Anda di halaman 1dari 88

SIL 416 (3(2-3))

MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

Dr. Ir. Erizal, MAgr. IPM


Muhammad Fauzan, ST., MT.

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN


INSTITUT PERTANIAN BOGOR
DESKRIPSI

• Memberikan pengetahuan tentang pihak pihak


dalam pelaksanaan konstruksi bangunan, biaya
pelaksanaan pembangunan, tahapan-tahapan
dalam pelaksanaan pembangunan termasuk
administrasi proyek, organisasi proyek, hal-hal
penting dalam manajemen konstruksi
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

• Setelah menyelesaikan matakuliah ini


diharapkan mahasiswa memahami dan
mampu untuk menjelaskan pelaksanaan
konstruksi bangunan dan rencana anggaran
biaya, menangani masalah administrasi dan
manajemen dalam pelaksanaan
pembangunan.
RENCANA PERKULIAHAN K-1, Senin 10.00 – 11.40 WIB
K-2, Senin 08:00 – 09:40 WIB

No. Pokok Bahasan Dosen


Pendahuluan:
 Kontrak Perkuliahan
1. Erizal
 Manajemen konstruksi
 Fungsi manajemen konstruksi
2. Tahapan dan pihak-pihak dalam proyek pembangunan Erizal
3. Tugas dan wewenang pihak –pihak dalam suatu proyek pembangunan Erizal
4. Dokumen-dokumen penting termasuk kontrak Erizal
5. Persiapan-persiapan dalam pelaksanaan pembangunan Erizal
 Alat-alat yang dipergunakan dalam pembangunan
6. Erizal
 Penataan fasilitas kerja dalam lokasi
7. Bermacam-macam struktur organisasi proyek Erizal
UTS 19 - 31 Oktober 2020
8  Barchart -Kurva S Fauzan
9 Network planning Fauzan
10 Perencanaan Jadwal dalam Pelaksanaan Proyek Fauzan
11 Alokasi biaya dalam Pelaksanaan Proyek Fauzan
12 Monitoring Pelaksanaan Proyek Fauzan
13 Quality control dan keselamatan kerja. Fauzan
14 Pengendalian Jadwal, mutu dan biaya Pelaksanaan Proyek Fauzan
UAS 4 - 16 Januari 2021
RENCANA PRAKTIKUM/RESPONSI
Kamis 13.00 – 16.00 WIB (P1)
Selasa 13.00 – 16.00 WIB (P2)
Rabu 13.00 – 16.00 WIB (P3)
Kamis 13.00 – 16.00 WIB (P4)

No. Pokok Bahasan Dosen


1. Pendahuluan, Pihak pihak, Tahapan Proyek, Konstruksi Bangunan Erizal
2. Administrasi Proyek Erizal
3. Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara Erizal
4. Pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara Erizal
5. Rencana Anggaran Termasuk Biaya Alat -alat Proyek Erizal
6. Rencana Anggaran Termasuk Biaya Alat -alat Proyek Erizal
7. Struktur Organisasi Fauzan
UTS
8 Perencanaan waktu Pelaksanaan Konstruksi Fauzan
9 Perencanaan waktu Pelaksanaan Konstruksi Fauzan
10 Manajemen Pelaksanaan Konstruksi Fauzan
11 Alat &Teknik Manajemen Konstruksi Fauzan
12 Alat &Teknik Manajemen Konstruksi Fauzan
13 Alat &Teknik Manajemen Konstruksi Fauzan
14 Pengendalian dalam pelaksanaan proyek Konstruksi Erizal
PUSTAKA

• Ervianto W.I. 2005. Manajemen Proyek Konstruksi, Andi, Yogyakarta.


• Barrie D.S., Poulson B.C., 1992. Profesional Construction Management, Mcgraw
Hill Inc.
• Hendra Suryadharma, Haryanto Yoso Wigroho, 1998. Alat-alat Berat. Universitas
Atma Jaya Yogyakarta.
• Imam Subarkah, 1984, Konstruksi Bangunan Gedung, Idea Dharma, Bandung.
• Sastraatmadja A.S., 1984, Analisa Anggaran Biaya Pelaksanaan, Penerbit Nova ,
Bandung.
• Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
• Peraturan Menteri PUPR No. 22 tahun 2018 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara
DEVINISI MANAJEMEN

Banyak ahli telah mengemukakan pendapatnya mengenai definisi atau pengertian


manajemen. Beberapa diantaranya merumuskan manajemen sebagai berikut:

Manajemen adalah: suatu proses pengaturan atau ketatalaksanaan untuk


mencapai suatu tujuan dengan melibatkan orang lain

Stoner & Wankel: Manajemen adalah proses merencanakan,


mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan usaha-usaha anggota organisasi
dan proses penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi yang sudah ditetapkan.

Tery : Manajemen adalah proses tertentu yang terdiri dari kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, menggerakkan sumber daya manusia & sumber daya lain
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
KONSEP PROYEK

PROYEK ADALAH Suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan


tertentu jelas waktu mulai dan akhir, jelas anggaran, jenis rangkaian serta
syarat pekerjaan/aktivitas yang akan diselesaikan

Proyek bukanlah merupakan kegiatan rutin yang dilakukan terus menerus,


melainkan hanya untuk jangka waktu tertentu.

Tujuan proyek adalah ujung akhir kegiatan dari sudut pandang waktu dan
logika. Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari segi biaya, waktu dan
mutu.
• SEBAGAI SUATU PROSES PENGATURAN ATAU KETATALAKSANAAN
MAKA DIKENAL ADANYA 2 ISTILAH :
• FUNGSI/PROSES MANAJEMEN DAN ALAT MANAJEMEN

• Planning
FUNGSI/PROSESMANAJEMEN • Organizing
POAC • Actuating
• Controlling

• Men
• Money
Alat Manajemen Sumber Daya
• Materials
(5M)+ S + T • Machines
• Method , Space, T ime
KONSEP KONSTRUKSI

PROYEK KONSTRUKSI ADALAH Suatu usaha yang dilakukan


untuk mencapai tujuan tertentu jelas waktu mulai dan akhir, jelas
anggaran, jenis rangkaian serta syarat pekerjaan/aktivitas yang
akan diselesaikan dan bersifat unik/ khas.

Produk akhir yang unik (one-off product/khas):


Fungsi
Tampilan
Lokasi
Kurva pembelajaran yang khas
DEFINISI MANAJEMEN KONSTRUKSI (1)

• “The art and science of coordinating


people, equipment, materials, money, and
schedules to complete a specified project
on time and within approved cost”.
(Oberlender 2000)
… untuk mencapai tujuan tertentu
(objectives) ……….

• untuk memenuhi target waktu (schedule) yang


direncanakan, memenuhi target anggaran (budget)
yang direncanakan dan memenuhi target mutu
(quality) yang disyaratkan

Untuk memenuhi kepuasaan pelanggan (client


satisfaction) dan/atau kepuasan pemangku
kepentingan internal (internal stakeholders’ satisfaction)
dan kepuasan pemangku kepentingan eksternal
(external stake holders satisfaction)
SASARAN MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
TRIPLE CONSTRAINTS
BIAYA

ANGGARAN

JADWAL MUTU

WAKTU KINERJA
SASARAN MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
SASARAN MANAJEMEN
PROYEK KONSTRUKSI

Aspek Pengelolaan Biaya


Perencanaan alokasi (Kualifikasi & kuantifikasi)
sumber daya • Jumlah jam kerja, tenaga kerja,
material, dan peralatan.

Estimasi Biaya (RAB dan Analisa Biaya &


penjelasannya)
Pengendalian
anggaran (Supervisi & Controlling)
SASARAN MANAJEMEN
PROYEK KONSTRUKSI

 Aspek Pengelolaan Mutu


(Dokumen policy
Program pengelolaan kualitas,organisasi pelaksanaan,
mutu rencana kerja )

(kegiatan pengendalian &


Quality Control acceptance/bila sesuai dengan
spesifikasi )

Quality Assurance (jaminan/confidence standar mutu


- prosedur )
SASARAN MANAJEMEN
PROYEK KONSTRUKSI

 Aspek Pengelolaan Waktu


Identifikasi item (Daftar Kegiatan Proyek)
pekerjaan • Work Breakdown Structure

Penyusunan urutan
kegiatan (Net Work)

Estimasi waktu (Jumlah hari kerja/Durasi)

Penjadwalan dan
(Time Schedule)
pengendalian
• Bar chart/ kurva S
• CPM, PERT, PDM
• Microsoft Project, Primavera, Micro
Cyclone
SASARAN MANAJEMEN
PROYEK KONSTRUKSI

 Aspek Keselamatan & Kesehatan


(Komunikasi & Sosialisasi)
Sistem Manajemen
• persuasion & education
•Setting realistic targets)
•Under appropriate working conditions

Desain Tim
(Pihak Terkait)
Aktivitas Beresiko (Penanggulangan/preventif)

Kebijakan K3
Tujuan & Sasaran K3
• Pengembangan Kemampuan

• Mekanisme pendukung
TAKSONOMI (1)

• BERDASARKAN KEPEMILIKAN PROYEK:

Sektor pemerintah/publik (public sector)


Sektor swasta (private sector)
Sektor semi publik atau semi swasta tergantung proporsi saham
(quasi private sector or quasi public sector)
TAKSONOMI (2)

• MENURUT GOULD AND JOYCE (1994):

Sektor pemerintah/publik (public sector)


Sektor swasta (private sector)
Sektor semi publik atau semi swasta tergantung
proporsi saham (quasi private sector or quasi
public sector)
TAKSONOMI (3)

• MENURUT PEMERINTAH UK (PUBLIC WORK):

 Perumahan (residential/housing)
 Bangunan gedung/ bangunan industri
(building/ industrial building)
 Bangunan sipil dan infrastruktur (civil
engineering and infrastructure)
TAKSONOMI (4)

• MENURUT HALPIN AND WOODHEAD (1998):

 Konstruksi bangunan (building construction)


 Konstruksi Rekayasa (engineered construction)
 Konstruksi industrial (industrial construction)
TAKSONOMI (5)

• MENURUT DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM


INDONESIA:

 Cipta karya (perumahan/gedung dan


kelengkapannya)
 Binamarga (jalan dan jembatan)
 Pengairan (bangunan air dan kelengkapannya)
TAKSONOMI (6)

• MENURUT ENGINEERING NEWS:

 Konstruksi berat dan jalan bebas hambatan


(heavy and highway)
 Gedung non pemukiman (non residential
building)
 Perumahan multi unit (multi unit housing)
KATEGORI JENIS KONSTRUKSI AKAN
MEMBEDAKAN SUMBERDAYA DAN SISTEM
KONSTRUKSI YANG DIGUNAKAN:

 Lingkungan (manajemen dan tata kelola)


 Peralatan (jumlah, jenis dan kualitas)
 Bahan (jumlah, jenis dan kualitas)
 Keahlian (jumlah, jenis dan kualitas)
 Sumber keuangan (jumlah dan skema)
 Teknologi/metode (jumlah, jenis)
Semua daya dan sistem yang digunakan haruslah didukung data, informasi, dan
pengetahuan yang cukup dan dikelola secara profesional, tata kelola terbaik (best
practices, good governance) melalui pendekatan manajemen pengetahuan (knowledge
management approach), manajemen value (value management) dan menghasilkan
suatu luaran yang mempuya nilai sesuai uang yang telah diinvestasikan (value for money)
dan dididukung penerapan regulasi yang konsisten (consistent), transparan (transparant)
dan akuntabilitas (accountable)
SIKLUS MANAJEMEN
PROSES MANAJEMEN

• PENETAPAN TUJUAN (GOAL SETTING


PLANNING • PERENCANAANPLANNING

• Organizing
ORGANIZING

• STAFFING
ACTUATING • DIRECTING
• SUPERVISI
• CONTROLLING
CONTROLLING
• COORDINATING
PERENCANAAN

Perencanaan merupakan proses pemilihan informasi dan pembuatan


asumsi asumsi mengenai keadaan di masa yang akan datang untuk
merumuskan kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya

Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa


depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumber daya yang tersedia
GOAL SETTING

Pendekatan
Tujuan yang
Bottom Up baik harus
Pendekatan mempunyai
Top Down sifat

Terbatas
Spesifik Realistis Terukur
Waktu
BENTUK PERENCANAAN
DAPAT DIBEDAKAN

Kebijaksanaan
Program
(Policy)

Prosedur Anggaran

Metode Standard
Kebijaksanaan (policy)

• Rencana yang menerangkan keseluruhan batasan


kegiatan secara umum dan komprehensif yang
menjadi pegangan dalam pelaksanaan kegiatan-
kegiatan
Prosedur

• RENCANA YANG MENDEFINISIKAN TATA


CARA PENGERJAAN SUATU KEGIATAN
SECARA KRONOLOGIS
METODE

• RENCANA YANG MENERANGKAN TINDAKAN-


TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN UNTUK
MENJALANKAN SUATU KEGIATAN
STANDARD

• SUATU GAMBARAN PENCAPAIAN YANG


DIHARAPKAN DARI
KEGIATAN-KEGIATAN YANG DIRENCANAKAN
ANGGARAN

• RENCANA MENGENAI PENERIMAAN DAN


PENGELUARAN UANG DALAM SUATU
KEGIATAN
PROGRAM

• RENCANA KOMPREHENSIF YANG MENYANGKUT


PEMAKAIAN SUMBER DAYA SECARA INTEGRATIF
TERMASUK JADWAL PELAKSANAN KEGIATAN-
KEGIATAN
PERENCANAAN DAPAT DIBEDAKAN
DARI SUDUT JANGKAUAN WAKTU

Rencana Jangka Panjang (Strategis) Misalnya


Rencana 5 Tahun Mendatang
Rencana Jangka Waktu Pendek, Misalanya
Rencana untuk satu tahun/bulan yang disebut
Rencana Operasional (Taktis)
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN
PERENCANAAN SECARA UMUM

1. Definisi 7. Menyiapkan
6.
Persoalan langkah
Menetapkan
pelaksanaan
batasan
lebih rinci
2.
Mengumpulk 5. Menetapkan
an informasi alternatif 8. Review
terhadap rencana
yang diusulkan
3. Analisis 4. Menetapkan sblm rencana
Batasan dilaksanakan
PENGORGANISASIAN

Dimaksudkan untuk mengelompokan kegiatan-


kegiatan yang diperlukan dan bagaimana
hubungan antar kegiatan tersebut dalam suatu
bentuk struktur organisasi atau institusi

owner
Kontraktor
• Perencana
Konsultan • Pengawas

Konsultan Manajemen
STAFFING

• Pengerahan
(recruitment)
Staffing adalah • Penempatan
proses
manajemen yang • Penilaian kinerja
berkenaan dengan • Pelatihan
: • Dan Pengembangan
tenaga kerja dalam
organisasi
DIRECTING

• Adalah usaha utuk memobilisasi sumber-sumber daya


yang dimiliki oleh organisasi agar dapat bergerak
dalam satu kesatuan sesuai dengan rencana yang
telah dibuat. Dalam tahapan proses ini terkandung
usaha-usaha:

Bagaimana Bagaimana proses


Memotivasi agar Kepemimpinan
dapat bekerja dengan agar tercapai
baik tujuan
SUPERVISING

Adalah interaksi langsung antara individu-


individu dalam suatu organisasi untk
mencapai kinerja kerja serta tujuan orang
tersebut
PENGENDALIAN

Membandingkan apa yang seharusnya terjadi


dan apa yang telah terjadi.

Tujuan: agar hasil pelaksanaan pekerjaan


bangunan sesuai dengan
persyaratan/spesifikasi yang telah ditetapkan
KOORDINASI

Dengan pihak eksternal (owner, konsultan dan


lain sebagainya)

Tujuan: untuk mencapai sasaran perusahaan dan


nilai positif bagi hubungan bisnis terutama dalam
rangka penyelesaian pekerjaan/proyek
KOORDINASI

Dengan pihak internal (proyek dan perusahaan)

Tujuan: untuk memastikan bahwa kepentingan


proyek bisa dimengerti dan mendapat dukungan
perusahaan, maka data komunikasi harus lengkap,
jelas, informatif serta meyakinkan
MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

UNSUR – UNSUR PROYEK KONSTRUKSI


UNSUR-UNSUR PROYEK KONSTRUKSI
(STAKE HOLDER)
Pemilik
(Owner)

Instansi Terkait Pemasok


(Supplier)
Izin & Regulasi

Konsultan MANAJEMEN Kontraktor


(Consultant) PROYEK (Contractor)

Lembaga Penyedia
Lembaga Internal Pelayanan Publik

BAPPENAS PLN, PDAM,


Masyarakat (Community) Telkom
PEMILIK PROYEK (OWNER)

 Menunjuk penyedia jasa


 Meminta laporan secara periodik mengena pelaksanaan pekerjaan yang telah dilakukan oleh penyedia jasa
 Memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh pihak penyedia jaa untuk kelancaran
pekerjaan
 Menyediakan lahan untuk tempat pekerjaan
 Menyediakan Anggaran (Budget) Perenc. Dan Pelaksanaan Proyek dan membayar kepada pihak penyedia
jasa
 Pemilik Dapat Sebagai Individu, Perusahaan, Atau Pemerintah.
 Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan dengan menunuk suatu badan atau orang untuk bertindak atas
nama pemilik
 Mengesahakan perubhan dalam pekerjaan (bila terjadi)
 Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesaidilaksanakan oleh penyedia jasa jika produknya
elah seseuai dengan apa yang dikehendaki
 Untuk Proyek Yang Didanai Dari Dana Masyarakat, Loan, Hibah, Maupun Anggaran Pemerintah Daerah,
Pengguna Jasa/Pemilik/Owner Adalah Pemerintah.
KONSULTAN PERENCANA (DESIGN
ENGINEERING)

 Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana, rencanan

49
kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur, rencana anggaran biaya
 Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa dan pihak kontraktor
tentang pelaksanaan pekerjaan
 Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal yang kurang
jelas dalam gambar rencana, rencana kerja dan syarat-syarat.
 Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan rencana

 Menghadiri rapat koordinasi penhelolaan proyek.


KONSULTAN PENGAWAS
(SUPERVISION)

50
Sebagai Wakil Dari Pengguna Jasa Yang Bertanggungjawab Untuk
Melakukan Pengawasan Dalam Berbagai Kegiatan Proyek Yang
Diharapkan Sesuai Dengan Spesifikasi (Mutu, Biaya, Dan Anggaran)
KONSULTAN PENGAWAS
(SUPERVISION)

1. Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waku tang telah


ditetapkan
2. Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik
dalam pelaksanaan pekerjaan
3. Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan
4. Mengoordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta
aliran informasi antara berbagai bidang agar pelaksanaan berjalan
lancar
5. dll
KONTRAKTOR (PELAKSANA)

Penyedia Jasa Yang Menyediakan Jasa Untuk Menyelesaikan


Pekerjaan Konstruksi Sesuai Dengan Kesepakatan Antara Pemilik
Proyek (Owner) Dengan Pelaksana Proyek (Kontraktor).
PEMASOK (SUPPLIER)

Penyedia Jasa Berupa Pengadaan Material/Bahan, Tenaga


Kerja, Dan Peralatan Yang Akan Digunakan Dalam
Pelaksanaan Proyek.
INSTANSI TERKAIT

Terlibat Dalam Perijinan/Regulation, Masalah Aspek Hukum (Legal Aspect),


Seperti : Dinas Tata Kota Untuk Perijinan Membangun (IMB), Lembaga
Penegakkan Hukum Dan Arbitrase Untuk Menyelesaikan Dispute/Perselisihan
Dalam Pelaksanaan Kontrak.
MASYARAKAT (COMMUNITY)

• Meningkatkan akses masyarakat ke keuntungan proyek sehingga proporsi

55
terbesar keuntungan proyek langsung diterima oleh target yang tepat
(masyarakat setempat)
• Adanya transfer keahlian dan meningkatkan kemampuan masyarakat di
sekitar lokasi proyek.
• Meningkatkan rasa memiliki masyarakat terhadap infrastruktur yang
berada di sekitar lingkungannya dengan harapan masyarakat akan
memelihara dan menjaga infrastruktur tersebut.
PENYEDIA PELAYANAN PUBLIK

Perusahaan listrik negara (PLN), TELKOM, dan perusahaan air minum


(PDAM) merupakan lembaga penyedia pelayanan publik
LEMBAGA INTERNAL

Lembaga internal merupakan lembaga yang memutuskan suatu kebijakan


yang dapat berupa tentang :
(1) perencanaan dan konsep pembangunan,
(2) tata ruang, dan
(3) penggunaan lahan publik.

Pada tingkat Kota/Kabupaten adalah BAPPEDA dan tingkat pusat dikelola oleh
BAPPENAS.
ORGANISASI NON PEMERINTAH
(ORNOP/NGO)

Partisipasi Organisasi Non Pemerintah (ORNOP) Sangat Diharapkan Dalam

Melakukan Monitoring Dan Evaluasi Terhadap Pelaksanaan Proyek

Konstruksi, Termasuk Dalam Memantau Dampak Negatif Yang Dapat Terjadi

Terhadap Lingkungan Sekitarnya. Selain Itu, ORNOP Diharapkan Dapat

Memberikan Advokasi Pada Masyarakat Setempat.


Tipikal organisasi proyek dengan pendekatan
fungsi manajemen konstruksi

1. KONVENSIONAL/TRADISIONAL
2. SEMI KONVENSIOANAL/SEMI TRADISIONAL
3. SPESIALISASI
4. RANCANG BANGUN
5. MANAJEMEN KONSTRUKSI
6. SWAKELOLA
Konvensional

PEMILIK

PERENCANA/PENGA
KONTRAKTOR
WAS

SUB SUB SUB


PENYEDIA PENYEDIA PENYEDIA
JASA JASA JASA
Spesialisasi

PERENCANA/ PEMILIK
PENGAWAS PROYEK

KONTRAKTOR KONTRAKTOR
SPESIALIS SPESIALIS

SUB SUB SUB


KONTRAKTOR KONTRAKTOR KONTRAKTOR
Rancang Bangun

PENGGUNA JASA

PERENCANA/PENGAWAS

PENYEDIA JASA
RANCANG BANGUN

SUB SUB
PENYEDIA PENYEDIA
JASA JASA
Swakelola

PEMILIK
PROYEK

PEMILIK PEMILIK
PROYEK PROYEK

PEMILIK PEMILIK PEMILIK PEMILIK


PROYEK PROYEK PROYEK PROYEK
CONSTRUCTION MANAGEMENT

64
Alasan dan pertimbangan Tipe atau bentuk organisasi proyek dari
kontraktor

1. Besarnya nilai proyek


2. Tingkat teknologi dan kompleksitas proyek
3. Luasnya area dan jangkauan proyek
4. Macam dan jenis pekerjaan proyek
5. Besarnya dan banyaknya sumber daya yang harus dikelola untuk
kepentingan proyek
6. Bentuk kontrak, pada kontrak harga tidak tetap, keperluan personil
bertambah.
7. Kebutuhan dan selera manajer proyek atau perusahaan kontraktor yang
bersangkutan
MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

PROSES REALISASI PROYEK KONSTRUKSI


KOMPONEN PROYEK KONSTRUKSI

 Input : Sumber daya proyek

 Proses : Rangkaian kegiatan proyek

 Output : Hasil proyek (Bangunan)

 Lingkungan Proyek : External/Internal


Lingkungan Proyek Konstruksi

Internal
Rangkaian Kegiatan
External
Proses
Output
Input
Ide/gagasan
Sumber Daya Hasil Proyek
1. Dana(Financial) Feasibility Study 1. Bangunan Pemukiman
2. B. Gedung
2. Tenaga Kerja Desain
3. B. Sipil
3. Metode 4. B. Teknik Sipil
Pengadaan
4. Material 5. B. Industri
5. Peralatan Pelaksanaan

Eksploitasi dan
Pemeliharaan
awal akhir

Waktu Terbatas
SIKLUS PROYEK

Menurut United Nation Industrial Development Organization (UNIDO):


Tahap Persiapan
Identifikasi gagasan atau analisis pendahuluan
Pengembangan ide menjadi konsep alternatif
Formulasi lingkup proyek
Evaluasi lanjutan dan keputusan untuk investasi
Tahap implementasi
Penyiapan desain engineering terinci, jadwal induk dan anggaran
Pengadaan kontrak dan embelian
Pengerjaan pabrikasi, konstruksi, uji coba dan start-up
TAHAP SIKLUS PROYEK

Menurut Project Management Institute (PMI):

Tahap Konseptual
Tahap Perencanaan dan Pengembangan (PP/Definisi)
Tahap Implementasi
Tahap Terminasi
TAHAP SIKLUS PROYEK
MENURUT PMI
KONSEPTUAL PP/DEFINISI IMPLEMENTASI TERMINASI

1. Perumusan 6. Pendalaman 12. Desain-engineering 19. Start Up


Gagasan berbagai aspek terinci 20. Demobilisasi
2. Kerangka Acuan persoalan 13. Pembuatan Laporan penutupan
3. Studi Kelayakan 7. Desain engineering spesifikasi dan
4. Indikasi dimensi & Pengembangan kriteria
lingkup proyek 8. Perubahan jadwal 14. Pembelian
5. Indikasi Biaya dan induk & anggaran, peralatan dan
Jadwal menentukan material
kelanjutan investasi 15. Pabrikasi dan
9. Penyusunan strategi Konstruksi
penyelenggaraan & 16. Inspeksi mutu
rencana pemakaian 17. Uji coba
sumber daya kemampuan
10.Pembelian dini 18. Mechanical
11. Penyiapan
perangkat & Peserta
TAHAP SIKLUS PROYEK
(IMAM SOEHARTO)
TAHAPAN PROYEK
(OBERLENDER, 2000)
BAGAN PROSES TERJADINYA PROYEK
MAHENDRA
TAHAPAN PROYEK KONSTRUKSI

kebutuhan selesai

procurement construction

Studi penjelasan Pra-design Design pelelangan pelaksanaan pemeliharaan

Survey untuk Survey Peninjuan Survey untuk


untuk lapangan pelaksanaan maintenance
pra-design
Survey design
untuk studi
Start up
penjabaran Design development
need
implementation
briefing
Feasibility study Detail design
TAHAPAN KEGIATAN PROYEK KONSTRUSI

1. TAHAP STUDI KELAYAKAN


Tujuan dari tahap ini adalah meyakinkan pemilik proyek bahwa proyek
konstruksi yang diusulkannya layak untuk dibangun, baik dari aspek
perencanaan dan perancangan, aspek ekonomi (biaya dan sumber
pendanaan), maupun aspe

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini :


a. Menyusun rancangan proyek secara kasar.
b. Mengestimasi biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan.
c. Meramalkan manfaat yang akan diperoleh jika proyek tersebut dilaksanakan
manfaat langsung (ekonomis) maupun tidak langsung (fungsi sosial).
d. Menganalisis dampak lingkungan yang mungkin terjadi jika proyek tersebut
dilaksankan.
LANJUTAN TAHAPAN STUDI
KELAYAKAN………………

Studi kelayakan proyek menganalisa manfaat manfaat


proyek dengan menganalisa aspek-aspek :
• Tinjauan aspek pasar dan permintaan
• Tinjauan aspek teknis
• Tinjauan aspek manajemen dan koordinasi pelaksanaan
proyek
• Tinjauan aspek finansial
• Tinjauan aspek hukum
LANJUTAN TAHAPAN STUDI
KELAYAKAN………………

Tinjauan Aspek Pasar


Mengindetifikasi Kebutuhan publik terhadap proyek, dengan
melakukan survey kebutuhan masyarakat sekitar area proyek
Tinjauan Aspek Teknis
Mengkaji kebutuhan selama pelaksanaan proyek seperti desain
engineering yang berkaitan dengan konsidi peralatan dan
material, teknologi yang di pakai, layout dan pemetaan proyek
serta kapasitas volume pekerjaan
LANJUTAN TAHAPAN STUDI
KELAYAKAN………………

Tinjauan Aspek Manajemen dan koordinasi pelaksanaan proyek


pelaksanaan proyek harus di laksanakan dengan koordinasi yang baik
adalah dengan koordinasi dengan tenaga kerja dan seumber ketersediaan
dekat dengan lokasi proyek
Tinjauan Aspek Sosial dan Ekonomi
Hal yang perlu dikaji adalah perubahan tingkat sosial dan ekonomi
masyarakat sekitar area proyek
Tinjauan Aspek Finansial
dalam menentukan layak atau tidaknya proyek fungsi terpenting adalah
aspek finansial dimana proyek hanya dapat terlaksana jika tersedia
anggaran.
TAHAPAN KEGIATAN
PROYEK KONSTRUSI

2.TAHAP PENJELASAN

Tujuan dari tahap penjelasan (briefing) adalah untuk memungkinkan pemilik proyek
menjelaskan fungsi proyek dan biaya yang diizinkan, sehingga konsultan perencana
dapat secara tepat menafsirkan keiginan pemilik proyek dan membuat taksiran biaya
yang diperlukan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini :
a. Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perencana dan tenaga ahli.
b. Mempertimbangkan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi dan lapangan, taksiran
biaya dan persyaratan mutu.
c. Mempersiapkan ruang lingkup kerja, jadwal, taksiran biaya dan implikasinya.
d. Mempersiapkan gambar sketsa yang menggambarkan denah dan batas-batas
proye
.
TAHAPAN KEGIATAN
PROYEK KONSTRUSI

3. TAHAP PERANCANGAN/DESAIN

Tujuan dari tahap ini adalah untuk melengkapi penjelasan proyek dan menentukan
tata letak, rancangan, metode konstruksi, dan taksiran biaya agar mendapatkan
persetujuan dari pemilik proyek dan pihak berwenang yang terlibat, termasuk juga
mempersiapkan gambar rencana dan soesifikasi serta melengkapi semua dokumen
tender.

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini :


 a. Mengembangkan ikhtisar proyek menjadi penyelesaian akhir.
 b. Memeriksa masalah teknis.
 c. Meminta persetujuan akhir dari pemilik.
 d. Mempersiapkan : gambar detail, spesifikasi, jadwal, volume, taksiran biaya akhir.
TAHAPAN KEGIATAN
PROYEK KONSTRUSI

• DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED)

Bila hasil pengkajian telah memenuhi kriteria pemilik proyek langkah


selanjutnya dilakukan penyusunan perencanaan proyek yang lebih terinci
dalam bentuk paket-paket pekerjaan (WBS), susunan organisasi proyek,
rencana anggaran biaya(RAB), jadwal induk (Master Schedule),
perhitungan dan rancangan teknis, gambar kerja serta kelengkapan
administrasi lainnya.
DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED)

Pada fase ini biasanya pemilik proyek menugaskan kepada konsultan perencana untuk
melakukan perencanaan teknis terhadap kebutuhan keseluruhan proyek dengan uraian
sebagai berikut :
1. Melakukan perhitungan teknis terhadap instalasi proyek lalu dibuatkan gambar kerja
detail.
2. Membuat uraian kegiatan yang hierarkis sesuai langkah2 pelaksanaan proyek yang akan
dilakukan dalam bentuk paket-paket pekerjaan(WBS)
3. Masing masing paket kegiatan di buatkan spesifikasi teknis (material, peralatan, tenaga
kerja serta standar prosedur operasi masing masing pekerjaan
4. Melakukan perhitunga rencana kasar anggaran biaya proyek (Ostimete engineering)
5. Melakukan perencanaan jadwal induk sehingga di dapat durasi pelaksanaan proyek
6. Menyiapkan kelengkapan administrasi dan teknis dalam bentuk dokumen lengkap
perencanaan yang dapat digunakan dalam proses selanjutnya yaitu tahapan pengadaan
TAHAPAN KEGIATAN
PROYEK KONSTRUSI

4.TAHAP PENGADAAN/PELELANGAN

Tujuan tahap ini adalah memilih kontraktor sebagai pelaksana konstruksi di


lapangan.

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini :


– a. Prakualifikasi
– b. Dokumen Kontrak
TAHAPAN KEGIATAN
PROYEK KONSTRUSI

5.TAHAP PELAKSANAAN

Tujuan tahap ini adalah untuk mewujudkan bangunan yang dibutuhkan


oleh pemilik proyek yang sudah dirancang oleh konsultan perencana
dalam batasan biaya, waktu dan mutu yang telah disepakati..

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini :


◦ merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan semua
operasional dilapangan.
TAHAPAN KEGIATAN
PROYEK KONSTRUSI

TAHAP PEMELIHARAAN DAN PERSIAPAN PENGGUNAAN


Tujuan tahap ini adalah untuk menjamin agar bangunan yang telah
selesai sesuai dengan dokumen kontrak dan semua fasilitas berfungsi
sebagaimana mestinya,
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini :
a. Mempersiapkan catatan pelaksanaan.
b. Meneliti bangunan secara cermat dan memperbaiki kerusakan-
kerusakan yang terjadi.
c. Mempersiapkan petunjuk operasi dan pedoman pemeliharaannya.
d. Melatih staf untuk melaksanakan pemeliharaan.
TERIMA KASIH
BIDANG UTAMA MANAJEMEN PROYEK

1. MEMAHAMI SIFAT DAN CIRI KHAS PROYEK

2. MEMAHAMI RENCANA DAN TUJUAN PROYEK YANG PALING KHUSUS,


RAWAN, DAN PALING KRITIS AGAR DAPAT MENGANTISIPASI LEBIH DINI DAN
TEPAT
3. MERENCANAKAN PELAKSANAAN PROYEK

4. MENENTUKAN PENGGUNAAN PERALATAN SESUAI KEBUTUHAN DALAM


PELAKSANAAN PROYEK
5. MELAKSANAKAN TINDAKAN KONTROL DAN PERBAIKAN SEPANJANG
DIPERLUKAN

Anda mungkin juga menyukai