Anda di halaman 1dari 38

Karya Tulis Ilmiah

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE TERHADAP INFEKSI Tinea unguium PADA


KUKU KAKI PETANI KARET DI DESA WIKAU KECAMATAN TANJUNG

DELLA NORAYISSA
AK122041

Program Studi Diploma III Analis Kesehatan


Fakultas Ilmu Kesehatan dan Sains Teknologi
Universitas Borneo Lestari
2023
Latar Belakang
Jamur adalah salah satu mikroorganisme yang terus menimbulkan masalah di
seluruh dunia. Dermatofitosis adalah salah satu infeksi jamur yang paling umum di negara
tropis. Dermatofitosis adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur dermatofita pada
jaringan yang mengandung zat keratin seperti epidermis, stratum korneum rambut, dan
kuku (Budimulja, 2011).
Tinea unguium merupakan salah satu infeksi yang paling umum terjadi dan sering
menginfeksi kuku terutama kuku kaki. Jamur dermatofita merupakan penyebab utama
infeksi T.unguium. Spesies yang paling umum adalah Trichophyton rubrum dan
Trichophyton mentagropytes (Widiati et al, 2016). Profesi seperti bertani sangat rentan
terhadap infeksi jamur terutama pada kuku para petani yang bekerja secara langsung di
lingkungan yang basah, kotor, dan lembab (Latifah et al, 2019).
Batasan Masalah Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam


Batasan dalam penelitian ini
penelitian ini adalah apakah ada
adalah hanya dibatasi pada
hubungan personal hygiene
hubungan personal hygiene
terhadap infeksi Tinea unguium
terhadap infeksi Tinea unguium
pada kuku kaki petani karet di
pada kuku kaki petani karet di
Desa Wikau Kecamatan
Desa Wikau Kecamatan Tanjung.
Tanjung?
Tujuan Penelitian

• Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui “Hubungan Personal Hygiene
Terhadap Infeksi Tinea unguium Pada Kuku kaki Petani Karet Di Desa Wikau
Kecamatan Tanjung”.

• Tujuan Khusus
1. Mengetahui persentase kejadian infeksi Tinea unguium pada Kuku kaki petani
karet di Desa Wikau Kecamatan Tanjung.
2. Mengetahui bagaimana Personal hygiene pada kuku kaki petani karet di Desa
Wikau Kecamatan Tanjung.
3. Mengetahui Karakteristik Petani karet yang terinfeksi Tinea unguium
4. Mengetahui apakah ada Hubungan Personal hygiene Terhadap Infeksi Tinea
unguium Pada Kuku kaki Petani Karet Di Desa Wikau Kecamatan Tanjung.
Manfaat Penelitian

MANFAAT TEORITIS
MANFAAT PRAKTIS
Sebagai sarana belajar
Dapat memberikan bahan meningkatkan pemahaman ilmu
masukan atau sumber informasi dibidang mikologi terutama jamur
bagi peneliti selanjutnya dan penyebab Tinea unguium dan
masyarakat Di Desa Wikau hubungan personal hygiene
khususnya para petani terhadap infeksi yang ditimbulkan
mengenai Personal hygiene serta menambah wawasan dalam
terhadap infeksi Tinea ungium penerapan teori-teori yang telah
pada kuku Kaki, terutama didapat waktu perkuliahan,
penelitian ini semoga bermanfaat
dalam hal yang berhubungan
untuk peneliti-peneliti selanjutnya
dengan penyakit jamur yang berkaitan dengan jamur
penyebab Tinea unguium ini.
Tinjauan Pustaka

1. Definisi Personal Hygiene


2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene
3. Jenis-Jenis Personal Hygiene
4. Dampak Yang sering Timbul pada Masalah Personal Hygiene
5. Definisi Tinea unguium
6. Epidemiologi Tinea unguium
7. Etiologi Tinea unguium
8. Menifestasi Klinis dan Klasifikasi Tinea unguium
9. Diagnosis dan Pemeriksaan Lab Tinea unguium
10. Pengobatan Tinea unguium
11. Definisi Petani Karet
12. Faktor Risiko Tinea unguium Pada Petani Karet
Kerangka Konseptual
Metode Penelitian

Jenis Penelitian Rancangan Penelitian

Survei Analitik Cross Sectional

Populasi Sampel

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini


Populasi dalam penelitian ini adalah adalah total sampling yaitu dengan cara pengambilan
semua petani karet yang ada di Desa sampel kerokan kuku petani karet dengan mengambil
Wikau Kecamatan Tanjung. seluruh anggota populasi menjadi sampel, yaitu
sebanyak 31 orang
Lokasi Dan Waktu
Variabel Penelitian Bahan Penelitian
Penelitian

Variabel Indepenen Kerokan/potongan


Penelitian dilakukan di
(Personal Hygiene) kuku petani karet yang
Desa Wikau Kecamatan
dan Variabel di duga terinfeksi
Tanjung dan Pemeriksaan
Dependen (Infeksi jamur, kertas hitam,
dilakukan di
Tinea unguium) plastik klip,
Laboratorium
Lactophenol Cotton
Mikrobiologi Universitas
Blue (LPCB),
Borneo lestari. Penelitian
Sabouraud Dextrose
dilakukan pada bulan
Agar (SDA) dan
Mei 2023
Alkohol 70%.
Cara Pengolahan Dan
Analisa Data
Pengolahan Data Analisa Data

Editing Data a. Analisa Univariat


Coding Data Dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian, untuk
Entry Data menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel, yaitu variabel Personal
Tabulating Data hygiene dan variabel infeksi T.unguium.
Cleaning Data b. Analisa Bivariat
Analisa Bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variable
independen (Personal hygiene) dengan variable dependen (Infeksi Tinea unguium).
Analisa bivariat akan menggunakan uji Chi-Square pada SPSS software dengan
tingkat kepercayaan 95%. Dasar pengambilan keputusan yaitu :
Jika (p) (0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak
Jika (p) (0,05) maka Ha tidak terbukti dan H o gagal ditolak.
Analisis Hasil Penelitian Dan
Pembahasan
Hasil Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
Kode Kode
No Sampel No Sampel
Positif/Negatif Jenis Jamur Positif/Negatif Jenis Jamur
1 1 Negatif 11 11 Positif Trichophyton mentagrophytes

2 2 Positif Trichophyton mentagrophytes 12 12 Positif Trichophyton mentagrophytes

3 3 Negatif 13 13 Positif Trichophyton mentagrophytes

4 4 Negatif 14 14 Positif Trichophyton rubrum

5 5 Negatif 15 15 Negatif

6 6 Positif Trichophyton rubrum 16 16 Negatif

7 7 Negatif 17 17 Negatif

8 8 Negatif 18 18 Negatif

9 9 Positif Trichophyton rubrum 19 19 Positif Trichophyton rubrum

10 10 Positif Trichophyton rubrum 20 20 Positif Trichophyton mentagrophytes


Hasil Pemeriksaan
Kode
No Sampel Positif/Negatif Jenis Jamur
21 21 Negatif

22 22 Positif Trichophyton rubrum

23 23 Negatif

24 24 Negatif

25 25 Positif Trichophyton rubrum

26 26 Positif Trichophyton rubrum

27 27 Positif Trichophyton rubrum

28 28 Positif Trichophyton mentagrophytes

29 29 Positif Trichophyton mentagrophytes

30 30 Positif

31 31 Negatif Trichophyton rubrum


Kode Personal Kode Personal No Kode Personal
No No Sampel Hygiene
Sampel Hygiene Sampel Hygiene
1 1 Buruk 11 11 Baik 21 21 Baik

2 2 Baik 12 12 Baik 22 22 Baik

3 3 Baik 13 13 Buruk 23 23 Buruk

4 4 Baik 14 14 Baik 24 24 Baik

5 5 Baik 15 15 Baik 25 25 Buruk

6 6 Buruk 16 16 Baik 26 26 Buruk

7 7 Buruk 17 17 Baik 27 27 Buruk

8 8 Buruk 18 18 Baik 28 28 Baik

9 9 Baik 19 19 Baik 29 29 Buruk

10 10 Buruk 20 20 Buruk 30 30 Baik

31 31 Buruk
Distribusi Frequensi Infeksi Tinea
unguium Dan Personal Hygiene
Tabel 5.2. Distribusi Dan Frequensi Infeksi Tinea unguium Tabel 5.3. Prevalensi Setiap Jenis Jamur Dermatophyta Pada Sampel Kuku
Jenis Dermatophyta Yang
Infeksi Tinea unguium Jumlah Persentase (%) Jumlah Persentase (%)
Ditemukan
Negatif 14 45,2 Trichophyton mentagrophytes 7 41,2
Positif 17 54,8 Trichophyton rubrum 10 58,8
Total 31 100 Epidermophyton floccusom 0 0
Total 17 100

Tabel 5.5. Distribusi Dan Frequensi Personal Hygiene

Personal Hygiene Jumlah Persentase (%)


Baik 18 58,1
Buruk 13 41,9
Total 31 100
Distribusi Dan Frequensi
Berdasarkan Karakteristik Individu
Tabel 5.6. Distribusi Frequensi Dan Persentase Jenis Kelamin Tabel 5.7. Distribusi Frequensi Dan Persentase Usia

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%) Usia Jumlah Persentase (%)


Perempuan 17 54,8 20-30 3 9,7
Laki-laki 14 45,2 31-40 13 41,9
Total 31 100 41-50 9 29,0
51-60 6 19,4
Total 31 100

Tabel 5.8. Distribusi Frequensi dan Persentase Lama Masa Kerja

Lama Masa Kerja Jumlah Persentase (%)


1-5 jam 24 77,4
1-3 jam 7 22,6
Total 31 100
Hubungan Personal Hygiene
Terhadap Infeksi Tinea unguium

Tabel 5.9. Hubungan Personal Hygiene Terhadap Infeksi Tinea unguium

Infeksi Tinea unguium


Personal
Total p-value
Hygiene Positif Negatif

Buruk 8 5 13
0,524
Baik 9 9 18
Total 17 14 31
Limitasi Penelitian

Kelemahan pada penelitian adalah pengambilan


sampel yang tidak dilakukan secara bersamaan karena
sulit menyesuaikan dengan waktu kerja para petani karet
yang ada di Desa Wikau tersebut. Sehingga waktu
pengambilan sampel tidak bisa dilakukan dalam satu
hari.
Pembahasan

• Berdasarkan pemeriksaan terhadap variabel • Berdasarkan Pada Tabel 5.9


yang diteliti yaitu, personal hygiene pada petani menunjukkan bahwa petani karet
karet di Desa Wikau Kecamatan Tanjung yang memiliki personal hygiene yang
menunjukkan hasil beresiko terinfeksi Tinea buruk sebanyak 13 orang (41,9%) dan
unguium yaitu sebanyak 17 orang (54,8%) dari
31 total keseluruhan responden. Thrichophyton
petani karet yang memiliki personal
mentagrophytes 7 orang (41,2%) dan hygiene baik sebanyak 18 orang
Thrichophyton rubrum 10 orang (58,8%), selain (58,1%) dan tidak menunjukkan
itu penelitian ini juga ditemukan jamur adanya hubungan yang signifikan
Aspergillus yang merupakan jamur kontaminan dengan hasil p-value 0,524 setelah
yang hidup bebas terdapat dimana-mana.
dilakukan uji chi-square.
Banyaknya sampel positif dikarenakan oleh beberapa faktor antara
lain aktivitas petani yang sehari-hari berada dilingkungan yang kotor
dan lembab, faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh peneliti pada
saat pengambilan sampel petani karet setelah bekerja ada yang tidak
langsung mencuci kaki dan ada yang mencuci kaki. Sehingga hal
tersebut akan mempengaruhi hasil. Faktor lain yang tidak dapat
dikendalikan seperti lama waktu bekerja tiap harinya, masa kerja dan
pH (Suparyati, 2022). Hal ini menjelaskan mengapa pada Tabel 5.9
menunjukkan 9 sampel positif terinfeksi jamur Tinea unguium dengan
keadaan personal hygiene yang baik.
Kesimpulan Dan Saran
1. Dari total 31 sampel penelitian ditemukan 17 sampel positif terinfeksi Tinea unguium (54,8%). Thrichophyton mentagrophytes 7 sampel

(41,2%) dan Thrichophyton rubrum 10 sampel (58,8%).

2. Berdasarkan dari karakteristik responden pada petani karet didapatkan persentase terbanyak untuk jenis kelamin adalah perempuan

berjumlah 17 orang (54,8%), persentase usia didapatkan rentang usia 31-40 yang terbanyak yaitu berjumlah 13 orang (41,9%) dan

persentase dari lama masa kerja didapatkan persentase terbanyak berjumlah 24 orang (77,4%) dengan lama masa kerja 1-5 jam.

3. Persentase personal hygiene berdasarkan penyebaran kuesioner didapatkan persentase terbanyak adalah personal hygiene dengan

kategori baik berjumlah 18 orang (58,1%). Dan personal hygiene dengan kategori buruk berjumlah 13 orang (41,9%).

4. Berdasarkan analisa data uji chi-square didapatkan hasil p-value 0,524. Dan menunjukan tidak adanya hubungan yang signifikan antara

personal hygiene dengan infeksi Tinea unguium yang ditimbulkan, sehingga hipotesis H 0 gagal ditolak, karena p value > α (0,05).
1. Bagi petani karet di Desa Wikau Kecamatan Tanjung, sebaiknya
lebih menjaga kebersihan kuku dan memerhatikan lingkungan
sekitar bekerja, sehingga tidak mudah terinfeksi penyakit.
2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian
selanjutnya yaitu hubungan karakteristik individu dan sanitasi
lingkungan terhadap infeksi Tinea unguium. Dan diharapkan dapat
lebih teliti dalam menerapkan tata cara pengambilan sampel kuku
yang benar.
Lampiran
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai