Anda di halaman 1dari 10

Pengembangan

Kurikulum Berbasis
Karakter
Kelompok 5:
Khoirun Nisa’
Meli Karmila
Definis
i

Pengembangan Kurikulum:

Pengembangan kurikulum adalah proses merancang, mengembangkan, dan


menyesuaikan rencana pembelajaran serta pengajaran agar sesuai dengan
kebutuhan, tujuan, dan konteks pendidikan tertentu.
Pendidikan Karakter:

Karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang terkait dengan


Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan
kebangsaan. Karakter melibatkan pikiran, sikap, perasaan, perkataan,
dan perbuatan yang didasarkan pada norma-norma agama, hukum, tata
krama, budaya, dan adat istiadat. Pendidikan karakter adalah sistem
penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi
pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut, sehingga menjadi manusia insan kamil
(manusia paripurna).
Pengembangan Kurikulum Berbasis Karakter:

Pengembangan kurikulum berbasis


karakter adalah usaha terencana,
sistematis, metodologis, dan
komprehensif yang ditujukan untuk
mengkritisi, memperbaharui, dan
menyempurnakan kurikulum yang telah
ada sebelumnya menuju kurikulum yang
berorientasi pada penggalian,
pengembangan, dan penguatan karakter
peserta didik sebagai individu,
profesional, dan warga bangsa
Indonesia.
Pentingnya Pengembangan Kurikulum Berbasis Karakter
Keberhasilan dan kesuksesan ditentukan oleh karakter (soft skill): Penelitian menunjukkan bahwa
kesuksesan seseorang lebih banyak ditentukan oleh kemampuan mengelola diri, orang lain, dan lingkungannya (soft skill)
daripada kecerdasan intelektual atau kemampuan teknis (hard skill). Pengembangan kurikulum berbasis karakter dapat
membantu peserta didik mengembangkan kemampuan ini.

Karakter terbentuk dari pendidikan dan lingkungan: Peserta didik cenderung mengembangkan karakter
mereka melalui interaksi dengan lingkungan sekitar. Jika lingkungan dan pendidikan yang mereka terima memiliki
karakter yang baik, mereka juga cenderung tumbuh menjadi individu yang berkarakter baik. Oleh karena itu, penting bagi
pendidikan untuk membantu membentuk karakter peserta didik.

Indonesia membutuhkan SDM yang tangguh: Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia
membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk mendukung pembangunan. Pendidikan memiliki
peran penting dalam menghasilkan SDM tersebut. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan
nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, berakhlak mulia,
berilmu, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab. Pengembangan kurikulum berbasis karakter dapat membantu mencapai
tujuan tersebut.

Dengan mengembangkan kurikulum berbasis karakter, pendidikan dapat lebih efektif dalam membentuk
peserta didik yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang baik, seperti integritas,
tanggung jawab, kerjasama, dan kejujuran.
Pengembangan
Kurikulum
Berbasis Karakter
memiliki tujuan,
ciri, dan langkah-
Langkah, sebagai
berikut:
Tujua
n
• Menanamkan dan menginternalisasi nilai-nilai karakter positif, seperti akhlak
mulia, pada peserta didik.
• Membentuk generasi yang mengabdikan dirinya kepada Allah SWT dan
memiliki inovasi serta produktivitas.
• Membangun kebiasaan dan perilaku yang terpuji sesuai dengan nilai-nilai
universal dan tradisi budaya religius bangsa.
• Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab sebagai generasi
penerus bangsa.
• Mengembangkan kemampuan mandiri, kreatif, dan berwawasan kebangsaan
pada peserta didik.
• Menciptakan lingkungan belajar yang aman, jujur, kreatif, persahabatan, serta
memiliki rasa kebangsaan dan kekuatan (dignity).
Ciri
• Menekankan tindakan yang
berpedoman pada nilai-nilai normatif.
• Membangun rasa percaya diri dan
keberanian pada peserta didik.
• Membentuk keteguhan dan kesetiaan
dalam mewujudkan nilai-nilai yang
baik.
Langkah - langkah

1. Identifikasi kebutuhan pendidikan.


2. Analisis kebutuhan pendidikan.
3. Penyusunan desain kurikulum.
4. Validasi kurikulum.
5. Implementasi kurikulum.
6. Evaluasi kurikulum.
Sekian

Anda mungkin juga menyukai