Anda di halaman 1dari 9

BATUBARA

OLEH : WINDI PUSPITASARI


F1D122128
Skema Pembentukan
Batubara

LEARN MORE
Batubara terbentuk dari hasil pengawetan sisa-sisa tanaman purba dan
menjadi padat setelah tertimbun oleh lapisan di atasnya. Pengawetan
sisa-sisa tanaman ini sangat dipengaruhi oleh proses biokimia, yaitu
pengubahan oleh bakteri. Akibat pengubahan oleh bakteri tersebut,
bahan sisa-sisa tanaman kemudian terkumpul sebagai suatu massa yang
mampat, yang disebut gambut. Proses pembentukan gambut terjadi
karena akumulasi sisa-sisa tanaman, tersimpan dalam kondisi reduksi di
daerah rawa-rawa. Selanjutnya oleh aktivitas bakteri anaerobik dan
jamur, bahan tersebut akan membusuk, berubah menjadi gambut. Pada
tahapan ini yang berperan adalah proses biokimia atau diagenetik.
Gambut yang telah terbentuk lambat laun tertimbun oleh endapan-
endapan seperti batulempung, batulanau, dan batupasir. Seiring
berjalannya waktu, gambut ini akan mengalami perubahan sifat fisik dan
kimia akibat pengaruh tekanan dan temperatur, sehingga berubah
menjadi batubara. Proses perubahan dari gambut menjadi batubara
dikenal dengan nama proses pembatubaraan.
Rank dan proses
sederhana
terbentuknya
batubara
Pematangan bahan organik terjadi dengan cepat seiring bertambahnya
kedalaman batubara. Hal ini disebabkan temperatur bumi semakin dalam
akan semakin panas. Pematangan bahan organik juga dapat terjadi apabila
terdapat gesekan akibat tektonik. Waktu pemanasan juga merupakan hal
yang berpengaruh terhadap tingkat pematangan batubara, waktu
pemanasan yang lebih lama akan menghasilkan tingkat pematangan
batubara yang lebih tinggi. Oleh karena itu, batubara yang berumur lebih
tua akan mempunyai tingkat pembatubaraan yang lebih tinggi. Tekanan
juga mempunyai pengaruh terhadap proses pematangan batubara, hanya
saja pengaruhnya relatif kecil bila dibandingkan dengan temperatur dan
waktu. Dalam hal ini tekanan hanya berfungsi untuk memadatkan bahan
organik dan mengurangi kandungan air di dalamnya.
JENIS-JENIS BATUBARA
Kualitas Batubara
Salah satu indikator yang digunakan untuk
menentukan kualitas batubara adalah merujuk
pada Standar Nasional Indonesia (SNI).
• Brown coal
Brown coal atau batubara energi rendah adalah
jenis batubara yang memiliki karakteristik
cenderung lunak, rapuh, serta memiliki kadar
air yang cukup tinggi.
2. Hard coal
Memiliki karakteristik kompak, lebih keras dan
memiliki kadar air yang relatif rendah
Thank You
Thank You
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor
incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud
exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute
irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla
pariatur. Excepteur nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident,
sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

www.reallygreatsite.com

Anda mungkin juga menyukai