Anda di halaman 1dari 12

FIQH

MUAMALAT
Dosen : Bapak Drs.H.M Luthfi M.Ag.MP.Pd
KELOMPOK 3

Chairul Anwariansyah
Maulana Imam Pratama
Afni Nisfatullaila
PEMBAHASAN
• Maysir
• Gharar
• Haram
• Riba
• Bathil
LATAR BELAKANG
Ekonomi syari’ah pada masa kini melibatkan penerapan prinsip-prinsip ekonomi
Islam dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk perbankan, keuangan, investasi,
dan perdagangan. Prinsip-prinsip ini mencakup larangan riba (bunga), keadilan
dalam transaksi, redistribusi kekayaan, dan tanggung jawab sosial. Menurut kitab
Fathul mu’in karangan Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz dijelaskan menurut
bahasanya, jual beli adalah menukarkan sesuatu dengan sesuatu yang lain.
Sedangkan menurut syara ialah menukarkan harta dengan harta pada wajah tertentu.
MAYSIR
Maysir adalah jenis transaksi permainan yang di dalamnya
terdapat persyaratan berupa pengambilan sejumlah materi
dari pihak yang kalah. Istilah maysir dapat diartikan juga
sebagai perjudian atau taruhan. Selain diharamkan, tindakan
ini juga termasuk dalam kategori dosa besar mengingat
Islam sangat melarang adanya praktik perjudian.
GHARAR
Gharar adalah transaksi bisnis yang mengandung ketidak
jelasan bagi para pihak, baik dari segi kuantitas, fisik,
kualitas, waktu penyerahan, bahkan objek transaksinya pun
bisa jadi masih bersifat spekulatif. Ketidak pastian ini
melanggar prinsip syariah yang idealnya harus transparan
dan memberi keuntungan bagi kedua belah pihak. Dengan
demikian, Islam memandang bahwa gharar adalah hal yang
merugikan para pihak, terutama pembeli. Hal ini karena jika
konsumen sudah membayar terlebih dahulu tanpa melihat
objek transaksi, jika ternyata barang tersebut tidak sesuai
kehendaknya
HARAM
Haram adalah kata sifat bahasa Arab yang dalam Islam
menggambarkan segala sesuatu yang “dilarang, tidak dapat diganggu
gugat, suci” menurut hukum syariah. Dalam hal ambiguitasnya, hal ini
paling mirip dengan konsep tabu di Jerman.
Lawan kata haram adalah halal yang berarti segala sesuatu yang
dibolehkan menurut hukum syariah. Kata sifat harām berbeda dari kata
benda Arab Haram, yang mengacu pada lingkungan suci. Istilah
“terlarang” sudah digunakan dalam Al-Qur'an untuk merujuk pada
istilah haram.
RIBA
Pengertian riba adalah sebuah ketentuan nilai tambahan dengan melebihkan jumlah
nominal pinjaman saat dilakukan pelunasan. Adapun besaran bunga tersebut mengacu pada
suatu persentase tertentu yang dibebankan kepada peminjam. Secara etimologi (bahasa),
dalam bahasa Arab riba adalah kelebihan atau tambahan (az-ziyadah). Adapun kelebihan
tersebut, secara umum mencakup semua tambahan terhadap nilai pokok utang dan
kekayaan. Sementara itu, dari segi terminologi (makna istilah), pengertian riba adalah nilai
tambahan atau pembayaran utang yang melebihi jumlah piutang dan telah ditentukan
sebelumnya oleh salah satu pihak.
BATHIL
Menurut bahasa “bathil” atau batal berarti tidak terpakai, tidak berfaedah,
rusak dan sia-sia,. Secara istilah “bathil” berarti terlepas atau gugurnya
suatu perbuatan dari ketentuan syara’ serta tidak adanya pengaruh
perbuatan tersebut dalam memenuhi ketentuan syari’at. Dalam Al-Qur’an
pemakaian kata bathil sering dihadapkan dengan “yang benar” (al-haqq)
seperti firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 42: “dan janganlah
kamu campur adukkan yang hak dengan yang batil”. Ada 26 ayat yang
memakai kata bathil dengan berbagai kedudukan dan fungsinya dalam
kalimat tersebut dan pemakaiannya.
PERTANYAAN
KESIMPULAN
Maysir adalah transaksi yang digantungkan pada suatu keadaan yang tidak pasti dan bersifat
untung-untungan. Gharar adalah transaksi yang melibatkan tingkat ketidak paspastian atau
ketidaktahuan yang berlebihan, sehinga dapat mengakibatkan kerugian atau ketidakadilan bagi
salah satu pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut. Riba berarti akad untuk satu ganti
khusus tanpa diketahui perbandingannya dalam penilaian syariat ketika berakad atau bersama
dengan mengakhirkan kedua ganti atau salah satunya. Bathil berarti terlepas atau gugurnya
suatu perbuatan dari ketentuan syara’ serta tidak adanya pengaruh perbuatan tersebut dalam
memenuhi tuntutan syariah. Haram dalam konteks Islam mengacu pada segala sesuatu yang
dilarang oleh syari’at Islam, hal tersebut mencakup prilaku, makanan, minuman, dan transaksi
bisnis tertentu.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai