Anda di halaman 1dari 47

IMUNOASSAY

PEMERIKSAAN PENUNJANG IMUNOLOGI

FIHIRUDDIN
Pendahuluan
1. Definisi Immunoassay
2. Prinsip Immunoassay
3. Titer
4. Antiserum
5. Komponen Penting Dalam Immunoassay
6. Kategori Immunoassay
7. Macam Immunoassay
8. Imunohistokimia
Prinsip Immunoassay
(Immunological testing)
• Diagnosa suatu penyakit  ikatan spesifik Ab-Ag
 membentuk kompleks Ag-Ab (Imun)
• Serology : menggunakan serum dari Antibodi utk
mendeteksi dan mengukur Antigen, atau
sebaliknya
• Immunoassay: test atau uji yang memanfaatkan
reaksi antara Ag dengan Ab
• Pada immunoassays baik Ab monoklonal ataupun
polikonal  mendeteksi Ag  kompleks Imun
(Ag-Ab) tsb dapat diukur secara kualitatif atau
kuantitatif
Pengumpulan sampel yang diuji dapat berasal
dari :
– Antigen sample
• Cairan tubuh yang mengandung mikroba
penginfeksi dan toksin mikroba
Cth : Urine, feces, blood, skin, pus, swab,
mucous, etc.
– Blood antiserum sample
• Antisrum/ antisera darah mengandung Ab
yang
dibentuk host terhadap infeksi tertentu  jika
pasien terinfeksi oleh patogen yang dicurigai
maka pada serumnya akan mengandung Ab
terhadap patogen tsb.
3. Titer
• Titer : sejumlah Ab yang terdapat pada
antiserum
 Dapat digunakan untuk menentukan sejauh
mana
suatu penyakit mengalami peningkatan pada
infeksinya
• Tes Aglutinasi Direct dapat digunakan untuk
mendeteksi titer Ab pada seseorang
• Kondisi dimana seseorang tidak memiliki Ab
sama
sekali lalu Ab meningkat  seroconversion
4. Antiserum (antisera)
• Ketika suatu Ag tertentu (Ag X) diinjeksikan
ke
hewan coba  darah dikoleksi  serum
diisolasi dari darah  mengandung banyak Ab
spesifik Ag X Antiserum
• Penggunaan antiserum cukup efektif
terhadap
patogen yg mampu menginvasi sistem imun
5. Komponen Penting Dalam
Immunoassay
1. Spesifisitas Antibodi
2. Valensi Antibodi
3. Aviditas Antibodi
4. Ukuran Kuantitas Antibodi
Spesifisitas Antibodi
• Ikatan Ag-Ab  spesifik  key-lock
• Namun terkadang terjadi reaksi silang  Ab
dengan Ag lain yg memiliki struktur mirip 
terjadi jika kemurnian Ag rendah
Ab yang sangat spesifik : yang memiliki
bimding
site yang hanya dimiliki oleh Ag dg struktur
molekul yang unik
Spesifisitas Ag-Ab dipengaruhi :
1. Spesifisitas Ab
2. Kemurnian Ag (tidak ada Ag lain yg
mengkontaminasi)
Valensi Antibodi
• Jumlah binding site yang potensial dari Ab
terhadap Ag yg spesifik
• Valensi Ab minimal 2  umumnya
Aviditas Antibodi
• Besarnya kemampuan Ab untuk mengikat Ag
• Ab dg Aviditas besar kecenderungan
mengikat Ag yang banyak
• Aviditas  refleksi afinitas (besarnya daya
ikat)
dan jumlah binding site (valensi)
Ukuran Kuantitas Antibodi
• Derajat imunitas, kadar Antibodi atau bahan
tertentu dalam serum harus dapat diukur 
dinyatakan dalam suatu satuan/ unit tertentu
• Beberapa cara penentuan kadar Ab :
1. Kualitatif : ada atau tidak adanya suatu
bahan/ Ab dalam serum (uji + atau -)
cth : presipitasi pada uji VDRL, perubahan
warna pada penentuan Hbs Ag secara
ELISA
2. Semikuantitatif : kadar Ab atau bahan lain
pada serum  dengan cara pengenceran
serum secara progresif
• Kuantitas Ab dinyatakan dalam titer
• Cth : ujiWidal
3. Kuantitatif : kadar Ab ditentukan dengan
membuat kurva baku standar terlebih
dahulu terhadap kekeruhan (OD) 
didapat nilai korelasi
6. Kategori Immunoassay
• Competitive
• Noncompetitive
• Homogeneous
• Heterogeneous
Competitive Format
• Analyte (umumnya Ag) pada sampel yg diuji

diukur kemampuannya untuk berkompetisi
dengan Ag yg dilabel pd immunoassay
• Ag yg tidak berlabel  memblok Ag berlabel
utk berikatan dengan Ab
Pada kompetitif Immunoassay, lebih sedikit
label yang terukur  ditemukan lebih banyak
Ag tidak terlabel (sampel tes).
Jumlah Ag pada sampel tes berhubungan
terbalik dg jumlah label yg terukur
Noncompetitive (Sandwich) Method
• Noncompetitive assay secara umum
menunjukkan level
tertinggi dlm tingkat sensitivtas dan spesifisitas
 appicable
pada pengukuran marker cardiac dan hepatitis
• Format ini mengacu pada uji “sandwich” 
analyte
berikatan antara 2 reagen Ab yg spesifik
•  juga dapat menggunakan metode one or
two step
• uji two step menggunakan pencucian dimana
sandwich
mengikat kompleks yang diisolasi dan dicuci
utk
menghilangkan reagen terlabel yg tidak
berikatan atau
substansi pengangu lainnya
• two step noncompetitive  biasanya
memberikan hasil
dengan spesifisitas dan sensitivitas yg
7. Macam Immunoassay
A. Immunoassay tak berlabel :
1. Uji Presipitasi
2.Uji Aglutinasi
3.Uji Hemaglutinasi
4. Lisis Imun
5.Uji Netralisasi
B. Immunoassay berlabel :
1. Berlabel Flouresens
2. Berlabel Radioisotop
3. Luminescent Assay (LIA)
4. Berlabel Enzim
Immunoasay tak berlabel
1. Uji presipitasi
 Bila suatu Ag terlarut bereaksi dg Abnya
 Beberapa macam cara/ uji presipitas yg
sering dipakai :
1. Uji presipitasi lempeng/ slide
cth : uji VDRL mikro
2. Uji presipitasi tabung
3. Uji presipitasi tabung kapiler
cth : uji CRP
4. Uji presipitasi cincin
 terbentuj cincin presipitasi (uji +)
5. Imunoelektroforesis
 prinsip sama dengan elektroforesis
2. Uji Agutinasi
• Reaksi antara Ab-Ag seluler atau Ag
permukaan sel
• Macam-macam uji Aglutinasi :
1. Uji Aglutinasi lempeng
cth : ujiWidal Lempeng  deteksi Ab thd S.
Paratyphi
2. Uji Aglutinasi tabung
- Dipakai jika aglutinasi berlangsung lambat
3. Uji Hambatan Aglutinasi
 utk menentukan Ag larut yg tdk diketahui
identitasnya
cth : uji konfirmasi RPHA (Reverse Passive
Hemagglutination Test) utk penentuan HBs Ag
3. Uji Hemaglutinasi
• Merupakan Uji Aglutinasi dari sel darah
merah
• Mendeteksi Ab thd antigen sel darah merah
 Ab diletakkan pada well pada konsentrasi yg
tepat  ditambahkan sel darah merah  amati
presipitasi yg terjadi antara Ag dan Ab
• Sel darah merah yag diuji merupakan Ag
pada tes
agutinasi
Cth : uji penentuan golongan darah
• Jika darah memiliki Ag bergolongan A 
aglutinasi
jika dengan keberadaan Ab thd Ag gol A
Anti-B Anti-A
Sample1
Sample 2
Sample 3
Sample 4
A
B
O
AB
Which blood
group
4. Lisis imun dan Fiksasi Komponen
Aglutinasi tidak selalu terjadi antara Abx
terhadap Ag
pada permukaan sel
Aglutinasi baru terjadi jika ditambahkan
antiimunoglobulin/
Ab thd Abx
 Sebagai ganti anti-imunoglobulin yaitu
komplemen 
lisis pada dinding sel
 Macam uji lisis imun :
1. Uji Fiksasi Komplemen
cth : deteksi Ab thd Virus, bakteri, fungi,
parasit
2. Uji Hambatan Fiksasi Kompelemen
5. Uji Netralisasi
• Jarang digunakan  mahal dan sukar
Prinsip dasar :
• Berbagai pengenceran serum dicampur dg
sejumlah tertentu toksin dan suspensi
mikrobacampuran tsb dibiarkan bereaksi
 uji reaktivitas toksin dan viabilitas mikroba
 Antiktoksin + toksin  netralisasi toksin
Macam uji Netralisasi :
1. Netralisasi toksin
2. Netralisasi virus :
a. Uji in vivo
b. uji in Ono
c. Uji Pembenihan Jaringan
d. Plague Reduction Test
e. uji Hambatan Metabolik
Uji Netralisasi menggunakan hewan coba-- >
experimental Researsch
Immunoassay berlabel
1. Berlabel flourescent
• Uji immunoflourescent (IFA)  ikatan/
kompleks
Ag-Ab divisualisasikan dg adanya perpendaran
flouresen dibawah mikroskop
• Immunoflourecent :
1. Direct immunoflourescent :
• Ab dilabel dg marker flourescent  Ab secara
langsung diberikan pada jaringan yg diinginkan
2. In-direct immunoflourescent
• Menggunakan Ab yg tdk berlabel thd Ag yg
diuji
dengan Ab sekunder yang berlabel (yang
berikatan spesifik dg Ab pertama)
• Semakin banyak ikatan Ab sekunder  sinyal
floresen semakin menngkat
Direct Immunoflourescent
Indirect immunofluorescece
2nd antibody with
label
antigen 1st antibody
2. Berlabel radioisotop
• uji laboratoris yg sensitif  utk penentuan
kadar beberapa bahan (hormon)
• Diperlukan sampel dg bahan yg sedikit
sudah dpt terdeteksi
• Cth : Uji RIA (Radioimmunoassay)
• Radioisotop yg dipakai pada uji RIA : 3H, 14C,
57Co, 75Se, 125I, 131I
• Semakin sedikit Ag pada sampel  semakin
sedikit Radioaktif yang ada di presipitat
3. Berlabel luminescent
 uji immunoluminescent (LIA) prinsip sama
dg RIA dan IFA, hanya pada LIA label pada
reaksi Ag-Ab menggunakan luminescent
 luminescent : a. bioluminescent : kunang2
b. chemiluninescent
4. Berlabel enzim
 pemberian label enzim pada Ag (ELISA)
• Menggunakan enzim (ligan) yang membuat
produk
reaksi berwarna (chromogen) – intensitas
warna
menunjukkan jumlah Ag yang ada dalam
sampel
• Enzyme : horseradish peroxidase,
phosphatase
THANK YOU
SEE ALL OF YOU NEXT
WEEK

Anda mungkin juga menyukai