Anda di halaman 1dari 43

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI

Praktik Penulisan
Buku Nonteks Bermutu
untuk Kegiatan Membaca Awal

Bimbingan Teknis Penulisan Buku Nonteks Bermutu untuk Kegiatan


Membaca Awal
Oktober 2023
MULAI DARI DIRI (15 Menit)

Menurut Ibu dan Bapak,

1. Bagaimana buku yang bermutu dan menarik bagi anak?

2. Bagaimana kita bisa mendapatkan buku nonteks yang tepat bagi


anak?
3. Apa yang perlu dilakukan pertama kali ketika mengembangkan
sebuah buku nonteks untuk kegiatan membaca awal?

Buku Bermutu adalah buku yang disukai anak-anak, memiliki beragam tema dan
cerita, dan jenjang sesuai kemampuan baca. (Sumber: Buku Saku Buku Bacaan
Bermutu untuk Literasi Indonesia)
MARI BERDISKUSI (15 Menit)

Mengapa guru perlu membuat buku bacaan sendiri?

1. Guru yang lebih memahami kebutuhan belajar membaca sesuai dengan


kesiapan belajar peserta didiknya.
2. Buku bacaan yang sesuai dengan kemampuan membaca peserta didik
masih terbatas.
3. Buku bacaan yang sesuai keseharian peserta didik dan mengangkat
konteks lokal masih terbatas.
4. Perlu media pembelajaran yang terjangkau dan mudah diakses.
5. Indonesia mengalami darurat buku dengan rasio jumlah buku 1 : 90
orang dari 1 orang : 3 buku (Perpusnas, 2022).
RUANG KOLABORASI ( 180 menit)

Yuk, Membuat
Buku Nonteks
Berbasis Tokoh dan
Keaksaraan untuk
Kegiatan Membaca
Awal!
Membuat Buku
Nonteks Berbasis Tokoh
Bagaimana Membuat Buku Nonteks
Berbasis Tokoh untuk Kegiatan
Membaca Awal?

Kegiatan 4
Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 5
Membuat draf
Menemukan ide Merancang Merancang alur naskah: menguraikan Membuat
cerita tokoh cerita alur menjadi kalimat purwarupa buku
bermakna
Pertanyaan Pemantik

Dari mana datangnya ide cerita?


Untuk memudahkan Bapak/Ibu guru menulis cerita, sebelum
merancang tokoh dan alur, rancanglah terlebih dahulu hal
berikut ini:

Apa tujuan Bapak/Ibu guru menulis cerita?


Apa yang ingin dikenalkan pada peserta didik?
Bagaimana cara Bapak/Ibu guru mengenalkannya?

Contoh:
1. Tujuan: Bapak/Ibu guru ingin mengenalkan bagian tubuh hewan unggas pada peserta
didik.
2. Materi yang ingin dikenalkan pada peserta didik: bagian tubuh ayam seperti paruh,
bulu, ceker dan lain-lain.
3. Cara mengenalkan: membuat cerita tentang seekor bebek yang lahir di tengah anak
ayam, lalu dia mulai membandingkan bagian tubuhnya dengan tubuh saudara-saudara
ayamnya.
Kegiatan 1. Menemukan Ide Cerita (15 menit)

Ide cerita bisa datang dari mana saja seperti:


● dari benda-benda yang nampaknya sudah tidak digunakan
(misalnya kapur yang patah, tas yang robek, sepatu usang),
● pengalaman sehari-hari, baik pengalaman diri sendiri atau orang lain,
● materi belajar (misal: cuaca, adaptasi makhluk hidup, keluarga, hewan).

Bersama kelompok tentukan satu topik yang menurut Anda menarik!


Penguatan: Merancang Tokoh

Mulai dengan tokoh

● Semua cerita pasti punya


tokoh.
● Tokoh baru bisa bercerita jika
punya keinginan.
● Cerita akan seru apabila
punya halangan/konflik/
masalah.
Curah Pendapat

Mari kita cermati gambar berikut!


Menurut Anda,
Apa halangan yang dia alami?
Siapa tokoh dalam gambar?

Apa keinginannya?

Ilustrasi karya Hanny Juwita dari buku “Aduh!” - The


Asia Foundation - Let’s Read
Kegiatan 2. Mengembangkan Karakter dalam Cerita - Kelompok (15’)

1. Dalam kelompok, diskusikan:


● satu tokoh yang paling Anda minati, Siapa
● apa keinginannya, dan
● halangan apa yang dia alami. …………………….

Keinginan

Halangan ……………

…………….

2. Tuliskan dalam kertas plano.


3. Paparkan hasil diskusi secara pleno.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
Kegiatan 3: Merancang Alur Cerita (30 menit)
Ikuti Perjalanan Tokoh!

Rangkaian Adegan

Adegan atau kejadian apa saja


yang dapat menjauhkan tokoh
Permulaan Cerita dari apa yang mereka inginkan?

● Siapakah tokoh
Penyelesaian
utamanya?
● Di mana cerita Apakah tokoh
berlangsung? mendapatkan
● Apa yang apa yang
diinginkan mereka
tokoh? inginkan?
Penguatan: Merancang Alur Cerita (Ikuti Perjalanan Tokoh)

Cermati contoh rancangan alur cerita berikut!

Permulaan Cerita Bagian Tengah Cerita Penyelesaian


Doki Bebek akhirnya
Doki Bebek baru lahir di Doki bebek mulai membandingkan
mengetahui bahwa ia
sebuah peternakan ayam. kondisi fisiknya dengan fisik
adalah anak bebek
Karena ibu bebek suka saudara-saudara ayamnya (di bagian
yang kesasar. Ia
bertelur di sembarang ini terdapat penjelasan mengenai
akhirnya menemukan
tempat, salah satu telurnya ciri ayam)
ibu aslinya setelah
nyasar di tempat pengeraman
berkeliling di
ibu ayam. Doki heran, kenapa
peternakan
dia berbeda dengan saudara-
saudara ayamnya

● Siapakah tokoh
● Adegan atau peristiwa Apakah tokoh
utamanya? mendapatkan apa
● Di mana cerita apa saja yang terjadi
yang mereka
berlangsung? pada tokoh utamanya? inginkan?
● Apa yang diinginkan
tokoh? Cerita Doki Bebek oleh Maya Lestari Gf
Membuat Judul yang Menarik (30 menit)
Kegiatan 4. Membuat Draf Naskah - Kelompok (60’)

Mari menyusun draf naskah!


1. Susun draf naskah menggunakan hasil diskusi
Kegiatan 3.
2. Gunakan lembar kerja sesuai tautan.
3. Diskusikan dan periksa kembali draf yang Anda
susun bersama kelompok.

LK Draf Buku Tokoh Cerita

s.id/LK4

Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 17
Melakukan Swasunting (30’)

4 hal yang dilakukan setelah menulis naskah buku cerita

Periksa:
● Apakah isi naskah sesuai dengan tema atau topik yang Anda
rencanakan?
● Apakah latar (waktu dan tempat) sudah mendukung alur yang
Anda kembangkan?
● Apakah alur cerita sudah mengalir lancar, tidak ada bagian
yang bertele-tele atau berbelit-belit?
● Apakah bahasa yang digunakan sudah baik dan benar?
Bahasa yang baik digunakan utamanya pada dialog, sedangkan
bahasa yang benar digunakan pada deskripsi cerita.

Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 18
Periksa Kesesuaian Naskah dengan Jenjang Buku

Pembaca Level A adalah pembaca yang baru pertama kali mengenal buku.
Pembaca tipe ini memerlukan perancah/bantuan dalam membaca.

Pembaca Level B1 adalah pembaca yang memerlukan perancah/bantuan dan sudah mampu
membaca kalimat sederhana. Peng
aja
ra
n Maksimal Maksimal
Level Kerumitan Kata dan Kalimat kalimat/ kata/
Kolaborasi halaman kalimat

- Menggunakan kata, frasa, klausa, atau kalimat tunggal.


3 5
- Terdapat 5–20 kosakata yang sering digunakan.

- Menggunakan kata, frasa, klausa, kalimat tunggal, dan kalimat


majemuk setara. 5 7
- Memuat 25–40 kosakata yang sering digunakan.

Peraturan Kepala BSKAP No 030/P/2022: s.id/BSKAP3022

Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 19
Demonstrasi Kontekstual - Membuat Papan Cerita - Kelompok (150’)

Membuat Papan Cerita (Storyboard)


Membuat papan cerita penting
dilakukan penulis saat menyusun
sebuah naskah buku cerita
bergambar.

Manfaat Papan Cerita:


● Membantu ilustrator merencanakan ilustrasi.
● Membangun pola atau irama visual.
● Menyampaikan cerita lebih baik.

Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 20
Mari kita buat papan cerita buku zig zag!
1. Salin draf teks naskah ke dalam papan cerita (seperti contoh).
2. Buat sketsa ilustrasi yang menggambarkan isi naskah atau tuliskan deskripsi ilustrasi naskah pada bagian bawah teks.
3. Minta masukan kepada kelompok lain untuk memperbaiki draf naskah kelompok Anda.

Bahan - bahan: Halaman 1 Halaman 2 Halaman 3 Halaman 4

1. Kertas A3 teks teks teks teks

2. Bolpoin / spidol Deskripsi Ilustrasi: Deskripsi Ilustrasi: Deskripsi Ilustrasi: Deskripsi Ilustrasi:

Halaman 5 Halaman 6 Halaman 7 Halaman 8

teks teks teks teks


Deskripsi Ilustrasi: Deskripsi Ilustrasi: Deskripsi Ilustrasi: Deskripsi Ilustrasi:

s.id/bukuzigzag
Membuat Purwarupa - (90’)

Yuk, membuat purwarupa buku!


Bahan - bahan:

1. Kertas A3 sebanyak 3-4 lembar (sesuai jumlah halaman)


2. Bolpoin / spidol
Langkah-Langkah:

1. Lipat masing-masing kertas menjadi 2 bagian.


2. Tuliskan draf naskah yang telah dibuat pada papan cerita ke dalam
kertas tersebut.
3. Buatlah ilustrasi sederhana sesuai deskripsi yang dibuat dalam papan
cerita.
s.id/contoh
4. Buatlah judul yang menarik.
5. Periksa kembali bersama teman satu kelompok (Langkah Swasunting).
Elaborasi Pemahaman (210’)

Membuat
Buku Nonteks
Berbasis
Keaksaraan!
Pengantar (15 menit)

Membuat Buku Nonteks Berbasis Keaksaraan

· Berbasis keaksaraan - ramah eja


· Huruf yang dikenal peserta didik
· Kata – kata yang diakrabi peserta didik
· Struktur kalimat sederhana
· Kalimat diupayakan bermakna dan menarik

s.id/rckmata
Bagaimana Membuat
Buku Nonteks Berbasis Keaksaraan?

Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 4 Kegiatan 5


Kegiatan 3
Memetakan Membuat Susun kalimat Membuat
Susun kalimat
huruf yang bank menjadi draf purwarupa
diakrabi anak kosakata naskah buku
Buku Berbasis
Keaksaraan
Kegiatan 1a. Memilih Huruf yang Menjadi Fokus - Tugas Kelompok (30’)

Memilih Huruf yang Menjadi Fokus


Opsi 2.
Opsi 1. Merujuk pada hasil analisa
Identifikasi huruf - huruf yang frekuensi huruf -
paling dikenal oleh peserta didik Bahasa Indonesia

Sumber: Stefan Trost Media

Sepakati dalam kelompok, pilih 5 huruf yang paling dikenal oleh s.id/LKHuruf
peserta didik!
Kegiatan 1b. Membuat Bank Kosakata Kombinasi 5 Huruf - Tugas Kelompok (30’)

Ayo membuat bank kosakata kombinasi 5 huruf!


Langkah-langkah:
1. Buat daftar kosakata dari kombinasi 5 huruf yang tadi dipilih!
2. Pilihlah kata dalam daftar kosakata yang bisa menjadi sebuah topik cerita!

Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 27
Kegiatan 1c. Susun Kata Menjadi Kalimat - Tugas Kelompok (30’)

Mari membuat kalimat!


Susun kata-kata dalam daftar kosakata (kombinasi 5 huruf) menjadi kalimat.
1 Ini Ama.

2 Ini Ima.

3 Mana Ama?

4 Mana Ima?

5 Di mana Ama?

6 Ama di taman.

7 Di mana Ima?

8 Ima di taman.

Saat membuat kalimat, gunakan kosakata mulai dari kata yang paling diakrabi anak sehari-hari.
Anda juga bisa menggunakan beberapa kata akrab walaupun tidak tersusun dari kombinasi 5
huruf tersebut, misalnya: di, apa, dan, ke dll.
Kegiatan 2a. Membuat Bank Kosakata Kombinasi 7 Huruf - Tugas Kelompok (30’)
Dari 5 huruf yang sebelumnya dipilih, tambahkan 2 huruf yang paling dikenal
peserta didik dan buat bank kosakata dari kombinasi 7 huruf tersebut!
Pilih 1 topik dari bank kosakata!

Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 29
Kegiatan 2b. Susun Kata Menjadi Kalimat - Kelompok (30’)

Mari membuat kalimat!


Susunlah kata-kata dalam bank kosakata (kombinasi 7 huruf) menjadi kalimat.
Diskusikan bersama kelompok Anda. 1 …

2 …

3 …

4 …

5 …

6 …

7 …

8 …

Saat membuat kalimat, gunakan kosakata mulai dari kata yang paling diakrabi anak sehari-hari.
Anda juga bisa menggunakan beberapa kata akrab walaupun tidak tersusun dari kombinasi 7
huruf tersebut, misalnya: di, apa, dan, ke dll.
Kegiatan 3a. Membuat Bank Kosakata Kombinasi 10 Huruf- Kelompok (30’)

Ayo membuat bank kosakata!


Tambahkan 3 huruf yang paling dikenal peserta didik!
Pilih 1 topik dari bank kosakata.

Periksa kembali bersama kelompok!


Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 31
Kegiatan 3b. Susun kata - kata menjadi kalimat - Kelompok (30’)

Mari membuat kalimat!


Susunlah kata-kata dalam bank kosakata (kombinasi 10 huruf) menjadi kalimat!
1 …

2 …

3 …

4 …

5 …

6 …

7 …

8 …

Saat membuat kalimat, gunakan kosakata mulai dari kata yang paling diakrabi anak sehari-hari.
Anda juga bisa menggunakan beberapa kata akrab walaupun tidak tersusun dari kombinasi 10
huruf tersebut, misalnya: di, apa, dan, ke dll.
Kegiatan Lanjutan. Tahapan Buku Berbasis Keaksaraan - Kelompok (15’)

Membuat tahapan buku nonteks berbasis keaksaraan

● Buku berbasis keaksaraan


Kombinasi Tahap 1
5 Huruf a, i, m, n, t (a, i, m, n, t)
dapat terdiri atas kata yang
tersusun dari kombinasi
huruf yang paling diakrabi
Kombinasi saja.
7 Huruf a, i, m, n, t, e, k Tahap 2 ● Alternatifnya, kata-kata
(a, i, m, n, t, e, k) berbasis keaksaraan bisa
diambil dari ketiga
Kombinasi a, i, m, n, t, e, k, u, o, s kelompok bank kata
10 Huruf
tersebut - agar penulis dapat
Tahap 3 mengembangkan alur yang
(a, i, m, n, t, e, k, u, o, s) menarik (fokus pada
beberapa kosakata saja).

Tahap …
(dst.)

Sepakati bersama kelompok,


tahap buku berbasis keaksaraan yang akan dibuat!
Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 33
Penguatan: Mengembangkan Buku Berbasis Keaksaraan

Selain cara di atas,

1. Bapak/Ibu juga dapat memilih kemampuan keaksaraan yang menjadi fokus pembelajaran,
misalnya:

○ kesulitan membedakan huruf b dan d, m dan n, p dan f,

○ pelafalan pola suku kata kv, kvkv, vk, kvk,


○ bunyi akhiran (rima),

○ mengenal tanda baca dan sebagainya.


2. Pilih kombinasi huruf / suku kata dari daftar kata yang akan menjadi kata fokus, contoh:

Bebek Boni, Pita Fita, Badu Berani, Kaki Kakek Koko, Kucing Belang, Nyamuk
Menyanyi, dsb.
Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 34
Penguatan: Mengembangkan Buku Berbasis Keaksaraan

Merangkai Kata dalam Satu Cerita:

Fita suka pita.


Pita Fita ada lima.
Satu pita merah.
Lengkapi dengan gambar

Dua pita biru.


Satu pita putih.
Wah, mana satu pita lagi?

Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 35
Kegiatan 4. Membuat Draf Naskah - Kelompok (60’)

Yuk, menyusun draf naskah buku nonteks berbasis keaksaraan!

1. Susun draf naskah menggunakan hasil diskusi


kegiatan sebelumnya.
2. Gunakan lembar kerja sesuai tautan / kertas
plano.
3. Diskusikan dan periksa kembali draf yang Anda
susun bersama kelompok.

s.id/LK-Keaksaraan

Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 36
Kegiatan 5. Membuat Purwarupa Buku Keaksaraan (90’)

Membuat Purwarupa Buku Keaksaraan


Bahan - bahan:

1. Kertas A3 sebanyak 3-4 lembar


2. Bolpoin/ spidol

Langkah - langkah:
1. Lipat masing-masing kertas menjadi 2 bagian.
2. Tuliskan draf naskah cerita pada tiap halaman (lihat
contoh).
3. Buatlah sketsa sederhana sesuai deskripsi dalam papan
cerita.
s.id/buku-keaksaraan
4. Tuliskan judul cerita Anda di halaman paling depan.
5. Periksa kembali bersama kelompok (
Langkah Swasunting).

Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 37
Kunjung Karya (30 menit)

1. Pajang hasil karya di tiap meja kelompok


sebagai meja pameran karya.
2. Tunjuk satu orang untuk menjaga galeri
masing-masing.
3. Lakukan kunjungan ke kelompok lain secara
bergiliran.
4. Gali informasi yang disampaikan oleh
penjaga galeri.
5. Berikan tanggapan konstruktif/ apresiasi/
saran.

Catatan:
Waktu kunjungan setiap galeri adalah 5 menit.
Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 38
KONEKSI ANTAR MATERI (15 menit)

Bagaimana menggunakan buku nonteks di kelas?


● Bagi peserta didik yang baru mengenal beberapa kombinasi huruf dapat
menggunakan buku berbasis keaksaraan pada tahap awal.
● Perkenalkan judul buku berbasis keaksaraan yang lain (dengan kombinasi
huruf yang sama) untuk melatih kelancaran membaca.
● Perkenalkan kombinasi huruf yang baru saat peserta didik sudah lancar
membaca satu tahap buku berbasis keaksaraan.
● Saat peserta didik sudah mengenal sebagian besar huruf, lancar, dan tampak
lebih percaya diri, gunakan buku-buku lain pada jenjangnya untuk melatih
pemahaman.
● Upayakan ada interaksi dalam kegiatan membaca untuk melatih keterampilan
berpikir kritis, misal melalui tanya jawab, diskusi atau menceritakan kembali
isi bacaan dari sudut pandang peserta didik.
● Perkembangan tahapan kemampuan membaca akan berbeda tiap peserta
didik, maka gunakan buku yang sesuai dengan tahapnya.

Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 39
AKSI NYATA - Pengantar Tugas Mandiri (5’)

Membuat Satu Buku Nonteks untuk Kegiatan Membaca Awal

1. Buatlah satu buku nonteks untuk kegiatan membaca awal berbasis tokoh cerita
atau buku berbasis keaksaraan sesuai kondisi peserta didik di kelas Ibu/Bapak!
(satu sekolah satu buku)
2. Minta teman di sekolah untuk memeriksa draf buku tersebut, lakukan perbaikan
sesuai masukan dan konsultasikan kepada tim pendamping.
3. Kirimkan hasil aksi nyata kepada Tim BPMP/BGP Provinsi!

**Selamat Berkarya!**

Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 40
Refleksi (10’)

Tuliskan jawaban dalam notes tempel yang berbeda warna!


Susun di atas kertas plano yang disiapkan sesuai warnanya!

Apa kendala yang saya


alami?

Apa yang telah saya Apa yang akan saya


pelajari? terapkan di kelas?

Advokasi Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 41
“Dengan membaca kita mengenal dunia.
Dengan menulis kita dikenal dunia.”
(anonim)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,


Kementerian Riset,
Pendidikan dan dan Teknologi
Kebudayaan
Terima kasih

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,


Kementerian Riset,
Pendidikan dan dan Teknologi
Kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai