Untuk menganalisis koperasi terlebih dahulu harus mengetahui hukum-hukum tentang shirkah

kemudian digunakan untuk menganalisis koperasi, syirkah pengertiannya mencampurkan dua bagian
atu lebih sedimikian rupa sehingga tidak dapat lagi dibedakan satu bagian dengan bagian lainnya, atau
suatu akad antara dua pihak atau lebih, yang bersepakat untuk melakukan suatu usaha atau bisnis
dengan tujuan memperoleh keuntungan. Dalam melakukan ijab qabul didalamnya harus ada ungkapan
baik lisan atau pun tertulis yang bisa dipahami bahwa salah satu pihak mengajak pihak lain untuk
berserikat untuk melakukan aktivitas bisnis, dan harus ada penerimaan atau ada persetujuan pihak lain
terhadap ajakan itu, Hukum syirkah adalah mubah, sesuai hadis nabi yang mentaqrir perbutan tersebut
ataupun hadis riwayat abu daud.

Bentuk syarikah dalam islam ada syarikah amlak: zat barang dan Syarikah uqud: pengmbangan harta,
adapun syarikah uqud terdiri dari syarikah abdan, syarikah Inan, mudharabah, syarikah wujuh, dan
mufawadhah, adapun pembubaran syirkah bisa terjadi jika gila, mati, mahjur dan dibubarkan sepihak.

Definisi ekonomi syariah menekankan karakteristik komprehensif tentang subjek dan didasarkan atas
nilai moral ekonomi syariahh yang bertujuan mengaji kesejahteraan manusia, yang dicapai melalui
pengorganisasian sumber-sumber alam berdasarkan kooperasi dan partisipasi.

Prinsip koperasi syariah yang pertama adalah prinsip ilahiah, sumber daya merupakan pemberian atau
titipan dari Allah Swt sehingga manusia tidak boleh semena-mena, kedua tidak ada kepemilikan
mutlak, ketiga berjamaah agar saling menggerakan ekonomi, keempat pemerataan kekayaan, kelima
menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan untuk kepentingan orang banyak,
ke enam wajib membayar zakat, dan terakhir melarang riba dalam bentuk apapun,

Allah melarang riba dalam quran surat Al-Baqarah ayat 275.

Sebagaimana makna riba secara bahasa adalah ziyadah atau tambahan, seedangkan secara syari’I
makna riba adalah setiap tambahan atau keuntungan yang diambil terhadap suatu pinjaman sebagai
imbalan karena masa menunggu, riba jenis ini disebut riba nasiah.

Riba sama dengan bunga.

Tambahan yang diberikan dalam utang-piutang berapapun besarnya tetap tidak diperbolehkan, riba
besar dan kecil tidak ada bedanya semuanya sama.