Anda di halaman 1dari 10

DESIGN THINKING DI INDUSTRI

OTOMOTIF

CIAS QuickFix with Dr. Indrawan Nugroho


PROFIL PERUSAHAAN
FORD MOTOR COMPANY
Ford Motor Company, sebuah ikon dalam industri otomotif, telah
berakar kuat sejak didirikan oleh Henry Ford pada tahun 1903 di
Dearborn, Michigan. Dengan logo khasnya yang menampilkan
nama "Ford" dalam huruf cetak tebal, perusahaan ini telah
menyaksikan transformasi industri otomotif selama lebih dari satu
abad. Dari kantor pusatnya di Dearborn, mereka telah
menggerakkan roda industri dengan produksi mobil dan truk yang
mencakup segmen pribadi hingga komersial. Sebagai perusahaan
dengan sejarah yang panjang, Ford tidak hanya dikenal karena
inovasi teknologinya, tetapi juga dedikasinya untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan di seluruh dunia. Dari desain yang
revolusioner hingga model-model ikonik, Ford terus menandai
jejaknya sebagai pemimpin industri, melayani generasi demi
generasi dengan visi untuk mobilitas yang lebih baik dan masa
depan otomotif yang cerah.
LATAR BELAKANG
Dalam menghadapi tantangan global dan tuntutan pelanggan yang semakin kompleks, Ford Motor Company
memahami bahwa pendekatan konvensional dalam pengembangan produk mungkin tidak lagi memadai. Maka
dari itu, dengan kedatangan CEO baru, Jim Hackett, Ford memutuskan untuk memasukkan pendekatan design
thinking sebagai salah satu pilar strategi bisnisnya. Mengingat pergeseran industri menuju mobil listrik dan
kebutuhan pelanggan yang beragam, design thinking memberikan kerangka kerja yang lebih holistik dan
berorientasi pada pengguna. Dengan pendekatan ini, Ford tidak hanya berfokus pada aspek teknis dan regulasi,
tetapi juga pada pemahaman mendalam tentang kebutuhan, keinginan, dan tantangan yang dihadapi oleh
pengemudi. Melalui proses ini, Ford mampu merespons dengan solusi yang lebih inovatif dan relevan, seperti
jaringan pengisian baterai yang luas dan sistem hiburan yang lebih intuitif. Dengan demikian, penggunaan
design thinking oleh Ford bukan hanya sekedar strategi, tetapi menjadi cerminan dari komitmen mereka untuk
terus beradaptasi, berinovasi, dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan dalam era otomotif yang terus
berubah.
TEKNIK MELAKUKAN DESIGN
THINKING ALA FORD
Dalam menerapkan pendekatan design thinking, Ford Motor Company mengadopsi
serangkaian teknik yang cermat dan terstruktur untuk memastikan inovasi yang efektif.
Pertama, Ford memulai dengan tahap Empathize , di mana mereka mendalami pemahaman
tentang pengemudi melalui wawancara, survei, dan observasi lapangan. Setelah mendapatkan
pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan dan tantangan, mereka beralih ke Define , di
mana masalah-masalah kunci yang diidentifikasi didefinisikan dengan jelas sebagai titik tolak.
Selanjutnya, pada tahap Ideate, Ford mendorong brainstorming kreatif, mengumpulkan
berbagai ide dan konsep untuk memecahkan masalah yang telah didefinisikan. Setelah ide-ide
dikumpulkan, mereka melanjutkan ke Prototype , menciptakan model awal solusi yang dapat
diuji dan dianalisis. Akhirnya, melalui Test , Ford menguji prototipe tersebut dalam kondisi
nyata, memperoleh feedback dari pengemudi, dan melakukan iterasi berdasarkan respons yang
diterima. Dengan menggabungkan teknik-teknik ini, Ford memastikan bahwa setiap langkah
dalam proses design thinking didasarkan pada pemahaman mendalam tentang pengemudi dan
fokus pada inovasi yang berorientasi pada kebutuhan pengguna.
Wawancara Mendalam dengan Pengemudi: Ford memulai proses design thinking
Kesulitan dalam Mengisi Baterai: Salah satu temuan utama dari tahap
dengan melakukan wawancara mendalam dengan berbagai pengemudi, baik yang
sudah menggunakan mobil listrik maupun yang belum. Tujuan utamanya adalah
"Empathize" adalah tantangan yang dihadapi pengemudi dalam mengisi
untuk mendapatkan pandangan langsung tentang pengalaman dan harapan mereka tenaga baterai mobil listrik. Ini menandakan bahwa meskipun teknologi
terkait penggunaan mobil listrik. mobil listrik telah berkembang, infrastruktur pengisian baterai masih
menjadi hambatan signifikan bagi adopsi luasnya.
Survei dan Pengumpulan Data: Selain wawancara, Ford juga menggunakan survei Kebutuhan akan Sistem Hiburan yang Intuitif: Interaksi langsung dengan
dan teknik pengumpulan data lainnya untuk menggali informasi yang lebih luas dan pengemudi mengungkapkan pentingnya memiliki sistem hiburan yang
mendalam. Hal ini membantu mereka mengidentifikasi pola, kebutuhan umum, dan mudah digunakan dan intuitif saat mereka dalam perjalanan. Ini
variasi individual dalam pengalaman pengemudi. menunjukkan bahwa desain antarmuka dan fungsionalitas sistem hiburan
adalah aspek kritis yang perlu diperhatikan.
Observasi Langsung di Lapangan: Tim Ford turun langsung ke lapangan untuk
mengobservasi pengemudi dalam situasi sehari-hari. Observasi ini membantu Dimensi Emosional Pengemudi: Selain aspek fungsional, dimensi
mereka memahami secara kontekstual bagaimana pengemudi berinteraksi dengan emosional juga muncul sebagai temuan penting. Banyak pengemudi
mobil listrik mereka, termasuk proses pengisian baterai dan penggunaan sistem mengungkapkan keinginan untuk merasa nyaman, percaya diri, dan
hiburan. terhubung secara emosional dengan teknologi mobil listrik yang mereka
gunakan.
Menciptakan Profil Pengguna: Berdasarkan data yang terkumpul, Ford dapat Pentingnya Kenyamanan dan Kepercayaan: Temuan lainnya menyoroti
menciptakan profil pengguna yang mendalam. Profil ini mencakup karakteristik, bahwa kenyamanan dan kepercayaan adalah faktor kunci dalam
preferensi, dan kebiasaan pengemudi yang menjadi dasar pemahaman yang lebih
pengalaman pengemudi. Pengemudi ingin merasa yakin dengan teknologi
baik terhadap audiens target mereka.
baru dan merasa nyaman saat menggunakan mobil listrik, baik dalam hal
Analisis Emosional dan Fungsional: Selama tahap Empathize, Ford tidak hanya performa maupun fitur-fitur yang ditawarkan.
fokus pada aspek fungsional pengemudi, tetapi juga pada dimensi emosional.
Mereka mencari pemahaman tentang perasaan, kepuasan, dan tantangan emosional
yang dapat memengaruhi pengalaman pengemudi dengan mobil listrik.

PROSES MELAKUKAN TEMUAN EMPHATIZE


EMPHATIZE
DEFINE
• Analisis Data Empatik: Berdasarkan data yang dikumpulkan dari tahap Empathize, tim Ford
melakukan analisis mendalam untuk mengidentifikasi pola dan temuan yang muncul secara
konsisten. Ini melibatkan penyortiran data wawancara, survei, dan observasi lapangan untuk
memahami perbedaan dan persamaan dalam pengalaman pengemudi.
• Pendefinisian Masalah Utama: Setelah menganalisis data, Ford memusatkan perhatian pada
pendefinisian masalah utama. Mereka mengidentifikasi titik-titik kritis yang muncul dari data dan
menerjemahkannya menjadi pernyataan masalah yang jelas dan terfokus. Pendefinisian masalah ini
menjadi dasar untuk mengarahkan upaya desain selanjutnya.
• Konsultasi dengan Pengguna: Ford tidak hanya bergantung pada data analitis, tetapi juga
melakukan konsultasi lanjutan dengan pengemudi. Melalui sesi feedback dan diskusi, mereka
memvalidasi pernyataan masalah yang telah diformulasikan dan memastikan bahwa masalah yang
diidentifikasi benar-benar mencerminkan kebutuhan dan harapan pengguna.
• Prioritisasi Masalah: Setelah mendefinisikan sejumlah masalah, Ford melakukan prioritisasi untuk
menentukan mana yang paling mendesak dan memiliki dampak paling signifikan pada pengalaman
pengemudi. Hal ini membantu mereka memfokuskan upaya desain pada solusi yang memiliki
potensi untuk memberikan perubahan positif secara substansial.
• Pengembangan Persepsi Holistik: Ford tidak hanya melihat masalah dari sudut pandang teknis,
tetapi juga secara holistik mempertimbangkan dimensi emosional dan sosial yang dapat
memengaruhi pengemudi. Dengan merumuskan masalah dalam konteks yang lebih luas, mereka
memastikan solusi yang dihasilkan mencakup berbagai aspek yang mempengaruhi pengalaman
pengemudi secara keseluruhan.
Proses Ideation (Finding Solution): • Ide Kreatif Terkait Pengisian Baterai:
• Sesi Brainstorming Kreatif: ⚬ Ford menghasilkan ide-ide kreatif yang mencakup solusi untuk
⚬ Ford memulai dengan sesi brainstorming intensif yang melibatkan tim dari meningkatkan efisiensi pengisian baterai, mengatasi salah satu
berbagai latar belakang dan keahlian. hambatan utama pengemudi mobil listrik.
⚬ Mendorong anggota tim untuk berkontribusi dengan ide-ide tanpa batasan,
• Fokus pada Sistem Hiburan:
menciptakan lingkungan yang mendukung kreativitas bebas.
• Penerapan Teknik Mind Mapping dan Brainwriting: ⚬ Temuan signifikan adalah pengakuan akan kebutuhan pengemudi
⚬ Teknik mind mapping digunakan untuk memvisualisasikan hubungan ide terhadap sistem hiburan yang intuitif, memicu ide-ide untuk
dan memicu asosiasi yang tidak terduga. meningkatkan antarmuka pengguna.
⚬ Brainwriting memberikan kesempatan bagi setiap anggota tim untuk • Kebutuhan Jaringan Pengisian yang Luas:
berkontribusi tanpa intimidasi kelompok, memungkinkan ide-ide ⚬ Melalui ideation, Ford mengenali pentingnya jaringan pengisian
bermunculan secara mandiri. baterai yang luas dan aksesibel untuk mendukung mobilitas jarak
• Role-Playing dan Simulasi: jauh.
⚬ Ford menggunakan teknik role-playing dan simulasi untuk menggali solusi
• Interaksi Pengemudi dalam Berbagai Situasi:
dari perspektif yang berbeda.
⚬ Ini membantu tim melihat masalah dari sudut pandang pengemudi dan
⚬ Penerapan teknik role-playing dan simulasi membantu
pemangku kepentingan lainnya, merangsang ide yang lebih holistik. mengidentifikasi kebutuhan akan solusi yang adaptif dan dapat
• Evaluasi dan Seleksi Ide: disesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan individual
⚬ Setelah mengumpulkan ide-ide, Ford melakukan evaluasi berdasarkan pengemudi.
kriteria tertentu seperti relevansi dengan masalah yang dihadapi, potensi
dampak, dan kelayakan implementasi.
⚬ Ide-ide yang memenuhi kriteria diprioritaskan untuk langkah selanjutnya.

PROSES MELAKUKAN TEMUAN IDEATION


IDEATION
TAHAP 4 : PTOTOTYPE
FORD MOTOR COMPANY
Dalam tahap "Prototype," Ford Motor Company memasuki fase implementasi ide-ide yang telah dihasilkan
selama proses ideation. Ini adalah langkah penting dalam proses design thinking di mana ide-ide abstrak mulai
diwujudkan menjadi bentuk konkret yang dapat diuji, dievaluasi, dan ditingkatkan. Berikut adalah beberapa aspek
kunci dari tahap prototyping oleh Ford:
1. Pembuatan Model Awal:
- Ford mulai dengan pembuatan model atau prototipe awal berdasarkan ide-ide yang dipilih dari tahap ideation.
Prototipe ini dapat berupa model fisik dari bagian mobil, mock-up antarmuka pengguna, atau bahkan simulasi
perangkat lunak.
2. Uji Coba dan Evaluasi:
- Setelah prototipe dibuat, Ford melakukan serangkaian uji coba dan evaluasi. Tujuannya adalah untuk
memahami bagaimana prototipe berfungsi dalam situasi nyata dan mendapatkan feedback dari pengguna serta
pemangku kepentingan lainnya.
3. Iterasi dan Perbaikan:
- Berdasarkan hasil uji coba dan feedback yang diterima, Ford melakukan iterasi atau perbaikan pada prototipe.
Ini mungkin melibatkan perubahan desain, peningkatan fungsi, atau modifikasi lainnya untuk memastikan
prototipe memenuhi kebutuhan dan ekspektasi yang ada.
4. Pendekatan Fleksibel:
- Ford memastikan pendekatan fleksibel selama tahap prototyping. Mereka siap untuk mengadaptasi dan
mengubah prototipe berdasarkan tantangan atau masalah yang muncul selama proses ini, memastikan solusi yang
dihasilkan sesuai dengan visi dan tujuan awal.

Dengan fokus pada tahap prototyping ini, Ford memastikan bahwa solusi yang dihasilkan tidak hanya teoritis
tetapi juga praktis dan dapat diimplementasikan. Ini adalah langkah penting menuju pengembangan produk atau
layanan yang sukses dan memenuhi kebutuhan pengguna dengan efektif.
• Pengujian Awal: • Analisis Hasil Testing:
⚬ Ford memulai dengan serangkaian pengujian untuk ⚬ Dengan mempertimbangkan feedback dan data dari
memvalidasi fungsionalitas dan efektivitas prototipe, pengujian, Ford melakukan analisis mendalam untuk
menilai sejauh mana solusi tersebut memenuhi mengidentifikasi area perbaikan, memastikan bahwa
kebutuhan dan ekspektasi pengemudi. solusi yang dihasilkan adalah yang terbaik untuk
• Mengumpulkan Feedback: pengemudi.
⚬ Melalui sesi pengujian, Ford aktif mengumpulkan • Iterasi dan Perbaikan:
feedback dari pengemudi dan pemangku kepentingan ⚬ Berdasarkan analisis, Ford melakukan perubahan pada
lainnya. Informasi ini esensial untuk memahami aspek solusi yang ada. Ini mungkin mencakup penyesuaian
mana dari solusi yang perlu ditingkatkan atau desain, fungsi, atau fitur lainnya agar lebih sesuai
diperbaiki. dengan kebutuhan pengemudi.

PROSES TESTING PROSES ITERASI


DESIGN THINKING CANVAS

Anda mungkin juga menyukai