Anda di halaman 1dari 14

Penguatan Pembangunan Zona Integritas

WBK/WBBM Tahun 2024


(Area 5 – Penguatan Pengawasan)

Oleh
Inspektur Wilayah V
PRIA WIBAWA

Kementerian Hukum dan HAM


Inspektorat Jenderal
TARGET YANG INGIN DICAPAI MELALUI PENGUATAN PENGAWASAN

1 2 3

Meningkatnya Menurunnya
kepatuhan ter- Tingkat penyalah-
hadap pengelo- gunaan wewenang Meningkatnya
laan keuangan pada unit kerja sistem integritas di
negara oleh mas- unit kerja dalam
ing-masing in- upaya pencegahan
stansi pemerin- KKN
tah
ASPEK
PEMENUHAN
A. Pengendalian Gratifikasi
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang
seharusnya dilakukan, seperti:

1. Unit kerja telah memiliki 2. Unit kerja telah


public campaign tentang mengimpelementasikan
pengendalian gratifikasi pengendalian gratifikasi

Dokumen data dukung:


Dokumen data dukung:
a. Undangan
a. SK Tim UPG mengacu pada format yang
b. Daftar hadir
ditetapkan pada Permenkumham Nomor
c. Notula dan dokumentasi foto
58 Tahun 2016 tentang Pengendalian
d. Laporan Kegiatan Public Campaign pada satker
Gratifikasi di Lingkungan Kementerian
dilaksanakan secara berkala
Hukum dan HAM
e. Capture banner/spanduk/media public campaign
b. Laporan berkala tentang Pengendalian
lainnya
Gratifikasi
B. PENERAPAN SISTEM PENGAWASAN INTERNAL PEMERINTAH (SPIP)
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang
seharusnya dilakukan, seperti:
Dokumen data dukung:
a. SK Tim SPIP
b. Dokumen kegiatan sosialisasi SPIP (Undangan, Daftar Hadir, Notula dan
Unit kerja telah membangun Dokumentasi, Laporan Kegiatan)
lingkungan pengendalian c. Dokumen laporan penerapan Inovasi Lingkungan Pengendalian (sesuai dengan
inovasi yang dilakukan dalam pengendalian risiko)
d. Dokumen Manajemen Risiko (MR)
Dokumen data dukung:
Unit kerja telah melakukan a. Dokumen MR sesuai dengan format yang ditetapkan oleh Permenkumham Nomor 5
Tahun 2018 yang disahkan oleh Kepala Satuan Kerja
penilaian risiko atas unit kerja
b. Piagam MR yang diterbitkan oleh Kepala Satuan Kerja
c. Dokumen penanganan risiko atas pelayanan publik dan integritas yang memuat
Unit kerja telah melakukan penerapan inovasi terkait risiko yang dihadapi satuan kerja
kegiatan pengendalian untuk Dokumen data dukung:
a. Dokumen penanganan risiko atas pelayanan publik dan integritas yang memuat penerapan
meminimalisir risiko yang telah inovasi terkait risiko yang dihadapi satker
b. Dokumen laporan penerapan Inovasi Lingkungan Pengendalian (sesuai dengan inovasi
diidentifikasi
yang dilakukan dalam pengendalian risiko)
Unit kerja telah c. Dokumen MR
mengkomunikasikan dan Dokumen data dukung:
a. Dokumen Laporan SPIP yang diterbitkan oleh Satker dan ditujukan kepada Itjen dan
mengimplementasikan SPI kepada Setjen
seluruh pihak terkait b. Surat pengantar penyampaian laporan SPIP: (Untuk UPT ditujukan kepada Kanwil
dengan tembusan kepada Itjen dan Setjen, untuk Kanwil ditujukan kepada Itjen dan
Setjen)
C. PENGADUAN MASYARAKAT
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang
seharusnya dilakukan, seperti:
Unit kerja telah Unit kerja telah Unit kerja telah
Unit kerja telah menindaklanjuti hasil
mengimplementasikan melaksanakan TL atas
melakukan monev atas evaluasi atas
kebijakan pengaduan hasil penanganan
penanganan pengaduan penanganan pengaduan
masyarakat pengaduan masyarakat
masyarakat masyarakat
Dokumen data dukung: Dokumen data dukung: Dokumen data dukung: Dokumen data dukung:
a. SK Petugas Penanganan Laporan Penanganan Pengaduan a. Laporan monitoring dan Dokumen laporan tindak lanjut
Pengaduan yang ditandatangani oleh Kepala evaluasi penanganan atas hasil monitoring dan evaluasi
b. Foto petugas/ ruang/ loket/ Satuan Kerja yang berisi informasi pengaduan masyarakat penanganan pengaduan masyarakat
kotak khusus pengaduan pengaduan yang diterima oleh setiap triwulan setiap triwulan
c. Capture aplikasi (aplikasi satuan kerja, pengaduan yang b. Nota dinas penyampaian
LAPOR, facebook, twitter, sudah ditindaklanjuti satuan kerja, laporan monitoring dan
instagram, WA, Line) dan pengaduan yang belum evaluasi penanganan
d. Dokumen laporan Penanganan ditindaklanjuti satuan kerja pengaduan masyarakat
Pengaduan yang kepada bagian terkait untuk
ditandatangani oleh Kepala ditindaklanjuti
Satker yang berisi informasi
pengaduan yang diterima oleh
satker, pengaduan yang sudah
ditindaklanjuti satker, dan
pengaduan yang belum
ditindaklanjuti satuan kerja
D. WHISTLE BLOWING SYSTEM
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang
seharusnya dilakukan, seperti:

Unit kerja telah Unit kerja


Unit kerja telah menindaklanjuti
melakukan evaluasi
menerapkan hasil evaluasi atas
atas penerapan
whistle blowing penerapan whistle
whistle blowing
system blowing system
Dokumen data dukung:
system
a. Surat Kepala Satuan Kerja kepada
Inspektur Jenderal perihal pendaftaran Dokumen data dukung:
operator aplikasi Sipidu Itjen Dokumen data dukung:
Laporan hasil tindak lanjut evaluasi atas
b. Surat Jawaban dari Inspektorat Jenderal Laporan hasil evaluasi atas
penerapan Whistle Blowing System
terkait permohonan pendaftaran operator penerapan Whistle Blowing
aplikasi Sipidu Itjen dari Satker (Dokumen disajikan oleh Inspektorat
System (Dokumen disajikan
c. Screenshot aplikasi Sipidu yang memuat Jenderal)
oleh Inspektorat Jenderal)
nama satuan kerja
d. Untuk kantor wilayah memuat screenshot
Capture aplikasi Whistle Blowing System
yang memuat nama Kantor Wilayah
E. PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN
Pengukuran indikator ini dilakukan dengan mengacu pada kondisi yang
seharusnya dilakukan, seperti:

Unit kerja Dokumen data dukung: Unit kerja Dokumen data dukung:
Unit kerja
telah Dokumen kegiatan internalisasi / telah Dokumen Laporan hasil telah menindak
mengidentifi Sosialisasi Penanganan BK mengimple evaluasi atas Penanganan lanjuti hasil
kasi benturan melalui apel pagi/sore atau mentasikan Benturan Kepentingan evaluasi atas
kepentingan bimtek atau sosialisasi penanganan penanganan
dalam tugas (Undangan, Daftar Hadir, benturan benturan
fungsi utama Notula dan Dokumentasi, kepentingan kepentingan
Laporan Kegiatan)

1 2 3 4 5
Dokumen data dukung: Dokumen data dukung:
a. Dokumen identifikasi/ pemetaan BK Unit kerja a. Dokumen surat pernyataan Dokumen data dukung:
Unit kerja
dalam tugas fungsi utama serta BK terkait telah bebas dari benturan kepentingan Dokumen laporan tindak
telah
dengan Integritas untuk seluruh pejabat dari seluruh pejabat struktural lanjut atas evaluasi
menyosiali melakukan
struktural dan seluruh pejabat pengelola dan seluruh pejabat pengelola Penanganan Benturan
sasikan keuangan (Bendahara, PPK,
evaluasi atas
keuangaN penanganan Kepentingan
penanganan Pejabat pengadaan)
b. Permenkumham No. 38 Tahun 2015 benturan
tentang Pedoman Penanganan Benturan
benturan b. Laporan pelaksanaan
kepentingan penanganan benturan kepentingan
Kepentingan di lingkungan Kementerian
kepentingan
Hukum dan HAM
ASPEK
REFORM
A. MEKANISME PENGENDALIAN AKTIVITAS

Pengukuran Dokumen data


a.dukung:
Dokumen Renstra Unit Kerja
dilakukan dengan (B03)
melihat kondisi b. Dokumen Perjanjian Kinerja
(B03)
apakah telah c. Manajemen Resiko Satuan Kerja
(B03)
dilakukan d. LKjIP (B03)
e. Laporan SPIP
mekanisme f. Laporan Monev SPIP
pengendalian
aktivitas secara
berjenjang
B. PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT

Pengukuran dilakukan dengan melihat


Penilaian dilakukan dengan melihat: Jumlah
pengaduan masyarakat yang harus
ditindaklanjuti, Jumlah pengaduan masyarakat
yang sedang diproses, Jumlah pengaduan
masyarakat yang selesai ditindaklanjuti

Dokumen Data Dukung:


a. Laporan Penanganan Pengaduan yang
ditandatangani oleh Kepala Satuan Kerja yang berisi
informasi pengaduan yang diterima oleh satuan kerja,
pengaduan yang sudah ditindaklanjuti satuan kerja,
dan pengaduan yang belum ditindaklanjuti satuan
kerja
b. Screenshoot Aplikasi SIPIDU satuan kerja
B. PENYAMPAIAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN
PEGAWAI

Pengukuran dilakukan dengan mengacu


pada kondisi
Dokumen data dukung

01
Tingkat kepatuhan
01
penyampaian LHKPN ke Laporan Penyampaian LHKPN untuk periode tahun sebelumnya pada
KPK bagi pegawai yang Unit Kerja yang berisi rekapitulasi jumlah wajib lapor dan jumlah yang
02 wajib LHKPN telah menyampaikan LHKPN yang ditandatangani oleh kepala satuan
kerja, disertai
bukti lapor
Tingkat kepatuhan penyampaian LHKASN 02
melalui aplikasi Sistem Informasi Pelaporan
Harta Kekayaan (SIHARKA) bagi pegawai Laporan Penyampaian LHKASN untuk periode pada tahun
yang tidak wajib LHKPN, atau aplikasi sebelumnya Unit Kerja yang berisi rekapitulasi jumlah wajib
lapor dan jumlah yang telah menyampaikan LHKASN yang
SERAYA di Kemenkumham
ditandatangani oleh kepala satuan kerja, disertai bukti lapor
Catatan Menpanrb Atas Evaluasi WBK/WBBM Tahun 2024
1. Hasil pemetaan benturan kepentingan yang sudah disusun, namun belum dilakukan aktivitas yang bisa mendorong percepatan penanganannya

2. Pengimplementasian benturan kepentingan belum didukung bukti yang cukup, contohnya surat pernyataan pegawai tidak memiliki relasi yang dapat
menimbulkan benturan kepentingan pada saat penugasan

3. Identifikasi potensi benturan kepentingan sudah ada, namun belum terdapat pola penanganan potensi benturan kepentingan yang spesifik, seperti
prosedur yang dilakukan bila potensi benturan kepentingan terjadi

4. Unit kerja belum memiliki peta risiko yang komprehensif mampu mengawal pencapaian kinerja, serta masih ditemukan adanya potensi-potensi yang
belum masuk dalam peta risiko unit kerja

5. Identifikasi risiko yang telah dilakukan pada unit kerja, namun identifikasi tersebut belum dapat menggambarkan risiko pada aspek integritas,
sehingga potensi kemungkinan terjadinya penyimpangan yang dapat berdampak negative terhadap pencapaian kinerja dan integritas unit kerja masih
ada

6. Laporan pemantauan mitigasi risiko yang dimiliki belum sepenuhnya relevan dengan hasil identifikasi risiko yang dimiliki sehingga masih ditemukan
kemungkinan risiko yang belum ada pola mitigasinya

7. Masih ditemukannya mitigasi risiko atau rencana tindak pengendalian yang belum logis mampu menurunkan level risiko
9. Identifikasi/pemetaan risiko belum dilakukan pada seluruh tugas fungsi utama sehingga masih ditemukan potensi-potensi risiko integritas yang
belum dikelola dengan optimal

10. Rencana tindak pengendalian resiko belum sepenuhnya dilakukan sesuai dengan identifikasi risiko yang dimiliki sehingga berpotensi kemungkinan
terjadinya penyimpangan yang dapat berdampak negative terhadap pencapaian kinerja dan integritas unit kerja

11. Pengaduan Masyarakat belum dikelola dengan baik, khususnya dalam transparansi waktu dalam merespon pengaduan dan belum ada perbaikan
yang sistematis atas pengaduan-pengaduan berulang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai