Anda di halaman 1dari 99

Manajemen Proyek Konstruksi

SIL 1416 (2(2-0))

Dr. Ir. Erizal, M.Agr. IPM.


Muhammad Fauzan,S.T.,M.T.

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL


DAN LINGKUNGAN
FATETA-IPB
DESKRIPSI

• Memberikan pengetahuan tentang pihak pihak


dalam pelaksanaan konstruksi bangunan, biaya
pelaksanaan pembangunan, tahapan-tahapan dalam
pelaksanaan pembangunan termasuk administrasi
proyek, organisasi proyek, hal-hal penting dalam
manajemen konstruksi
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

• Setelah menyelesaikan matakuliah ini diharapkan


mahasiswa memahami dan mampu untuk
menjelaskan pelaksanaan konstruksi bangunan
dan rencana anggaran biaya, menangani masalah
administrasi dan manajemen dalam pelaksanaan
pembangunan.
Staf Pengajar :
RENCANA PERKULIAHAN Erizal (ERZ),
M. Fauzan (MFZ)
No. Tanggal Pokok Bahasan Dosen
1. 26 Jan 2023 − Manajemen konstruksi - Fungsi manajemen konstruksi Erizal
− Tahapan dan pihak-pihak dalam proyek pembangunan
2. 02 Feb 2023 − Tugas dan wewenang pihak –pihak dalam suatu proyek Erizal
pembangunan
3. 09 Feb 2023 Dokumen-dokumen penting termasuk kontrak Erizal
4. 16 Feb 2023 Dokumen-dokumen penting termasuk kontrak Erizal
5. 23 Feb 2023 Persiapan-persiapan dalam pelaksanaan pembangunan Erizal
− Alat-alat yang dipergunakan dalam pembangunan
6. 02 Mar 2023 Erizal
− Penataan fasilitas kerja dalam lokasi
7. 09 Mar 2023 Bermacam-macam struktur organisasi proyek Erizal
UTS 14 - 25 Maret 2023
Perencanaan manajemen konstruksi.
8 30 Mar 2023 Fauzan
− Barchart - Kurva S
9 06 Apr 2023 Network planning Fauzan
10 13 Apr 2023 Perencanaan Jadwal dalam Pelaksanaan Proyek Fauzan
11 04 Mei 2023 Alokasi biaya dalam Pelaksanaan Proyek Fauzan
12 11 Mei 2023 Monitoring Pelaksanaan Proyek Fauzan
13 18 Mei 2023 Quality control dan keselamatan kerja. Fauzan
14 25 Mei 2023 Pengendalian Jadwal, mutu dan biaya Pelaksanaan Proyek Fauzan
UAS 6 - 17 Juni 2023
PUSTAKA
• Ervianto W.I. 2005. Manajemen Proyek Konstruksi, Andi,
Yogyakarta.
• Barrie D.S., Poulson B.C., 1992. Profesional Construction
Management, Mcgraw Hill Inc.
• Peraturan Menteri PUPR Nomor 22/Prt/M/2018 Tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara
• Imam Subarkah, 1984, Konstruksi Bangunan Gedung, Idea
Dharma, Bandung.
• Sastraatmadja A.S., 1984, Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan,
Penerbit Nova , Bandung.
• Peraturan Presiden nomor 16 tahun 2018 Tentang pengadaan
barang/jasa pemerintah
MANAJEMEN KONSTRUKSI
Manajemen adalah kemampuan untuk memperoleh hasil dalam rangka
pencapaian tujuan melalui kegiatan

Konstruksi adalah semua kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan


kegiatan membangun suatu bangunan

Manajemen Konstruksi adalah bagaimana suatu pekerjaan pembangunan


dikelola agar diperoleh hasil sesuai dengan tujuan dari pembangunan
tersebut

Tujuan manajemen konstruksi adalah mengelola sumber daya yang


terlibat dalam proyek konstruksi atau mengatur pelaksanaan
pembangunan sehingga diperoleh hasil sesuai dengan persyaratan
(spesification)
UU No 02/2017 ttg JASA KONSTRUKSI

1. Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan


konstruksi.
2. Konsultansi Konstruksi adalah layanan keseluruhan atau sebagian kegiatan yang
meliputi pengkajian, perencanaan, perancangan, pengawasan, dan manajemen
penyelenggaraan konstruksi suatu bangunan.
3. Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi
pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan
pembangunan kembali suatu bangunan.
4. Usaha Penyediaan Bangunan adalah pengembangan jenis usaha jasa konstruksi
yang dibiayai sendiri oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, badan usaha,
atau masyarakat, dan dapat melalui pola kerja sama untuk mewujudkan,
memiliki, menguasai, mengusahakan, dan/atau meningkatkan kemanfaatan
bangunan.
6

Paradigma Baru : Pekerjaan Konstruksi meliputi seluruh kegiatan setiap tahapan siklus
konstruksi dengan berbagai jenis layanan mencakup seluruh rantai pasoknya
SIKLUS HIDUP PROYEK KONSTRUKSI
Sumber daya yang tersedia sebagai input
terdiri dari 5 M :

man (manusia)
machine (peralatan)
material (bahan baku)
money (sumber dana)
method (metode yang akan digunakan )
TAHAPAN – TAHAPAN DALAM MANAJEMEN
KONSTRUKSI
❖Tahap Pengembangan Proyek (concept
development phase)
❖Tahap Perencanaan ( Design phase)
❖Tahap Pelelangan (Tender phase)
❖Tahap Pelaksanaan (Construction phase)
❖Tahap pemeliharaan dan pengoperasian
(Maintenance and Operation phase)
SASARAN PROYEK
Dalam proses mencapai tujuan serta sasaran proyek konstruksi
ditentukan 3 batasan yaitu besar anggaran yang dialokasikan
dan jadwal serta mutu yang harus dipenuhi Ketiga batasan
disebut tiga kendala (triple constrain):

Biaya anggaran
kinerja

Mutu Waktu jadwal


Dalam melaksanakan ketiga batasan tersebut ada 3 tahapan yang harus
dilaksanakan :
Penetapan tujuan (goal setting)

☺Planning Perencanaan (planning)


Pengorganisasian (organizing)

☺Actuating Pengisian staff (staffing)

Pengarahan (directing)

Pengawasan (supervising)
☺Controlling
Pengendalian (controlling)

Koordinasi (cordinating)
FUNGSI MANAJEMEN
• PENETAPAN TUJUAN (GOAL SETTING)
• PERENCANAAN (PLANNING)
• PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
• PENGISIAN STAFF (STAFFING)
• PENGARAHAN (DIRECTING)
• PENGAWASAN (SUPERVISING)
• PENGENDALIAN (CONTROLLING)
• KOORDINASI (COORDINATING)
Ada 3 (tiga) unsur utama dalam manajemen, yaitu:

1. Prosedur Operasi yakni fungsi-fungsi manajemen


(perangkat lunak)
2. Brainware (SDM) yakni manajer
3. Perangkat kerasnya yakni organisasi dan
penunjangnya
Oleh karena itu penetapan tujuan / sasaran merupakan
tindakan manajemen yang pertama, kemudian diikuti
tindakan-tindakan POAC.

Untuk memahami arti manajemen sebagai proses


pencapaian tujuan secara efisien dan efektif perlu
diketahui :

WHAT
WHY
WHEN
WHERE
WHO, and
HOW.
Secara umum fungsi manajemen dapat diuraikan sbb :

Fungsi Perencanaan ( Planning ); adalah berupa


tindakan pengambilan keputusan yang mengandung
data/informasi, asumsi maupun fakta kegiatan yang
akan dipilih dan akan dilakukan pada masa yang akan
datang, antara lain :

menetapkan tujuan dan sasaran usaha


menyusun rencana induk jangka panjang dan jangka
pendek
mengembangkan strategi dan prosedur
menyiapkan pendanaan dan prosedur operasi

Fungsi Perencanaan ini manfaatnya adalah sebagai alat


kontrol maupun pengendali kegiatan, pedoman,serta
sarana untuk memilih dan menetapkan kegiatan yang
diperlukan.
Fungsi peng-Organisasi-an (Organizing); adalah
berupa tindakan-tindakan guna menyatakan kumpulan
kegiatan manusia dengan jobs msing-masing, saling
berhubungan dengan tata cara tertentu dan berinteraksi
dengan lingkungannya dalam rangka tercapainya tujuan,
tindakannya berupa :

menetapkan daftar penugasan


menyusun lingkup kegiatan
menyusun struktur organisasi
menyusun daftar personil organisasi berikut lingkup
tugasnya.

Manfaat Fungsi Organisasi yakni merupakan pedoman


pelaksanaan fungsi, dimana pembagian
Fungsi peng-Organisasi-an (Organizing); adalah
berupa tindakan-tindakan guna menyatakan kumpulan
kegiatan manusia dengan jobs msing-masing, saling
berhubungan dengan tata cara tertentu dan berinteraksi
dengan lingkungannya dalam rangka tercapainya tujuan,
tindakannya berupa :

menetapkan daftar penugasan


menyusun lingkup kegiatan
menyusun struktur organisasi
menyusun daftar personil organisasi berikut lingkup
tugasnya.

Manfaat Fungsi Organisasi yakni merupakan pedoman


pelaksanaan fungsi, dimana pembagian
Fungsi Pelaksanaan ( Actuating); adalah berupa
tindakan untuk menyelaraskan seluruh anggota
organisasi didalam kegiatan pelaksanaan, sehingga
seluruh team dapat bekerja sama dalam pencapaian
tujuan bersama. Tindakan tsb. al :

mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan


mendisribusikan tugas, wewenang dan tanggung-jawab
memberikan pengarahan penugasan dan memotivasi.

Manfaat Fungsi Pelaksanaan ini adalah menciptakan


keseimbangan tugas, hak dan kewajiban masing-masing
anggota dalam organisasi dan mendorong tercapainya
efisiensi serta kebersamaan dalam bekerja sama untuk
tujuan bersama.
Fungsi Pengendalian ( Controlling); adalah berupa
tindakan pengukuran kualitas penampilan, dan
penganalisaan serta pengevaluasi performa yang diikuti
dengan tindakan perbaikan yang harus diambil terhadp
penyimpangan yang terjadi (diluar batas toleransi yang
dijinkan), tindakan tsb, al :

mengukur kualitas hasil


membandingkan hasil terhadap standart kualitas
mengevaluasi penyimpangan yang terjadi
memberikan saran-saran perbaikan
menyusun laporan kegiatan

Manfaat Fungsi Pengendalian adalah untuk memperkecil


kemungkinan kesalahan/penyimpangan yang terjadi
( segi kualitas, cost, dan time )
Untuk dapat melihat secara lebih jelas dan nyata
fungsi-fungsi manajemen, maka urutan
tindakan manajemen dilakukan sbb:

Menyiapkan rencana :
Adalah tindakan menyiapkan langkah-langkah
yang harus dilakukan dalam mencapai tujuan
dan sasaran, kapan harus dilakukan (when) –
jadwal, dimana dilakukan (where), dan dengan
cara bagaimana (how) – metoda, serta teknologi
apa yang akan digunakan (whom).
Mengorganisasikan :

Adalah tindakan mendistribusikan kegiatan-


kegiatan dari langkah-langkah yang telah
direncanakan. Hal ini berarti menetapkan apa
(what), mengapa (why) dan menjadi tanggung
jawab siapa (who) serta wewenang apa yang
perlu diberikan untuk memikul tanggung-jawab
tersebut, bagaimana hubungan tanggung-jawab
dan wewenang yang satu terhadap yang lainnya.
Melaksanakan:

Adalah tindakan yang merupakan upaya


menimbulkan aktifitas pelaksanaan rencana oleh
organisasi yang telah disiapkan.
Inti dari tindakan tersebut berupa perintah,
pengarahan dan pembangkitan motivasi.
Dengan adanya perintah serta arah yang jelas,
yang didukung oleh motivasi yang tepat
diharapkan setiap orang yang ada dalam
organisasi tersebut dapat melaksanakan
kegiatan rdengan tepat pula.
Mengendalikan:

Adalah tindakan yang menjaga agar kegiatan yang


dilakukan dalam upaya mencapai tujuan/sasaran tetap
pada arah yang tepat serta sesuai dengan rencana yang
telah dibuat.
Inti dari pengendalian adalah pemantauan/monitoring
terhadap hasil kegiatan, evaluasi atas hasil tersebut dan
pengambilan tindakan-tindakan yang diperlukan apabila
terdapat penyimpangan (quality, cost, dan time)
pelaksanaan dari rencana yang ditetapkan.
Evaluasi dilakukan khususnya untuk memberikan
penilaian terhadap proses manajemen, dan diikuti
dengan tindakan menetapkan kembali rencana serta
organisasi yang lebih tepat maupun metode pelaksanaan
yang dilakukan dalam waktu tertentu secara berkala.
PENETAPAN TUJUAN
(GOAL SETTING)

Menetapkan tujuan utama yang akan dicapai

Terbatas waktu
realistis terukur
spesifik
PLANNING

Rencanakan gambar ( bestek)

• Planning

Spesifikasi (peraturan dan syarat)


• TEKNIS
• ADMINISTRATIF

Gambar bestek dan bestek merupakan kunci pokok (tolak ukur) baik
dalam menentukan kualitas dan skop pekerjaan, maupun didalam
penyusunan anggaran biaya
GAMBAR SITUASI, PU 1 : 200 atau 1:500 terdiri dari :
➢ Rencana Letak Bangunan
➢ Rencana Halaman
➢ Rencana Jalan dan Pagar
➢ Rencana saluran pembuangan air hujan
➢ Rencana garis batas tanah dan roylen

GAMBAR DENAH
Melukiskan gambar tapak (tampang) setinggi + 1,00 m’ dari lantai, hingga gambar pintu
dan jendela terlihat dengan jelas, sedangkan gambar penerangan atas (bovenlich)
digambar dengan garis putus-putus
Pada denah juga digambarkan garis atap dengan garis terputus-putus lebih tebal sesuai
dengan bentuk atap.
Lantai rumah induk dengan duga (peil) ditandai dengan + 0,00. Gambar kolom (tiang) dari
beton dibedakan dari pasangan tembok. Semua ukuran arah vertikal dari lantai diberi
tanda (+) dan dibawah lantai diberi tanda (-).

Gambar potongan
Gambar pandangan
Gambar rencana atap
Gambar konstruksi
Gambar detail
Gambar pelengkap
Perhitungan konstruksi
KONTRAKTOR

OWNER

KONSULTAN

PERENCANA PENGAWAS
Sesuai dengan laju perkembangan & kemajuan teknologi maka saat ini mulai
diperkenalkan dan dilaksanakan sistem pengelolaan pelaksanaan
pembangunan yang disebut construction manager (CM)

Membantu pemberi tugas dalam


mengelola pelaksanaan pembangunan
mulai dari awal sampai akhir pelaksanaan
pekerjaan pembangunan

pengelola

koordinator
Mewakili owner
TUGAS CM
• Tahap Perencanaan
Menyusun program perencanaan
mengkoordinasi kegiatan perencanaan
mengendalikan kegiatan perencanaan
• Tahap Pelaksanaan
menyusun program kegiatan pelaksanaan
mengendalikan kegiatan pelaksanaan
• Tahap Penyelesaian
menyusun dokumen hasil pelaksanaan
mengadakan evaluasi program terhadap hasil pelaksanaan
ACTUATING
Hubungan kerja antar unsur-unsur yang terkait didalam
pelaksanaan pembangunan

STAFFING
Merupakan tahap awal perencanaan personel yang akan
ditunjuk sebagai pengelola pelaksanaan proyek

DIRECTING

Memberikan pengarahan kepada tim tentang lingkup pekerjaan


CONTROLLING

Tujuan :
Agar hasil pelaksanaan pekerjaan bangunan sesuai dengan
persyaratan/spesifikasi yang telah ditetapkan
SUPERVISING
Interaksi langsung antar pelaksana konstruksi dengan pemilik proyek
CONTROLLING
Membandingkan apa yang seharusnya terjadi
dan apa yang telah terjadi
COORDINATING

Internal External
SISTEM MANAJEMEN PROYEK
Tentukan tujuan
Survey sumber daya
Susun strategi
(PERENCANAAN)
Sumberdaya

Hasil akhir
proyek

Alokasi sumberdaya
Ukur pencapaian sasaran Petunjuk pelasanaan
Pelaporan Koordinasi
Penyelesaian masalah Motivasi staff
(PENGENDALIAN) (PELAKSANAAN)

Proses manajemen
TIM PROYEK Tahapan proyek

Penjelasan Desain Pengadaan Pelaksanaan


PROYEK KONSTRUKSI
PROYEK KONSTRUKSI

Kegiatan rutin Kegiatan proyek


Terus menerus Rangkaian kegiatan
Berulang-ulang Yang hanya satu kali
Berlangsung lama dilaksanakan dan umumnya
dalam jangka waktu tertentu
Proyek sebagai suatu sistem
Akhir kegiatan
Awal kegiatan

Hasil kegiatan
Sumber Daya Proyek Kegiatan Proyek proyek

Masukan Proses Keluaran


Ciri-ciri kegiatan proyek

a. Dimulai dari awal proyek dan diakhiri dengan akhir


proyek dari jangka waktu yang terbatas
b. Rangkaian hanya satu kali sehingga menghasilkan
produk yang bersifat unik (tidak ada yang identik)
yang ada adalah proyek sejenis
JENIS-JENIS PROYEK KONSTRUKSI
Bangunan Sipil
Bangunan Gedung
(jalan, jembatan, bendungan, dll)
(rumah,kantor, pabrik, dll)
Dilaksanakan untuk mengendalikan
Menghasilkan tempat orang alam
bekerja atau tinggal

Pek. Dilaksanakan pada lokasi Pekerjaan dilaksanakan pada


yang relatif kecil lokasi yang luas

Manajemen terutama untuk Manajemen dibutuhkan untuk


progressing pekerjaan memecahkan masalah
TAHAPAN PROYEK KONSTRUKSI

kebutuhan selesai

procurement construction

Studi penjelasan Pra-design Design pelelangan pelaksanaan pemeliharaan

Survey untuk Survey Peninjuan Survey untuk


untuk lapangan pelaksanaan maintenance
pra-design
Survey design
untuk studi
Start up
penjabaran Design development
need
implementation
briefing
Feasibility study Detail design
STUDY KELAYAKAN
FEASIBILITY STUDY

Tujuan :
Untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa proyek
konstruksi yang diusulkan layak untuk dilaksanakan, baik
dari aspek perencanaan dan perancangan, aspek
ekonomi (biaya dan sumber pendanaan) maupun aspek
lingkungannya
-Menyusun racangan proyek
-Mengestimasi biaya yang diperlukan

Meramalkan manfaat yang diperoleh

Feasibility study

Menyusun analisis kelayakan proyek


baik secara ekonomis maupun finansial

Menganalisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi


BRIEFING
(PENJELASAN)

Tujuan:
Untuk memungkinkan pemilik proyek menjelaskan
fungsi proyek dan biaya yang diizinkan
-Menyusun rencana kerja
-Menunjuk para perencana & tenaga ahli

Mempertimbangkan :
-Kebutuhan pemakai
-Keadaan lokasi/lapangan
-Merencanakan rancangan
-Taksiran biaya
BRIEFING
- persyaratan mutu

Mempersiapkan
-ruang lingkup kerja
-jadwal
-taksiran biaya & implikasinya
Mempersiapkan sketsa dengan skala: -rencana pelaksanaan
1:1000, 1:500, atau 1:2000 yang
menggambarkan denah dan
batas-batas proyek
PERANCANGAN
DESIGN
Tujuan :

- Untuk menentukan tata letak, melengkapi penjelasan


proyek, rancangan metode konstruksi, taksiran biaya
- Untuk mempersiapkan informasi pelaksanaa yang
diperlukan termasuk gambar rencana, spesifikasi serta
untuk melengkapi semua dokumen tender
Mengembangkan ikhtisar proyek
menjadi penyelesaian akhir

Memeriksa masalah teknis

DESIGN
Meminta persetujuan akhir

Mempersiapkan
-Rancangan skema
-Rancangan terinci
-Gambar kerja, spesifikasi, jadwal
-Daftar kuantitas
-Taksiran biaya akhir
-Program pelaksanaan pendahuluan
PERTEMUAN KEEMPAT
PENGADAAN/PELELANGAN

Tujuan :

Untuk menunjuk kontraktor sebagai pelaksana atau


sejmlah kontraktor sebagai sub-kontraktor yang
melaksanakan konstruksi dilapangan
PROCUREMENT/TENDER
PENGADAAN/PELELANGAN

Dokumen Kontrak
Prakualifikasi
Menjelaskan
Pemeriksaan

Sumber daya keuangan Secara rinci bangunan


yg dibutuhkan oleh
Manajerial pemilik proyek
gambar
Fisik kontraktor yg potensial
Pengalaman proyek Waktu pelaksanaan

Menilai integritas perusahaan


Daftar kuantitas
PELAKSANAAN
CONSTRUCTION

Tujuan :
Untuk mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh
pemilik proyek dan yang sudah dirancang oleh
konsultan perencana dalam batasan biaya dan waktu
yang telah disepakati, serta dengan mutu yang
disyaratkan
CONSTRUCTION

Mengendalikan semua
Merencanakan Mengkoordinasikan operesioanal di lapangan
Pemeliharaan dan persiapan pengadaan
Maintenance dan start up
Tujuan :
Untuk menjamin agar bangunan yang telah selesai sesuai dengan
dokumen kontrak dan semua fasilitas bekerja sebagaimana mestinya
Maintenance & Star UP
Mempersiapkan catatan
pelaksanaan Melatih staf untuk
-Data pelaksanaan melaksanakan pemeliharaan
-Gambar pelaksanaan

Mempersiapkan petunjuk operasi


Serta pedoman pemeliharaan

-Meneliti bangunan secara cermat


-Memperbaiki kerusakan-kersakan yg terjadi
SIMPULAN TAHAPAN PROYEK KONSTRUKSI
IDE / GAGASAN

FEASIBILITY STUDY

DESIGN

PENGADAAN

SUPERVISI PROSES KONSTRUKSI

PEMANFAATAN
Pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi

Lembaga internal Pemilik proyek Konsultan perencana,


supervisi,manajemen

Kontraktor utma
Tenaga kerja Kontraktor khusus
Manajemen
proyek

Pemasok
suplier
Badan pemerintah

Institusi keuangan
Lembaga pelayanan Masyarakat
Pihak-Pihak dalam Proyek
• Pemilik Proyek
• Konsultan (Perencana, Pengawas)
• Kontraktor

→ masing-masing mempunyai tugas, kewajiban, tanggung jawab dan


wewenang
Pemilik Proyek
Hak dan kewajiban:

• Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor)


• Meminta laporan secara periodik
• Menyediakan fasilitas untuk kelancaran pekerjaan
• Menyediakan lahan
• Menyediakan dana
• Ikut mengawasi pelaksanaan pekerjaan dengan menunjuk badan atau orang yang bertindak atas
nama pemilik
• Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi)
• Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai
Pemilik Proyek
Wewenang:

• Memberitahukan hasil lelang secara tertulis kepada masing-masing


kontraktor
• Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan
memberitahukannya secara tertulis jika terjadi hal-hal diluar kontrak
yang ditetapkan
Konsultan Perencana
Hak dan kewajiban:

• Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana,


rencana kerja, syarat-syarat, hitungan struktur, RAB.
• Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan
kontraktor
• Memberikan jawaban dan penjelasan tentang perencanaan
• Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan
• Menghadiri rapat koordinasi
Konsultan Pengawas
Hak dan kewajiban:

• Menyelesaikan pelaksanaan pengawasan pekerjaan sampai waktu yang telah ditetapkan


• Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik
• Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan
• Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan
• Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi
• Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul
• Menerima/menolak material/peralatan yang didatangkan kontraktor
• Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan
• Menyusun laporan kemajuanpekerjaan
• Menyiapkan dan menghitung kemungkinan pekerjaan tambah kurang
Kontraktor
Hak dan kewajiban:

• Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh pengguna


jasa
• Membuat gambar pelaksanaan
• Menyediakan alat keselamatan kerja
• Membuat laporan hasil pekerjaan (harian, mingguan, bulanan)
• Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai ketetapan yang berlaku
PERTEMUAN KELIMA
TENDER
PELELANGAN
Adalah :
Suatu sistem pengadaan bahan dan jasa
Proyek pemerintah
(PP no. 16 tahun 2018)
pelelangan

Tender Pemilihan langsung

Penunjukan langsung
Proyek swasta
Sumber Pendanaan
International Competitive Bidding (ICB)
(Loan pinjaman luar negeri,
melibatkan kontraktor internasional)

Proyek
Local competitive bidding (LCB)
pemerintah
(Loan pinjaman luar negeri, kontraktor lokal)

APBN, APBD, Instansi BUM


Ketentuan diatur oleh pemilik :
-FIDIC (Federation Internationale
Des Ingenieures Conseils)
-JCT (Joint Contract Tribunal)
RIBA (Royal Institute of British Architect)
-Article and conditions of building contract
Proyek Singapore/Hongkong Institute of Architect
swasta

Tender terbatas dengan melakukan presentase


KEGIATAN TENDER
1. Prakualifikasi
-Nama Perusahaan
-Alamat, telepon, fax, e-mai
-Pendirian perusahaan Data Perusahaan
-Susunan direksi
-Jumlah karyawan

-Jenis Proyek
-Pemilik Proyek
-Nama Proyek/lokasi Kinerja dalam proyek yg sama
-Tahun pelaksanaan
-Posisi dalam kontrak
-Nilai kontrak
Daftar pengalaman proyek 5 tahun terakhir
dilengkapi dengan personil

-Struktur organisasi proyek


- nama personil, posisi, Sumber Daya Manusia
umur dan pengalaman kerja

-Tipe alat
-Jumlah
-Kapasitas operasi Kemampuan penyediaan peralatan
-Tahun pembuatan alat
-Status kepemilikan

-Balance sheet 3 thn terakhir


- current asset 6 bln terakhir
Kemampuan keuangan
-Certificat of time deposit 6 bln terakhir
-Credit line certificate
-Letter of guarantee
2. UNDANGAN TENDER
Yang telah lulus prakualifikasi

Mengambil dokumen tender

Seandainya calon lelang kurang dari 3 peserta tidak dapat dilanjutkan

Undang calon peserta

Panitia mengusulkan kepada pengguna


Tidak tercapai juga
Jasa untuk melakukan proses pemilihan
langsung
3. RAPAT PENJELASAN
PREBID MEETING

HASIL RAPAT MENJADI RISALAH RAPAT YANG


MENGIKAT SPK (SURAT PERINTAH KERJA)
4. PENINJAUAN LAPANGAN
SITE VISIT

PEMBUATAN METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


5. PEMASUKAN PENAWARAN
Perhitungan Volume
-Kontrak harga pasti (lump sum)
-Kontrak harga satuan (unit price)

Perencanaan metode pelaksanaan

Perhitungan biaya langsung dan tak langsung

Manajemen resiko

Perhitungan harga penawaran

Penyiapan dokumen sebagai lampiran penawaran


TAHAP KEGIATAN TENDER

Pengumuman Pendaftaran Pengambilan Penjelasan Pemasukan


lelang lelang dokumen lelang penawaran
Min
Min 33 hari
hari 3 s/d 5 hr 3 s/d 4 hr 7 hari

Kegiatan estimasi

Max 11 hari

Dokumen lelang terdiri :


Gambar rencana (tender drawing)
Daftar kuantitas (Bill of quantity)
Spesifikasi (Spesification)
PERTEMUAN KE ENAM
PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA BANGUNAN
(BUDGET, COST)

Maksud :
Untuk menghitung biaya-biaya yang diperlukan dari suatu bangunan
dan dengan biaya ini bangunan tersebut dapat terwujud sesuai dengan
yang direncanakan
Bangunan :
- Bangunan pergedungan
- Bangunan sipil
- Bangunan instalasi
Faktor-faktor yg mempengaruhi penyusunan anggaran biaya

Teknis Non teknis


Ketentuan dan persyaratan
Yg harus dipenuhi serta -Harga bahan bangunan
Gambar-gambar konstruksi -Upah tenaga kerja

Peraturan-peraturan pemerintah
Peraturan pemerintah dalam penyusunan anggaran biaya
-Syarat-syarat umum
-Analisa BOW (analisa upah dan bahan)
-Pedoman Tata cara penyelenggaraan pembangunan bangunan negara
-Peraturan umum untuk pemeriksaan bahan bangunan (PUBB)
-Peraturan Beton Indonesia (PBI)
-Peraturan Cat Indonesia (PCI)
-Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI)
-Peratutan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
-Peraturan Pekerjaan Bangunan Air di Indonesia
-Peraturan-peraturan Normalisasi yang lain
Jenis-jenis anggaran biaya

Anggaran biaya raba/perkiraan Anggaran biaya pasti/


Cost estimate definitif

-Gambar pra rencana -Peraturan & syarat bestek


-Ket. Singkat bahan bangunan -Gambar rencana
-Cara pembuatan -Berita acara
-Persyaratan pokok -Analisa BOW
-Peraturan normalisasi
-Peraturan bagunan negara
ANGGARAN BIAYA RABA
Kontraktor
Pemberi tugas
-Menentukan keputusan ikut
-Perkiraan penanaman modal
-Membantu dalam perencanaan keuangan
tidaknya dalam pelelangan
-Kelayakan dari segi ekonomi -memperkirakan modal
-Keperluan pajak dan asuransi dalam biaya bangunan
-Sebagai bahan evaluasi proyek

Perencana
-Membantu dalam pemilihan letak bangunan
-Sebagai bahan untuk perencanaan bangunan
-Untuk pemilihan alternative perencanaan
ANGGARAN BIAYA PASTI
Anggaran biaya pasti diajukan sebagai harga penawaran dalam pelelangan

Didalam menyusun anggaran biaya pasti diperlukan

Daftar harga Daftar harga Analisa BOW Daftar Daftar


sat. bahan sat. upah/tenaga volume rekapitulasi
Daftar Harga
Bahan

Harga satuan
Analisa BOW/lain pekerjaan

Daftar harga
upah/tenaga

Volume Pekerjaan x Harga satuan = Harga Pekerjaan


pekerjaan
COST ENGINEERING

• Pada awalnya, biaya proyek tidak terlalu dipikirkan, yang baru


diketahui setelah proyek selesai
• Dengan pengalaman para engineer dibuatlah estimasi cost 1, cost
2, dan cost 3 yang diperlukan dalam tahapan proyek
• Terbentuklah Asosiasi Cost Engineer th. 1956 di USA, dengan nama
“ The American Assoctistion of Cost Engineer (AACE)
Jenis Cost
Cost 1 : (preliminary estimate)
adalah biaya proyek secara kasar untuk keperluan analisis ekonomi dalam studi
kelayakan

Cost 2 : (Semidetail estimate)


adalah biaya proyek semi detail untuk keperluan penyediaan dana (budgeting
bagi owner)

Cost 3 : Defenitive biaya proyek secara detail yang bersifat definitive ( nilai
kontrak), yaitu pertemuan angka antara owner estimate dan bid price kontraktor
Tahapan Proyek Konstruksi
IDE / GAGASAN

FEASIBILITY STUDY Cost 1 PE

DESIGN Cost 2 SE

PENGADAAN Cost 3
DE

supervisi PROSES KONSTRUKSI Cost 3 +

PEMANFAATAN
Defenisi Cost Engineering
Menurut AACE, cost engineering :

Suatu bidang engineering, yang meliputi penerapan


prinsip-prinsip ilmiah dan teknik, dengan menggunakan
pengalaman dan pertimbangan engineering dalam
masalah estimasi biaya, pengendalian biaya dan
ekonomi teknik”.
Lingkup Cost Engineering
Cost engineering terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu :

- Cost Estimating
- Cost Control (termasuk didalamnya cost budgeting)
Defenitive Estimate
Kepentingan x

Versi owner Owner Estimate

data
Defenitive Estimate Nilai kontrak

Versi kontraktor

Kepentingan y Bid Price


Construction Cost Management
Pembahasan construction cost management, meliputi :

- Construction Cost Accounting


- Construction Cost Estimating
- Construction Cost Budgeting
- Construction Cost Controlling
PERTEMUAN KETUJUH
RENCANA KERJA
&
RENCANA LAPANGAN
RENCANA KERJA
Rencana Kerja (time schedule) :

Suatu pembagian waktu terperinci yang disediakan untuk masing-


masing bagian pekerjaan, mulai dari bagian-bagian pekerjaan
permulaan sampai dengan bagian-bagian pekerjaan akhir
RENCANA LAPANGAN

Rencana Lapangan (site instalation):

Suatu rencana perletakan bangunan pembantu, bahan-bahan bangunan


dan alat-alat pembangunan
Bahan-bahan
yang diperlukan

Persiapan penyusunan
Rencana kerja
Cara menyusun
Rencana kerja

Rencana Kerja
(time schedule)

Faktor-faktor yg
Mempengaruhi
Jenis rencana kerja
Penyusunan
Rencana kerja Manfaat dan kegunaan
Rencana kerja
Persiapan penyusunan Rencana Kerja

- Keadaan Lapangan Kerja (Job Site/Project site)


- Kemampuan tenaga kerja
- Penyediaan bahan bangunan
- Alat-alat / peralatan pembangunan
- Gambar-gambar kerja
- Kelangsungan pelaksanaan pekerjaan
BAHAN-BAHAN YG DIPERLUKAN

- Daftar volume pekerjaan


- Buku analisa
- Tenaga kerja & peralatan
- Data lapangan
- Data-data lain
CARA MENYUSUN RENCANA KERJA

- Daftar bagian pekerjaan


- Urutan pekerjaan
- Waktu pelaksanaan pekerjaan
JENIS RENCANA KERJA
- Gant Chart
- Coordinate graph
- Hannum curva
- Net Work Schedule
MANFAAT DAN KEGUNAAN RENCANA KERJA

- Alat koordinasi bagi pimpinan


- Pedoman kerja para pelaksana
- Penilaian kemajuan pekerjaan
- Evaluasi hasil kemajuan pekerjaan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUNAN RENCANA KERJA

- Tenaga kerja
- Peralatan
- Bahan bangunan
- Sifat konstruksi bangunan
- Cuaca
- Hari libur
- Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
RENCANA LAPANGAN
Suatu pekerjaan baik kecil maupun pekerjaan besar, terlebih dahulu
diadakan peninjauan keadaan lapangan untuk memperoleh gambaran
secara menyeluruh mengenai lapangan dalam rangka menyusun
kegiatan persiapan pelaksanaan pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai