Tugas Resume Materi Rizki Aidil
Tugas Resume Materi Rizki Aidil
SKK Jenjang 3
Oleh :
Landasan Hukum : SMK3 PERMENAKER NO.PER.05/MEN/1996 SDH DIGANTI DGN PP NO. 50/THN 2012.
Peraturan Tentang K3 :
• UU Uap Tahun 1930 tentang Stoom Ordonnantie
• UU No. 3 Tahun 1951 tentang Pengawasan Perburuhan/TenagaKerja
• UU No. 3 Tahun 1969 tentang Konvensi Organisasi Perburuhan
• UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
• UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
• PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
• Permenaker No. 26 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Penilaian Penerapan SMK3
• UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
• Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) No. 350 Tahun 2014 tentang K3
• UU No. 135 Tahun 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional Tahun 2023
• UU No. 13 Tahun 2023 tentang Ketenagakerjaan
Definisi SMK3 : Menurut PP no.50 “bagian dari sistem manajemen suatu perusahaan secara keseluruhan yang berkaitan
dengan kegiatan di tempat kerja dengan tujuan pengendalian risiko guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan
juga juga produktif.”
Tujuan SMK3 :
Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja dengan terencana, terukur, terstruktur serta
terintegrasi.
Dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan dapat meningkatkan produktifitas kerja
Prinsip dasar dalam penerapan SMK3 :
Komitmen dan Kebijakan
Perencanaan
Penerapan
Pengukuran dan evaluasi
Tinjauan Ulang dan peningkatan oleh pihak manajemen.
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya menyatakan bahwa tenaga
kerja yang melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan konstruksi harus memiliki sertifikat keahlian dan/atau
keterampilan.
Dasar untuk Komunikasi ditempat Kerja : Kompetentsi dan Terms (Ketentuan)
Unit Kompetensi : pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan dalam menginterpretasikan dan
mengkomunikasikan instruksi kerja serta pelaksanaan koordinasi.
Unit Terms : Infomasi, Instruksi kerja, Prosedur, Daftar Simak dan Pelaksanaa Lapangan Pekerjaan Gedung.
Pelaksanana Lapangan Pekerjaan Gedung :
• Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung memiliki peran yang krusial dalam menjamin kelancaran, kualitas, dan keselamatan
pelaksanaan proyek konstruksi bangunan gedung.
• Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung berinteraksi langsung dengan pekerja dan memainkan peran penting dalam
mengawasi dan mengelola pekerjaan konstruksi secara efektif.
Pelaksanana Lapangan Pekerjaan Gedung Harus Melaksanakan Hal Sebagai berikut :
Menginterpretasikan informasi dan instruksi kerja yang diterima terkait dengan pelaksanaan pekerjaan.
Mengkomunikasikan instruksi kerja kepada bawahan.
Melaksanakan koordinasi dengan unit terkait.
Melaksanakan koordinasi dengan pihak luar
Elemen Kompetensi :
a. Menginterpretasikan spesifikasi teknis
b. Menyusun program kerja pelaksanaan pekerjaan
c. Melaksanakan mobilisasi sumber daya
Aspek Efisiensi dan Efektivitas Persiapan :
a. Perencanaan dan penjadwalan
b. Studi kelayakan
c. Estimasi biaya
d. Pengadaan bahan dan peralatan
e. Izin dan perijinan
f. Persiapan lahan
g. Pemasangan pagar dan tanda peringatan
h. Persiapan alat dan mesin
i. Persiapan dokumentasi
j. Koordinasi pihak terkait
Fondasi adalah suatu bagian dari bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah dan berfungsi sebagai pendistribusi beban
bangunan ke tanah.
Fungsi dan kegunaan :
Menyokong beban bangunan.
Menyeimbangkan dan menyebarkan beban secara merata.
Melindungi dari gerakan tanah dan guncangan (misalnya gempa).
Mencegah pemikiran bangunan dan kerusakan struktural.
Memastikan ketahanan dan kestabilan bangunan.
Disesuaikan dengan kondisi tanah di lokasi bangunan.
Metode Pelaksanaan :
Persiapan lokasi
Persiapan alat
Pengangkutan dan penyimpanan.
Tipe-tipe kegagalan pemancangan:
Pecah atas
Pecah badan
Pecah sepatu
Retak kepala
Retak badan
Metode perbaikan :
Menggunakan grouting yang dipasang plat sambung yang telah diberi angkur dan spiral
Struktur atas adalah bagian dari sebuah bangunan atau konstruksi yang berada di atas fondasi dan bertanggung jawab untuk
menopang dan mendukung beban-beban yang diterapkan pada bangunan.
Pekerjaan Struktur Atas antara lain:
Kolom dan Balok
Pelat lantai
Atap
Prosedur umum pengendalian :
Periksa Kembali posisi As-as dan elevasi TOC dari shop drawing
Fabrikasi pembesian sesuai dengan shop drawing
Fabrikasi dan instalasi bekisting dan sistem skafolding, periksa as dan elevasi.
Instalasi elemen-elemen tertanam, sparing, pipa dan sebagainya sesuai dengan shop drawing dan sesuai posisi yang
distandarkan.
Pembersihan dan persiapan lokasi serta peralatan pengecoran
Pelaksanaan pengecoran dengan memeriksa setiap kualitas dan spesifikasi batch material yang digunakan (pemeriksaan
surat jalan, pengambilan sampel, pengujian workability, pemeriksaan bahan-beton, aditif dan bahan lain)
Pelaksanaan pengecoran, pemadatan dan curing
Pembukaan bekisting sesuai dengan umur standar untuk masing-masing elemen.
Pekerjaan Arsitektur dan interior merupakan proses merancang, membangun, dan mengatur ruang dan elemen desain dalam
sebuah bangunan atau ruangan.
langkah-langkah utama dalam melaksanakan pekerjaan arsitektur dan interior :
Perencanaan: Tahap awal adalah merencanakan desain bangunan atau ruangan berdasarkan kebutuhan dan
tujuan penggunaannya. Ini melibatkan pemilihan gaya arsitektur, pemetaan ruangan, dan menentukan fungsi
setiap area.
Desain: Membuat rancangan visual dan teknis dari bangunan atau ruangan. Desain ini mencakup denah, tata
letak, pemilihan material, warna, dan elemen-elemen dekoratif.
Pengajuan Izin: Jika diperlukan, mengajukan izin atau perijinan konstruksi kepada pihak berwenang agar
pekerjaan dapat dilaksanakan secara legal.
Konstruksi: Memulai pelaksanaan fisik bangunan, termasuk konstruksi struktur, pemasangan dinding, lantai,
dan atap sesuai dengan desain yang telah dirancang.
Pemasangan Interior: Setelah struktur selesai, pemasangan elemen interior dimulai. Ini meliputi pemasangan
partisi, plafon, pencahayaan, peralatan, dan furnitur.
Penyelesaian dan Finishing: Menyelesaikan detail dan sentuhan akhir pada bangunan atau ruangan, seperti
pengecatan, lapisan akhir lantai, dan dekorasi interior.
Quality Control: Memastikan bahwa seluruh pekerjaan dilakukan sesuai dengan standar kualitas dan spesifikasi
yang telah ditetapkan.
Pengawasan dan Penyelesaian: Memantau progres pekerjaan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang
telah ditetapkan.
Penyerahan: Setelah semua pekerjaan selesai dan telah melewati inspeksi, bangunan atau ruangan diserahkan
kepada pemilik atau pengguna akhir.
Laporan Pelaksanaan Pekerjaan Merupakan dokumen yang berisi informasi terperinci tentang proses dan hasil pelaksanaan
pekerjaan proyek atau tugas tertentu.
Laporan ini mencakup hal-hal berikut:
Deskripsi Proyek: Menyajikan informasi tentang proyek atau pekerjaan yang dilaksanakan, termasuk tujuan, lingkup, dan
waktu pelaksanaan.
Metode Pelaksanaan: Menjelaskan metode dan pendekatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan.
Progres Pekerjaan: Menyajikan perkembangan pekerjaan, termasuk keberlanjutan dan pencapaian dari tahapan-tahapan
tertentu.
Masalah dan Hambatan: Mengidentifikasi masalah dan hambatan yang dihadapi selama pelaksanaan pekerjaan serta langkah-
langkah yang diambil untuk mengatasinya.
Penggunaan Sumber Daya: Menyajikan penggunaan sumber daya seperti tenaga kerja, material, dan peralatan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
Evaluasi Kualitas: Mengevaluasi kualitas hasil pekerjaan dan mencatat tindakan perbaikan atau peningkatan yang diperlukan.
Anggaran dan Biaya: Melaporkan perkembangan anggaran dan biaya yang terkait dengan proyek atau pekerjaan.
Kesimpulan dan Rekomendasi: Menyajikan kesimpulan mengenai pelaksanaan pekerjaan dan memberikan
rekomendasi untuk tindakan selanjutnya jika diperlukan.
Jenis Laporan Pekerjaan :
a. Laporan Harian
b. Laporan Mingguan
c. Laporan Bulanan
d. Laporan Akhir