Anda di halaman 1dari 16

MODUL PRAKTIKUM - 12

TEKNIK PENGOLAHAN DAN SUPLAI AIR

PERTEMUAN 1 3
UNIT IPAM – FILTRASI

12.1 Uraian
Pada pengolahan air minum, filtrasi digunakan untuk menyaring air hasil dari proses koagulasi –
flokulasi – sedimentasi sehingga dihasilkan air minum dengan kualitas tinggi. Filtrasi adalah
suatu proses pemisahan zat padat dari fluida (cair maupun gas) yang membawanya
menggunakan suatu medium berpori atau bahan berpori lainnya untuk menghilangkan sebanyak
mungkin zat pada halus yang tersuspensi dan koloid. Disamping mereduksi kandungan zat padat,
filtrasi dapat pula mereduksi kandungan bakteri, menghilangkan warna, rasa, bau, besi dan
mangan. Perencanaan suatu sistem filter untuk pengolahan air tergantung pada tujuan
pengolahan dan pre-treatment yang telah dilakukan pada air baku sebagai influen filter.

12.2 Filtrasi
Filtrasi digunakan untuk menyisihkan partikel tersuspensi yang masih tersisa di air baku. Pada
perencanaan ini digunakan filtrasi jenis saringan pasir cepat dengan media ganda yaitu pasir dan
antrasit. Filter pasir cepat atau rapid sand filter adalah filter yang mempunyai kecepatan filtrasi
cepat, berkisar hingga 4 sampai 21 m/jam. Filter ini selalu didahului dengan proses koagulasi –
flokulasi dan pengendapan untuk memisahkan padatan tersuspensi. Jika kekeruhan pada influen
filter pasir cepat berkisar antara 5-10 NTU maka efisiensi penurunan kekeruhannya dapat 90-
98%. Bagian-bagian dari filter pasir cepat meliputi:

a. Bak filter, merupakan tempat proses filtrasi berlangsung. Jumlah dan ukuran bak tergantung
debit pengolahan (minimum 2 bak).
b. Media filter, merupakan bahan berbutir/granular yang membentuk pori-pori di antara
butiran media. Pada pori-pori inilah air mengalir dan terjadi proses penyaringan.
c. Sisten underdrain. Underdrain merupakan sistem pengaliran air yang telah melewati proses
filtrasi yang terletak di bawah media filter. Underdrain terdiri atas:
• Oriface, yaitu lubang pada sepanjang pipa lateral sebagai jalan masuknya air dari media
filter ke dalam pipa.
• Lateral, yaitu pipa cabang yang terletak di sepanjang manifold.
• Manifold, yaitu pipa utama yang menampung air dari lateral dan mengelirkannya ke
bangunan penampung air.

Pengoperasian filter cepat adalah sebagai berikut:


1. Selama proses filtrasi berlangsung, partikel yang terbawa air akan tersaring di media filter.
Sementara itu, air terus mengalir melewati media pasir dan penyangga, masuk lubang/orifice,
ke pipa lateral, terkumpul di manifold, dan akhirnya air keluar menuju baku penampung.
2. Partikel yang tersaring di media lama-kelamaan akan menyumbat pori-pori media sehingga
terjadi clogging (penyumbatan). Clogging ini akan meningkatkan headloss aliran air di media.
Peningkatan headloss dapat dilihat dari meningkatkan permukaan air di atas media atau
menurunnya debit filtrasi. Untuk menghilangkan clogging, dilakukan pencucian media.
3. Pencucian media dilakuka dengan cara memberikan aliran balik pada media (backwash)
dengan tujuan untuk mengurai media dan mengangkat kotoran yang menyumbat pori-pori
media filter. Aliran air dari manifold, ke lateral, keluar orifice, naik ke media hingga media
terangkat, dan air dibuang melewati gutter yang terletak di atas media.
4. Bila media filter telah bersih, filter dapat dioperasikan kembali.

Gambar 12.1 Aliran air saat operasi dan pencucian (backwash) Unit Filtrasi
(a)

(b)
(c)

Gambar 12.2 Potongan Unit Filtrasi

Gambar desain filtrasi

Gambar 12.3 Denah Filtrasi


Gambar 12.4 Potongan Filtrasi

Perhitungan
Perhitungan desain filtrasi dilakukan dengan mengacu pada kriteria desain filtrasi pada Tabel
12.1.

Tabel 12.1 Kriteria desain Filtrasi


No Parameter Desain Perencanaan
A DIMENSI BAK FILTRASI
1 Debit masuk (Q) (data sebelumnya)
2 Kecepatan Filtrasi (Vf) 8 sampai 10 m/jam
3 Panjang : Lebar (2 - 3) : 1
B DIMENSI UNDERDRAIN
1 A orifice : A bak 0,0035 : 1
2 Diameter orifice 2 cm
3 A lateral : A orifice 3:1
4 Jarak antar lateral 0,25 m
5 Jarak lateral - dinding 0,2 m
6 A manifold : A lateral 2:1
C PENYARINGAN
1 Dua Jenis Media Penyaring
A. Antrasit
Tebal (Ls) 0,8 m
Ukuran efektif (𝛷) 0,6 mm
Porositas Awal (Po) 0,55
NRe <5
B. Pasir
No Parameter Desain Perencanaan
Tebal (Lc) 0,6 m
Ukuran efektif (𝛷) 0,8 mm
Porositas Awal (Po) 0,42
NRe <5
2 Media Penyangga (kerikil)
Tebal (Lt) 0,4 m
Ukuran efektif (𝛷) 3 mm
Porositas Awal (Po) 0,5
NRe >5
3 Viskositas kinematik Reynold (vs) 8,399E-07 m2/dtk
4 Percepatan gravitasi (g) 9,81 m/dtk2
5 Ss Pasir 2,5
6 Ss Antrasit 1,5
7 F 0,026
8 Tinggi Air (di atas media antrasit) 1 m
9 HL Pasir 0,164 m
10 HL Kerikil 0,009632 m
11 HL Antrasit 0,104 m
D BACKWASH
1 Kecepatan Backwash (Vbw) 0,01 m/dtk
2 ρw 996,54 kg/m3
3 ρs 2650 kg/m3
4 Waktu detensi (td) 5 menit
E ZONA OUTLET
1 Menggunakan gutter berbentuk segiempat
2 Surface loading (SL) 7 m3/m2jam
3 Jarak antara V notch 5 cm
4 Tinggi muka air V notch 5 cm
5 Freeboard V notch 50% dari tinggi
muka air v
notch

Perhitungan:

A. DIMENSI BAK FILTRASI

1. Jumlah bak filtrasi, N:


𝑁 = 12𝑄0,5
dengan N = jumlah bak

Q = debit pengolahan (m3/dtk)

2. Luas permukaan filtrasi total, A:


𝑄
𝐴=
𝑉𝑓
dengan A = luas permukaan filtrasi total (m2)

Q = debit pengolahan (m3/det)

vf = laju filtrasi (m/det)

3. Luas tiap filtrasi, An:


𝐴
𝐴𝑛 =
𝑁

4. Dimensi bak filtrasi


Perbandingan Panjang dan Lebar = 2 : 1
𝐴𝑛 = 𝑃 × 𝐿

B. DIMENSI UNDERDRAIN

Orifice

1. Luas Orifice total (Ao total)


𝐴𝑜 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 0,0035 × 𝐴𝑛
2. Luas tiap orifice (Ao)
1
𝐴𝑜 = × π𝑑 2
4
3. Jumlah orifice (n orifice)
𝑛 𝑜𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒 = 𝐴𝑜 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ÷ 𝐴𝑜
Lateral

1. Luas Lateral total (AL total)


𝐴𝐿 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 3 × 𝐴𝑜 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
2. Panjang Manifold
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑 = 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑘 − (2 × 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝐿𝑒𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙 𝐷𝑖𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔)
3. Jumlah lateral (nL)
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑
𝑛𝐿 = ×2
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙
4. Jumlah orifice 1 lateral
𝑛 𝑜𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒
𝑛 𝑂𝐿 =
𝑛 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙
5. Luas tiap lateral
𝐴𝐿 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐴 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙 =
𝑛𝐿
6. Diameter tiap lateral
1
𝐴 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙 = 𝑥 π𝑑 2
4

Manifold

1. Luas manifold (Am)


𝐴 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑 = 2 𝑥 𝐴𝐿 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
2. Diameter manifold
1
𝐴 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑 = 𝑥 π𝑑 2
4
3. Panjang lateral tiap sisi (L)
𝐿 = 𝐿 𝑏𝑎𝑘 − ( 2 𝑥 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙 𝑑𝑖𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔) − 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑
4. Jarak antar orifice
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙 − (𝑛𝑂𝐿 𝑥 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑜𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒)
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟 𝑜𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒 =
(𝑛𝑂𝐿 + 1)

C. PENYARINGAN

1. Pengecekan media penyaring


1
4 𝑔
a. 𝑉𝑠 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑟 = ×( ) 𝑥 𝛷 1,6 𝑥(𝑆𝑠 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑟 − 1)1,4
3 18,5 𝑥 𝑣𝑠 0,6
1
4 𝑔
b. 𝑉𝑠 𝑎𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖𝑡 = ×( ) 𝑥 𝛷 1,6 𝑥(𝑆𝑠 𝑎𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖𝑡 − 1)1,4
3 18,5 𝑥 𝑣𝑠 0,6
c. Vs pasir > Vs antrasit → media terpisah

2. Perhitungan HL pada sistem underdrain


𝑄
𝑄 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑏𝑎𝑘 =
𝑛

Orifice
a. Debit orifice
𝑄 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑏𝑎𝑘
𝑄 𝑜𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒 =
𝑛 𝑜𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒
b. Kecepatan orifice
𝑄 𝑜𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒
𝑣 𝑜𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒 =
𝐴 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑜𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒
c. HL orifice
1,7 𝑥 𝑉 𝑜𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒 2
𝐻𝐿 𝑜𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒 =
2𝑥𝑔

Lateral
a. Debit lateral
𝑄 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑏𝑎𝑘
𝑄 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙 =
𝑛 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙
b. Kecepatan lateral
𝑄 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙
𝑣 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙 =
𝐴 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙
c. HL lateral
1 𝐿 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙 (𝑣 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙)2
𝐻𝐿 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙 = 𝑥 ( )𝑥 𝑓 𝑥 (
3 𝐷 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑙𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙 2𝑥𝑔

Manifold
a. Debit manifold
𝑄 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑏𝑎𝑘
𝑄 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑 =
𝑛 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑
b. Kecepatan manifold
𝑄 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑
𝑣 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑 =
𝐴 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑
c. HL manifold
1 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑 (𝑣 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑 )2
𝐻𝐿 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑 = 𝑥 ( )𝑥 𝑓 𝑥 ( )
3 𝐷 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑 2𝑥𝑔

3. HL Penyaringan
𝐻𝐿 𝑝𝑒𝑛𝑦𝑎𝑟𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛
= 𝐻𝐿 𝑜𝑟𝑖𝑓𝑖𝑐𝑒 + 𝐻𝐿 𝐿𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑙 + 𝐻𝐿 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑 + 𝐻𝐿 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑟 + 𝐻𝐿 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑘𝑖𝑙
+ 𝐻𝐿 𝐴𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖𝑡

D. BACKWASH

1. Pasir
a. Porositas akhir filtrasi (Po’)
1 1

𝑣𝑠 4,3
𝜌𝑤 𝑉𝑓 3
𝑃𝑜 = 2,95 𝑥 ( 1 ) 𝑥 ( )𝑥 ( 1 )
𝜌𝑠 − 𝜌𝑤
𝑔3,5 𝛷2
b. Porositas ekspansi (Pe)
1
𝑃𝑒 3 𝑉𝑠 0,8 𝜌𝑤 𝑉𝑏𝑤 1,2
( ) = 130 𝑥 ( ) 𝑥 ( ) 𝑥 ( )
1 + 𝑃𝑒 0,26 𝑔 𝜌𝑠 − 𝜌𝑤 𝛷 1,8
c. tinggi ekspansi (Le)
(1 − 𝑃𝑜′ )𝑥 𝐿𝑐
𝐿𝑒 =
(1 − 𝑃𝑒)

d. persentase ekspansi
𝐿𝑒 − 𝐿𝑐
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑒𝑘𝑠𝑝𝑎𝑛𝑠𝑖 = ( ) 𝑥 100%
𝐿𝑐
e. HL Pasir
𝑉𝑠 0,8 (1 − 𝑃𝑒)1,8 𝑉𝑏𝑤 1,2
𝐻𝐿 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑟 = 130 𝑥 ( )𝑥 ( ) 𝑥 ( ) 𝑥 𝐿𝑒
𝑔 𝑃𝑒 3 𝛷 1,8

2. Antrasit
a. Porositas akhir filtrasi (Po’)
1 1

𝑣𝑠 4,3
𝜌𝑤 𝑉𝑓 3
𝑃𝑜 = 2,95 𝑥 ( 1 ) 𝑥 ( )𝑥 ( 1 )
𝜌𝑠 − 𝜌𝑤
𝑔3,5 𝛷2
b. Porositas ekspansi (Pe)
1
𝑃𝑒 3 𝑉𝑠 0,8 𝜌𝑤 𝑉𝑏𝑤 1,2
( ) = 130 𝑥 ( ) 𝑥 ( ) 𝑥 ( )
1 + 𝑃𝑒 0,26 𝑔 𝜌𝑠 − 𝜌𝑤 𝛷 1,8
c. tinggi ekspansi (Le)
(1 − 𝑃𝑜′ )𝑥 𝐿𝑠
𝐿𝑒 =
(1 − 𝑃𝑒)

d. persentase ekspansi
𝐿𝑒 − 𝐿𝑠
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑒𝑘𝑠𝑝𝑎𝑛𝑠𝑖 = ( ) 𝑥 100%
𝐿𝑠
e. HL Antrasit
𝑉𝑠 0,8 (1 − 𝑃𝑒)1,8 𝑉𝑏𝑤 1,2
𝐻𝐿 𝑎𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖𝑡 = 130 𝑥 ( )𝑥 ( ) 𝑥 ( ) 𝑥 𝐿𝑒
𝑔 𝑃𝑒 3 𝛷 1,8

3. HL Backwash
𝐻𝐿 𝑏𝑎𝑐𝑘𝑤𝑎𝑠ℎ = 𝐻𝐿 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑟 + 𝐻𝐿 𝑎𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖𝑡
4. Debit Pencucian
𝑄 = 𝑉𝑏𝑤 𝑥 (𝐿 𝑥 𝑃)
5. Kebutuhan air pencucian
𝑉𝑜𝑙 𝑏𝑤 = 𝑄 𝑥 𝑡𝑑

E. ZONA OUTLET

Ketinggian bak (H bak)

𝐻 𝑏𝑎𝑘 = 𝐷 𝑚𝑎𝑛𝑖𝑓𝑜𝑙𝑑 + 𝐿𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑘𝑖𝑙 + 𝐿𝑐 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑟 + 𝐿𝑒 𝑎𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖𝑡 + 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑎𝑖𝑟


+ 𝑓𝑟𝑒𝑒𝑏𝑜𝑎𝑟𝑑 𝑣 𝑛𝑜𝑡𝑐ℎ

1. Perhitunggan gutter dan v notch


a. Jumlah gutter yang dibutuhkan (n - gutter)
𝑄 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑏𝑎𝑘
𝑛=
(5 𝑥 𝐻 𝑏𝑎𝑘 𝑥 𝑆𝐿 𝑥 𝐿 𝑏𝑎𝑘)

b. Debit masing-masing gutter (Qg)


𝑄 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑏𝑎𝑘
𝑄𝑔 =
𝑛

c. Tinggi air di dalam gutter (Ho)


2
𝑄𝑔 5
𝐻𝑜 = ( )
3,735

d. Lebar gutter (Bp)


𝐵𝑝 = 1,5 𝑥 𝐻𝑜

e. Tinggi gutter (Hp)


𝐻𝑝 = 𝐻𝑜 + (15% 𝑥 𝐻𝑜)

f. Debit di V notch (Qvn)


5
𝑄𝑣𝑛 = 1,36 𝑥 𝐻𝑣𝑛2
g. Total V notch yang dibutuhkan tiap gutter (n vnotch)
𝑄𝑔
𝑛=
𝑄𝑣𝑛
h. Tinggi freeboard
𝑓𝑟𝑒𝑒𝑏𝑜𝑎𝑟𝑑 = 50% 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑎𝑖𝑟 𝑣 𝑛𝑜𝑡𝑐ℎ

i. Lebar muka air v notch (Lavn)


𝐿𝑎𝑣𝑛 = 2 𝑥 𝐻𝑣𝑛 𝑥 𝑡𝑎𝑛45𝑜

j. Lebar pintu v notch (Lvn)


𝐿𝑣𝑛 = 2 𝑥 (𝐻𝑣𝑛 + 𝑓𝑟𝑒𝑒𝑏𝑜𝑎𝑟𝑑 𝑣 𝑛𝑜𝑡𝑐ℎ) 𝑥 𝑡𝑎𝑛45𝑜

k. Panjang gutter = panjang bak = ... m


l. Jarak tiap v notch (ΔVn)

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑔𝑢𝑡𝑡𝑒𝑟 − (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑉𝑛 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑥 𝐿𝑣𝑛)


ΔVn =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑉𝑛 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑠𝑖𝑠𝑖

m. Jarak antar gutter


𝐿 𝑏𝑎𝑘 − (2 𝑥 0,2)
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟 𝑔𝑢𝑡𝑡𝑒𝑟 =
3

2. Perhitungan saluran pengumpul


a. A outlet = A gutter = A saluran pengumpul
𝐴 𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑚𝑝𝑢𝑙 = 2 𝑥 𝐻𝑜 𝑥 𝐵𝑝

b. Diameter pipa outlet (d)


1
𝐴= 𝑥 π𝑑 2
4

c. Kecepatan aliran di pipa outlet (V)


𝑄
𝑉=
𝐴
3. Dimensi bak outlet
a. Panjang bak outlet
b. Lebar bak outlet
c. Kedalaman bak outlet

Tugas 12:

1. Desain unit filtrasi menggunakan perhitungan yang telah dijelaskan pada modul.
2. Gambar denah dan potongan unit filtrasi berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan (2D
dan 3D).
MODUL PRAKTIKUM - 12
TEKNIK PENGOLAHAN DAN SUPLAI AIR

PER TEMUAN 13
UNIT IPAM – DESINFEKSI

12.1 Desinfeksi
Tahapan terakhir pengolahan air sebelum didistribusikan ke pengguna adalah pemberian
desinfektan untuk membunuh mikroorganisme patogen di dalam air. Hal-hal yang harus
dipertimbangkan dalam memilih proses desinfeksi adalah:
1. Jumlah mikroorganisme patogen dalam air
2. Residu desinfektan
3. Hasil akhir dari proses desinfeksi
4. Biaya dari proses desinfeksi
Pada perencanaan ini digunakan klorinasi sebagai proses desinfeksi. Dosis klor ditentukan
melalui percobaan di laboratorium.

Gambar desain bak desinfeksi

Gambar 13.1 Denah Bak Desinfeksi


Gambar 13.2 Potongan Bak Filtrasi
Perhitungan
Perhitungan desain bak filtrasi dilakukan dengan mengacu pada kriteria desain di Tabel 13.1.

Tabel 13.1 Kriteria desain desinfeksi


No Parameter Kriteria Perencanaan
1 Waktu pengadukan < 30 menit
2 Waktu detensi 15 - 45
Waktu detensi rencana* menit
1500 detik
3 Rasio P : L < 40
4 Kecepatan aliran 1 - 4.5 m/menit
Kecepatan aliran rencana* m/menit
0,042 m/detik
5 Dosis chlor 2 - 8 mg/l
Dosis chlor rencana* mg/l
3
0,006 kg/m
6 Kadar chlor dalam kaporit 70%
7 Jumlah bak desinfeksi rencana
Unit utama 2 unit
Unit cadangan 1 unit
Total unit 3 unit
8 Debit masuk, Q m3/detik
m3/jam
m3/hari
9 Kedalaman bak rencana* 1,75-2,5 m
10 Kecepatan (v) rencana di pipa influen dan effluen* 1-1,5 m/dtk
11 Jumlah pipa effluen rencana* 2 buah
12 Asumsi:
Panjang bak pengumpul 2 m
Kedalaman 1 m
Lebar zone effluen = lebar bak
13 Perbandingan Panjang : Lebar 3 :1

1 Dimensi contact basin


a Perhitungan volume pada saat aliran rata-rata
Jumlah bak desinfeksi rencana
Unit utama : unit
Unit cadangan : unit
Total unit : unit
Debit rata-rata : m3/detik
Debit tiap bak : m3/detik
Volume tiap bak : m3
b Perhitungan dimensi
Direncanakan menggunakan dua bak yang identik, masing-
masing memiliki tiga susun pass-around-the end baffles
Luas penampang, Across : m2
Kedalaman rencana, H : m
Lebar bak, L : m
Panjang bak, P : m
c Cek waktu detensi, td
Waktu detensi, td : detik
menit
Kondisi :
d Kebutuhan kaporit
Banyaknya kaporit yang diperlukan : kg/hari
Pembubuhan klor dengan pompa dan injector

2 Diameter struktur influen dan effluen


Direncanakan, diameter influen = effluen
Kecepatan rencana : m/dtk
Jumlah pipa effluen rencana : buah
Debit masing-masing pipa : m3/detik
Luas permukaan pipa : m2
Diameter pipa terpilih : m
m
Cek kecepatan aliran di pipa : m/dtk
Kondisi
Asumsi panjang bak pengumpul : m
Asumsi kedalaman bak pengumpul : m
Lebar zona effluen = lebar bak : m

1. Dimensi contact basin


a. Perhitungan volume saat aliran rata-rata
Q tiap bak = Q rata-rata / jumlah bak inti
Volume = Q tiap bak . td
b. Perhitungan dimensi
𝑄
A cross = 𝑣

A cross = L . H  asumsi, H = 2 m
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
P bak = 𝐿.𝐻

c. Cek td
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
td =
𝑄

d. Kebutuhan kaporit
Kaporit yang diperlukan = Q rata-rata . dosis chlor

2. Dimensi contact basin


Ø pipa influen = Ø pipa efluen
Terdapat 2 buah pipa influen dengan debit masing-masing = Q rata-rata / 2
𝑄 𝑏𝑎𝑘
A=
𝑣

A = ¼ . 3,14 . d2
𝑄
Cek V = 𝐴

Tugas 13:

1. Desain unit bak desinfeksi menggunakan perhitungan yang telah dijelaskan pada modul.
2. Gambar denah dan potongan unit bak desinfeksi berdasarkan perhitungan yang telah
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai