Anda di halaman 1dari 9

Aliran Pendidikan

Esensialisme

kelompok 2
Anggota
kelompok
Agustina Putri Inayah

Kelompok 2
Pengertian
Aliran esensialisme merupakan aliran pedidikan yang
didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang ada sejak
awal peradaban umat manusia.
Filsafat Aliran Esensialisme

Filsafat pendidikan esensialisme merupakan salah satu aliran filsafat pendidikan tradisional yang
memandang bahwa nilai-nilai yang ada dalam pendidikan hendaknya bertumpu pada nilai-nilai yang jelas
dan bertahan lama, sehingga pendidikan yang ada dalam suatu negara dapat tetap stabil dan terarah.
Tujuan Aliran Esensialisme

Pada aliran Esensialisme memiliki tujuan untuk Tujuan umum esensialisme adalah untuk membentuk
pewarisan nilai-nilai kultural historis kepada peserta pribadi yang bahagia dunia dan akhirat. Isi

didik melalui pendidikan yang akumulatif dan pendidikannya mencakup ilmu pengetahuan,
kesenian dan segala hal yang dapat menggerakkan
terbukti mampu bertahan lama serta bernilai untuk
kehendak manusia (Mutaqqin,2016)
diketahui oleh seluruh khalayak umum.
Karakteristik Aliran
Esensialisme
Esensialisme memiliki tinjauan mengenai kultur dan pendidikan
yang berbeda dengan progressivisme.
Fleksibilitas dalam pendidikan, segala bentuk dapat menjadi
sumber timbulnya pandangan yang berubah-ubah, pelaksanaan yang
kurang stabil dan tidak menentu.Sehubungan dengan hal demikian
pendidikan harus bersediakan atas nilai-nilai yang dapat
mendatangkan kestabilan.Oleh sebab itu agar memenuhi maksud
tersebut nilai-nilai tersebut harus dipilih yaitu nilai-nilai yang
memiliki tata yang jelas dan yang telah teruji oleh waktu (Satrijo
Budiwibowo, 2004)
Konsep Aliran
Esensialisme
Konsep Esensialisme ini Menurut Filsafat Esensialisme, pendidikan
bahwasanya sekolah harus melatih sekolah bersifat praktis dan memberi
atau mendidik pesert didik agar pengajaran yang logis dan mampu
memiliki komunikasi dengan jelas mempersiapkan suatu keterampilan bagi
dan logis. Keterampilan inti
para peserta didik . Dalam hal ini, sekolah
kurikulum harus berupa
tidak boleh memengaruhi atau menetapkan
membaca, menulis, berbicara dan
kebijakan sosial (Yunus, 2016).
berhitung.
Ada pertanyaan?
Kelompok 2

Anda mungkin juga menyukai