Fisik Kepala
Fisik Kepala
“ Dengan cermin “
letakkan cermin dibawah hidung
anjurkan pasien menghembuskan udara dgn
mulut tertutupamati kondensasi udara pada
cermin
normalnya kondensasi lubang hidung kanan
dan kiri seimbang
MULUT dan FARING :
Langkah kerja : ( inspeksi)
Atur posisi pasien berhadapan dgn
anda,atur pencahayaan ruangan yang
memadai.
Amati bibir : warna
(normal/sianosis/pucat),kelainan
congenital (bibir sumbing ),adanya
lesi dan massa.
Anjurkan pasien membuka mulut, lalu
amati keadaan gigi
(kebersihan/karies/kelengkapan/ompo
ng).Amati gusi apakah ada
peradangan (gingivitis)/perdarahan
Amati lidah: kesimetrisan (nila tidak simetris
paralysis saraf cranial ke-12),adanya lesi, lidah
kotor/coated akan ditemui pada keadaan hygiene
mulut yang kurang,demam typhoid,tidak suka
makan dan pasien koma. Perhatikan juga tepi
lidah yang hiperemik yang dpt ditemui pada
pasien demam typhoid.
Sambil mengamati mulut pasien perhatikan juga
bau mulut,adanya sariawan (aphtae) di mukosa
mulut. Tanyakan juga pada pasien apakah ada
keluhan sakit gigi atau gigi yang goyang/nyeri.
Beri kesempatan pada pasien untuk beristirahat dgn
menutup mulut sejenak bila pasien merasa
lelah,lalu lanjutkan dgn inspeksi faring. Amati
ovula (kesimetrisan/pembengkakan). Amati besar
dan keadaan tonsil, besarnya tonsil dinyatakan
dengan : T0 (bila sudah dioperasi ), T1 (ukuran
normal),T2 (pembesaran tonsil tidak sampai garis
tengah), T3 (pembesaran tonsil mecapai garis
tengah) dan T4 ( pembesaran melewati garis
tengah). Amati apakah tonsil meradang : bila
ditemukan nanah melekat (berarti G.O) atau
ditemukan memran putih melekat pada infeksi
difteria.
LEHER :
Leher dikaji setelah
pengkajian kepala selesai
Tujuan pengkajian leher
adalah untuk mengetahui
bentuk leher serta organ-
organ penting yang berkaitan.
Langkah kerja : ( inspeksi dan
palpasi )
Pasien diatur dalam posisi duduk
atau berbaring
Lakukan inspeksi :
kulit leher
(warna,pembengkakan,jaringan
parut/bekas luka ,massa )
Adanya pembesaran kelenjar
tiroid
Adanya bendungan
vena jugularis
Tekanan vena
jugularis merupakan
gambaran kegagalan
pemompaan
ventrikel yang
menyebabkan
terkumpulnya darah
di vena. Vena
tampak
membendung/menon
jol dan berwarna
kebiruan.
Lakukan palpasi kelenjar tiroid
Posisi pemeriksa disamping pasien :
letakkan tangan kanan pada leher pasien
(pasien bisa dlm posisi duduk atau
berbaring )
palpasi pada fossa suprasternal dengan jari
telunjuk dan jari tengah
suruh pasien menelan atau minum untuk
memudahkan palpasi
dalam keadaan normal, saat menelan
kel.tiroid akan dirasakan ikut naik turun (ini
memastikan perabaan ditempat yg benar)
dan tidak terasa perbedaannya dengan
jaringan sekitar, namun dalam keadaan
hipertiroid/stroma/gondok, kelenjar akan
teraba membesar (berbenjol),keras atau
kistik
Posisi pemeriksa dibelakang pasien :
letakkan tangan
mengelilingi leher,
jari-jari meraba
permukaan kelenjar
tiroid
suruh pasien
menelan atau minum
jari yang merasakan
adalah jari telunjuk
dan jari tengah
Lakukan palapasi kelenjar limfe /
kelenjar getah bening