Anda di halaman 1dari 48

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
DALAM SETTING INKLUSI
TUJUAN
1. Peserta mampu memahami pembelajaran berdiferensiasi dalam setting kelas
inklusi
2. Peserta mampu merancang pembelajaran berdiferensiasi dalam setting
kelas inklusi
3. Peserta berkomitmen menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dalam
setting kelas inklusi
• Di dalam sebuah sekolah • Dalam Undang-undang No 20 Tahun
atau bahkan sebuah kelas, 2002 tentang Sisdiknas disebutkan
terdapat berbagai macam bahwa Kurikulum pada semua
jenjang dan jenis pendidikan
peserta didik yang memiliki dikembangkan dengan prinsip
tingkat kesiapan belajar, diversifikasi sesuai dengan satuan
minat, bakat, dan gaya pendidikan
belajar yang berbeda satu • Hal tersebut dimaksudkan untuk
dengan yang lainnya. melakukan penyesuaian program
pendidikan pada satuan pendidikan
• Oleh karena itu, mereka dengan kondisi dan kekhasan
memerlukan pelayanan potensi yang ada di daerah untuk
mengakomodasi berbagai
pengajaran yang berbeda keragaman yang ada termasuk
satu dengan yang lainnya peserta didik.
dalam mencapai tujuan • Keragaman layanan dari tinjauan
pembelajaran. perbedaan karakteristik peserta didik
disebut dengan diferensiasi
pembelajaran.
Keberagaman
Secara sederhana,
keberagaman adalah kumpulan
atribut, sifat, dan karakteristik
unik yang membentuk individu.
Diantaranya termasuk nilai,
keyakinan, pengalaman, latar
belakang, perilaku, ras, jenis
kelamin, kemampuan, status
sosial ekonomi, penampilan
fisik, usia, dan sebagainya.
Beberapa dari ciri-ciri tersebut
dapat terlihat, dan banyak lagi
lainnya yang tidak terlihat.
Seperti apa keberagaman di Tempat Kerja?
Seperti apa keberagaman di Pendidikan?
Seperti apa keberagaman di Sekolah?
Seperti apa keberagaman di Kelas?
Pertanyaan
1.Sebutkan keberagaman yang pernah bapak/ibu
temui di sekolah?
2.Bagaimana sikap kita selama ini dalam menyikapi
keberagaman yang ada?
3.Apa yang dimaksud dengan pembelajaran
berdiferensiasi?
• Pembelajaran berdiferensiasi merupakan satu cara agar guru
memenuhi kebutuhan setiap peserta didik
• Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses belajar mengajar
dimana peserta didik dapat mempelajari materi pelajaran sesuai
dengan kemampuan, apa yang disukai, dan kebutuhannya
masing-masing sehingga mereka tidak frustasi dan merasa
gagal dalam pengalaman belajarnya
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Keberagaman, keadilan, dan inklusi


Adanya hubungan antara
keberagaman, keadilan, dan
inklusi.
Keberagaman adalah “siapa”,
keadilan adalah “bagaimana”, dan
inklusi adalah "apa".
Sekolah yang peserta didiknya
beragam tidak otomatis inklusif,
dan sekolah inklusif tidak otomatis
adil.
DIVERSITY EQUITY INCLUSION
adalah Melibatkan Inklusi berfokus pada
representasi upaya untuk pelibatan semua orang
memahami dan memastikan tidak
dari semua dan memberi ada yang dikecualikan
identitas dan setiap orang karena perbedaan.
perbedaan apa yang Membangun budaya
yang beragam mereka saling memiliki dan
butuhkan memastikan semua
untuk menjadi orang memiliki
sukses. kesempatan untuk
dapat berkontribusi dan
berpartisipasi.
Dimensi keberagaman
Pada tahun 1990, perintis teori keberagaman yaitu Marilyn Loden
dan Judy Rosener mengembangkan kerangka berpikir dimensi
keberagaman. dibagi ke dalam empat lapisan:
Dimensi 1
Kepribadian: Keterbukaan, kesadaran, ekstraversi, keramahan,
neurotisme, dan lain-lain.
Dimensi 2
Dimensi Internal/Primer: Usia, jenis kelamin, kemampuan fisik,
etnis, ras, dan lain-lain.
Dimensi 3
Dimensi Eksternal: Lokasi geografis, pendapatan, kebiasaan
pribadi, kebiasaan rekreasi, agama, latar belakang pendidikan,
pengalaman pekerjaan, penampilan, status orang tua, status
perkawinan, dan lain-lain.
Dimensi 4
Dimensi Organisasi: Tingkat fungsional, isi bidang pekerjaan,
divisi/departemen/unit/grup, senioritas, lokasi kerja, afiliasi pekerja,
status kepengurusan, dan lain-lain.
Keadilan
Meskipun "keadilan" dan "kesetaraan"
terdengar mirip, keduanya tidak sama
namun saling terkait. Keadilan adalah
tentang berlaku adil, sedangkan
kesetaraan adalah tentang kesamaan.
Dengan kata lain, kesetaraan berkaitan
dengan memperlakukan atau memberi
bantuan pada semua orang dengan cara
yang sama, sementara keadilan
memberikan bantuan berbeda
bergantung pada kebutuhannya sehingga
setiap orang memiliki kesempatan yang
sama.
Keadlian menganggap bahwa setiap
orang memiliki keadaan / kondisi /
kemampuan yang berbeda dan kemudian
diberi support yang sesuai dengan apa
yang dibutuhkan untuk mencapai hasil
yang setara / sama.
Inklusi
Inklusi digambarkan sebagai tingkatan
menghargai perbedaan / keberagaman
setiap individu dan mendorong untuk
berpartisipasi penuh dalam
masyarakat. Kita dapat memiliki
keberagaman namun tidak memiliki
inklusi.
Keberagaman adalah aspek manusia,
dan setiap orang beragam. Tapi inklusi
adalah lingkungan dan suasana yang
dirasakan oleh orang-orang.
Mengakui beragam perbedaan tidaklah
cukup, kita harus membuat lingkungan
inklusif di mana orang-orang tersebut
merasa dihargai, dihormati, dan
diperlakukan secara adil dan memiliki
kesempatan yang sama untuk berhasil.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

Dalam mendidik yang harus


pertama dikenal adalah siapa yang
akan dididik dan apa yang
merupakan target capaiannya.

Pemahaman karakteristik dan


capaian pembelajaran yang harus
dipenuhi menjadi penting dalam
menciptakan pembelajaran
berdiferensiasi bagi anak
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

BAGAIMANA MEMBELAJARKAN SISWA YANG


BERAGAM DI KELAS YANG SAMA?
Keragaman layanan Pengembangan kurikulum
pembelajaran dari secara berdiferensiasi
tinjauan perbedaan dimaksudkan untuk melakukan
karakteristik peserta penyesuaian program
didik disebut dengan pendidikan pada satuan
diferensiasi pendidikan dengan kondisi dan
pembelajaran. kekhasan potensi yang ada di
daerah untuk mengakomodasi
berbagai keragaman yang ada
termasuk peserta didik.
Siklus Proses Pembelajaran Berdiferensiasi
Ciri-ciri pembelajaran berdiferensiasi
Prinsip dasar pembelajaran berdiferensiasi
Aspek pembelajaran berdiferensiasi
bagan elemen pembelajaran berdiferensiasi
Materi Vidio : https://bit.ly/33iAEYZ
Membangun Lingkungan Inklusif

• Semua murid belajar bersama


• Guru memberi bantuan dan dukungan
• Fokus pada kemampuan bukan
ketidakmampuan
• Guru memperluas keterampilan
• Memperhatikan gaya belajar murid
• Berpusat pada kebutuhan murid
• Mengharagi budaya dan perspektif lain
• Merayakan perbedaan
• Memelihara rasa hormat dan empati
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Memahami Capaian Pembelajaran


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Pengertian CP
▪ Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi
pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap
fase.
▪ Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan
intelektual menggunakan CP pendidikan khusus.
▪ Peserta didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan
intelektual menggunakan CP reguler dengan menerapkan
prinsip modifikasi kurikulum dan pembelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara,


CP memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu untuk
mencapainya (fase).

Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap pengemudi


memiliki kebebasan untuk memilih jalur, cara, dan alat
untuk menempuh perjalanan tersebut, yang disesuaikan
dengan titik keberangkatan, kondisi, kemampuan, dan
kecepatan masing-masing.

Dalam mencapai CP, kita perlu membangun kompetensi


untuk melakukan perjalanan tersebut agar tiba di tujuan Sumber gambar:
pada waktu yang ditentukan. Setiap satuan pendidikan https://www.theaa.com/driving-school/driving-lessons/advice/show-me-tell-me

dipersilakan mengatur strategi efektif untuk mencapai CP,


sesuai dengan kemampuan dan potensinya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Garis finish CP ada di akhir kelas 12. Untuk mencapai


garis finish tersebut, pemerintah membuatnya ke dalam
6 etape yang disebut fase. Setiap fase lamanya 1-3
tahun.
Penggunaan istilah “fase” dilakukan untuk
membedakannya dengan kelas karena peserta didik di
satu kelas yang sama bisa jadi belajar dalam fase
pembelajaran yang berbeda.
Fase memberikan keleluasaan dan keadilan bagi guru
dan siswa untuk menyesuaikan rancangan
pembelajaran dengan tahapan perkembangan,
kemampuan, minat, konteks, dan kecepatan belajar
siswa (Teaching at The Right Level).
Dengan penggunaan Fase, diharapkan siswa akan
dapat memiliki waktu lebih panjang untuk memahami sumber gambar: https://momobil.id/news/penjelasan-arti-indikator-huruf-di-
dan mendalami konsep-konsep dan keterampilan speedometer-mobil/

untuk mencapai sebuah kompetensi yang dibangun CP.


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Merancang Pembelajaran
Menyusun TP dan ATP
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tujuan Pembelajaran
(TP) dan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Projek
Riset, dan Teknologi Penguatan Profil
CP Pelajar Pancasila
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tujuan kegiatan menganalis hasil asesmen diagnostik dan Capaian Pembelajaran (CP) adalah
untuk mendapatkan peta kompetensi yang akan menjadi rujukan pelaksanaan pembelajaran.
Tim pengembang kurikulum dalam satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi
untuk merumuskan Tujuan Pembelajaran (TP) dan memetakan Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP) dengan memenuhi kriteria berikut:

Kriteria Tujuan Pembelajaran (TP) idealnya terdiri dari 3 komponen berikut


Untuk menyusun rencana
● Kompetensi yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
pembelajaran, jabaran
kompetensi pada Capaian dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan peserta didik telah berhasil
Pembelajaran perlu dipetakan ke mencapai tujuan pembelajaran.
dalam tujuan pembelajaran dan ● Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu unit
alur tujuan pembelajaran. Peta pembelajaran.
kompetensi tersebut kemudian ● Variasi Keterampilan Berpikir yaitu tingkat kompetensi berpikir yang perlu dikuasai peserta
digunakan sebagai acuan untuk didik untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran.
mengembangkan perangkat ajar.
Kriteria alur tujuan Pembelajaran:
● Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
● Alur tujuan pembelajaran dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran
yang linear dari awal hingga akhir fase.
● Alur tujuan pembelajaran pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi antar
fase dan jenjang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Capaian Pembelajaran
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Contoh Tujuan Pembelajaran


Contoh:
(Contoh kasus bagi peserta didik dengan keterbatasan intelektual tanpa gangguan/hambatan bicara)

• Peserta didik dapat membaca cerita pendek dengan lafal yang jelas dan intonasi yang tepat,
memperhatikan volume suara saat berbicara.
• Peserta didik dapat melengkapi cerita pendek sesuai dengan cerita yang dibacakan.
• Peserta didik dapat menceritakan pengalaman dengan runut.

Catatan:
● Kata kerja yang menunjukkan keterampilan/ aksi.
● Konten yang dipelajari.

● Variasi luaran yang dihasilkan.


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Bidang Studi: IPAS


Di akhir fase A, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana
dengan menggunakan pancaindera, menyusun dan menjawab pertanyaan tentang
hal-hal yang ingin diketahui saat melakukan pengamatan. Peserta didik juga mampu
membuat prediksi mengenai objek dan peristiwa di lingkungan sekitar. Dengan
panduan, peserta didik berpartisipasi dalam penyelidikan untuk mengeksplorasi dan
menjawab pertanyaan. Melakukan pengukuran dengan alat sederhana yang ada di
sekitarnya untuk mendapatkan data. Selanjutnya peserta didik menggunakan berbagai
metode untuk mengorganisasikan informasi, termasuk gambar dan tabel. Peserta didik
mendiskusikan dan membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi.
Dengan panduan, peserta didik membandingkan hasil pengamatan yang berbeda
dengan mengacu pada teori serta mengomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan
dan tertulis dalam format sederhana.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

KOMPETENSI
1. mengamati
KONTEN 2. menyusun pertanyaan
1. fenomena dan peristiwa di 3. menjawab pertanyaan
lingkungan sekitar. 4. membuat prediksi
Contohnya? 5. melakukan penyelidikan
6. eksplorasi
2. pancaindera. Apa yang akan 7. melakukan pengukuran
spesifik dibahas? 8. mengorganisasi informasi
3. Alat sederhana (dalam 9. mendiskusikan hasil amatan
konteks pengukuran). 10.membandingkan hasil amatan dan
contohnya? prediksi
11.mengomunikasikan secara lisan dan
tertulis
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

KONTEN: Fenomena dan


peristiwa di lingkungan sekitar
→ konsep waktu: siang dan
malam
Rumusan Tujuan Pembelajaran (TP):
KOMPETENSI
Peserta didik memahami dan dapat 1. mengamati
mengidentifikasi perbedaan konsep 2. menyusun pertanyaan
waktu: siang dan malam. 3. melakukan penyelidikan
4. membuat prediksi
5. mengorganisasi informasi
6. mendiskusikan hasil amatan
7. mengomunikasikan secara lisan dan
tertulis
Ada contoh rumusan kalimat TP lainnya ?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Alur pembelajaran dari rumusan kalimat TP :

1. peserta didik mengamati berbagai kegiatan yang dilakukan di


daerahnya pada siang hari dan malam hari.
2. peserta didik mengorganisasi data dari hasil pengamatan.
3. peserta didik menyusun pertanyaan dan melakukan
penyelidikan, bisakah rangkaian kegiatan itu dilakukan di
waktu yang berbeda?
4. peserta didik mendiskusikan hasil amatan dan menyajikan
hasil diskusi lewat media gambar.
5. peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya secara lisan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Ruang Kolaborasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Berlatih Dalam Kelompok


1. Unduh dokumen pengerjaan LK pada google drive.
2. memilih cp pada fase dan pelajaran yang diminati di
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum-merdeka/capaian-pe
mbelajaran
3. menentukan konten/topik materi yang terkandung dalam kalimat
cp.
4. menentukan daftar kompetensi/keterampilan/kemampuan yang
perlu dicapai siswa pada akhir fase, merujuk kalimat cp.
5. rumuskan kalimat tujuan pembelajaran (tp) dari hasil analisa
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Nama Anggota Kelompok :


Bidang studi / fase yang dianalisis :

Kalimat CP Materi Inti (konten) Kompetensi (keterampilan)

1. 1.
2. 2.
3. 3.
dst dst

Rumusan Kalimat TP dari hasil analisa CP :


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

LEMBAR KERJA
TUJUAN PEMBELAJARAN dan ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
UNTUK ANAK BERAGAM

Capaian Pembelajaran
Fase …. (Kelas …. , Umumnya Usia Mental …. Tahun)
Tuliskan capaian pembelajaran secara umum pada mata pelajaran yang ingin dikembangkan dalam ATP
Langkah berikutnya pilih salah satu elemen dari capaian pembelajaran pada mata pelajaran tersebut.
Elemen Capaian

tuliskan salah satu elemen tuliskan isi capaian pembelajaran dalam elemen geometri
dalam mata pelajaran yang
akan dikembangkan.
misalnya pada matematika
elemen
Geometri
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Langkah berikutnya :
● Tentukan jenis kekhususan yang akan disusun tujuan pembelajarannya berdasarkan PPI yang telah dibuat misalkan
tunanetra dengan tunagrahita (sesuaikan dengan kasus yang ditemukan di kelas) dengan capaian pembelajaran yang
sama.
● Buatlah tujuan pembelajaran dari capaian pembelajaran tersebut minimal 5 tujuan pembelajaran pada tabel di bawah
ini.

Tujuan Pembelajaran (Tunagrahita) Tujuan Pembelajaran (Tunanetra)

Tuliskan jenis kekhususan yang akan Tuliskan jenis kekhususan yang akan
dibuatkan TPnya dibuatkan TPnya

Isi kolom ini dengan TP disesuaikan Isi kolom ini dengan TP disesuaikan dengan
dengan karakteristik peserta didik karakteristik peserta didik
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Langkah berikutnya :
● Susunlah tujuan pembelajaran tersebut secara berurut hingga membentuk alur
tujuan pembelajaran.(urutan berdasarkan kompetensi dari rendah ke sulit/ dari
konkrit ke abstrak/ dst..)
● Tuliskan ATP yang sudah tersusun pada tabel di bawah ini.

Pejabaran Capaian Pembelajaran Berdasarkan Ragam Berkebutuhan Khusus (sesuaikan dengan kasus
yang ditemukan)

Capaian Alur Tujuan Pembelajaran


Pembelajaran
Anak Umumnya Tunanetra Tunarungu Tunagrahita Tunadaksa

1.1 1.1 1.1 1.1 1.1

1.2 1.2 1.3 1.2 1.2

1.3 1.4 1.2 1.3 1.3

1.4 1.5 1.3 1.4 1.4

1.5 1.6 1.4 1.5 1.5

1.6 1.7 1.5 1.6 1.6


1. Apa pembelajaran bermakna yang Bapak/Ibu dapatkan dari
kegiatan hari ini?
2. Kemudian, silahkan perwakilan setiap kelompok menyampaikan
hasil review materi kegiatan hari ini.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai