Anda di halaman 1dari 28

STRUKTUR RAGAM

ILMIAH DALAM MENULIS


AKADEMIK: EJAAN YANG
DISEMPURNAKAN (EYD)

Pertemuan ke 3-4
A. Ejaan yang disempurnakan (EYD)
1. Pengertian Ejaan
Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah yang mengatur
cara melambangkan bunyi, cara memisahkan atau
menggabungkan kata, dan cara menggunakan tanda baca. Ejaan
yang berlaku sekarang adalah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
yg diresmikan pada 16 Agustus 1972.

2. Fungsi ejaan:
a. Sebagai landasan pembakuan tata bahasa;
b.Sebagai landasan pembakuan kosa kata dan peristilahan, serta
c.Sebagai alat penyaring masuknya usnur-unsur bahasa lain ke
dalam bahasa Indonesia.
B. Aspek-Aspek Ejaan
a. Pengejaan Kata
1) Pemakaian huruf q dan x dibatasi hanya untuk
keperluan ilmu dan pemakaian nama, kecuali kata-
kata yg sudah disesuiakan dg kaidah bahasa
Indonesia.
Contoh: huruf q dan x(dalam matematika) untuk
nama orang Baihaqi, Iqbal, Maqful, nama barang
Xerox, xerxes, sinar-X.
2) Huruf f dan v dalam bahasa Indonesia dieja dan
dilafalkan sama.
Contoh: positif bukan positip atau positive
lanjutan
Kreatif bukan ikreativ atau kreatip.
Kreativitas bukan kreatifitas atau kreatipitas.
provinsi bukan propinsi.
3) Huruf z pada unsur asing yg masuk ke dalam
bahasa Indonesia ditulis dan dieja seperti huruf dan
bunyi aslinya.
Contoh: zakat, zebra, zat, ziarah, zuhud, ijazah bukan
ditulis dan dieja jakat, jebra, jat, jiarah, juhud.
4) Huruf h yg berada pada gugus gh, ph, rh, dan th
harus dicermati dg baik.
Contoh: shorgum, morphologi, rhitme, methode
menjadi sorgum, morfologi, ritme, metode.
lanjutan
5) Huruf sin, shad dan tsa’ yg berasal dari bahasa Arab
ditulis dan dieja seperti huruf s, sedangkan huruf
syin dieja dan ditulis seperti huruf sy.
Contoh: -huruf s dari huruf sin antara lain selamat,
sebab, insan.
-huruf s dari huruf tsa’ antara lain missal,
senin, salju.
-huruf s dari huruf shad antara lain pasal,
hasil, maksud.
-huruf sy dari huruf syin antara lain
syahbandar, syarat, masyarakat.
lanjutan
6) Huruf h?, ha? Yg berasal dari bahasa Arab ditulis dan
dieja seperti huruf h, sedangkan huruf kha? Ditulis dan
dieja seperti huruf kha.
Contoh: -huruf h dari huruf h? dan ha? Antara lain, sehat,
nasihat, hasil, sahabat.
-huruf kh dari huruf kha? Antara lain makhluk,
khusus, khayal, khalik.
7) Pemakaian kata-kata yg seringkali tidak diketahui
etimologi atau asal-usulnya.
Contoh: tidak ada pengejaan dalam bahasa Indonesia
seperti kualitas, kuantitas, jadwal, varitas, projektor
menjadi kwalitas, kwantitas, jadual, varietas, proyektor.
b. Pemenggalan Kata
1. Kata Dasar
a) Jika di tengah kata ada huruf vokal yg beruntun
(V/V), pemenggalannya dilakukan di antara kedua
huruf vokal tersebut(tidak termasuk huruf diftong).
Contoh: ta-at, ma-af, bu-ah.
b) Jika di tengah ada huruf konsonan dan gabungan
konsonan di antara dua vokal (KV/KKV),
pemenggalan dilakukan sebelum konsonan.
Contoh: ta-bu, ka-wan, bu-nyi, ka-bar.
c) Jika di tengah kata ada huruf konsonan yg berurutan
(K/KV), pemenggalan dilakukan di antara kedua
huruf konsonan tersebut.
lanjutan
contoh: Ap-ril han-dal per-gi
d. Jika di tengah kata ada tiga atau lebih huruf
konsonan (K/KK) pemenggalan dilakukan di antara
huruf konsonan yang pertama dan kedua.
Contoh: in-struk-si kon-klu-si
e. Pada kata jadian, imbuhan yang berupa awalan dan
akhiran, termasuk awalan yang mengalami
perubahan bentuk serta partikel yang biasanya
ditulis serangkai, pemenggalan dilakukan dengan
memenggal imbuhan tersebut dari kata dasarnya.
Sebagai tambahan, pada kata jadian disarankan
sedapat-dapatnya untuk tidak memenggal bentuk
dasar.
lanjutan
Contoh: Per-ubah-an meski-pun meng-gali
f. Kata berimbuhan sisipan pemenggalan dilakukan
sebagai berikut.
Contoh: Ge-ri-gi te-lun-juk ge-me-tar
g. Hindarilah pemenggalan pada kata yang berimbuhan
(-i) dan kata yang diawali vokal.
Contoh salah: mengakhir-i a-nak i-kan
h. Disarankan untuk tidak memenggal kata tugas.
Contoh: deng-an pa-da da-ri
i. Imbuhan yang berasal dari bahasa asing tidak
dianggap sebagai imbuhan, melainkan sebagai suku
kata.
contoh Kesalahan Penulisan di Latar Belakang
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Sudah tidak bisa di pungkiri dalam kehidupan manusia,
kebutuhan air minum merupakan faktor utama.
Diberbagai belahan bumi peningkatan kesehatan
sangatlah berhubungan erat dengan masalah air minum.
Secara ilmiah sumber air minum yang terdapat dalam
belahan bumi yang beriklim empat musim dapat
dikategorikan lebih baik, namun daerah yang beriklim dua
musim sangat dilema, terutama di Indonesia yang sampai
saat ini masih sulit mendapatkan standar kwalitas air
minum yang baik.
lanjutan
Salah satu dari sekian banyak perusahaan yang bergerak dalam
bidang air minum adalah PT. Romeo Alam Segar yang
memroduksi air minum dalam kemasan yang memenuhi
standar kwalitas. Saat ini produk tersebut telah tersedia
diberbagai sektor pasar, baik pasar sederhana ataupun pasar
terkemuka seperti misalnya supermarket, minimarket, dan
lain-lain.

Meskipun P.T. Romeo Alam Segar adalah perusahaan yang


cukup besar, tetapi penjualan produknya tidak bisa dikatakan
tanpa pesaing karena adanya berbagai macam merk yang
beredar di pasaran saat ini. Perusahaan pesaing berlomba-
lomba berusaha mentargetkan kemenangan dengan
menggunakan kebijakan-kebijakan promosi penjualan seperti
adanya discount.
lanjutan
Sejak PT. Romeo Alam Segar memroduksi air minum
dalam kemasan, program discount telah dijalankan
sebaga fungsi kontrol harga eceran produk air minum,
tetapi sejak menjamurnya merk-merk air minum dalam
kemasan tersebut, program potongan harga lebih
diintensifkan untuk mengantisipasi persaingan.
Berdasarkan data-data penjualan setiap tahunnya
program potongan harga yang telah di jalankan
memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap target
penjualan.
lanjutan
Pada 1998 perusahaan yang dipimpin oleh Dr. Ruby
Aurora Primapuspa, S.E. ini sudah memberikan
potongan harga. Tetapi belum mencapai sasaran nilai
penjualan yang di inginkan karena disebabkan oleh
situasi sulit yang melanda perekonomian Indonesia
saat ini seperti penggangguran yang tinggi,
pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil, tingkat inflasi
yang melonjak dan pergolakan politik yang
menyebabkan kerusuhan di mana-mana. Sehingga
mengakibatkan daya beli konsumen melemah. Begitu
juga yang di alami oleh PT Romeo Alam Segar yang
memutuskan menaikkan diskomn yang lebih tinggi
pada tahun berikutnya.
lanjutan
Sasaran utama perusahaan yang beralamat dijalan
Abdul Rahman nomor 99 jakarta timur ini bukan
semata-mata demi untuk mencapai target, tetapi, juga
mencapai peningkatan volume penjualan yang
maksimal.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik


melakukan suatu penelitian dengan judul “Pengaruh
Potongan Harga Terhadap Nilai Penjualan Pada
Produk Air Minum PT. Romeo Alam Segar”.
lanjutan

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah
yang diajukan yaitu sebagai berikut:
1) Apakah terdapat hubungan antara potongan harga
dengan nilai penjualan pada PT Romeo Alam Segar?
2) Bagaimanakah potongan harga terhadap nilai
penjualan pada PT Romeo Alam Segar?
lanjutan

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu:
a. Untuk mengetahui hubungan antara potongan harga
dengan nilai penjualan pada PT Romeo Alam Segar;
b. Untuk mengetahui pengaruh potongan harga
terhadap nilai penjualan pada PT Romeo Alam
Segar.
lanjutan

1. Ketidaksantunan Ejaan
Ketidaksantunan ejaan pada latar belakang makalah
di atas yaitu (a) penulisan subjudul, (b) penulisan
kata depan, (c) penggunaan tanda baca.
a) Penulisan subjudul dan tanda baca yang salah
Penulisan judul berikut salah.
A. Latar belakang masalah.
B. Rumusan masalah.
“Pengaruh Potingan Harga Terhadap Nilai Penjualan
Pada Produksi Air Minum PT Romeo Alam Segar”
lanjutan
Penulisan Judul yang benar:
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
“Pengaruh Potongan Harga terhadap Nilai Penjualan
pada Produksi Air Minum PT Romeo Alam Segar”

Keterangan:
- Menurut EYD penulisan judul menggunakan huruf
kapital di awal kecuali kata tugas.
- Tanda titik tidak digunakan di belakan subjudul, mata
uang, timbangan, dan ukuran dan singkatan kata yang
terdiri atas huruf-huruf awal kapital.
lanjutan
- Penulisan subjudul tidak menggunakan huruf miring
kecuali judul buku.
- Tanda titik hanya digunakan dibelakang singkatan
nama diri, gelar, ungkapan umum yang menggunakan
huruf kecil, dan angka yang menyatakan jumlah.

Contoh Penulisan Gelar.


- Dr. Ruby Aurora Primapuspita, S.E. bukan
Dr. Ruby Aurora Primapuspita, SE.
lanjutan
Contoh penulisan kata depan.
- diberbagai, dijalan, di jalankan, dan di pungkiri(kata
di yang salah).
- Di berbagai, di jalan, dijalankan, dan dipungkiri (kata
di yang benar).

Keterangan:
- kata depan/preposisi di penulisannya dipisah dari
tempat atau kata benda yang mengikutinya.
- Penulisan awalan di- digabung dengan kata kerja atau
kata sifat yang mengikutinya.
KETIDAKSANTUNAN DIKSI DAN KALIMAT

a. Pada 1998 perusahaan yang dipimpin oleh Dr. Ruby


Aurora Primapuspa, S.E. ini sudah memberikan potongan
harga, tetapi belum mencapai sasaran nilai penjualan yang
diinginkan karena disebabkan oleh situasi sulit yang
melanda perekonomian Indonesia seperti misalnya
penggangguran yang tinggi, pertumbuhan ekonomi yang
tidak stabil, tingkat pelonjakan inflasi, dan pergolakan
politik yang menyebabkan kerusuhan di mana-mana.
lanjutan

a. Saat ini produk tersebut telah tersedia diberbagai


sektor pasar, baik pasar sederhana ataupun pasar
terkemuka misalnya supermaket, minimarket, dan
lain-lain.
b. Sasaran utama perusahaan yang beralamat di Jalan
Abdul Rahman Nomor 99 Jakarta Timur ini bukan
semata-mata demi untuk mencapai target, tetapi juga
mencapai peningkatan velume penjualan yang
maksimal.
KETIDAKSANTUNAN PARAGRAF
a. Sudah tidak bisa dipungkiri dalam kehidupan manusia,
kebutuhan air minum merupakan faktor utama. Di
berbagai belahan bumi peningkatan kesehatan
sangatlah berhubungan erat dengan masalah air
minum. Secara ilmiah sumber air minum yang terdapat
dalam belahan bumi yang beriklim empat musim dapat
dikategorikan lebih baik, namun daerah yang beriklim
dua musim sangat dilema, terutama di Indonesia yang
sampai saat ini masih sulit mendapatkan standar
kualitas air minum yang baik.
lanjutan
b. Pada 1998 perusahaan yang dipimpin oleh Dr. Ruby
Aurora Primapuspa, S.E. ini sudah memberikan
potongan harga. Tetapi belum mencapai sasaran nilai
penjualan yang diinginkan karena situasi sulit yang
melanda perekonomian Indonesia saat itu seperti
penggangguran yang tinggi, pertumbuhan ekonomi
yang tidak stabil, pelonjakan tingkat inflasi, dan
pergolakan politik yang menyebabkan kerusuhan di
mana-mana. Sehingga daya beli konsumen melemah.
Begitu juga yang dialami oleh PT Romeo Alam Segar
yang memutuskan menaikkan diskon yang lebih tinggi
pada tahun berikutnya.
KETIDAKSANTUNAN KONVENSI
PENULISAN
I.
II.
A.
B.
1.
2.
a.
b.
1)
2)
a)
b)
(1)
(2)
Ketidaksantunan Sistematika Penomoran dan Tanda Baca

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah
yang diajukan yaitu sebagai berikut:
1) Apakah terdapat hubungan antara potongan harga
dengan nilai penjualan pada PT Romeo Alam Segar?
2) Bagaimanakah potongan harga terhadap nilai
penjualan pada PT Romeo Alam Segar?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yaitu;
a. Untuk mengetahui hubungan antara potongan harga
dan nilai penjualan pada PT Romeo Alam Segar;
b. Untuk mengetahui pengaruh potongan harga terhadap nilai
penjualan pada PT Romeo Alam Segar.
Contoh penulisan kalimat dalam latar
belakang
Tumbuh kembang merupakan proses yang
berkesinambungan yang terjadi sejak intrauterine dan
terus berlangsung sampai dewasa. Dalam proses
mencapai dewasa inilah anak harus melalui berbagai
tahap tumbuh kembang (Soetjiningsih, 2007). Tumbuh
kembang dipengaruhi oleh berbagai kondisi dari dalam
diri anak maupun lingkungan sekitarnya. Masa tiga
tahun pertama merupakan masa yang sangat penting
terjadi pertumbuhan fisik yang sangat pesat,
perkembangan kecerdasan, dan keterampilan motorik
yang berjalan sangat cepat (Khamzah S. N, 2012).
lanjutan
Berbagai masalah perkembangan anak seperti
keterlambatan motorik, berbahasa, perilaku, autisme,
hiperaktif. Dalam beberapa tahun semakin meningkat.
Angka kejadian di Amerika Serikat berkisar 12-16%,
Thailand 24%, Argentina 22%, Indonesia antara 13-18%
(Meita Dhamayanti, 2006).
Di Indonesia diperkirakan jumlah balita tahun 2008
mencapai 30% dari 250 juta jiwa penduduk Indonesia.
Kasus yang ditemukan di Indonesia anak balita yang masih
mengompol sekitar 40% (Assti Luchantiq, 2008).
Fenomena ini dipicu karena banyak hal, seperti motivasi
ibu yang kurang dalam melatih BAB (Buang Air Besar) dan
BAK (Buang Air Kecil), pemakaian popok sekali pakai
(diapers), hadirnya saudara baru, dan masih banyak lainnya
(Citra Pusparini, 2010).

Anda mungkin juga menyukai