Anda di halaman 1dari 76

SMF Bagian Ilmu Radiologi

Laporan Kasus
RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang
Januari 2024
Fakultas Kedokteran
Universitas Nusa Cendana

KECURIGAAN
KARSINOMA BRONKOGENIK

Disusun oleh :
Melati Savana Abdillah, S.Ked (2308020042)

Pembimbing :
Dr. Elsye R.F. Thene, Sp.Rad
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUA
N
Latar Belakang

Karsinoma Tumor ganas paru


bronkogenik primer

Berasal dari saluran Bersifat epitelia yang


pernapasan bagian berasal dari mukosa
bawah percabangan bronkus
PENDAHULUA
N
Latar Belakang

Angka kejadian kanker paru Angka kasus baru kanker


secara global berada pada paru di Indonesia menduduki
peringkat kedua setelah peringkat ketiga setelah
kanker payudara (11,7%) kanker payudara dan kanker
yaitu 11,4% serviks yakni 8,8%

Dengan angka kematian pada


posisi pertama sebesar 13,2%
dari total 30.843 kasus.
PENDAHULUA
Latar Belakang
N
Diperkirakan 90% kasus Risiko kanker paru-paru Faktor lainnya termasuk
kanker paru-paru akibat perokok pasif penyakit paru-paru seperti
disebabkan oleh merokok meningkat 20 hingga 30% fibrosis paru idiopatik

Radiasi untuk pengobatan


Paparan logam seperti
kanker non-paru,
kromium, nikel, arsenik,
khususnya limfoma non-
dan hidrokarbon aromatik
Hodgkins dan kanker
polisiklik
payudara
BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
PASIEN
Nama : Ny.YBH
Umur : 71 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Flores
Kebangsaan : Indonesia
Agama : Kristen Katholik
Alamat : Flores Timur
Pekerjaan : Petani
Status : Menikah
Ruang Perawatan : Anggrek
Tanggal MRS : 10 Januari 2024
Tanggal Pemeriksaan : 15 Januari 2024
No. RM : 581974
DPJP : dr. Lindayanti Sumali, Sp.P
ANAMNE
SIS
Keluhan Utama
Sesak napas berat
Riwayat Penyakit
Sekarang
Sesak mulai terasa RS Flores > RS
Pasien datang dengan
Disertai lemas dan sejak 2 minggu yang Maumere > RSUD
keluhan dan sesak
nyeri pada dada kiri. lalu, tetapi semakin Prof. Dr. W. Z.
napas
parah 1 hari SMRS Johannes Kupang.

Keluhan akan dirasa Sebelum timbulnya


Sesak dirasakan timbul Sesak napas memburuk
berkurang setelah sesak, pasien
perlahan, hilang timbul, setiap kali pasien dalam
pasien dalam keadaan mengeluhkan nyeri ulu
dan terasa memberat posisi tidur.
duduk hati
ANAMNE
SIS
Riwayat Penyakit
Dahulu
Hipertensi
Gastritis

Riwayat Penyakit Keluarga


-
Riwayat Penyakit
Dahulu
Pasien merupakan seorang perokok pasif
PEMERIKSAAN
FISIK
Status Generalis

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang


Kesadaran : Compos Mentis
Berat badan : 68 kg
Tinggi badan : 158 cm
Tekanan Darah : 140/80 mmHg
Nadi : 88x/menit, kuat angkat, reguler
Sp.O2 : 97% room air
Suhu : 36,6°C
Pernapasan : 20x/menit
PEMERIKSAAN
FISIK
Status Generalis

Kulit : Tidak ikterik, tidak sianosis, turgor kulit baik,


capillary refill time <2 detik dan akral teraba hangat.

Kepala : Normosefali, tidak ada lesi, rambut putih, sekret (-/-)


- Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
- Hidung : Deformitas (-), deviasi septum (-), sekret (-/-)
- Telinga : Deformitas (-), sekret (-/-), menggunakan alat bantu
dengar (-)
- Mulut : Sianosis (-)
- Leher : Pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar
getah bening (-), arteri karotis komunis kanan dan
kiri bruit (-/-)
PEMERIKSAAN
FISIK
Thorax
Cor
- Inspeksi : Tampak iktus cordis
- Palpasi : Iktus cordis teraba, pada ICS V linea
midclavicula sinistra
- Perkusi :
• Batas kiri atas : ICS II garis parasternal sinistra dengan bunyi redup
• Batas kanan atas : ICS II garis parasternal dekstra dengan bunyi redup
• Batas kiri bawah : ICS V linea midklavikula sinistra dengan bunyi redup
• Batas kanan bawah : ICS IV linea parasternal dekstra dengan bunyi redup
- Auskultasi : Bunyi jantung I dan II tunggal, regular,
murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN
FISIK

Pulmo :
- Inspeksi : Pengembangan dada kiri tertinggal,
retraksi otot-otot pernapasan (-)

- Palpasi : Vokal fremitus sinistra melemah, nyeri


tekan (-)

- Perkusi : ICS IV kebawah sinistra redup, dextra


sonor

- Auskultasi : Suara pernapasan vesikuler (+/-), ronchi (-/-),


wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN
FISIK

Abdomen

- Inspeksi : Datar, massa abnormal (-)

- Auskultasi : Bising usus normal

- Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba

- Perkusi : Timpani

Ekstremitas : Akral hangat, edema (-/-), CRT < 2 detik


PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Darah Lengkap (22/01/2024)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Foto Polos Thorax (10/01/2024)

COR PULMO
Sulit dievaluasi Terdapat peningkatan
dikarenakan tertutup corakan
perselubungan bronkovaskuler

PULMO
Terdapat gambaran perselubungan Tulang yang
homogen di seluruh hemithoraks tervisualisasi intak
sinistra yang menutup diafragma
dan sinus kostofrenikus sinistra

KESAN
Efusi Pleura Sinistra
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan USG Thorax (10/01/2024)

Tampak cairan
bebas intra thoracal Tidak tampak
sinistra dengan kalsifikasi maupun
bagian solid distorsi jaringan
(marker)

KESAN
Tidak tampak
nodul/massa kista Efusi pleura sinistra
(mulai organisasi)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan CT-Scan Thorax dengan Kontras
(12/01/2024)

Tampak densitas cairan


Trakea dan bronkus
Jantung dan pembuluh masif pada hemithorax
utama kanan kiri tampak
darah besar tampak baik kiri disertai kolaps paru
baik
kiri

Tampak nodul pada


Tak tampak Tampak nodul multiple
segmen superior lobus
pneumothorax di kedua paratrakea, dan subcarina
inferior paru kanan
paru ukuran terbesar ±1.4cm
ukuran ±1.1cm

Tak tampak proses


Tampak densitas cairan Tak tampak nodul di
osteolitik/blastik di
di cavum pleura kanan hepar
tulang-tulang
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan CT-Scan Thorax dengan Kontras
(12/01/2024)

Efusi masif pleura kiri


disertai kolaps paru
Obsv single nodul
kiri, adanya massa
paru kanan
paru kiri belum dapat
disingkirkan

Suspicious
lymphadenopaty
Efusi pleura kanan
multiple para trakhea
dan subcarina
DIAGNO
SIS
- Efusi pleura sinistra

- Kecurigaan karsinoma bronkogenik sinistra


TATALAKSA
NA
- Amlodipin 5mg

- Coditam 3x1 tab

- Cap. Albumin 3x1

- Vit. B Complex 3x1


BAB III
TINJAUAN
PUSTAKA
KARSINOMA BRONKOGENIK
DEFINI
SI

Karsinoma bronkogenik adalah tumor ganas paru primer


yang berasal dari saluran pernapasan bagian bawah

Bersifat epitelia yang berasal dari mukosa percabangan


bronkus dan telah menjadi penyebab utama kematian akibat
kanker pada laki-laki maupun perempuan

Karsinoma bronkogenik meliputi sekitar 95% dari tumor


ganas paru primer yang ditemukan
EPIDEMIOL
OGI
Angka kasus baru kanker
Global Cancer Observatory
paru di Indonesia menduduki Kanker paru juga
(GLOBOCAN) tahun 2020
peringkat ketiga yakni 8,8% menyumbang 1/3 dari seluruh
angka kejadian kanker paru
dengan angka kematian pada kematian akibat kanker pada
secara global berada pada
posisi pertama sebesar laki-laki
peringkat kedua yaitu 11,4%
13,2% dari total 30.843 kasus

Laboratorium Patologi
Kanker paru merupakan
Kanker paru menjadi Anatomi RSUP Persahabatan
kanker tersering pada laki-
penyebab kematian utama Jakarta >50% kasus dari
laki, dan ke-5 tersering dari
baik pada laki-laki maupun semua jenis kanker yang
seluruh kanker pada
perempuan terdiagnosis adalah kasus
perempuan
kanker paru

Meskipun angka kejadian


rendah di usia <40 tahun,
angka ini terus meningkat
hingga kelompok usia 70
tahun
ETIOLOGI

Paparan Perokok pasif


Merokok karsinogen
(asbes) (20-30%)

Radiasi Paparan logam Penyakit paru


(LNH, ca (kromium, (fibrosis paru
mamae) nikel, arsenik) idiopatik)
PATOFISIOL
OGI

Paparan karsinogen berulang Displasia epitel


Mutasi genetik
(Asap Tembakau) paru

Mengganggu
Karsinogenesis Sintesis protein
siklus sel
TIPE DAN MANIFESTASI
KLINIS
TIPE DAN MANIFESTASI
KLINIS
DIAGNO
SISANAMNESIS DAN
PEMERIKSAAN FISIK
Batuk-batuk
dengan / tanpa dahak
Batuk darah Sesak napas Suara serak
(dahak putih, dapat
juga purulen)

Sembab muka dan


leher, kadang-kadang
Benjolan di pangkal
Sakit dada Sulit / sakit menelan disertai sembab
leher
lengan dengan rasa
nyeri yang hebat
DIAGNO
SISANAMNESIS DAN
PEMERIKSAAN FISIK

Metastasis Kompresi
Batuk
luas bronkus

Sekresi mukoid
Adenokarsinoma
tipis dalam
mukinosa
jumlah besar
DIAGNO
SISANAMNESIS DAN
PEMERIKSAAN FISIK
Small cell vena leher edema pada wajah, leher,
carcinoma yang melebar dan ekstremitas atas

Sulkus Sindrom Nyeri Atrofi otot


superior Pancoast bahu tangan
DIAGNO
SISANAMNESIS DAN
PEMERIKSAAN FISIK
Serum alkali
Metastasis fosfatase
meningkat Nyeri tulang
tulang
Hiperkalsemia

Pencitraan Lesi Osteolitik


DIAGNO
PEMERIKSAAN
SIS
PENUNJANG
X-RAY
THORAX
Pada pemeriksaan foto thorax PA/lateral akan dapat dilihat bila masa tumor dengan ukuran lebih dari
1 cm. Tanda yang mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler, disertai identasi pleura, satelit
tumor. Pada foto tumor juga dapat ditemukan telah invasi ke dinding dada, efusi pleura, efusi perikard
dan metastasis intrapulmoner.

Adenokarsinoma Paru Terdapat massa paru perifer (panah


hitam solid) dengan bukti adenopati
Karsinoma Bronkogenik dengan hilus dan mediastinum ipsilateral
Adenopati Hilus dan Mediastinum (panah putih solid) dan adenopati
mediastinum kontralateral (panah
Penyebaran ke nodus mediastinum di sisi putih putus-putus).
yang berlawanan dengan tumor
cenderung memperburuk prognosis
kanker paru
DIAGNO
PEMERIKSAAN
SIS
PENUNJANG
CT-SCAN
THORAX
CT-scan dapat mendeteksi tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih tepat. Dan tanda
proses keganasan, bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus, tumor intra bronkial, atelektasis,
efusi pleura yang tidak masif. Serta dapat menentukan stadium dengan evaluasi pembesaran KGB (N1
s/d N3).

CT thorax menunjukkan nodul ground-glass


tunggal berdiameter 0,8 cm (panah) pada
wanita berusia 45 tahun yang menunjukkan
adenokarsinoma in situ pada lobus kanan
atas paru.
DIAGNO
PEMERIKSAAN
SIS
PENUNJANG
CT-SCAN
THORAX
CT thorax menunjukkan
adenokarsinoma 2,3 cm pada paru kiri
atas, pada seorang wanita berusia 41
tahun dengan patologi yang
menunjukkan invasi ke dinding dada
(panah).
DIAGNO
PEMERIKSAAN
SIS
PENUNJANG
MRI
THORAX
Intensitas sinyal yang diberikan oleh pencitraan DW-MR dapat mengkarakterisasi jaringan dan
memberikan informasi tentang kepadatan sel
Gambar MR dan PET/CT Pencitraan MR T1W menunjukkan
seorang pria berusia 58 tahun bayangan jaringan lunak di lobus kanan
dengan karsinoma paru sel kecil atas, tetapi intensitas sinyal yang sama
dari karsinoma paru tengah dan
Positron Emission Tomography atelektasis distal juga terlihat (b).
menunjukkan penyerapan Gambar DW yang diperoleh dengan
Fludeoxyglucose yang lebih gradien difusi 500 s/mm2
besar oleh tumor daripada memungkinkan diferensiasi tumor dan
atelektasis (a). atelektasis dengan mudah (e dan f).
DIAGNO
PEMERIKSAAN
SIS
PENUNJANG
PEMERIKSAAN
KHUSUS
Transbronchial
Biopsi Aspirasi Transbronchial Lung
Bronkoskopi Needle Aspiration
Jarum Biopsy (TBLB)
(TBNA)

Biopsi Lain
Biopsi Transtorakal Biopsi jarum halus
Torakoskopi Medik Sitologi Sputum
(TTB) (KGB)
Biopsi Daniels
PENATALAKSA
PengobatanNAAN
kanker paru adalah combined modality therapy (multi-modaliti terapi)

Pembedahan Radioterapi Kemoterapi

• Indikasi: NSCLC • Bagian dari kemoterapi • Menggunakan


stadium I dan II. neoadjuvan untuk beberapa obat
• Kegawatan: kanker NSCLC stadium IIIA. antikanker dalam
paru dengan sindroma • Meringankan keluhan kombinasi regimen
vena kava superiror penderita: nyeri tulang kemoterapi
berat. akibat invasi tumor ke
• Prinsip: sedapat dinding dada dan
mungkin tumor metastasis tumor di
direseksi lengkap tulang atau otak.
berikut jaringan KGB • Faktor radiasi NSCLC :
intrapulmoner, dengan staging penyakit,
lobektomi maupun status tampilan, fungsi
pneumonektomi. paru.
EFUSI PLEURA
DEFINI
SI

Efusi pleura adalah kumpulan cairan yang terdapat


secara tidak normal di rongga pleura, biasanya akibat
produksi cairan berlebih dan/atau penurunan
penyerapan limfatik. Ini adalah manifestasi paling
umum dari penyakit pleura, dan etiologinya berkisar
dari gangguan kardiopulmoner dan/atau kondisi
inflamasi sistemik hingga keganasan
EPIDEMIOL
OGI
Perkiraan prevalensi efusi
Di Amerika Serikat
pleura adalah 320 kasus per
diperkirakan setidaknya 1,5
100.000 orang di negara-
juta kasus setiap tahunnya
negara industri

Meskipun etiologi tertentu


Sebagian besar kasus ini
mempunyai kecenderungan
disebabkan oleh gagal
berdasarkan jenis kelamin,
jantung kongestif,
namun secara umum
pneumonia bakterial,
kejadian efusi pleura sama
keganasan, dan emboli paru
antara kedua jenis kelamin
ETIOLOGI

Transudat Eksudat

• Ketidakseimbangan tekanan • Diproduksi oleh berbagai


onkotik dan hidrostatik kondisi inflamasi, efusi
1)Gagal jantung kongestif eksudatif berkembang dari
2)Sirosis (hidrothorax hati) peradangan pada pleura atau
3)Atelektasis (mungkin dari penurunan drainase
disebabkan oleh keganasan limfatik di tepi pleura
tersembunyi atau emboli 1)Keganasan (kanker paru-
paru) paru atau payudara)
2)Emboli paru
3)TBC
DIAGNO
SISANAMNESIS DAN
PEMERIKSAAN FISIK
Batuk yang dapat disertai
Sesak dahak atau darah Nyeri dada Edema generalisata
(hemoptisis)

Gejala yang berhubungan


dengan penyakit sistemik Penurunan suara
Penurunan berat badan yang mendasari, seperti pernapasan pada saat
Hipoksia
dan malaise artritis rematoid, auskultasi dan redup saat
pankreatitis, atau gagal diperkusi
ginjal kronik
DIAGNO
PEMERIKSAAN
SIS
PENUNJANG
X-RAY
THORAX Efusi subpulmonal
- Hampir semua efusi awalnya terkumpul di bawah paru antara
pleura parietal yang melapisi diafragma dengan pleura
viseralis lobus inferior
- Gambaran diafragma bukan merupakan diafragma yang
sebenarnya, melainkan cairan pleura yang terkumpul di atas
diafragma
- Menggeser titik tertinggi diafragma ke arah lateral
- Pada efusi pleura subpulmonal kiri terdapat peningkatan jarak
antara udara lambung dengan udara di paru
- Pada foto lateral biasanya terdapat penumpulan sulkus
kostofrenikus posterior

Efusi subpulmonal kanan


DIAGNO
PEMERIKSAAN
SIS
PENUNJANG
X-RAY
THORAX Penumpulan sulkus kostofrenikus
- Sulkus konstofrenikus posterior (foto lateral)
menjadi tumpul terlebih dahulu, kemudian
diikuti sulkus kostofrenikus lateral (foto thorax
tegak)

Gambar kiri memperlihatkan sulkus kostofrenikus


normal yang tajam (panah hitam). Gambar kanan
memperlihatkan sulkus kostofrenikus yang tumpul
(panah putih)
DIAGNO
PEMERIKSAAN
SIS
PENUNJANG
X-RAY
THORAX
Penebalan pleura juga dapat menyebabkan penumpulan
sulkus kostofrenikus, namun penebalan pleura biasanya
berbentuk skislope (lereng untuk ski) dan tidak akan
berubah jika terdapat perubahan posisi pasien

Penebalan pleura yang menyerupai efusi pleura. Penebalan


pleura memiliki gambaran ski-slope
DIAGNO
PEMERIKSAAN
SIS
PENUNJANG
X-RAY
THORAX Tanda meniskus
- Tanda ini sangat
sugestif akan adanya
efusi pleura
- Akibat sifat paru yang
elastis, maka cairan
pleura lebih tinggi di
Tanda meniskus pada efusi pleura bagian tepi
DIAGNO
PEMERIKSAAN
SIS
PENUNJANG
X-RAY
THORAX Perselubungan pada hemithorax
- Terjadi ketika rongga pleura mengandung 2L cairan pada orang
dewasa
- Paru akan kolaps secara pasif
- Efusi paru yang besar ini akan mendorong jantung dan trakea
menjauhi sisi yang terkena efusi
- Pemeriksaan CT diperlukan untuk melihat keadaan paru yang
terselubung

Perselubungan hemithorax akibat efusi pleura yang mendorong trakea


dan jantung ke kiri
DIAGNO
PEMERIKSAAN
SIS
PENUNJANG
X-RAY
THORAX
Efusi yang terlokalisir
- Terjadi akibat adhesi antara pleura viseral dengan
pleura parietal
- Adhesi lebih umum terjadi pada hemothoraks dan
empiema
- Memiliki bentuk dan posisi yang tidak lazim (tetap
di bagian apeks paru pada foto tegak)

Efusi pleura yang terlokalisir


DIAGNO
PEMERIKSAAN
SIS
PENUNJANG
X-RAY
THORAX Pseudotumor fisura (vanishing tumor)
- Koleksi cairan pleura yang berbatas tegas dan terletak fisura atau
subpleura di bawah fisura
- Bersifat transudat dan hampir selalu terjadi pada pasien dengan
gagal jantung
- Gambarannya khas dan tidak boleh dianggap sebagai tumor
- Berbentuk lentikular dan memiliki ujung yang runcing pada
kedua sisinya (seperti buah lemon)
- Biasanya pada fisura minor (75%)
Pseudotumor atau vanishing tumour yang - Tidak berubah dengan perubahan posisi pasien
berbentuk seperti buah lemon
DIAGNO
PEMERIKSAAN
SIS
PENUNJANG
X-RAY
THORAX Efusi laminar
- Bentuk efusi pleura yang menyerupai pita tipis di sepanjang
dinding lateral thorax, terutama di dekat sulkus kostofrenikus
- Sulkus kostofrenikus cenderung tetap tajam
- Biasanya akibat gagal jantung atau penyebaran limfatik dari
suatu keganasan
- Tidak bergerak bebas sesuai posisi pasien

Gambar kiri merupakan foto normal dimana jaringan paru meluas


sampai ke tepi iga, sedangkan gambar kanan memperlihatkan efusi
laminar (panah putih) dengan sulkus kostofrenikus yang masih tajam
(panah hitam)
DIAGNO
PEMERIKSAAN
SIS
PENUNJANG
X-RAY
THORAX
Hidropneumothorax
- Terjadi jika terdapat pneumothorax dan efusi pleura secara
bersamaan
- Biasanya akibat trauma, pembedahan atau fistula bronkopeura
- Ditandai oleh air-fluid level di hemithoraks
- Batasnya tidak berbentuk meniskus, melainkan berupa garis
lurus

Hidropneumothorax. Batas udara dengan cairan berbentuk garis


lurus
ATELEKTASIS
DEFINI
SI
Atelektasis juga disebut kolaps paru
yaitu hilangnya volume di sebagian atau
seluruh paru
ETIOLO
GI
Relaksasi/Kompresi/Pasif

- Ekspansi paru dihambat oleh pneumothorax atau efusi pleura

Absorbsi/Obstruksi/Resorbsi

- Akibat oklusi lumen bronkus yang diikuti oleh absorbsi udara di jaringan paru
bagian distal dari obstruksi (tumor, peradangan bronkus)

Adesif

- Gangguan fungsi surfaktan, terjadi kolaps dari alveoli


- Acute respiratory distress syndrome (ADRS) dan hyaline membrane disease
(HMD)

Sikatrik/Kontraksi

- Proses fibrosis pada paru atau pleura menghambat ekspansi paru


DIAGNO
GAMBARAN
SIS
KLINIS

Sesak Batuk Hemoptisis

Gejala yang
berhubungan dengan
penyakit yang
Asimptomatis
mendasari (penurunan
berat badan, anoreksia
dan keringat malam)
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
Secara umum tanda-tanda atelektasis dapat dibagi menjadi

Tanda Langsung Tanda Tidak Langsung

- Perubahan letak fisura - Elevasi diafragma


interlobaris - Pergeseran mediastinum
- Penambahan opasitas - Pergeseran trakea
(penurunan aerasi) - Pergeseran letak hilus
- Corakan bronkovaskular - Hiperaerasi kompensasi
yang bertambah dari paru yang normal
- Penyempitan sela iga

Terdapat opasitas komplit pada hemithoraks kanan dengan


pergeseran trakea (panah hitam) ke arah sisi atelektasis. Batas
jantung kiri bergeser jauh ke kanan dan sekarang hampir tumpang
tindih dengan tulang belakang (panah putih). Pasien ini
mengalami metastasis endobronkial di bronkus utama kanan dari
kanker payudara sebelah kiri
Atelektasis pada Paru-paru Kanan
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
Gambaran khas atelektasis berdasarkan jenisnya

Atelektasis Subsegmental (diskoid/plate-like)


- Pada pasien yang kurang aktif seperti pasca operasi dan
pasien dengan nyeri pleuritik
- Berhubungan dengan gangguan fungsi surfaktan
- Gambaran linear dengan berbagai ketebalan yang
biasanya paralel dengan diafragma
- Terlihat paling sering pada bagian basis paru
- Tidak mengakibatkan penurunan volume yang cukup
besar untuk menyebabkan pergeseran struktur-struktur
di rongga dada
Atelektasis Subsegmental. Pandangan dari dekat pada dasar paru-paru menunjukkan beberapa kepadatan linier yang
membentang di seluruh segmen lobus bawah, sejajar dengan diafragma (panah hitam). Ini adalah tampilan
karakteristik atelektasis subsegmental, kadang-kadang juga disebut atelektasis diskoid atau atelektasis seperti
lempeng. Pasien adalah pasien pasca operasi bedah perut dan tidak dapat menarik napas dalam-dalam. Atelektasis
menghilang dalam beberapa hari setelah operasi.
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
Gambaran khas atelektasis berdasarkan jenisnya

Atelektasis Kompresif
Hilangnya volume akibat kompresi pasif pada paru dapat disebabkan oleh:
- Upaya inspirasi yang buruk dimana terdapat atelektasis pasif pada dasar paru (Gambar 18).
- Efusi pleura yang besar, pneumothorax yang besar, atau lesi yang menempati ruang (misalnya
massa yang besar di paru).
- Bila disebabkan oleh efusi besar atau pneumothorax, hilangnya volume akibat atelektasis
kompresif dapat menyeimbangkan peningkatan volume yang dihasilkan oleh cairan (seperti pada
efusi pleura) atau udara (seperti pada pneumothorax). Pada pasien dewasa dengan hemithorax
keruh, tidak ada air bronchogram, dan sedikit atau tidak ada pergeseran struktur thorax mobile,
penting untuk mencurigai adanya karsinoma bronkogenik obstruksi, mungkin dengan metastasis
ke pleura (Gambar 19).
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
Gambaran khas atelektasis berdasarkan jenisnya

Atelektasis Kompresif
Atelektasis Kompresi (Pasif).
(A) Kompresi pasif pada paru dapat terjadi akibat upaya
inspirasi yang buruk, dan terlihat sebagai peningkatan
densitas pada dasar paru (panah putih solid) atau
akibat efusi pleura atau pneumothorax yang besar.
(B) CT scan aksial dada yang hanya menunjukkan
hemithoraks kiri menunjukkan efusi pleura kiri yang
besar (panah hitam solid). Lobus kiri bawah (panah
hitam putus-putus) bersifat atelektatik, karena
terkompresi oleh cairan pleura yang mengelilinginya.
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
Gambaran khas atelektasis berdasarkan jenisnya

Atelektasis Kompresif
Atelektasis dan Efusi seimbang. Terdapat opasitas komplit
pada hemithoraks kanan. Tidak ada bronkogram udara yang
menunjukkan adanya pneumonia atau pergeseran trakea
(panah hitam) atau jantung (panah putih). Tidak adanya
pergeseran menunjukkan kemungkinan adanya atelektasis
dan efusi pleura yang seimbang, suatu kombinasi yang
seharusnya menimbulkan kecurigaan terhadap karsinoma
bronkogenik sentral (menghasilkan atelektasis obstruktif)
dengan metastasis (menghasilkan efusi pleura yang masif)
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
Gambaran khas atelektasis berdasarkan jenisnya

Atelektasis Bundar (Round)


- Bentuk atelektasis kompresi ini biasanya terlihat di pinggiran dasar paru dan
berkembang dari kombinasi penyakit pleura sebelumnya (paparan asbes atau
tuberkulosis) dan pembentukan efusi pleura yang menyebabkan atelektasis
kompresif di dekatnya.

- Pada CT scan dada, tanda bronkovaskuler secara khas mengarah dari atelektasis
bulat kembali ke hilus sehingga menghasilkan gambaran ekor komet (Gambar
20).
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
Gambaran khas atelektasis berdasarkan jenisnya

Atelektasis Bundar (Round)


Atelektasis Bulat, Lobus Bawah Kiri.

Densitas seperti massa terlihat pada lobus kiri


bawah (panah hitam putus-putus). Pasien memiliki
penyakit pleura yang mendasari dalam bentuk plak
pleura akibat paparan asbes (panah hitam solid).
Tanda bronkovaskular berbentuk ekor komet
berasal dari "massa" dan memanjang kembali ke
hilus (panah putih solid).
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
Gambaran khas atelektasis berdasarkan jenisnya

Atelektasis Obstruktif
- Atelektasis obstruktif berhubungan dengan resorpsi udara dari alveoli, melalui
dasar kapiler paru, distal dari lesi obstruksi pada pohon bronkial.
- Segmen, lobus, atau paru yang terkena mengecil dan menjadi lebih buram
(lebih putih) karena tidak mengandung udara. Runtuhnya menyebabkan
hilangnya volume pada segmen/lobus/paru yang terkena. Karena pleura visceral
dan parietal selalu tetap berkontak satu sama lain ketika paru-paru kehilangan
volume, terjadi tarikan pada struktur thorax yang bergerak menuju area
atelektasis.
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
Gambaran khas atelektasis berdasarkan jenisnya

Atelektasis Obstruktif
Atelektasis pada Paru-Paru Kiri. Terdapat opasitas
komplit pada hemithoraks kiri dengan pergeseran
trakea (panah hitam solid) dan esofagus (ditandai di
sini dengan selang nasogastrik) (panah hitam putus-
putus) ke arah sisi atelektasis Batas jantung
kanan,tertarik ke sisi kiri dan tidak lagi terlihat. Pasien
memiliki karsinoma bronkogenik yang menutupi
bronkus utama kiri.
BAB IV
PEMBAHASAN
PEMBAHA
SAN
Berdasarkan anamnesis Ny.YBH merupakan seorang petani,
selalu berkendara dan bekerja dengan seorang perokok aktif. Hal ini
sesuai dengan teori bahwa risiko kanker paru-paru akibat perokok pasif
meningkat 20 hingga 30%.
Berdasarkan anamnesis, pasien mengeluhkan sesak napas yang
semakin memberat 2 minggu SMRS. Sesak dirasakan timbul perlahan,
hilang timbul, dan terasa memburuk setiap kali pasien dalam posisi
tidur. Keluhan akan dirasa berkurang setelah pasien dalam keadaan
duduk. Pada pemeriksaan fisik didapatkan palpasi vokal fremitus
sinistra melemah, perkusi terdengar redup mulai ICS IV sinistra, dan
auskultasi terdengar suara pernapasan vesikuler menurun pada pulmo
sinistra. Hal ini sesuai dengan gambaran klinis efusi pleura yaitu sesak
dan adanya penurunan suara pernapasan pada saat auskultasi dan redup
saat diperkusi.
PEMBAHA
SAN

Berdasarkan hasil pemeriksaan penunjang yang dilakukan yaitu


foto polos thoraks didapatkan kesan efusi pleura sinistra dengan adanya
perselubungan pada hemithorax sinistra. Pada hasil USG didapatkan
kesan efusi pleura sinistra, pada hasil CT-scan non kontras didapatkan
kesan adanya efusi pleura sinistra, single nodul pada pulmo dextra dan
atelektasis. Pada hasil laboratorium, hasil hemoglobin dan hematokrit
rendah serta jumlah leukosit dan total kalsium tinggi. Hal ini sesuai
dengan teori dimana efusi pleura merupakan pengumpulan cairan yang
menimbulkan gangguan jika cairan yang diproduksi pleura parietal
tidak mampu diserap oleh pembuluh limfe atau apabila produksi cairan
melebihi kemampuan penyyerapan, efusi berbentuk transudat yang
terjadi karena penyakit lain.
PEMBAHA
SAN

Pasien telah melakukan WSD sebanyak 2x dan masih


terjadi efusi masif berulang, sehingga dengan adanya single noodule
pada pulmo dextra namun terdapat efusi masif pada sisi kontralateral,
terdapat kecurigaan apakah terdapat tumor ataupun keganasan pada
lokasi lain. Nodul paru soliter biasanya terpisah dan tidak menempel
pada batas paru atau pleura, sebagian besar nodul bersifat jinak, namun
diperlukan pemeriksaan dengan biopsi untuk membedakan sifat nodul
jinak atau ganas. Pada laporan kasus ini penulis ingin menunjukkan
gambaran efusi pleura dan gambaran atelektasis.
BAB V
KESIMPULAN
KESIMPUL
AN

1) Pemeriksaan imaging pada kasus ini bukan merupakan gold


standard untuk menentukan diagnosis melainkan sebagai alat
bantu untuk menegakkan diagnosis, mencari komplikasi pada
organ lain yang dapat mengubah prognosis.
2) Pada kasus ini, belum dapat dipastikan bahwa single nodule yang
ditemukan merupakan suatu tumor primer atau suatu metastasis
sehingga perlu dilakukan pemeriksaan sitologi berupa biopy dan
melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mencari tumor
penyebab efusi pleura sinistra yang berulang.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Pleural Effusion: Background, Anatomy, Etiology [Internet]. Available from:
https://emedicine.medscape.com/article/
2. Ristaniah soetikni D. Radiologi Emergensi. Vol. 1, Bone Marrow Research.2011. 1-9 p.
3. Shell A cruce. Learning Radiology-Recognizing the Basic.2016.1-23 p.
4. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi 6. Jakarta. EGC.
2006
5. Siddiqui F, Vaqar S, Siddiqui AH. Lung Cancer. [Updated 2023 May 8]. In: StatPearls [Internet].
Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482357/
6. Guideline Kanker Paru PDPI
DAFTAR
PUSTAKA
7. Hoang T, Xu R, Schiller JH, Bonomi P, Johnson DH. Clinical model to predict survival in
chemonaive patients with advanced non-small-cell lung cancer treated with third-generation
chemotherapy regimens based on eastern cooperative oncology group data. J Clin Oncol. 2005
Jan 01;23(1):175-83. [PubMed]
8. D'Angelo SP, Janjigian YY, Ahye N, Riely GJ, Chaft JE, Sima CS, Shen R, Zheng J, Dycoco J,
Kris MG, Zakowski MF, Ladanyi M, Rusch V, Azzoli CG. Distinct clinical course of EGFR-
mutant resected lung cancers: results of testing of 1118 surgical specimens and effects of adjuvant
gefitinib and erlotinib. J Thorac Oncol. 2012 Dec;7(12):1815-1822. [PubMed]
9. Sculier JP, Chansky K, Crowley JJ, Van Meerbeeck J, Goldstraw P., International Staging
Committee and Participating Institutions. The impact of additional prognostic factors on survival
and their relationship with the anatomical extent of disease expressed by the 6th Edition of the
TNM Classification of Malignant Tumors and the proposals for the 7th Edition. J Thorac
Oncol. 2008 May;3(5):457-66. [PubMed]
DAFTAR
PUSTAKA
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/Menkes/1438/2023 Tentang
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Kanker Paru
11. Sabbula BR, Gasalberti DP, Anjum F. Squamous Cell Lung Cancer. [Updated 2023 Sep 4]. In:
StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK564510/
12. Yang R-M, Li L, Wei X-H, Guo Y-M, Huang Y-H, Lai L-S, et al. (2013) Differentiation of Central
Lung Cancer from Atelectasis: Comparison of Diffusion-Weighted MRI with PET/CT. PLoS
ONE 8(4): e60279. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0060279
TERIMA KASIH!

Anda mungkin juga menyukai