Anda di halaman 1dari 7

PPT

PSIKOLOGI
KEPRIBADIAN ISLAMI
PENGERTIAN KEPRIBADIAN MUZAKKI
Kepribadian muzakki adalah kepribadian individu yang didapat setelah membayar zakat
dengan penuh keikhlasan, sehingga ia mendapatkan hikmah dari apa yang dilakukan.
Pengertian ini didasarkan atas asumi bahwa orang yang membayar zakat memiliki kepribadian
yang pandai bergaul, dermawan, ternuka, berani berkurban,
tidak arogan, memiliki rasa empati dan kepekaan sosial serta mudah menyesuaikan diri
dengan orang lain, sekalipun pada orang yang
berbeda statusnya

Menurut Al-Ghazali
orang yang membayar zakat, hartanya cenderung bertambah bukan
semakin mengurang. Menurut istilah, zakat adalah mengeluarkan
sebagian harta kepada yang berhak menerimanya, ketika telah mencapai
batasnya (nishab).
Jenis harta yang
wajib dikeluarkan
Menurut Yusuf Qardhawi jenis kekayaan yang wajib dikeluarkanzakatnya adalah:

(1) Binatang ternak, yaitu unta, sapi, kambing, domba. Termasuk di sini perbedaan pendapat tentang kuda yang
digembalakan sengaja untuk dikembang biakkan. Sedangkan kuda untuk diperdagangkan disepakati kewajiban
zakatnya.

(2) Emas dan perak, termasuk di sini zakat uang, zakat perhiasan dengan berbagai ketentuannya. (3) Perdagangan.

(4) Pertanian.

(5) Madu dan produksi hewani (sutera, susu, dan lain-lain).

(6) Barang tambang dan hasil laut. Termasuk disini, ma’din, kanz

dan rikaz, mutiara dan lain-lain yang dieksploitasi dari laut. (7) Investasi,

seperti pabrik, gedung dan lain-lain. (8) Pencarian dan profesi. (9) Saham

dan obligasi
PENGERTIAN
KEPRIBADIAN RABBANI
kepribadian rabbani adalah kepribadian individu yang mencerminkan sifat-sifat
ketuhanan (rabbaniyah).Unsur-unsur ketuhanan yang terdapat pada diri manusia
bermula dari konsep ruh. Struktur kepribadian manusia tidak hanya tersusun dari
unsur-unsur jasmani, tetapi juga unsur-unsur ruahani. Ruh yang berada dalam
diri manusia diciptakan dan diberikan secara langsung oleh Allah SWT, tanpa
melalui proses graduasi seperti jasad.
Dua pola kepribadian Rabbani

Terdapat dua pola untuk menuju pada kepribadian rabbani;


pertama, pola yang merujuk pada asma’ (nama-nama) atau sifat-sifat-Nya
AllahSWT memiliki 99 nama yang indah (al-asma’ al-husna), yang mana nama-
nama itu merupakan sifat-sifat-Nya yang kamal (sempurna). Nama-nama itu
diperkenalkan agar manusia mengetahui dan memahami nya. Kedua, pola yang
merujuk pada implikasi psikologis setelah seseorang beriman kepada Allah SWT.
pola ini diasumsikan dari pemikiran bahwa individu yang beriman kepadanya akan
memiliki integrasi kepribadian lebih baik dari pada individu yang tidak beriman
sama sekali;
Syarat menjadi seorang Rabbani

Dalam Jami’ul Bayaan fii Ta’wilil Qur’aan, di sebutkan lima hal yang
harus di miliki oleh seorang rabbani, yaitu sebagai berikut:
a. ‘Alim dan Mutsaqqaf
Seorang Rabbani haruslah seorang berilmu dan berwawasan. Ada
semangat belajar yang kuat di dalam dirinya.
b.Faqih
Seorang yang Rabbani, mencoba untuk melihat apa yang ada di balik
sesuatu, mendengarkan yang tak terucapkan, dan menilai dari berbagai sisi
yang tak selalu linear.
c. Al Bashirah bis Siyasah
Seorang yang Rabbani, memiliki kedalaman pandangan tentang
politik. Politik islam adalah seni mengelola urusan publik agar manusia
merasa indah beribadah dan mampu menjadikan setiap aktivitas mereka sebagai ibadah.
d. Al Bashirah bit Tadbir
Seorang yang Rabbani juga memiliki kedalaman pandangan dalam
hal manajemen. Dia tahu bagaimana menempatkan suatu sumberdaya pada
posisi yang tepat.
e. Al Qiyam bis Su-unir Ra’iyah li Mashlahatid Dunyaa wad Diin
Poin ini adalah implementasi dari poun ketiga dan keempat. Kata
kuncinya adalah kepedulian pada kepentingan publik.
THANK
YOU
HAVE A
GREAT
DAY

Anda mungkin juga menyukai