perkuatan
balok/kaso dan schaffolding.
• Cek bekesting jangan ada celah yang berakibat kebocoran.- Pasangan bekesting harus rapih,
siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton dapat menghasilkan bidang yang flat/maksimal.
- Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom dengan besi beton atau besi plat siku untuk
menjaga agar kolom tetap tegak lurus dan siku.
- Setting (pasang) besi tulangan yang telah difabrikasi ke dalam bekesting.
- Pasang beton decking dan cakar ayam secara merata dan sesuai kebutuhan.
- Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting.
5. Pengecoran beton
- Sebelum melakukan pengecoran beton terlebih dahulu kontraktor membuat Job Mix
Formula untuk menentukan komposisi campuran yang diperlukan sehingga didapatkan
mutu beton yang sesuai dengan yang diharapkan. Job Mix Formula yang telah dibuat
kontraktor diserahkan kepada direksi maupun pengawas lapangan untuk disetujui.
- Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi menyetujui untuk pengecoran
beton yang dinyatakan dalam permohonan pelaksanaan kerja.
- Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua ukuran dan
perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi untuk pekerjaan
selanjutnya.
- Pasang sparing pipa-pipa mekanikal dan elektrikal yang melintas area pengecoran.
- Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari kotoran dan sampah.
- Tuang beton readymix ke dalam area pengecoran, pada saat pengecoran adukan beton
diratakan dan dipadatkan dengan vibrator sehingga beton dapat padat
- Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang akan dicor belum siap.
6. Curring Beton
- Untuk bagian horizontal adalah setelah buka bekesting, bagian luar
disemprot air lalu dicure dengan curing compound.
- Untuk bagian vertical adalah web setelah deshuttering dinding
disemprot air lalu dicure dengan curing coumpound construction joint
dicure dengan air.
- Bagian lain dicuring dengan semprotan air secara rutin selama ± 1
minggu.
- Bekesting dapat dibongkar apabila beton sudah mencapai umurnya
STRUKTUR BAJA
- FabrikasiPola (maal) pengukuran dan peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan
untuk menjamin ketelitian pekerjaan harus disediakan pada saat Pabrikasi. Semua
pengukuran harus dilakukan dengan menggunakan pita-pita baja yang telah
disetujui. Ukuran-ukuran dari pekerjaan baja yang tertera pada gambar rencana.
Sebelum pekerjaan lain dilakukan pada pelat, maka semua pelat harus diperiksa
kerataannya, semua batang-batang diperiksa kelurusannya, harus bebas dari
puntiran dan bila perlu harus diperbaiki sehingga bila pelat-pelat disusun akan
terlihat rapat keseluruhannya
- Pekerjaan baja dapat dipotong dengan menggunakan gunting, menggergaji atau
dengan las pemotong. Permukaan yang diperoleh dari hasil pemotongan harus
siku terhadap bidang yang dipotong, tepat dan rata menurut ukuran yang
diperlukan.Apabila pelat digunting, digergaji atau dipotong dengan las pemotong,
maka pada pemotongan diperkenankan terbuangnya metal sebanyak-banyaknya 3
mm pada pelat setebal 6 mm dan pada pelat yang tebalnya lebih besar dari 12
mm.
• Pekerjaan las dikerjakan oleh Tukang Las dibawah Pengawasan Langsung
pelaksana struktur dengan pekerjaan Las.
a. Pola Pengukuran :
b. Pelurusan
c. Pemotongan
d. Pekerjaan Mesin Perkakas dan Geirinda
e. Pekerjaan Las
- Detail-detail khusus menyangkut cara persiapan penyambungan, cara pengelasan,
jenis dan ukuran serta kekuatan arus Iistrik
- Ukuran elektroda, arus tegangan listrik dan kecepatan busur listrik yang digunakan,
harus seperti yang dinyatakan oleh pabrik Las listrik dengan kawat baja jenis RD.
- Pelat-pelat baja yang akan di Las harus bebas dari kotoran-kotoran besi, minyak, cat,
karet atau lapisan lain yang dapat mempengaruhi mutu Las
f. Mengebor
• Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila memungkinkan, maka semua pelat,
potongan-potongan dan sebagainya harus dijepit bersama-sama untuk membuat lubang dan dibor
menembus seluruh tebal sekaligus.
g. Memberi code pada jenis-jenis potongan
- Semua lubang harus dibor untuk seluruh tebal dari material. Bila memungkinkan, maka semua pelat,
potongan-potongan dan sebagainya harus dijepit bersama-sama untuk membuat lubang dan dibor
menembus seluruh tebal sekaligus. Bila menggunakan baut pada salah satu lubang maka lubang ini
dibor lebih kecil dan kemudian baru diperbesar untuk mencapai ukuran sebenarnya.
- Cara lain ialah bahwa batang-batang dapat dilubangi tersendiri dengan menggunakan mal. Setelah
mengebor, seluruh kotoran besi harus disingkirkan dan pelat-pelat dan sebagainya dapat dilepas bila
perlu.
- Diameter lubang untuk baut, kecuali baut pas adalah 1,50 mm lebih besar dari pada diameter yang
tertera pada gambar rencana. Diameter lubang-lubang untuk baut pas harus dalam toleransi yang
diberikan.
- Dalam hal ini menggunakan pas lubang yang tidak di bor menembus sekaligus seluruh tebal elemen-
elemennya, maka lubang dapat di bor dengan ukuran yang lebih kecil dahulu dan kemudian pada
saat montase percobaan
h. Montase di bengkel (Montase Percobaan)
- Sebelum diangkat, pekerjaan baja harus dipasang sementara (montase percobaan) pada
bengkel pemborong Pabrikasi dan terlindung dari cuaca untuk diperiksa
- Kalau terjadi perbedaan kedudukan, batang yang berdampingan harus dimontase
bersama pada kedudukan yang dikehendaki lengkap dengan perletakan-perletakannya,
gelagar melintang dan seluruh batang-batang penguat.
- Sambungan sementara harus berhubungan betul menyeluruh dengan menggunakan
cara yang disetujui seperti wartel, jack, baut-baut.
- Pemahatan yang dilakukan pada saat montase hanyalah untuk membawa bagian-bagian
itu pada posisi yang dikehendaki dan bukan untuk memperbesar lubang atau merusak
material.
i. Memberikan Tanda untuk Pemasangan Akhir.
- Setiap bagian harus diberi tanda yang jelas (dengan pahatan dan cat). Cat dari dart
Warna yang berbeda digunakan untuk membedakan bagian-bagian yang sarna.
- Dua copy dari gambar rencana yang menyatakan dengan tepat, tanda-tanda itu.
j. Pengecatan di Bengkel
- Setelah dibongkar, sebagai kelanjutan berhasil baiknya montase percobaan, maka
permukaan dari seluruh pekerjaan baja, kecuali pada bagian yang dikerjakan
dengan mesin perkakas dan pada perletakan, dibersihkan seluruhnya sehingga
menjadi logam yang bersih dengan menggunakan penyemprot pasir (sand blasting)
- Setelah semua permukaan baja dalam keadaan bersih dan kering , diberi bahan-
bahan dasar dengan suatu lapisan menie mau bahan-bahan pelindung lainnya
k. Kerangka Baja.
- Satu batang kerangka baja dipasang atas tumpuan-tumpuan sedemikian rupa,
sehingga kerangka baja itu dapat membentuk lawan lendut seperti tertera pada
gambar kerja.
- Tumpuan-tumpuan itu tidak boleh disingkirkan sebelum seluruh sambungan
(kecuali sambungan pendek pada puncaknya), telah dibuat permanent.
- Setelah kerangka baja terpasang, baru sambungan batang atas dibuat permanent
l. Penggunaan Baja Keras, Baut-baut untuk Pemasangan Akhir.
• Pemasangan :
- Setiap pemasangan dibuat bersama-sama dengan baut stel sehingga berbagai bagian serta pelat berhubungan rapat
satu sama lain secara menyeluruh.
- Sebanyak 50% dari lubang harus diisi dengan baut stel minimal 10%, atau pada setiap potongan dan pelat minimal
dua lubang diisi dengan drif paralel.
- Baut baja keras harus dipasang dengan cincin baut yang diperlukan, sebuah dibawah kepala baut dan sebuah
dibawah mur, harus diperhatikan bahwa cincin baut itu terpasang dengan cekungnya menghadap keluar.
- Memasukkan dan mengencangkan baut baja diatur sedemikian rupa sehingga selalu rapat dan tidak dapat dimulai
sebelum sambungan teIah diperiksa dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
- Mur harus dikencangkan hanya terhadap bidang yang tegak lurus terhadap as lubang.
- Bidang bawah kepala baut tidak boleh menyimpang dari bidang tegak lurus terhadap as baut lebih dari 3.50 derajat
dan bila dirasa perlu dapat menggunakan cincin baut yang miring(taperd).
- Baut menonjol melalui mur tidak kurang dari 1.5 mm tidak lebih dari 4.5 mm.
- Baut stel yang digunakan untuk membut permukaan dapat seterusnya digunakan pada sambungan.
• Megencangkan Baut:
- Pengecekan hubungan tegangan/torque dilakukan oleh Pemborong Montase
- Setiap baut yang kendor harus disesuaikan dengan kebutuhan, perhatian khusus perIu diberikan pada kelompok baut
yang mungkin kendor dan dikencangkan sehingga mencapai tegangan yang diperlukan
m. Pengecatan Baja
• Pembersihan
- Pembersihan permukaan dari pekerjaan besi bangunan harus bersih dan dikupas dengan sand blasting atau cara lain yang
disetujui, agar menjadi logam yang bersih, dengan menyingkirkan seluruh gemuk, olie, karatan, lumpur, atau lain-lain yang
melekat padanya.
- Luas bidang permukaan yang dibersihkan haruslah dapat sekaligus ditutup dengan cat dasar dan dicat dengan segera setelah
pembersihan, sebelum terjadi oksidasi.
• Pengecatan
- Pengecatan tidak dapat dilakukan pada cuaca berkabut, lembar atau berdebu atau pada cuaca lain yang jelek.
- Permukaan yang akan dicat harus kering dan tak berdebu. Lapisan berikutnya tidak diberikan sebelum lapisan cat terdahulu
telah mengering.
- Lapisan penutup diberikan diatas cat dasar Dalam tempo kurang lebih enam bulan tetapi tidak boleh lebih cepat dari 48 jam
setelah pengecatan dasar
- Bila terjadi demikian maka permukaan baja perlu dibersihkan kembali atau dicat dasar lagi seperti diuraikan diatas.
- Cat disapu dengan kuat pada permukaan baja, baut-baut pada setiap sudut-sudut, sambungan pelat, lekuk-Iekuk dan
sebagainya, kemudian diratakan dengan baik.
- Setiap bagian yang dapat menampung air, atau dapat dirembesi air, diisi dengan cat yang tebal dengan menggunakan semen
kedap air atau bahan lain yang disetujui sebelum penyelesaian cat dasar.
- Setiap Lapisan yang telah selesai harus tampak sarna dan rata, pemakaian cat yang rata ialah 12.5 mm2 per-liter untuk
lapisan berikutnya.
4. Pengawasan Pekerjaan Struktur Bangunan Gedung
- PENGAWASAN MUTU PEKERJAAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
RUANG LINGKUP PEKERJAAN PENGAWASAN MUTU PADA BANGUNAN GEDUNG
MELIPUTI DUA HAL UTAMA, YAITU PENGAWASAN TERHADAP JENIS MATERIAL YANG
AKAN DIGUNAKAN SEBAGAI/ BAHAN BANGUNAN DAN PENGAWASAN TERHADAP
PELAKSANAAN PEKERJAAN ELEMEN-ELEMEN KONSTRUKSI.
- PENGAWASAN MUTU MATERIAL ATAU BAHAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
PELAKSANAAN PENGAWASAN MUTU MATERIAL ATAU BAHAN
BANGUNAN,MERUPAKAN TUGAS PENTING BAGI PENGAWAS UNTUK MENGADAKAN
PEMERIKSAAN MENGENAI KONDISI MUTU MATERIAL YANG AKAN DIGUNAKAN OLEH
PELAKSANA.
- PENGAWASAN MUTU PERALATAN DAN TENAGA KERJA STRUKTUR BANGUNAN
GEDUNG
PERALATAN MERUPAKAN BAGIAN YANG TIDAK TERPISAHKAN DALAM MELAKSANKAN
PEKERJAAN DILAPANGAN, [PERALATAN CUKUP MEMEGANG PERANAN PENTING BAGI
PENCAPAIAN TARGET PEKERJAAN, KARENA DENGAN ALAT DAPAT MENGEFISIENSIKAN
PEKERJAAN KONTRAKTOR
•SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai