Anda di halaman 1dari 22

STIKES INDRAMAYU | PRODI KEPERAWATAN| 2020

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH


DAN SEHAT PADA SISWA KELAS VI
SDN 1 SINDANG, INDRAMAYU.

PRESENTASI OLEH : YUDISTIRA NUR YOGA


Halaman 02 Latar Belakang

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah tindakan yang dilakukan individu secara pribadi, keluarga, dan
masyarakat untuk mencegah masalah kesehatan (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016). Jumlah
penduduk Indonesia yang memenuhi kriteria perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) baik meningkat dari 27%
pada tahun 2015 menjadi 36,3% pada tahun 2016 dan 38,7% pada tahun 2017. Data Kemenkes RI (2018)
menunjukkan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) baik diharapkan mencapai 80% pada tahun 2019
(Kemenkes RI, 2016).

Menurut data dari Kemenkes RI (2018), konsumsi makanan sehat tetap rendah. 83,5% penduduk telah
mengurangi konsumsi sayur atau buah, 87,3% terus mengonsumsi bumbu penyedap, dan 73,1% terus
mengonsumsi makanan dan minuman manis (Kemenkes RI, 2018). Berdasarkan analisis kecenderungan secara
rerata nasional, terdapat peningkatan proporsi penduduk berperilaku cuci tangan secara benar pada tahun 2013
yaitu 47,0% dibandingkan tahun 2007 yaitu 23,2%.

Presentasi Oleh
Yudistira Nur Yoga STIKES INDRAMAYU | KEPERAWATAN| 2020
latar Belakang
Demikian pula dengan perilaku BAB benar terjadi peningkatan 71% menjadi 82,6% pada tahun 2013.
Peningkatan tertinggi berperilaku cuci tangan benar terjadi dengan besar kenaikan 35,0% (20,6% pada tahun
2007 menjadi 55,6% pada 2013). Peningkatan terbesar proporsi penduduk berperilaku BAB benar terjadi hanya
sebesar 14,8%. Untuk perilaku benar dalam menyikat gigi berkaitan dengan faktor gender, ekonomi, dan
daerah tempat tinggal, ditemukan sebagian besar penduduk Indonesia menyikat gigi pada saat mandi pagi
maupun mandi sore, (76,6%). Menyikat gigi dengan benar adalah setelah makan pagi dan sebelum tidur malam,
untuk Indonesia ditemukan hanya 2,3 %.
latar Belakang
Untuk itu Peran orang tua, lingkungan, dan guru sangat berpengaruh terhadap perilaku peserta didik, terutama
pada usia anak-anak hingga remaja. Orang tua membantu mengawasi, membina, dan mengembangkan berbagai
potensi peserta didik, sehingga pendidik dan peserta didik dapat bekerja sama dengan baik, dan peserta didik
akan merasa lebih termotivasi untuk terus tumbuh dan belajar secara optimal. Peserta didik yang sehat, baik
jasmani maupun rohani, akan membantu kegiatan belajar berhasil (Faozy,2017).

Di sekolah, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dimaksudkan untuk memberdayakan siswa, guru, dan
komunitas di lingkungan sekolah untuk mengetahui, ingin, dan mampu menerapkan perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) dan berpartisipasi aktif dalam mewujudkan sekolah yang sehat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) harus ditanamkan sejak kecil dan terus diterapkan hingga dewasa. Karena anak-anak di tahun kedua
sekolah dasar masih sangat muda, mereka membutuhkan bantuan dari orang-orang di sekitar mereka, seperti
orang tua, guru, dan teman (Sari et al., 2016)
Halaman 05
latar Belakang
Anak usia sekolah merupakan kelompok usia yang kritis, karena pada usia tersebut seorang anak rentan
terhadap masalah kesehatan. Selain rentan terhadap masalah kesehatan, anak usia sekolah juga berada
pada kondisi yang sangat peka terhadap stimulus sehingga mudah dibimbing, diarahkan, dan ditanamkan
kebiasaan-kebiasaan yang baik, termasuk kebiasaan berprilaku hidup bersih dan sehat. Pada umumnya,
anak-anak seusia ini juga memiliki sifat selalu ingin menyampaikan apa yang di terima dan diketahuinya
dari orang lain ( Nadia,2012).

Anak usia sekolah juga merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai nilai perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) dan mempromosikannya baik dalam sekolah, keluarga maupun masyarakat.

stikes indramayu I Keperawatan


Halaman 06
latar Belakang
Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan perilaku yang penting dalam menjaga kesehatan individu maupun lingkungan
sekitar. Pengetahuan dan praktik perilaku hidup bersih dan sehat yang baik sejak usia dini dapat membantu siswa
mengembangkan kebiasaan positif yang akan berdampak positif pada kesehatan mereka di masa depan. Oleh karena itu,
penting untuk memahami gambaran perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa kelas 6 di SD Negeri Sindang,
Indramayu.Indramayu adalah salah satu daerah di Jawa Barat yang memiliki tantangan dalam bidang sanitasi dan
kesehatan. Beberapa faktor seperti kurangnya akses ke air bersih, sanitasi yang buruk, dan kurangnya pemahaman
mengenai pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat menjadi perhatian penting dalam konteks penelitian ini.

Oleh karena itu, melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui sejauh mana pemahaman dan penerapan perilaku hidup
bersih dan sehat pada siswa kelas 6 di SD Negeri Sindang, Indramayu.

stikes indramayu I Keperawatan


Halaman 07

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan maka peneliti tertarik ingin melakukan
penelitian tentang “Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Siswa kelas VI SD Negeri
1 Sindang”?
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
mengetahui Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Murid Sekolah Dasar Negeri 1
Sindang

Tujuan Khusus
Untuk mengidentifikasi karakteristik umum responden meliputi umur, jenis kelamin, dan kelas di
lingkungan Sekolah Dasar Negeri 1 Sindang
b. Untuk mengidentifikasi Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Murid Sekolah
Dasar Negeri 1 Sindang
Halaman 08
Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti:

Penelitian ini akan memberikan kontribusi baru terhadap pengetahuan dan pemahaman tentang perilaku hidup bersih dan sehat
pada siswa kelas 6, khususnya di SD Negeri Sindang, Indramayu. Peneliti dapat memperluas pemahaman tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku hidup bersih dan sehat serta mengidentifikasi kebutuhan dan tantangan dalam upaya
meningkatkan perilaku tersebut.

2. Bagi Prodi Keperawatan:

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan berharga bagi prodi keperawatan dalam mengembangkan kurikulum yang
relevan dengan kebutuhan dan tantangan dalam pendidikan tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada anak-anak.Hal ini akan
membantu mempersiapkan calon perawat yang memiliki pemahaman dan keterampilan dalam pendidikan kesehatan kepada
anak-anak.

3. Bagi Sekolah Negeri:

Pengembangan program pendidikan: Hasil penelitian ini akan memberikan masukan yang berharga bagi SD Negeri Sindang
dalam mengembangkan program pendidikan yang lebih efektif dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa
kelas 6. Informasi yang diperoleh dari penelitian ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan dalam
pendidikan perilaku hidup bersih dan sehat serta merancang program yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Ruang Lingkup Penelitian

1. Subjek Penelitian: Siswa Kelas 6 di SD Negeri Sindang, Indramayu, Jawa Barat. Penelitian ini akan fokus
pada pemahaman dan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa kelas 6.

2. Aspek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat: Penelitian ini akan meliputi berbagai aspek perilaku hidup bersih
dan sehat pada siswa kelas 6, seperti pengetahuan tentang sanitasi, kebiasaan mencuci tangan, pengelolaan
limbah, konsumsi makanan sehat, dan perilaku kesehatan lainnya yang relevan.

3. Lokasi Penelitian: Penelitian ini akan dilakukan di SD Negeri Sindang, Indramayu, Jawa Barat. Fokus
penelitian pada sekolah ini dipilih karena adanya tantangan dalam bidang sanitasi dan kesehatan di daerah
tersebut.
Tinjauan Pustaka
Menurut Dinas Kesehatan RI Perilaku hidup bersih dan sehat adalah PHBS adalah KARAKTERISTIK SISWA SEKOLAH DASAR
segala tindakan kesehatan yang dilakukan secara sadar oleh individu dan keluarga,
dengan tujuan untuk dapat mengurus kesehatan mereka sendiri, serta berperan aktif Karakteristik siswa sekolah dasar dapat bervariasi dalam setiap
dalam kegiatan sosial masyarakat (Dinkes, 2016). individu, dan perlu diingat bahwa setiap siswa adalah unik
dengan kebutuhan dan kemampuan yang berbeda.
KONSEP PHBS

JENIS- JENIS PHBS

MANFAAT PHBS

Halaman 11
kERANGKA KONSEP
Pengetahuan siswa Baik
Siswa kelas Kelas VI tentang Cukup
VI SD Negri 1 Perilaku hidup bersih Kurang
sindang berdasarkan :
8 Indikator Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat Di Sekolah
1. Mencuci tangan dengan air yang
mengalir dan menggunakan sabun
2. Mengonsumsi jajanan sehat di
kantin sekolah
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Menggunakan jamban yang bersih
dan sehat
5. Olahraga yang teratur dan terukur
6. Memberantas jentik nyamuk
7. Tidak merokok di sekolah
8. Menimbang berat badan
KERANGKA KONSEP

Pada indikator PHBS di Sekolah Di harapkan anak


sekolah dasar mampu meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat guna menjaga kesehatan di dalam
sekolah maupun di luar sekolah. Seperti mencuci tangan
dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun,
mengonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah serta
membuang sampah pada tempatnya guna mencegah
timbulnya suatu penyakit
Halaman 14

definisi operasional
Halaman 15

definisi operasional
Metode Penelitian
Penelitian ini menerapkan metode kualitatif dan
Alat Pengumpulan data : Lembar Kuisioner
pendekatan deskriptif
Pengolahan data : Analisa, editing, tabulating,
coding dan data entry.

populasi & sample :


90 siswa dengan menggunakan rumus pengambilan
sampel Lokasi Penelitian : SDN 1 Sindang indramayu

n = N/ 1 + N (d²)
n adalah ukuran sampel yang diperlukan.
N adalah besar populasi
D adalah tingkat ketepatan yang diinginkan = 10%.
(0.1)

Analisa Data :Analisa Univariat


Analisis univariat adalah penyajian data dalam bentuk distribusi frekuensi untuk satu variabel dengan
tujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo,
2012)
DAFTAR PUSTAKA

Budi, A., & Susanti, R. (2019). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam Mencegah Penyakit di Lingkungan Sekolah. Jurnal Pendidikan
Kesehatan Indonesia, 7(2), 119-127.

Johnson, A., & Brown, K. (2018). The Impact of Clean and Healthy Behavior. Journal of Health Sciences, 15(2), 45-60.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2014). Buku Saku Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.

Nadia. 2012. Hubungan pelaksanaan program usaha kesehatan sekolah terhadap perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa sdn 13 seberang
padangutara tahun 2012 . Universitas Andalas :

Notoatmodjo, S. (2011). Kesehatan Masyarakat: Ilmu Dan Seni. Jakarta:Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta.

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis Edisi 3. Jakarta:Salemba Medika

Proverawati A dan Rahmawati E, 2012. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Yogyakarta : NuhaMedika
DAFTAR PUSTAKA

Smith, E. (2018). Strategies for Effective Classroom Management in Elementary Schools. Diakses dari
https://www.example.com/strategies-classroom-management-elementary-schools

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (cet. 26). Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (cet. 26). Alfabeta.

United Nations Environment Programme (UNEP). (2021). Healthy Environment, Healthy People. Available at:
https://www.unep.org/resources/publication/healthy-environment-healthy-people

World Health Organization. (2018). Guidelines for the management of conditions specifically related to stress. Geneva: World Health
Organization.

World Health Organization. (2014). Global status report on noncommunicable diseases 2014. Geneva: World Health Organization Top of Form
STIKES INDRAMAYU I KEPERAWATAN

TERIMA
KASIH!
Presentasi Oleh yudistira Nur Yoga

Anda mungkin juga menyukai