Anda di halaman 1dari 29

H I PE RT E NSI DAL AM

KEHAMILAN
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
 DEFENISI
Hipertensi berasal dari bahasa latin yaitu hiper dan tension. Hiper
artinya tekanan yang berlebihan dan tension artinya tensi. Hipertensi
atau tekanan darah tinggi adalah suatu kondisi medis dimana
seseorang mengalami peningkatan tekanan darah secara kronis
(dalam waktu yang lama) yang mengakibatkan angka kesakitan dan
angka kematian. Seseorang dikatakan mendetita tekanan darah
tinggi atau hipertensi yaitu apabila tekanan darah sistolik >140
mmHg dan diastolik >90 mmHg. (sumber : FK UI 2006)

Hipertensi karena kehamilan yaitu : hipertensi yang terjadi karena


atau pada saat kehamilan dapat mempengaruhi kehamilan itu sendiri
biasanya terjadi pada usia kehamilan memasuki 20 minggu (sumber:
kebidanan). (Ai Yeyeh Rukiyah, Asuhan Kebidanan 4 Patologi. Hal:
167-168)
KLASIFIKASI HIPERTENSI DALAM
KEHAMILAN
1. Hipertensi kronik
Adalah hipertensi yang timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu
atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah umur
kehamilan 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12 minggu
pasca persalinan.

2. Preeklamsi
Adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan
disertai dengan proteinuria.

3. Eklamsi
Adalah preeklamsi yang disertai dengan kejang-kejang sampai
dengan koma.
Lanjutan...
4. Hipertensi kronik dengan superposed preeklamsi
Adalah hipertensi kronik di sertai tanda-tanda
preeklamsi atau hipertensi kronik disertai proteinuria.

5. Hipertensi gestasional (transient hypertensi)


Adalah hipertensi yang timbul pada usia kehamilan >
20 minggu tanpa disertai proteinuria dan hipertensi
menghilang setelah 3 bulan pascapersalin, kehamilan
dengan preeklamsi tetapi tanpa proteinuria.
HIPERTENSI
GESTASION
AL
DEFENISI HG

Hipertensi gestasional atau hipertensi


transien adalah hipetensi yang timbul pada
usia kehamilan > 20 minggu tanpa disertai
proteinuria dan hipertensi menghilang
setelah 3 bulan pasca persalinan atau
kehamilan dengan tanda-tanda preeklampsia
tetapi tanpa proteinuria.
EPIDEMIOLOGI

Insiden : hipertensi gestasional adalah


penyebab utama hipertensi dalam
kehamilan yang menyerang 6-7% ibu
primigravida dan 2-4% ibu multigravida.
Insiden ini meningkat pada kehamilan
ganda dan riwayat preeklampsia.
ETIOLOGI HG
Penyebab Hipertensi Gestional Meskipun sebab utama
dari hipertensi dalam kehamilan belum jelas,
tampaknya terjadi reaksi penolakan imunologik ibu
terhadap kehamilan di mana janin dianggap sebagai
hostile tissue graff reaction dimana “Reaksi penolakan
imunologik dapat menimbulkan gangguan yang lebih
banyak pada tubuh wanita hamil dibanding akibat
tingginya tekanan darah, yaitu perubahan kimia total
pada reaksi yang tidak dapat diadaptasi yang dapat
menyebabkan kejang dan kematian pada wanita hamil.
MANIFESTASI KLINIS HG

1. Gejala yang paling khas Didapatkan tekanan darah


sistolik 140 atau diastolik 90 mm Hg untuk pertama
kalinya pada kehamilan di atas 20 minggu.
2.Tekanan darah kembali normal sebelum 12 minggu
postpartum
3.Mungkin memiliki tanda-tanda atau gejala
preeklampsia, misalnya, tidak nyaman atau
trombositopenia epigastrika. Proteinuria (-)
4. Gejala – gejala sekunder seperti : kelainan jantung,
penyakit ginjal, eksudat dan perdarahan retina baru
timbul bila penyakitnya sudah lanjut.
PATOFISIOLOGI HG
Banyak teori telah mengemukakan tentang terjadinya
hipertensi dalam kehamilan, tetapi tidak ada satupun teori
tersebut yang dianggap mutlak benar.
Teori-teori yang sekarang banyak dianut adalah :
1. Teori kelainan vaskularisasi plasenta
2. Teori iskemia plasenta, radikal bebas, dan
disfungsi endotel
3. Teori intoleransi imunologik antara ibu dan janin
4. Teori adaptasi kardiovaskular
5. Teori defisiensi gizi
6. Teori inflamasi
DIAGNOSA
Diagnosa HG ditegakkan apabila
tekanan darah sistolik ≥140
mmHg atau tekanan darah
diastolic ≥90 mmHg pada usia
kehamilan >20 minggu, dimana
sebelum kehamilan tekanan darah
subyek tersebut normal dan
tekanan darah kembali normal
pada 12 minggu setelah
melahirkan.
Wanita hamil dgn
TD > 140/90 mmhg

proteinuri
Sebelum usia Setelah usia gestasi
gestasi 20 minggu 20 minggu

Tidak atau Proteinuria baru atau


terjadi peningkatan
stabil TD, atau HELLP Proteinuria (+) Proteinuria (-)
proteinuria syndrome

Kronik Superfosed Hipertensi


preeklamsia pada Preeklamis
hipertensi kronik hipertensi Gestasional
KOMPLIKASI

Meningkatkan resiko komplikasi pada


kehamilan seperti berat lahir bayi yang
rendah dan kelahiran premature.
PROGNOSA HG
Penderita dengan hipertensi gestasional sebagian besar
dapat melalui kehamilan dalam keadaan yang cukup
baik tanpa diberati dengan pre-eclampsia atau
eclampsia. Jika sampai dibebani dengan kedua
keadaan tersebut, maka prognosa untuk ibu dan bayi
menjadi kurang baik.
Kematian ibu biasanya disebabkan oleh decomp
cordis, perdarahan otak, atau uremia.
LAPORAN KASUS
I. ANAMNESA PRIBADI
Nama : Haryanti
Umur : 36 tahun
Status : Menikah
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Minang/Indonesia
Alamat : Pulau mainan II
Masuk IGD : 25 Juni 2015
II. ANAMNESA UMUM
Ny. Haryanti, 36 th, G2P1A0 H1 + PK + Aterm + Inpartu datang ke
IGD Puskesmas Koto Baru dengan:

Keluhan utama : Sakit pinggang menjalar ke ari-ari


Telaah :Hal ini dialami os sejak 5 jam sebelum masuk IGD Puskesmas
Koto Baru, os merupakan rujukan dari bidan desa karena os menderita
tekanan darah tinggi. Hal ini dialami os sejak usia kehamilan > 20
minggu. Riwayat hipertensi sebelum kehamilan disangkal. Kaki
bengkak (-), gangguan penglihatan (-), nyeri epigastrium (-), nyeri
kepala (-). Riwayat Mules-mules mau melahirkan (+), Riwayat keluar
lendir bercampur darah dari kemaluan (+). Gerakan janin dirasakan
baik. Riwayat demam disangkal. Riwayat BAB/BAK (+/+) normal

RPD : Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-)


RPO : (-)
RPK : (-)
RIWAYAT KB : Suntik
RIWAYAT HAID
HPHT : 1-10-2014
TTP : 08-7-2015
Siklus Haid : Lama siklus 28 hari, teratur dengan
lama siklus 5-7 hari, Frekuensi
ganti doek 2-3 kali perhari, nyeri haid (-)

RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN :


Anak pertama laki-laki, umur 10 tahun, persalinan
spontan pervaginam
ANC : Periksa Kehamilan : 8x

Tanggal 24-11-14 10-12-14 14-1-15 11-2-15 11-3-15 8-4-15 13-5-15 10-6-15 25-6-15

KU Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol Kontrol

TD 120/80 120/70 120/70 110/70 130/80 130/80 110/80 130/80 170/100

BB 72 72 74 72 74 74 75 76 76

Umur kehamilan 8 12 16 20 24 28 32 36 38

Tinggi fundus - - - 14 16 20 24 26 27

Letak janin - - - Kep Kep Kep Kep Kep Kep

DJJ - - - 136 130 136 140 132 135

Kaki bengkak - - - - - - - - -

Hasil Lab Hb: -Hb:10,2 gr%


Hb: - - - - - Gol darah: O
10,6gr% -Protein Urin:
9,2gr% (-)
Tindakan Fe Fe Fe Fe Fe Fe Fe Fe
-M. susu -jus timun -M. Susu -M.susu -jln pagi
Nasehat M. susu -M. Susu -M. Susu
-mkn telur -air putih -mkn telur -Mkn sayur -istirahat
-Istirahat -Istirahat

Ket Posyandu PKM


Posyandu Posyandu

Kapan harus 8-7-15


kembali 10-11-14 14-12-14 11-2-15 11-3-15 8-4-15 13-5-15 10-6-15
III. PEMERIKSAAN FISIK
A. PEMERIKSAAN UMUM
Sensorium : Compos Mentis Anemia : (-)
Tekanan Darah : 170/100 mmHg Ikterus : (-)
Nadi : 84x/i Sianosis : (-)
Pernafasan : 24 x/i Dispnoe
: (-)
Temperatur : 36.00C Edema
: (-)
TB : 152 cm
Lingkar lengan atas : 30 cm
B. STATUS LOKALISATA

Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak


ikterik.
THT : Tidak ditemukan kelainan
Leher : Tidak ditemukan kelainan
Dada : Paru : Inspeksi: Gerakan simetris kiri dan kanan
Palpasi : Fremitus kanan=kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi : Vesikuler pada kedua lapangan paru
Jantung : Dalam batas normal
Abdomen: Inspeksi : membesar asimetris
Palpasi : - Leopold I : TFU 3 jari bawah
proc.xypoideus
Fundus uteri terisi bokong
- Leopold II : Punggung kanan
- Leopold III : Bagian bawah kepala
- Leopold IV : Sudah masuk PAP
Genitalia Eksterna : Inspeksi : terlihat lendir bercampur
darah
Anggota Gerak : Edema (-), dalam batas normal
STATUS OBSTETRIKUS
Abdomen : membesar asimetris
TFU : 3 jari bawah proc. Xyphoideus (27 cm)
Tegang : kanan
Bawah : kepala
Gerak : (+)
His : (+)
Djj : 135x/i

D. PEMERIKSAAN DALAM
Selaput ketuban (+), Pembukaan 4-5 cm, Portio tipis (+)
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- HB : 10,2 gr %
- PROTEIN URIN : (-)
- GOL. DARAH :O
V. DIAGNOSA KERJA
PADA IBU :
G2P1A0 H1 + Aterm (37-38 Minggu) + PK +
Inpartu + Hipertensi Gestasional

PADA BAYI :
Anak hidup DJJ 135x/i, tunggal, intra uterin, PK,
punggung kanan
VI. TERAPI
- IVFD Ringer laktat 30 gtt/i
- Nifediphine 10 mg 1x1 (sublingual)
- Observasi 1 jam  Rujuk RSUD Pulau Punjung
DISKUSI

Telah dirawat seorang pasien perempuan 36 tahun dengan diagnosa


G2P1A0 H1 + Aterm (37-38 minggu)+ PK + Inpartu + Hipertensi
Gestasional. Diagnosa pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Berdarkan anamnesa dijumpai keluhan utama pasien adalah keluar lendir
darah. Hal ini dialami os sejak 5 jam sebelum masuk IGD Puskesmas
Koto Baru, os merupakan rujukan dari bidan desa karena os menderita
tekanan darah tinggi. Hal ini dialami os sejak usia kehamilan > 20
minggu. Riwayat hipertensi sebelum kehamilan disangkal. Kaki
bengkak (-), gangguan penglihatan (-), nyeri epigastrium (-), nyeri
kepala (-). Riwayat Mules-mules mau melahirkan (+), Riwayat keluar
lendir bercampur darah dari kemaluan (+). Gerakan janin dirasakan
baik. Riwayat demam disangkal. Riwayat BAB/BAK (+/+) normal
lanjutan...

Pada pemeriksaan fisik dijumpai keluar lendir darah dari


kemaluan, abdomen membesar asimetris, TFU 3 jari
bawah proc. Xyphoideus (27 cm), tegang (punggung)
kanan, bawah kepala, gerak (+), His (+), Djj 135x/i.
Pada pemeriksaan dalam pembukaan 4-5 cm, selaput
ketuban utuh.
Terapi pada pasien ini hanya di berikan cairan Ringer
laktat 30 tetes/menit, setelah di observasi sampai 1 jam
tanda-tanda inpartu belum di jumpai, kemudian pasien
di rujuk ke RSUD Sungai Dareh untuk mendapatkan
terapi yang lebih optimal.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai