III A Cedera jaringan lunak berat namun masih terdapat jaringan lunak adekuat
III B Cedera jaringan lunak berat, perosteal terbuka, tulang dapat terlihat
Unilateral Fixator
Circular Fixator
Komplikasi
Refraktur pada area seki-
Infeksi pin site tar pin
Pemulihan Keku-
Mengurangi Nyeri atan Otot dan Lama hari perawatan
Sendi
Kasus
Pasien Tn. KDF berusia 23 tahun stepdown dari HCU, pasien dengan diagnosa
Open fracture of right tibia post OREF et debridement closed degloving injury of
left cruris POD 6. Pasien riwayat kecelakaan lalu lintas tanggal 11 Februari 2023
malam. Pasien saat itu sedang mengendarai motor dan ditabrak truk dari
belakang dan terseret dijalan. Pasien sempat dibawa ke RS swasta namun
dirujuk ke RSCM untuk tatalaksana lebih lanjut.Pasien sudah dilakukan operasi
OREF dan debridement cruris dexta, dan insersi drain cruris sinistra (12/2/23)
Tanggal pengkajian: 18 Februari 2023
Identitas
Nama : Tn. KFD/23 tahun
Alamat : Tanjung Priok, Jakarta Utara
Status : Belum menikah
Pendidikan : SMA
Suku : Batak
Pekerjaan : Mahasiswa
Riwayat Kesehatan:
Keluhan awal :
Pasien kecelakaan naik motor tertabrak truk dari arah belakang, kemudian terjatuh dengan posisi kaki
kanan tertindih motor dan terseret aspal. Kontak adekuat, Luka terbuka di tungkai bawah kiri Tidak
ada riwayat nyeri kepala, muntah, kelemahan tubuh satu sisi, kejang, dan penurunan kesadaran.
Ingat mekanisme kejadian
Keluhan saat ini :
Pasien sudah stepdown ruangan, nyeri masih ada (VAS 2-3), pasien lebih nyaman bila kaki ditekuk.
Balutan sering rembes, namun tidak ada perdahan
Tanda-tanda vital
Pengkajian Kesadaran
Pulse
Nadi
: Alert
: 125/89 mmHg
: 89x/menit
Suhu : 37.5’C
SpO2 : 98% room air
Pengkajian
Foto luka pada pasien Tn. KFD:
Pengkajian
Analisa Data No.
1 Ds :
-
Data Subjektif dan Objektif
2 Ds : Gangguan Gangguan
Musculoskeletal Mobilitas fisik
- pasien mengatakan kaki kanan sulit digerakkan
- pasien mengatakan kaki kanan terasa lebih sakit jika digerakkan
Do :
- pasien tampak terpsang eksternal fiksasi
- Mobilisasi duduk
- Kekuatan otot menurun pada kaki kanan, dengan kekuatan otot :
2 Risiko Infeksi
DS:- Faktor Risiko:
DO: - Efek prosedur invasif
- Terpasang eksternal fiksasi di kaki kanan - Peningkatan paparan patogen lingkun-
- Terdapat luka terbuka di kaki kanan gan
b.d. Penurunan konsentrasi keperawatan 3x24 jam diharapkan 1. Periksa sirkulasi perifer
Hb perfusi perifer meningkat, dengan 2. Identifikasi faktor risiko gangguan
kriteria hasil: 3. Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada
1. Kekuatan nadi perifer meningkat ekstremitas
2. Warna kulit pucat menurun Teraupetik :
3. Pengisian kapiler membaik 4. Lakukan pencegahan infeksi
4. Akral membaik 5. Lakukan perawatan kaki dan kuku
5. Turgor kulit membaik 6. Lakukan hidrasi
7. Hindari pemasangan infus, atau pengambilan darah di
area keterbatasan perfusi
8. Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas
dengan keterbatasan perfusi
Edukasi :
9. Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi
10. Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus
dilaporkan
11. Anjurkan menghindari penggunaan obat penyekat beta
Intervensi Keperawatan No
3.
Diagnosa Keperawatan
Gangguan mobilitas fisik b.d. Setelah
Tujuan
dilakukan tindakan Dukungan ambulasi
Tindakan
Edukasi
7. Jelaskan tujuan dan prosedur ambulasi
8. Anjurkan melakukan ambulasi dini
9. Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan
Intervensi Keperawatan No Diagnosa Keperawatan
4. Gangguan integritas kulit b.d. Setelah
Tujuan
dilakukan tindakan Perawatan Luka :
Tindakan
22.00 kualitas dan intensitas nyeri Pasien mengatakan nyeri berkurang jika melakukan teknik relaksasi dan mengurangi pergerakan pada
Pasien stepdown 3. Mengajarkan teknik relaksasi nafas kaki kanan
dari HCU dalam pada saat nyeri muncul
4. Mengedukasi pentingnya teknik O:
relaksasi untuk mengurangi nyeri Pasien post debridement dan OREF POD 6
5. Kolaborasi dengan dokter dengan TD: 125/89mmHg N: 89x/mnt; S: 37.5; SpO2: 98% room air
pemberianan analgetik ketorolac 30 Pasien tampak meringis
mg Pasien belum mampu melakukan teknik napas dalam
A:
Nyeri belum teratasi
P:
Intevensi dilanjutkan sesuai care plan
Hari/tgl/jam Tindakan keperawatan Evaluasi
1. Mengobservasi TTV S:
Minggu,
19 Februari 2. Mengkaji skala, lokasi, Pasien mengatakan nyeri dibagian kaki kanan pada bagian luka operasi dengan skala nyeri 2, dan di
2023 karakteristik, durasi, frekuensi, kaki kiri skala nyeri 1
12.00 kualitas dan intensitas nyeri Pasien mengatakan kaki kanan sulit digerakkan
3. Mengajarkan teknik relaksasi nafas
dalam pada saat nyeri muncul O:
4. Mengedukasi pentingnya teknik Post op OREF dan debridement POD 7
relaksasi untuk mengurangi nyeri Terdapat luka post operasi di kaki kanan
5. Kolaborasi dengan dokter dengan Tekanan darah: 127/76 mmHg, Nadi: 80x/menit, RR: 17x/menit, Suhu: 36.3⁰C, Saturasi: 98 % room
pemberianan analgetik ketorolac 30 air
mg Pasien tampak meringis kesakitan ketika kaki digerakkan
Pasien mampu melakukan teknik nafas dalam
A:
Nyeri belum teratasi
P:
Intevensi dilanjutkan sesuai care plan
Hari/tgl/jam Tindakan keperawatan Evaluasi
1. Mengobservasi TTV S:
Senin,
20 Februari 2. Mengkaji skala, lokasi, Pasien mengatakan nyeri dibagian kaki kanan pada bagian luka operasi dengan skala nyeri 2, namun
2023 karakteristik, durasi, frekuensi, durasi nyeri lebih singkat -+ 3 menit. Kaki kiri masih ada nyeri vas 1.
12.00 kualitas dan intensitas nyeri Pasien mengatakan kaki kanan masih sulit digerakkan
3. Mengajarkan teknik relaksasi nafas
dalam pada saat nyeri muncul O:
4. Mengedukasi pentingnya teknik Post op POD 8
relaksasi untuk mengurangi nyeri Terdapat luka post operasi di kaki kanan
5. Kolaborasi dengan dokter dengan Tekanan darah: 132/76 mmHg, Nadi:96 x/menit, RR: 17x/menit, Suhu: 36.3⁰C, Saturasi: 98 % room
pemberianan analgetik paracetamol air
oral 500 mg, ketorolac saat ini Pasien tampak meringis kesakitan ketika kaki digerakkan
restriksi APS Pasien mampu melakukan teknik nafas dalam
A:
Nyeri belum teratasi
P:
Intevensi dilanjutkan sesuai care plan
Diagnosa 2: Perfusi Perifer Tidak Efektif b.d. Penurunan Konsentrasi Hb
Hari/tgl/jam Tindakan keperawatan Evaluasi
Sabtu,
1. Mengkaji sirkukasi perifer S:
18 Februari 2023
2. Menganjurkan pasien Pasien mengatakan kaki kanan dan kiri nyeri saat dilakukan pergerakan
22.00 melakukan pergerakan Pasien mengatakan kaki masih agak berat jika dilakukan mobilisasi
sesuai kemampuan
3. Memonitor panas, O:
kemerahan, nyeri, atau Pasien post operasi debridement dan OREF POD 6
bengkak pada ekstremitas Terdapat luka post operasi di kaki kanan, eksternal fiksasi, terbalut kassa, tidak ada rembesan
4. Mengedukasi terkait tanda Hb tgl 17/2/23: 8.6
dan gejala darurat yang Telah dilakukan transfusi 1 bag hari ini dari HCU
harus dilaporkan
A:
Perfusi perifer tidak efektif belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan sesuai care plan
Rencana lanjutkan transfusi
Evaluasi DPL post transfusi
Hari/tgl/jam Tindakan keperawatan Evaluasi
Minggu, 19 Februari 1. Mengkaji sirkukasi perifer S:
2023
2. Melakukan transfusi darah Pasien mengatakan kaki tidak ada keluhan kesemutan, kram, atau rasa panas di kaki kanan
20.00 PRC Pasien mengatakan luka ada rembesan
O:
Post op OREF dan debridement POD 7
Terdapat luka pot operasi di kaki kanan, terpasang eksternal fiksasi, terbalut kassa, rembesan ada
Hb post transfusi PRC 2 bag = 9.6
Pasien tidak ada reaksi transfusi
A:
Perfusi perifer tidak efektif belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan sesuai care plan
Hari/tgl/jam Tindakan keperawatan Evaluasi
Senin, 20 Februari 1. Mengkaji sirkukasi perifer S:
2023
2. Menganjurkan pasien Pasien mengatakan kaki tidak ada keluhan kesemutan, kram, atau rasa panas di kaki kanan
08.00 melakukan pergerakan Pasien mengatakan luka tidak ada rembesan
sesuai kemampuan
3. Memonitor panas, O:
kemerahan, nyeri, atau Post op OREF dan debridement POD 8
bengkak pada ekstremitas Terdapat luka pot operasi di kaki kanan, terpasang eksternal fiksasi, terbalut kassa, rembesan tidak ada
Hb tgl 19/2/23 = 9.6, belum ada instruksi lebih lanjut
A:
Perfusi perifer tidak efektif belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan sesuai care plan
Diagnosa 3: Gangguan Mobilitas Fisik b.d. Gangguan Muskuloskeletal
Hari/tgl/jam Tindakan keperawatan Evaluasi
1. Mengkaji kemampuan mobilisasi S:
Sabtu, 18 Februari
2023 pasien Pasien mengatakan nyeri di kaki kanan saat tadi pindah bed
2. Memindahkan pasien dari bed HCU Pasien mengatakan mampu melakukan aktivitas secara terbatas seperti makan, minum dan buang
22.00 ke bed ruangan kecil menggunakan urinal
3. Mengedukasi mengenai pentingnya
pergerakan pada bagian yang sehat O:
4. Memonitor kemampuan pasien saat TD: 125/89mmHg; N: 89x/mnt; S: 37.5; RR: 17x/mnt SpO2: 98% room air
melakukan pergerakan Pasien tampak meringis dan berteriak kesakitan ketika kaki digerakkan
5. Mengobservasi tanda-tanda vital Pasien terpasang eksternal fiksasi di kaki kanan
A:
Gangguan mobilitas fisik belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan sesuai care plan
Rencana konsul rehab medik di hari dan jam kerja
Hari/tgl/jam Tindakan keperawatan Evaluasi
1. Mengkaji kemampuan mobilisasi S:
Minggu, 19
Februari 2023 pasien Pasien mengatakan nyeri di kaki kanan, vas 2 dan di kaki kiri, vas 1.
2. Mengedukasi mengenai pentingnya
10.00 pergerakan pada bagian yang sehat O:
3. Memonitor toleransi pasien saat TD: 127/76 mmHg N: 80x/mnt Suhu:36.2 RR: 17x/menit SpO2: 98% room air
melakukan pergerakan Pasien tampak meringis dan berteriak kesakitan ketika kaki kanan digerakkan
4. Melakukan ROM aktif pada Pasien terpasang eksternal fiksasi di kaki kanan
ekstremitas yang sehat (kedua Pasien mampu menggerakkan kedua tan dan kaki kirinya
tangan dan kaki kiri)
5. Memotivasi pasien untuk mobilisasi A:
sesuai toleransi (duduk) Gangguan mobilitas fisik belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan sesuai care plan
Rencana konsul rehab medik di hari dan jam kerja
Hari/tgl/jam Tindakan keperawatan Evaluasi
1. Mengkaji kemampuan mobilisasi S:
Senin, 20 Februari
2023 pasien Pasien mengatakan nyeri di kaki kanan, vas 2 dan meningkat menjadi skala 3 saat dilakukan latihan;
2. Memonitor toleransi pasien saat nyeri di kaki kiri, vas 1.
17.00 melakukan pergerakan
3. Melakukan ROM aktif pada O:
ekstremitas yang sehat (kedua TD: 132/86mmHg N:96x/mnt S:36.3 RR: 17x/menit; SpO2: 98% room air
tangan dan kaki kiri) Pasien tampak meringis dan berteriak kesakitan ketika kaki kanan digerakkan
4. Melakukan ROM pasif pada kaki Pasien terpasang eksternal fiksasi di kaki kanan
kanan Pasien mampu menggerakkan kedua tan dan kaki kirinya
5. Kolaborasi dengan divisi rehab Pasien mampu berpindah posisi/bergeser dengan mandiri di atas bed
medik
A:
Gangguan mobilitas fisik belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan sesuai care plan
Daftar Pustaka
Chrisna, Dwi, dkk. 2020. Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Skala Nyeri Pada Pasien Post Operasi Fraktur
Femur di Ruang Kenanga RSUD Sunan Kalijaga Demak. TSCD3Kep_Jurnal. 5(1).
Hadeed, Werntz, & Varacallo. 2022. External Fixation Principles and Overview.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/b ooks/NBK547694/#_article-21476_s13_
Hariyanto, Awan. 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah I dengan Diagnosis NANDA Internasional.
Yogyakarta: AR-RUZZ Media.
Kementerian Kesehatan. 2019. Laporan Nasional RISKESDAS 2018. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (LPB).
Kementerian Kesehatan. 2022. Mengenal Fraktur. Diakses pada 4 Mei 2023 https://yankes.kemkes.go.id/view_
artikel/98/mengenal-fraktur
Nafisa. 2021. Penatalaksanaan Pada Pasien Post Op Fraktur Femur. Sulawesi Selatan: Pustaka Taman Ilmu
Novita, dkk. 2022. Keperawatan Perioperatif dan Medikal Bedah. Bandung: Media Sains Indonesia
Rino, dkk. 2021. Pengaruh Range Of Motion Aktif Terhadap Pemulihan Kekuatan Otot dan Sendi Pasien
Post Op Fraktur Ekstremitas di Wilayah Kerja Puskesmas Muara Kumpeh. Jurnal Akademka
Baitur rahim Jambi (JABJ). 10(2).
Thank you