Anda di halaman 1dari 9

IPS SEBAGAI ILMU SOSIAL

KONSEP ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Oleh:
Rangga Mandevies Leries
17161031/2017
A. LATAR BELAKANG

Studi sosial adalah integrasi dari sejumalah ilmu sosial dan


humanities untuk tujuan pengajaran dalam pendidikan
kewarganegaraan (social studies is an integration of sosail sciences
and humanities for the purpose of instruction in citizenship
education). Disini diberi tekanan integrasi, karena studi sosial itu
merupakan lapangan satu-satunya yang berusaha untuk menarik
kedalam gaya terintegrasi, data tentang ilmu-ilmu sosial dan
pandangan dari kebudayaan
B. TUJUAN
Seorang ahli sosiologi bernama Gresham Sykes berpendapat bahwa
“studi yang dilakukan seorang sosiologist professional, pertama-tama
adalah untuk mentransmisikan pengetahuan sistematis dari suatu
prinsip disipin ilmiah”.

Fenton (1967) mengemukakan tiga tujuan utama studi sosial, yaitu:

1. Social studies prepare children to be good citizens


2. Social studies teach children how to think
3. Social studies pass on the cultural heritage
C. PENDEKATAN DAN METODE
1. Guru-guru ilmu sosial cenderung mengajar ide dan proses itu seperti yang
pernah mereka dapatkan dahulu. Apa yang diajarkan oleh para professor di
universitas dijadikan pegangan utama oleh guru-guru tersebut. Karena
banyak guru sosial berusha untuk mewariskan bahan tersebut di kelas-kelas
mereka.

2. Karena guru ilmu sosial itu memperoleh ilmu dari universitas secara mantap
dan terperinci, maka mereka sering menggunakan ilmu yang diperoleh itu
sebagai debunk (memperlihatkan barang sesuatu kedalam keadaan
sebenarnya), terutama mitos yang sering diceritakan dalam textbook.

3. Guru ilmu sosial yang lain akan memakai catatan kuliah mereka sewaktu di
perguruan tinggi, hampir kata demi kata sebagai garis besar materi pelajaran
serta rencana mengajar. Mereka menekankan konsep dan generalisasi,
bahkan melibatkan murid-murid dalam studi riset ilmiah maupun survey
yang diadakan dalam penulisan sejara lokal dan dalam pengumpulan data
statistik.
Metode yang dipakai oleh ahli ilmu sosial itu didasarkan
pada satu asumsi netral bahwa murid-murid harus mempelajari
cara-cara spesifik bahwa disiplin ilmu sosial tertentu telah
berkembang untuk mencapai ilmu pengetahuan baru. Apakah itu
disiplin ilmu sejarah, ilmu politik, antropologi, dll.

1. Mempelajari tentang pengumuplan data dengan meneliti


macam-macam data yang dikumpulkan oleh sarjana ilmu
sosial.
2. Mereka juga harus mempelajari tentang prosedur testing
dengan mengajukan aneka ragam pertanyaan tentang data
yang oleh sarjana ilmu sosial sesungguhnya diajukan.
3. Dan mereka juga harus mempelajari tentang menarik
kesimpulan dan bukti-bukti dengan meneliti proses-proses
logis yang biasa digunakan oleh ahli ekonoi, ahli geografi, dan
para ahli dari disiplin ilmu lain.
D. ISI IPS SEBAGAI ILMU SOSIAL

1. Pembaca akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang


isi ilmu sosial kalau dia mengkontraskannya dengan contoh
dari isi tradisional.

2. Sebagian isi dari apa yang kita namakan “citizenship


transmitter” cenderung berisi bab yang terpisah, dimengerti
secara tradisional dan diorganisasikan.

3. Riset tahun 1960-an menunjukan beberapa kesalahan dari


materi studi sosial bahwa sejarah dan kebudayaan suku
minoritas telah diabaikan. Studi lain menunjukan bahwa materi
studi sosial cenderung menutup-nutupi sifat-sifat negatif
kehidupan seperti sikap rasialis,kriminologi, kekerasan,
kemiskinan, perpecahan keluarga, dan kebejatan moral.
E. KOMPETENSI IPS SEBAGAI ILMU SOSIAL

1. Menanamkan tentang apa yang dipertimbangkan sebagai


pengetahuan yang diminta.

2. social studies taught as social science berarti bahwa guru-guru


berharap dapat memperkenalkan murid-murid dengan metode
riset

3. reflective inquiry, berasal dari filsafat John Dewey. Dimana


murid-murid tahu mengidentifikasikan problema-problema
dan isu-isu dan mengambil keputusan mengenai policy dan
kepercayaan.
F. KONSEP-KONSEP IPS SEBAGAI ILMU SOSIAL

1. Guru menekankan konsep dan generalisasi, bahkan


melibatkan murid-murid dalam studi riset ilmiah maupun
survey yang diadakan dalam penulisan sejara lokal dan
dalam pengumpulan data statistik.

2. Mengambil konsepsi problema sosial dan menirukan cara


berpikir para ahli ilmu sosial mengumpulkan prosedur dan
analisis oleh karenanya lebih bisa menarik keputusan apa
yang seharusnya dikerjakan dalam dunia politik.
G. REFLEKTIF

Secara singkat, maksud ilmu sosial adalah menanamkan


keyakinan dan tujuannya adalah mengahasilkan warga Negara yang
mempola pikir masyarakat yang seperti ahli-ahli ilmu sosial. Yaitu
mereka melihat dunia seperti apa yang dapat dilhat dari ilmu sosial.

Anda mungkin juga menyukai