Anda di halaman 1dari 12

Landasan Filosofs

Pendidikan
Kelompok 1:
Dian Febriana Nawir
Lutf
Rezky Wildayani
Surya Satar

Alasan mempelajari flsafat pendidikan


Pendidikan bersifat normatif, maka dalam

rangka pendidikan diperlukan asumsi yang


bersifat normatif pula. Landasan filosofis
pendidikan yang bersifat preskriptif dan
normatif akan memberikan petunjuk
tentang apa yang seharusnya di dalam
pendidikan atau apa yang dicita-citakan
dalam pendidikan
Pendidikan tidak cukup dipahami hanya
melalui pendekatan ilmiah yang bersifat
parsial dan deskriptif saja, melainkan
perlu dipandang pula secara holistik

Pengertian Landasan
Filosofs
Landasan adalah suatu alas atau dasar pijakan dari

sesuatu hal; suatu titik tumpu atau titik tolak dari


sesuatu hal; atau suatu fundasi tempat berdirinya
sesuatu hal (Suyitno, 2009).
Filsafat merupakan suatu pengetahuan yang
mencoba untuk memahami hakikat segala sesuatu
untuk mencapai kebenaran atau kebijaksanaan
(Suyitno, 2009).
Pendidikan adalah usaha yang dilakukan secara
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangakan poensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, membangun
kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak
mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat bangsa dan negara (UU No. 20 Th. 2003).

Struktur Filosof
Metafsisika/ontologi, filsafat yang

meninjau tentang hakekat segala sesuatu


yang terdapat dialam ini
Epistimologi, filsafat yang membahas
tentang pengetahuandan kebenaran
Axiologi, filsafat yang mempertanyakan
bagaimana manusia menggunakan ilmunya
Logika, filsafat yang membahas tentang
cara manusia berpikir dengan benar

Aliran dalam dalam landasan


flsafat pendidikan
Idealisme, menempatkan derajat manusia dan pendidikan

sebagai esensi yang sangat penting dalam kehidupan,


sebab manakala pendidikan dilaksanakan dengan tidak tertib,
maka tatanan kehidupan manusia akan kacau (Suyitno, 2009).
Realisme, menyatakan bahwa sangatlah penting untuk

mempelajari kebenaran yang kekal, mengandalkan cara


berpikir rasional dan menempatkan prioritas tinggi pada
pembelajaran siswa yang berfokus pada pengembangan
kemampuan berpikir.
Pragmatisme mengemukakan bahwa segala sesuatu harus
dinilai dari segi kegunaan pragtis,dengan kata lain paham ini
menyatakan yang berfaedah itu harus benar, atau ukuran
kebenaran didasarkan pada kemanfaatan dari sesuatu itu
kepada manusia.

Paradigma yang berkaitan


langsung dengan dunia pendidikan
Esensialisme adalah mashab pendidikan

yang mengutamakan pelajaran teoretik


(liberal arts) atau bahan ajar esensial. Bagi
esesialis, pendidikan adalah kendaraan
untuk membawa manusia kedalam budaya
kehidupan (Oliva, 1992: 196). Dengan ciri
pengalihan penerusan warisan budaya
leluhur kepada generasi berikutnya.
Progresivisme, Paham progresivisme juga
disebut pragmatis. Menurut Oliva,
Progresivisme berpandangan bahwa
pendidikan adalah pelayanan terhadap
kebutuhan siswa/pembelajar.

Paradigma yang berkaitan


langsung dengan dunia pendidikan
Perenealisme memandang bahwa

pendidikan adalah pendisiplinan pikiran,


pengembangan nalar, serta
memberikan/menyampaikan kebenaran.
menyarankan penekanan kurikulum
berdasarkan akademik yang menekankan
pada logika, tata bahasa, retorika dan
bahasa modern.
Rekonstruktivisme memandang bahwa
sekolah harus berdiri di barisan terdepan
untuk terciptanya perubahan sosial yang
mendasar.

Paradigma yang berkaitan


langsung dengan dunia pendidikan
Eksistensialisme memandang

pendidikan sebagai suatu proses


pengembangan daya kreatif dari anak
sesuai dengan realitas kehidupannya.
Pendidikan menurut eksistensialisme
mempunyai dua tugas utama, yaitu
pemenuhan tujuan-tujuan personal dan
mengembangkan rasa kebebasan dan rasa
tanggung jawab (Suyitno, 2009).
Postmodernisme, pendidikan mempunyai
esensi yang abadi dalam upaya
mengembangkan kemampuan berfikir
manusia ke arah pengembangan

Peranan Landasan Filosofs


Pendidikan
Peranan landasan filosofis pendidikan
adalah memberikan rambu-rambu apa dan
bagaimana seharusnya pendidikan
dilaksanakan. Rambu-rambu tersebut
bertolak pada kaidah metafisika,
epistemology dan aksiologi pendidikan
sebagaimana studi dalam filsafat
pendidikan.

Penerapan Filosof sebaga


i Landasan Pengembangan
Kurikulum

Filosofi pada pengembangan kurikulum

akan menggambarkan kerangka kerja


secara mendasar, sehingga akan sangat
membantu guru ketika penerapan
kurikulum berlangsung

Pancasila Sebagai Landasan Filsafat


Sistem Pendidikan Nasional
Bangsa Indonesia memiliki filsafat Negara ialah

Pancasila sebagai falsafah Negara, Pancasila patut


menjadi jiwa bangsa Indonesia, menjadi semangat
dalam berkarya pada segala bidang.
Pasal 2 UU-RI No. 2 Tahun 1989 menetapkan bahwa
pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
ketetapan MPR-RINo.II/MPR/1978tentang Pedoman
Penghayatan Pengamalan Pancasila menegaskan pula
bahwa pancasila itu adalah jiwa seluruh rakyat
Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan
hidup bangsa Indonesia, dan dasar Negara Republik
Indonesia

Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai