KEBUDAYAAN
LUWU
Oleh Kelompok 3
Anggota Kelompok 3
Merry Andani 22.23.63.201.177
Aniek Afikoh 22.23.63.201.033
Verawati Tasmin 22.23.63.201.077
Amanda 22.23.63.201.221
Yulianti 22.23.63.201.220
Hasriani 22.23.63.201.100
Karmila KS 22.23.63.201.047
Yanti Lasari 22.23.63.201.203
Aulia Salsabila 22.23.63.201.071
Afdal 22.23.63.201.073
Latar Belakang
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang
berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari
generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan
karya seni.
Luwu Utara
Kabupaten Luwu Utara terdiri dari 15 kecamatan, 7
kelurahan dan 166 desa. Pada tahun 2017, kabupaten
ini memiliki luas wilayah 7.502,58 km² dan jumlah
penduduk sebesar 364.828 jiwa dengan sebaran
penduduk 48 jiwa/km²
Luwu Timur
Kota Palopo Kabupaten Luwu Timur terdiri dari 11 kecamatan, 3
Kota Palopo terdiri dari 9 kecamatan dan 48 kelurahan dan 125 desa. Pada tahun 2017, kabupaten
kelurahan. Pada tahun 2017, kabupaten ini ini memiliki luas wilayah 6.944,88 km² dan jumlah
memiliki luas wilayah 252,99 km² dan jumlah penduduk sebesar 294.383 jiwa dengan sebaran
penduduk sebesar 182.690 jiwa dengan sebaran penduduk 42 jiwa/km²
penduduk 722 jiwa/km²
MACAM – MACAM
PRODUK KEBUDAYAAN
LUWU
A. ADAT
ISTIADAT
Gambar 1. Adat Maccera Tasik
Maccera Tasi
Maccera Tasi merupakan upacara sebagai
bentuk syukuran atas hasil laut yang
didapatkan oleh masyarakat nelayan.
Mappacekke Wanua
Mappacekke Wanua Merupakan sebuah
upacara adat mendinginkan kampung
Gambar 2. Prosesi pengambilan air dari sebuah sumur
dengan membawa air ke daerah-daerah. adat
B. PAKAIAN
ADAT
Baju Labbu
Baju labbu atau disebut juga baju kurung
berbentuk lengan panjang dan diberi
manshet pada pergelangan tangannya
serta diberi hiasan kancing tutup. Labbu
adalah kain sutera tipis berwarna gelap
seperti hitam, merah tua. Baju labbu
Baju Labbu Modern dipakai pada upacara adat dan pesta
perkawinan. Baju Labbu
C. TARI -
TARIAN
Gambar . Tari ma’balendo
Ma’balendo
Ma’balendo merupakan perpaduan dua
kata ‘Ma’, berarti memegang dan
‘balendo’ berarti menumbuk pada.
Kesenian ini merupakan ciri khas
masyarakat luwu untuk mempererat tali
pesaudaraan diantara sesama
masyarakat. Tarian Moriringgo
Tarian moriringgo merupakan salah satu tarian
tradisonal anak suku padoe. Tari moriringgo adalah tari
Gambar 6. Sekelompok Pemuda(i) menarikan Tarian rakyat yang berasal dari sulawesi selatan, tarian ini
Moriringgo
merupakan syukuran setelah selesai melaksanakan
panen. Arti kata Moriringgo yaitu rintangan. Tari
moriringgo merupakan tarian yang bertendesi
kemenangan yang penuh dengan kegirangan atau
sukacita.
Tarian Sumajo dan Tari Kajangki
Adalah tarian yang berasal dari suku luwu, salah satunya
kecamatan wotu kabupaten luwu timur. Tarian ini merupakan
tarian pasangan dari tarian kajangki. Secara umum tarian ini
dipertujukkan pada 2 jenis kegiatan yaitu kegiatan yang
bersifatnya komunal seperti upacara meccera tasi dan lele banua,
pesta panen serta pada kegiatan yang bersifat personal, yaitu pesta
persalinan ataupun pesta pernikahan.
Gandang - gandang
Pemerintah Desa Bonelemo mengadakan
pelatihan membuat alat musik tradisional
Bonelemo yang dikenal dengan sebutan
Gandang-Gandang Seba bagi para remaja
dan anak-anak Desa Bonelemo, Kabupaten
Luwu.
Alat Musik Modero
Madero merupakan sebuah bagian dari
hiburan dalam kerajaan Luwu yang
dilaksanakan setelah pertemuan antara
raja-raja pada masa kerajaan Luwu. Gambar Alat Musik Madero
music tradisional yang dalam fungsinya
melahirkan dua fungsi yaitu fungsi
Umum Modero sebagai sarna hiburan
dan Modero sebagai fungsi khusus
yaitu sebagai Pengiring penjemputan
tamu pada acara tertentu.
G. KULINER
KHAS LUWU
KULINER
Kuliner adalah sebuah proses seni. Terdapat unit khusus terkait urusan Gambar Kue doko-doko
dapur dan layanan rumah tangga di istana. Namanya Anreguru
Pampawaepu.Jamuan makan istana yang disebut atoana, penuh dengan
ritus budaya. Di dalamnya ada lakka (bosara besar yang diantar oleh
anadara. Juga biasanya ada suguhan pajjaga. Prosesi makan-makan ala
istana ini penuh makna. Sopan santun dan keadaban. Seperti table manner
yang diajarkan di kelas-kelas sekolah pariwisata. Riwayat kuliner Luwu
memang bukan semata-mata prihal tentang mengenyangkan, tapi juga
tentang kenangan. Walau sudah semakin jarang, hingga kini kita masih
bisa menemukan lanya-lanya, janda-janda, ataupun doko-doko sebagai Gambar Kue Janda-janda
kue tradisional khas Tana Luwu. Seperti di daerah lain, kuliner-kuliner ini
selalu didukung oleh limpahan komoditas lokal yang tumbuh subur di
sepanjang Tana Luwu, seperti tepung sagu, gula aren, pohon kelapa dan
buah pisang.
beberapa Jenis Kuliner Khas Luwu Raya yang sangat terkenal dikalangan
masyarakat, yaitu sebagai berikut:
Kapurung/Pugalu
Gambar. Bahan-bahan Kapurung
Masyarakat di Luwu menjadikan Kapurung
sebagai appetizer atau makanan pembuka sebelum
makan nasi, kadang juga sebagai snack siang atau Gambar Proses pembuatan
sore hari. Kapurung adalah makanan yang bahan kapurung
Ikan Parede
Ikan parede merupakan makanan khas dari Daerah Palopo dan
Luwu, Sulawesi Selatan, masakan ikan parede terbuat dari
potongan ikan kakap putih atau ikan lamuru yang direbus
dengan kunyit, garam, serai dan buah khas daerah palopo yaitu
buah patikala (Etlingera elatior (Jack) R.M. Sm). Buah
patikala memiliki rasa asam yang bertujuan untuk menambah
gurihnya rebusan kuah ikan parede. Ikan parede disajikan dan Gambar Penyajian Parede (Parede Ikan
dinikmati dengan nasi dan sambal mangga. Diduga makanan Kakap Merah)
ini sudah ada sejak jaman kerajaan Luwu muncul pada awal
abad ke XVII pada masa pemerintahan Patipasaung dimana
Pusat kerajaan dipindahkan ke Wara (sekarang lebih dikenal
dengan nama Palopo).
Gambar Pacco Udang
Pacco’
Pacco merupakan makanan khas berbahan dasar ikan
mentah yang diolah menggunakan macam paduan
bumbu penyedap rasa. Makanan Pacco banyak digemari
masyarakat di Luwu Raya, terutama di Kabupaten Luwu
dan Kota Palopo.Pacco juga Merupakan salah juga satu
makanan tradisional penduduk Luwu, Sulawesi Selatan
di daerah pesisir pantai, karena bahan utama makanan
ini adalah makanan dari laut yang masih segar (masih
Gambar Pocco
Ikan
mentah). Selain menggunkan Ikan mentah, Pacco juga
dapat dibuat dengan Udang mentah dan irisan manga
muda, dengan cara pembuatan yang hamper sama
Gambar Dange Bakar
Dange
Dange' yakni makanan yang terbuat dari bahan utama sagu. Dange
merupakan makanan pengganti nasi berbentuk persegi panjang
dengan ukuran tujuh hingga 10 cm dengan warna putih keabu-
abuan. Dange dibuat dengan proses mengeringkan sagu kemudian
dihaluskan menggunakan tangan lalu dimasukkan kedalam cetakan
yang telah dipanaskan terlebih dahulu kemudian dibakar diatas api
berukuran sedang.Proses pembakaran berlangsung selama kurang
lebih 10 menit, kemudian cetakan diangkat lalu ibalik diatas
nampan sehingga dange keluar dari cetakan secara
otomatis.Sebagian besar penduduk asli Kabupaten Luwu, Kota Gambar Dange dan Ikan Parede
Palopo, Luwu Utara hingga Luwu Timur lebih sering
mengkonsumsi Dange sebagai makanan sehari-hari yang biasanya
disandingkan dengan lauk pauk seperti ikan dan sayuran pada
umumnya
Gambar Dampo Durian yang dikeringkan
Dampo Durian
Durian merupakan komoditas unggulan di
daerah Palopo, sehingga banyak dijumpai
produk atau kuliner Palopo yang berbahan
dasar durian. Dompo durian misalnya,
olahan daging durian yang dicampur
dengan gula merah atau gula pasir
kemudian dikeringkan.Sesuai namanya,
rasa gurih durian pada makanan khas ini
sangat pekat
Sinole
Sinole merupakan makanan khas Palopo lainnya
Gambar Sajian Sinole
yang juga terbuat dari sagu. Sinole berbahan
dasar tepung sagu yang dicampur kelapa parut.
Penampilan sajian ini mirip tepung, tetapi memiliki
cita rasa yang menarik. Rasa dari sajian ini manis
yang berpadu dengan gurih kelapa. Sinole sangat
cocok dinikmati sebagai pendamping teh di pagi
atau sore hari. Cara membuat makanan khas ini
cukup mudah. Siapkan kelapa parut yang
disangrai di atas wajan panas kemudian
campurkan tepung sagu. Selanjutnya tambahkan
gula dan bahan-bahan lainnya. Campur dan
sangrai hingga sagu berwarna kecoklatan.
Lawa
Lawa adalah makanan khas Palopo lainnya
Gambar Lawa Pakis
yang cukup terkenal. Pasalnya sajian ini
memiliki cara pengolahan yang unik. Lawa
berbahan dasar ikan mentah yang dicampur
dengan kelapa dan pelengkap lainnya seperti
jantung pisang, cuka dan bumbu perisa. Ikan
yang umumnya digunakan adalah ikan teri
(mairo), namun ikan laut lainnya juga bisa
selama masih segar. Jantung pisang
merupakan perpaduan wajib ikan lawa,
keduanya dilumas dengan air panas. Meskipun
berbahan dasar ikan mentah, namun rasa Selain Lawa ikan, Lawa juga dapat di buat dengan
jantung pisang mendominasi. menggunakan Sayuran, yaitu Sayur Pakis, Cara
pembuatan Sayur Lawa Pakis Khas Palopo Luwu adalah
Gambar Lawa Ikan Mairo
seperti merebus Sayur pakis hingga matang lalu disaring
hingga air rebusannya menguap. Cabe rawit ditumbuk
bersama dengan terasi,
garam, dan gula. Lalu dicampurkan dengan perasan air
jeruk nipis Pindahkan ke mangkuk yg lebih besar lalu
dicampur dengan kelapa parut yang sudah disangrai dan
diaduk sebelumnya. Setelah diaduk dapat dicampurkan
dengan sayur pakis, dan diaduk lagi hingga merata. Sayur
lawa pakis siap disajikan.
Bagea Gambar Sajian Bagea
Bagea adalah Makanan khas Palopo
selanjutnya adalah Bagea. Kuliner ini
juga berbahan dasar sagu. Bagea
adalah salah satu kudapan tradisional
Palopo. Kue ini memiliki variasi rasa
antara lain kacang, kenari, dan wijen.
Bagea memiliki cita rasa gurih dengan
tekstur garing namun berkapur. Selain
itu juga terdapat kontur kacang, wijen
dan toping lainnya. Kue ini memiliki
tampilan yang sederhana, namun
pembuatannya butuh keterampilan
khusus. Pembuatannya juga cukup
memakan waktu untuk menghasilkan
kue kering dengan rasa yang khas.
PENUTUP
Dari persentasi ini kami menyimpulkan bahwa Sejarah
yang terjadi di masa lalu selain meninggalkan kisah dan
cerita yang begitu mengesankan tetapi juga
meninggalkan bebarapa produk kebudayaan yang masih
ada dan dilakukan oleh masyarakat khususnya didaerah
Luwu.
TERIMA
KASIH