PERTEMUAN 1 3
UNIT IPAM – FILTRASI
12.1 Uraian
Pada pengolahan air minum, filtrasi digunakan untuk menyaring air hasil dari proses koagulasi –
flokulasi – sedimentasi sehingga dihasilkan air minum dengan kualitas tinggi. Filtrasi adalah
suatu proses pemisahan zat padat dari fluida (cair maupun gas) yang membawanya
menggunakan suatu medium berpori atau bahan berpori lainnya untuk menghilangkan sebanyak
mungkin zat pada halus yang tersuspensi dan koloid. Disamping mereduksi kandungan zat padat,
filtrasi dapat pula mereduksi kandungan bakteri, menghilangkan warna, rasa, bau, besi dan
mangan. Perencanaan suatu sistem filter untuk pengolahan air tergantung pada tujuan
pengolahan dan pre-treatment yang telah dilakukan pada air baku sebagai influen filter.
12.2 Filtrasi
Filtrasi digunakan untuk menyisihkan partikel tersuspensi yang masih tersisa di air baku. Pada
perencanaan ini digunakan filtrasi jenis saringan pasir cepat dengan media ganda yaitu pasir dan
antrasit. Filter pasir cepat atau rapid sand filter adalah filter yang mempunyai kecepatan filtrasi
cepat, berkisar hingga 4 sampai 21 m/jam. Filter ini selalu didahului dengan proses koagulasi –
flokulasi dan pengendapan untuk memisahkan padatan tersuspensi. Jika kekeruhan pada influen
filter pasir cepat berkisar antara 5-10 NTU maka efisiensi penurunan kekeruhannya dapat 90-
98%. Bagian-bagian dari filter pasir cepat meliputi:
a. Bak filter, merupakan tempat proses filtrasi berlangsung. Jumlah dan ukuran bak tergantung
debit pengolahan (minimum 2 bak).
b. Media filter, merupakan bahan berbutir/granular yang membentuk pori-pori di antara
butiran media. Pada pori-pori inilah air mengalir dan terjadi proses penyaringan.
c. Sisten underdrain. Underdrain merupakan sistem pengaliran air yang telah melewati proses
filtrasi yang terletak di bawah media filter. Underdrain terdiri atas:
• Oriface, yaitu lubang pada sepanjang pipa lateral sebagai jalan masuknya air dari media
filter ke dalam pipa.
• Lateral, yaitu pipa cabang yang terletak di sepanjang manifold.
• Manifold, yaitu pipa utama yang menampung air dari lateral dan mengelirkannya ke
bangunan penampung air.
Gambar 12.1 Aliran air saat operasi dan pencucian (backwash) Unit Filtrasi
(a)
(b)
(c)
Perhitungan
Perhitungan desain filtrasi dilakukan dengan mengacu pada kriteria desain filtrasi pada Tabel
12.1.
Perhitungan:
B. DIMENSI UNDERDRAIN
Orifice
Manifold
C. PENYARINGAN
Orifice
a. Debit orifice
𝑄 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑏𝑎𝑘
𝑄 𝑜𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒 =
𝑛 𝑜𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒
b. Kecepatan orifice
𝑄 𝑜𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒
𝑣 𝑜𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒 =
𝐴 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑜𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒
c. HL orifice
1,7 𝑥 𝑉 𝑜𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒 2
𝐻𝐿 𝑜𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒 =
2𝑥𝑔
Lateral
a. Debit lateral
𝑄 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑏𝑎𝑘
𝑄 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙 =
𝑛 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙
b. Kecepatan lateral
𝑄 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙
𝑣 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙 =
𝐴 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙
c. HL lateral
1 𝐿 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙 (𝑣 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙)2
𝐻𝐿 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙 = 𝑥 ( )𝑥 𝑓 𝑥 (
3 𝐷 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙 2𝑥𝑔
Manifold
a. Debit manifold
𝑄 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑏𝑎𝑘
𝑄 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑 =
𝑛 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑
b. Kecepatan manifold
𝑄 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑
𝑣 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑 =
𝐴 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑
c. HL manifold
1 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑 (𝑣 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑 )2
𝐻𝐿 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑 = 𝑥 ( )𝑥 𝑓 𝑥 ( )
3 𝐷 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑 2𝑥𝑔
3. HL Penyaringan
𝐻𝐿 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛
= 𝐻𝐿 𝑜𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒 + 𝐻𝐿 𝐿𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙 + 𝐻𝐿 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑 + 𝐻𝐿 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑟 + 𝐻𝐿 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑘𝑖𝑙
+ 𝐻𝐿 𝐴𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖𝑡
D. BACKWASH
1. Pasir
a. Porositas akhir filtrasi (Po’)
1 1
′
𝑣𝑠 4,3
𝜌𝑤 𝑉𝑓 3
𝑃𝑜 = 2,95 𝑥 ( 1 ) 𝑥 ( )𝑥 ( 1 )
𝜌𝑠 − 𝜌𝑤
𝑔3,5 𝛷2
b. Porositas ekspansi (Pe)
1
𝑃𝑒 3 𝑉𝑠 0,8 𝜌𝑤 𝑉𝑏𝑤 1,2
( ) = 130 𝑥 ( ) 𝑥 ( ) 𝑥 ( )
1 + 𝑃𝑒 0,26 𝑔 𝜌𝑠 − 𝜌𝑤 𝛷 1,8
c. tinggi ekspansi (Le)
(1 − 𝑃𝑜′ )𝑥 𝐿𝑐
𝐿𝑒 =
(1 − 𝑃𝑒)
d. persentase ekspansi
𝐿𝑒 − 𝐿𝑐
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑒𝑘𝑠𝑝𝑎𝑛𝑠𝑖 = ( ) 𝑥 100%
𝐿𝑐
e. HL Pasir
𝑉𝑠 0,8 (1 − 𝑃𝑒)1,8 𝑉𝑏𝑤 1,2
𝐻𝐿 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑟 = 130 𝑥 ( )𝑥 ( ) 𝑥 ( ) 𝑥 𝐿𝑒
𝑔 𝑃𝑒 3 𝛷 1,8
2. Antrasit
a. Porositas akhir filtrasi (Po’)
1 1
′
𝑣𝑠 4,3
𝜌𝑤 𝑉𝑓 3
𝑃𝑜 = 2,95 𝑥 ( 1 ) 𝑥 ( )𝑥 ( 1 )
𝜌𝑠 − 𝜌𝑤
𝑔3,5 𝛷2
b. Porositas ekspansi (Pe)
1
𝑃𝑒 3 𝑉𝑠 0,8 𝜌𝑤 𝑉𝑏𝑤 1,2
( ) = 130 𝑥 ( ) 𝑥 ( ) 𝑥 ( )
1 + 𝑃𝑒 0,26 𝑔 𝜌𝑠 − 𝜌𝑤 𝛷 1,8
c. tinggi ekspansi (Le)
(1 − 𝑃𝑜′ )𝑥 𝐿𝑠
𝐿𝑒 =
(1 − 𝑃𝑒)
d. persentase ekspansi
𝐿𝑒 − 𝐿𝑠
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑒𝑘𝑠𝑝𝑎𝑛𝑠𝑖 = ( ) 𝑥 100%
𝐿𝑠
e. HL Antrasit
𝑉𝑠 0,8 (1 − 𝑃𝑒)1,8 𝑉𝑏𝑤 1,2
𝐻𝐿 𝑎𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖𝑡 = 130 𝑥 ( )𝑥 ( ) 𝑥 ( ) 𝑥 𝐿𝑒
𝑔 𝑃𝑒 3 𝛷 1,8
3. HL Backwash
𝐻𝐿 𝑏𝑎𝑐𝑘𝑤𝑎𝑠ℎ = 𝐻𝐿 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑟 + 𝐻𝐿 𝑎𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖𝑡
4. Debit Pencucian
𝑄 = 𝑉𝑏𝑤 𝑥 (𝐿 𝑥 𝑃)
5. Kebutuhan air pencucian
𝑉𝑜𝑙 𝑏𝑤 = 𝑄 𝑥 𝑡𝑑
E. ZONA OUTLET
Tugas 12:
1. Desain unit filtrasi menggunakan perhitungan yang telah dijelaskan pada modul.
2. Gambar denah dan potongan unit filtrasi berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan (2D
dan 3D).
MODUL PRAKTIKUM - 12
TEKNIK PENGOLAHAN DAN SUPLAI AIR
PER TEMUAN 13
UNIT IPAM – DESINFEKSI
12.1 Desinfeksi
Tahapan terakhir pengolahan air sebelum didistribusikan ke pengguna adalah pemberian
desinfektan untuk membunuh mikroorganisme patogen di dalam air. Hal-hal yang harus
dipertimbangkan dalam memilih proses desinfeksi adalah:
1. Jumlah mikroorganisme patogen dalam air
2. Residu desinfektan
3. Hasil akhir dari proses desinfeksi
4. Biaya dari proses desinfeksi
Pada perencanaan ini digunakan klorinasi sebagai proses desinfeksi. Dosis klor ditentukan
melalui percobaan di laboratorium.
A cross = L . H asumsi, H = 2 m
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
P bak = 𝐿.𝐻
c. Cek td
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
td =
𝑄
d. Kebutuhan kaporit
Kaporit yang diperlukan = Q rata-rata . dosis chlor
A = ¼ . 3,14 . d2
𝑄
Cek V = 𝐴
Tugas 13:
1. Desain unit bak desinfeksi menggunakan perhitungan yang telah dijelaskan pada modul.
2. Gambar denah dan potongan unit bak desinfeksi berdasarkan perhitungan yang telah
dilakukan.