Anda di halaman 1dari 5

Analisa Kasus DRP

Nama Kelompok 1
1. Mutia Sandei (25195949A)
2. Lydia Amanda Putri (25195950A)
3. Emiliya Dwi Agustin (25195951A)
4. Junior Azni Fachriza (25195952A)
 Kasus 4
 Pasien Anak 4 tahun
 Keluhan: sesak, batuk, pilek, dahak sulit keluar, kejang demam sederhana (KDS)
 Alergi : udara dinging
 Riwayat pengobatan : Asam valproat dan Elkana
 RP saat ini : Pneumonia
 Gejala klinis : Batuk, sesak, demam
 Catatan Farmasi : potensial ESO kloramfenikol → anemia (15/08)
TTV dan gejala Klinis, Hasil Lab dan Terapi
Obat
Problem Medic, Subject dan Object
Problem Medik Subject Object

Terapi Obat:
- CL 2 500 cc/24 jam (iv fd)
- Ventolin/PZ tiap hari 4 jam
Pnemonia Batuk, sesak, demam. (nebulizer)
- Ampicillin 3 x 500 mg
- Chloramfenikol 3 x 500 mg
Catatan farmasi : potensial ESO
kloramfenikol menyebabkan anemia
pada tanggal (15/08)
ASSESMENT, PLAN DAN DRP
Assessment Plan DRP
CL 2 500 cc/24 jam (iv fd)  sesuai untuk menghidrasi Monitoring : jumlah cairan cl dan waktu infus -
tubus akubat emam yang tidak terlalu tinggi (Kemenkes
RI, 2012)
Ventolin / PZ tiap 4 jam (nebulizer)  untuk pneumonia Monitoring : sesak, RR -
anak sudah sesuai karena ventolin golongan agonis beta 2
(DIH ED 21, 2012(
Ampicilin  sesuai untuk pnemunia yaitu ampicilin Rekomendasi : terapi kloramfenikol dihentikan Dosis terlalu tinggi
merupakan lini pertama pada pasien pneumonia karena menyebabkan anemia.
Pemberian dosis terlalu
khususnya anak diatas 2 bulan yg terkena bakteri
Antibiotik ampisilin diberikan selama 3 hari dengan singkat
Streptococcus pneumoniae (Kemenkes RI, 2012)
jumlah pemberian 2 kali per hari (Kemenkes RI,
Dosi Oral penisilin: 50-100 mg/kg/hari dalam dosis 2012) atau ≤5 hari (Kereh et al., 2020).
terbagi setiap 6 jam(maksimum: 2-4 g/hari) (DIH ED 21,
dosisnya diubah jadi 50-100 mg 2x sehari.
2012(
Kloramfenikol  melihat ES yang menyebabkan anemia
Monitoring : keteraturan minum antibiotik

Pemberian kortikosteroid berupa bermanfaat untuk Rekomendasi : dexamethason 0,08-0,3 mg/kg/hari Terapi tidak optimal (batuk,
mengurangi inflamasi yang timbul di paru-paru selama atau 2,5-10 mg/m²/hari dalam dosis terbagi setiap 6- pilek belum diberikan terapi
terjadinya infeksi (Cahyaningrum, Jessica. 2018) 12 jam (DIH ED 21, 2012) untuk mengurangi gejala atau gejala/indikasi tidak
batuk pilek diobati)
Monitoring : frekuensi batuk pilek

Anda mungkin juga menyukai