Autoimunitasnya ini lah yang membuat sistem imun menjadi berbeda. Pada saat
itu sistem sel mengalami deferensiasi menjadi dua sel normal dan kemudian dua
sel normal ini mengalami deferensiasi menjadi dua sel lagi kemudian selanjutnya
pada salah satu sel pertama merupakan sel kompeten selanjutnya pada sel kedua
terdapat sel yang mengalami mutagen akibat bahan toksik sehingga, yang mana
seharusnya di lindungi maka nanti akan dihancurkan. Pada saat sel yang
mutagen mengalami poliferasi maka akan menjadi dua sel mutated akibatnya sel
kompeten tidak mampu mengenal sel yang berubah menjadi mutagen akibatnya
akan menyebabkan kerusakan membran basalis.
3. TEORI ANTIGEN
TERASING
Semua jaringan pada masa embrional dipaparkan pada sistem imun, sebagai
jaringan tersebut dikenal sebagai dirinya (self). Bila pada masa embrional ada
jaringan yang tidak dipaparkan pada sistem imun, maka jaringan tersebut
dikenal sebagai jaringan asing (non self), contohnya testis, tiroid, lensa mata.
Hal ini terjadi karena jaringan tersebut dibatasi oleh suatu sistem barier.
Apabila ada suatu sebab (contohnya kecelakaan atau infeksi) yang
melibatkan terjadinya kerusakan pada sistem barier, sehingga jaringan
tersebut memaparkan diri dalam tubuh individu, sehingga ia akan
mengakibatkan respon imun yang akhirnya terjadilah suatu penyakit yang
dikenal sebagai penyakit autoimun.
Merokok
Perokok pasif
Polusi udara
Paparan zat
karsinogen
Diet
Genetik
EPIDEMIOLOGI KANKER
Di Seluruh Dunia
World Health Organization (WHO) mencatat jumlah pasien yang
didiagnosis menderita kanker di seluruh dunia, meningkat menjadi lebih
dari 14 juta orang pada tahun 2013.
WHO mencatat dari 8,2 juta jumlah kematian akibat kanker di seluruh
dunia, 1,59 juta diantaranya adalah akibat kanker paru-paru, yang
biasanya disebabkan oleh kebiasaan merokok. Jumlah kematian ini
adalah yang paling banyak di dunia, disusul oleh kanker hati sebanyak
745 ribu kematian, kanker lambung sebanyak 723 ribu kematian, kanker
usus sebanyak 694 kematian dan yang terakhir adalah kanker payudara
sebanyak 521 ribu kematian.
Di Indonesia
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013,
prevalensi kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk atau
sekitar 330 orang. Kanker tertinggi di Indonesia pada wanita adalah
kanker serviks dan kanker payudara. Untuk kanker serviks, setiap
tahun tidak kurang dari 15.000 kasus kanker serviks terjadi di
Indonesia. Itu membuat kanker serviks disebut sebagai penyakit
pembunuh wanita nomor 1 di Indonesia
Kanker Payudara
Kanker Serviks
Tempa
t • Tingkattertinggi ada di Eropa Timur, Eropa Utara, Amerika Serikat,
Amerika Utara. Dengan meningkatnya kebiasaan merokok di negara
berkembang, diduga tingkat kanker ini akan naik dalam beberapa tahun ke
depan khususnya di Cina dan India.
Orang
• Estimasi kematian karena kanker paru sekitar 157.300 kasus (86.220 pada
laki-laki dan 71.080 pada perempuan). Risiko terjadinya kanker paru
sekitar 4 kali lebih besar pada laki-laki dibandingkan perempuan dan
risiko meningkat sesuai dengan usia.
• Perkiraan insidensi kanker paru pada laki-laki tahun 2017 di Amerika
Serikat adalah 92.305 dengan rata-rata 91.537 orang meninggal.
Waktu
• Estimasi kematian karena kanker paru sekitar 157.300 kasus (86.220 pada
laki-laki dan 71.080 pada perempuan). Risiko terjadinya kanker paru
sekitar 4 kali lebih besar pada laki-laki dibandingkan perempuan dan
risiko meningkat sesuai dengan usia.
Kanker paru-paru adalah
pertumbuhan sel kanker tidak
terkendali yang dalam
Terkadang kanker jaringan paru.
paru-paru (terutama
adenokarsinoma dan karsinoma sel
alveolar) terjadi pada orang yang paru-
parunya telah memiliki jaringan parut
karena penyakit paru-paru lainnya,
seperti tuberkulosis dan fibrosis.
Keluhan Utama :
Tidak jarang yang pertama
Batuk-batuk dengan/tanpa terlihat adalah gejala atau
keluhan akibat metastasis
dahak
Batuk darah di luar paru, seperti
Sesak napas kelainan yang timbul
Suara sesak karena kompresi hebat di
Sakit dada otak, pembesaran hepar
Sulit/sakit menelan atau patah tulang kaki.
Benjolan di pangkal leher
Sembab muka dan leher, Gejala dan keluhan yang
kadang kadang disertai tidak khas seperti:
Berat badan berkurang
sembab lengan dengan rasa
Nafsu makan hilang
nyeri yang hebat.
Demam hilang timbul
Sindrom paraneoplastik
1) Usia
2) Jenis Kelamin
3) Paparan Zat Karsinogen pada Pekerja
◦ Asbestos
◦ Radiasi ion pada pekerja tambang uranium
◦ Pekerja yang terpajan debu yang mengandung
arsen, krom, uranium, nikel, vinil klorida, dan
gas mustard
4) Merokok
5) Polusi Udara
1. Kanker paru sel kecil (small cell lung cancer, SCLC) atau “oat cell carcinoma” yaitu Kanker paru yang
sedikit ditemukan, jenis ini berasal dari saluran napas yang lebih besar (bronkus primer dan sekunder) dan
dapat berkembang dengan cepat menjadi lebih besar.
2. Kanker paru sel tidak kecil (non-small lung cancer, NSCLC) yaitu yang termasuk didalam golongan
kanker paru sel tidak kecil adalah epidermoid, adenokarsinoma, tipe-tipe sel besar, atau campuran dari
ketiganya.
3. Karsinoma sel skuamosa (epidermoid): tipe histologik kanker paru yang paling sering ditemukan, berasal
dari permukaan epitel bronkus.
4. Adenokarsinoma: memperlihatkan susunan selular seperti kelenjar bronkus dan dapat mengandung mukus
5. Karsinoma bronkoalveolus: sel-sel ganas yang besar dan berdiferensiasi sangat buruk dengan sitoplasma
yang besar dan ukuran inti bermacam-macam
6. Karsinoma sel kecil umumnya tampak sebagai massa abu-abu pucat yang terletak di sentral dengan
perluasan ke dalam parenkim paru dan keterlibatan dini kelenjar getah bening hilus dan mediastinum.
7. Karsinoma sel besar: sel-sel ganas yang besar dan berdiferensiasi sangat buruk dengan sitoplasma yang
besar dan ukuran inti bermacam-macam.
Menurut Van Houtte, merokok merupakan faktor yang berperan
paling penting, yaitu 85% dari seluruh kasus ( Wilson, 2005).
Rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia, diantaranya
MEROKOK telah diidentifikasi dapat menyebabkan kanker. Kejadian kanker
paru pada perokok dipengaruhi oleh usia mulai
merokok,jumlah batang rokok yang diisap setiap hari, lamanya
kebiasaan merokok, dan lamanya berhenti merokok
(Stoppler,2010).
Pencegahan
Primordial
• Promosi • Deteksi
Kesehatan Dini
Upaya untuk memberikan kondisi pada Usaha untuk menemukan adanya kanker
masyarakat yang yang masih dapat disembuhkan, yaitu
kanker yang belum lama tumbuh, masih
penyakit
memungkinkan
kanker paru tidak
kecil, masih lokal,masih belum
berkembang karena tidak
dapat menimbulkan kerusakan yang berarti,
peluang dan dukungan dari kebiasaan,
adanya pada golongan masyarakat tertentu dan
gaya hidup maupun kondisi lain yang pada waktu tertentu. Deteksi dini kanker
merupakan faktor resiko paru dapat dilakukan dengan X-foto
munculnya
untuk penyakit kanker toraks dan Sitologi sputum.
paru.
• Diagnosa Kanker
Paru
Pencegahan Pencegahan
Primer Sekunder
• Rehabilitasi Mental
Rehabilitasi mental dapat berupa
tindakan konseling, bimbingan mental
dari psycholog, ahli agama atau tokoh
masyarakat.
• Rehabilitasi Sosial
Rehabilitasi sosial penting sekali
artinya supaya penderita setelah
pulang dari rumah sakit dapat hidup
kembali secara normal di masyarakat
Pencegahan
Tersier
• Pembedahan pada kanker paru bertujuan untuk mengangkat
Pembedahan
tumor secara total berikut kelenjar getah bening disekitarnya
Di Indonesia
Kanker payudara di Indonesia menempati urutan kedua setelah kanker
leher rahim. Diperkirakan 10 dari 100.000 penduduk terkena kanker
payudara dan 70% dari penderita memeriksakan dirinya pada keadaan
stadium lanjut (Ana, 2007).
Kanker payudara merupakan
jenis kanker yang paling umum
diderita
wanita oleh ini. Penyakit ini terjadi
saat sel-sel tidak normal (kanker)
terbentuk
dimana jaringan payudara.
pada
Diperkirakan satu diantara
sampai dua belas wanita sepuluh
harus berhadapan dengan kanker
payudara
1. Benjolan pada payudara, keras atau lembut.
2. Nyeri, yang bervariasi dengan siklus haid dan independen dari
siklus haid
3. Perubahan pada kulit payudara:
- Skin dimpling
- Skin ulcer
- Peau d'orange
4. Gangguan puting:
- Puting tertarik ke dalam
- Eksim (ruam yang melibatkan puting atau areola, atau
keduanya)
- Putting discharge.
5. Keluarnya sekret atau cairan dari puting susu
Sampai saat ini, penyebab kanker payudara belum
diketahui secara pasti.Penyebab kanker payudara
termasuk multifaktorial, yaitu banyak faktor yang
terkait satu dengan yang lain. Beberapa faktor yang
diperkirakan mempunyai pengaruh besar dalam
terjadinya kanker payudara adalah riwayat keluarga,
hormonal, dan faktor lain yang bersifat eksogen
Wanita yang tingginya 170 cm mempunyai resiko terkena kanker
TINGGI BADAN > payudara karena pertumbuhan lebih cepat saat usia anak dan remaja
170 CM membuat adanya perubahan struktur genetik (DNA) pada sel tubuh yang
diantaranya berubah ke arah sel ganas
•kanker payudara berasal dari jaringan epithelial, dan paling sering terjadi
pada sistem duktal. Mula-mula terjadi hiperplasia sel-sel dengan
perkembangan sel-sel atipik. Sel-sel ini akan berlanjut menjadi karsinoma in
2 situ dan menginvasi stroma.
Pencegaha Pencegahan
n Primer
Primordial
• Deteksi • Tindakan pengobatan yang dilakukan
Dini
Salah satunya yaitu screening melalui dapat berupa operasi walaupun tidak
mammografi dengan beberapa pertimbangan berpengaruh banyak terhadap ketahanan
antara lain: hidup penderita. Bila kanker telah jauh
bermetastasis, dilakukan
1) Wanita yang sudah mencapai usia 40
tahun dianjurkan melakukan cancer risk kemoterapi
tindakan dengan sitostatika.
assessement survey stadium tertentu, pengobatan diberikan
Pada
2) Pada wanita dengan faktor risiko hanya berupa simptomatik
mendapat rujukan untuk dan
dianjurkan untuk mencari pengobatan
mammografi
dilakukan setiap alternatif.
3) Wanita
tahun normal mendapat rujukan
mammografi setiap 2 tahun sampai
mencapai usia 50 tahun.
Pencegaha Pencegahan
n Sekunder Tersier
• Pengobatan lokal kanker payudara
• Mastektomi
Mastektomi merupakan pengangkatan ke seluruh tubuh
payudara dan beberapa nodus limfe
• Terapi radiasi
Terapi radiasi Biasanya di lakukan sel infuse massa tumor
untuk mengurangi kecenderungan kambuh dan
menyingkirkan kanker resudial
• Rekontruksi / pembedahan
• Terapi Hormonal
• Tranplantasi sumsum tulang
Di Seluruh Dunia
Onkogen dan tumor supresor gen mempunyai efek yang berlawanan dalam
karsinogenesis, dimana onkogen memperantarai timbulnya transformasi maligna.
Sedangkan tumor supresor gen akan menghambat perkembangan tumor yang
diatur oleh gen yang terlibat dalam pertumbuhan sel
3. Stadium III. Kanker meluas sampai ke dinding samping panggul dan melibatkan 1/3
vagina bagian bawah. Stadium III mencakup kanker yang menghambat proses
berkemih sehingga menyebabkan timbunan air seni di ginjal dan berakibat gangguan
ginjal
Stadium IIIA. Kanker melibatkan 1/3 bagian bawah vagina namun tidak meluas sampai
dinding
panggul
Stadium IIIB. Kanker meluas sampai dinding samping vagina yang menyebabkan gangguan
berkemih sehingga berakibat gangguan ginjal
4. Stadium IV. Tumor menyebar sampai ke kandung kemih atau rectum, atau meluas
melampaui panggul
Stadium IVA. Kanker menyebar ke kandung kemih atau rectum
Stadium IVB. Kanker menyebar ke organ yang jauh
• Peraturan pemerintah
• Promosi kesehatan
tentang larangan menikah • Menekankan perilaku hidup
usia dini (minimal 20 tahun sehat untuk mengurangi atau
keatas) menghindari faktor resiko
• Pentapan kadar ph pada seperti kawin muda, pasangan
sabun kebersihan alat vital seksual
ganda,
• Vaksinasi
dll. HPV
perempuan.
(Human
Papilloma Virus)
Pencegaha Pencegahan
n Primer
Primordial
• Deteksi Dini • Rehabilitasi misalny
• Diagnosis Dini (Pap Smear , perawatan a rumah.
Test) Sedangkan penangana
Screening dg kanker umumny ialan
sitologi
pemeriksaan a h
pendekatan
• Pengobata : multidiscipline
denga
n
beda kemoterapi, .n
h
Pencegaha Pencegahan
n Sekunder Tersier
Jenis penanganan menurut stadium kanker
terbagi
menjadi 2, yaitu:
• Operasi pengangkatan sebagian atau
Tahap Awal seluruh organ rahim, radioterapi,
atau kombinasi keduanya.
• Radioterapi dan/atau
Stadium kemoterapi, kadang operasi juga perlu
Akhir dilakukan.
http://www.goapotik.com/Kabar%20Sehat/Kanker-Paru-Penyebab-
Kematian-Akibat-Kanker-Terbanyak-Dunia.html
http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/PP19- 2003P
engamananRokokBagiKesehatan.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22520/4/Chapter%20II.p
df
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21470/4/Chapter%20II.p
df
http://www.promkes.depkes.go.id/dl/factsheet4conv.pdf
http://www.scribd.com/doc/237385309/Pencegahan-Dan-Penanganan-
Kanker-Serviks
http://www.rumahsakitmitrakemayoran.com/kanker-leher-rahim-kanker-
serviks/
Rahayu,Wahyu.Mengenali, Mencegah dan Mengobati 35 Jenis Kanker.
Victory Inti Cipta
Bustan, MN. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka
Cipta; 2007
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH