Anda di halaman 1dari 11

Oleh: Dr.

Rohmansyah, MU’AMALAH DALAM


S.Th.I., M.Hum
ISLAM
PRINSIP PELAKSANAAN HUKUM
MUAMALAH

Pengertian dan konsep fikih mu’amalah.

Prinsip dan kaidah fikih mu’amalah.

Ruang lingkup mu’amalah.

Akhlak bermu’amalah.
PENGERTIAN MU’AMALAH

Muamalah secara etimologi berasal dari bahasa Arab yaitu ‘Amala-Yu’amilu-


Mu’amalatan wa ‘Imalan, yang memiliki arti berinteraksi, bekerja.

Muamalah secara terminologi adalah hubungan antara manusia dalam usaha


mendapatkan alat-alat kebutuhan jasmaniah dengan cara sebaik-baiknya sesuai
dengan ajaran-ajaran dan tuntutan agama. Atau
Muamalah adalah hukum yang mengatur hubungan individu dengan individu lain,
atau individu dengan negara Islam, dan atau negara Islam dengan negara lain.
1. Muamalah itu boleh (al-Ibahah)
‫األصل في المعامالت اإلباحة‬
”Pada dasarnya muamalahnya itu boleh“
.‫األصل في المعامالت هو الحل حتى يقوم دليل على المنع‬
“Pada dasarnya muamalah itu halal hingga
PRINSIP DASAR adanya dalil yang tegak untuk
melarangnya.
MU’AMALAH “Katakanlah, Terangkanlah kepadaku tentang rizki
yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu
jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya)
halal. Katakanlah, Apakah Allah telah memberikan
izin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada-
adakan saja terhadap Allah?” (QS.Yunus:59).
1. Mewujudkan Kemaslahatan
‫األصل هو العدل في كل املعامالت ومراعاة مصلحة الطرفين ورفع الضرر‬
‫عنهما‬
“Pada dasarnya keadilan itu ada di dalam setiap
muamalah dan menjaga kemasalahan di antara kedua
pihak serta menghilangkan kemadaratan.”
PRINSIP DASAR 2. Menetapkan Harga yang Kompetitif

MU’AMALAH - : ‫عن عمر بن الخطاب قال سمعت رسول هللا صلى هللا عليه و سلم يقول‬
) ‫( من احتكر على املسلمين طعاما ضربه هللا بالجذام واإلفالس‬
“Dari Umar bin al-Khatab berkata, Aku mendengar
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang
menimbun makan kaum muslimin maka Allah akan
menimpakkan penyakit dan kebangkrutan.” (HR. Ibnu
Majah)
3. Meninggalkan Intervensi yang Dilarang atau
membeli barang yang sudah dibeli orang lain.
‫عن سعيد بن املسيب عن أبي هريرة رضي هللا عنه قال نهى رسول هللا صلى هللا‬
‫عليه وسلم أن يبيع حاضر لباد وال تناجشوا وال يبيع الرجل على بيع أخيه وال‬
‫يخطب على خطبة أخيه‬
“Rasulullah melarang orang kota datang ke desa membeli barang
penduduk desa dan jangan mencari-cari kesalahan serta jangan
PRINSIP DASAR sesorang menjual barang yang sudah dibeli oleh saudaranya dan
jangan pula meminang perempuan yang dipinang oleh saudaranya.”
MU’AMALAH (HR. al-Bukhari)
4. Menghindari Eksploitasi
‫َق‬ ‫ أَّن َر ُس‬: ‫عن ابن عمر رضي هللا عنهما‬
: ‫ اَل‬، - ‫عليه وسلم‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ - ‫هللا‬ ‫ل‬ ‫و‬
‫ َو َال ُي ْس لُم ُه‬، ‫ ال َي ْظ مُه‬، ‫(( اُملْس ُم َأ ُخ و اُملْس م‬
‫ِل‬ ‫ِل‬ ‫ِل‬
“Rasulullah bersabda: orang muslim itu saudara atas muslim yang lain,
jangan mendzalimi dan jangan pula menggantungkan pada orang lain.”
(HR. Al-Bukhari)
5. Jujur dan Amanah
PRINSIP DASAR 6. Dilakukan dengan saling ridha atau suka rela

MU’AMALAH 7. Memberikan toleransi


a. Ta’awun (tolong-menolong)
b. Niat / itikad baik
c. Al-muawanah / kemitraan
d. Adanya kepastian hukum. Transaksi harus
PRINSIP UMUM memenuhi sebagai berikut:
1. Tidak termasuk maisir
MUAMALAH 2. Tidak mengandung unsur gharar
3. Tidak mengandung keharaman
4. Tidak mengandung riba
5. Tidak mengandung kebathilan.
1. Ruang lingkup mu’amalah yang bersifat adabiyah
1. Mu’amalah yang bersifat adabiyah
MA adalah ijab dan kabul, saling meridhai, tidak
ada keterpaksaan dari salah satu pihak, hak dan
RUANG kewajiban, kejujuran pedagang, tidak ada
penipuan, tidak ada pemalsuan, dan tidak ada
LINGKUP penimbunan dan segala sesuatu yang
MU’AMALAH bersumber dari indera manusia yang kaitannya
dengan pendistribusian harta dalam hidup
bermasyarakat.
2. Mu’amalah Madiyah
Mu’amalah madiyah adalah masalah jual beli (al-
Bai’ wa al-Tijarah), gadai (al-Rahn), jaminan dan
tanggungan (kafalah dan dhaman), perseroan
atau perkongsian (al-Syirkah), perseroan harta
dan tenaga (al-Mudharabah), sewa menyewa (al-
Ijarah), pemberian hak guna pakai (al-‘Ariyah),
barang titipan (al-Wadhi’ah), barang temuan (al-
Luqathah), garapan tanah (al-Muzara’ah), sewa
menyewa tanah (al-Mukhabarah), upah (ujrah
al-‘Amal), gugatan (syuf’ah), sayembara (al-
Ji’alah), pembagian kekayaan bersama (al-
Qismah), pemberian (hibah), hadiah (al-Hadiyah)
pembebasan (al-Ibra), damai (al-Shulhu), dan
ditambah dengan pemasalahan kontemporer (al-
Mu’ashirah) seperti masalah bunga bank,
asuransi, kredit, dan lain-lain.
AKHLAK BERMU’MALAH
Membangun Melaksanakan
Bertamu ke rumah
hubungan kewajiban sosial
atau tempat orang
persaudaraan antara kepada sesama
lain.
sesama muslim muslim.

Larangan memulai Larangan


Mengucapkan
mengucapkan salam berkhalwath (berdua-
perkataan yang baik
kepada orang Yahudi dua antara laki-laki
kepada orang lain.
dan Nashrani. dan perempuan).

Anda mungkin juga menyukai