Anda di halaman 1dari 13

HIPEREMESIS

GRAVIDARUM

Oleh :
Pembimbing : Fatiatul Khairi, S.Ked
dr. Denni Hermartin, Sp.OG
Selly Windiani, S.Ked
Def i ni s i

Hiperemesis gravidarum: mual dan muntah berlebihan


sampai menggganggu aktivitas sehari-hari krn keadaan
umum pasien yang buruk dan dehidrasi. kesehatan dan
pekerjaan sehari – hari yang menyebabkan dehidrasi,
imbalance elektrolit, atau defisiensi nutrisi, dan
penurunan berat badan.
Etiologi

Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui


secara pasti.

 Faktor predisposisi
 Faktor psikologis
 Faktor organik
Patofisiologi

Perubahan kadar hormon selama kehamilan.


Peningkatan kadar human chorionic gonadotropin
(hCG) akan menginduksi ovarium untuk
memproduksi estrogen, yang dapat merangsang
mual dan muntah

• Progesteron  menghambat motilitas lambung dan irama


kontraksi otot-otot polos lambung.
• Penurunan kadar thyrotropin-stimulating hormone (TSH)
pada awal kehamilan juga berhubungan dengan
hiperemesis gravidarum meskipun mekanismenya belum
jelas.
MANIFESTASI
KLINIS
Derajat I

 Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita,

 ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan
merasa nyeri pada epigastrium.
 nadi meningkat sekitar 100 kali/menit dan tekanan darah sistolik
turun, turgor kulit mengurang, lidah kering dan mata cekung
Derajat II

 Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit menurun, lidah
mengering dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-
kadang naik dan mata sedikit ikterik.
 Berat badan menurun dan mata menjadi cekung, tensi turun,
hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi.
 Nafas bau aseton

 Ketonuria
Derajat III

 Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran makin menurun hingga mencapai
somnolen atau koma, terdapat ensefalopati werniche yang ditandai dengan : nistagmus, diplopia,
gangguan mental,
 kardiovaskuler ditandai dengan: nadi kecil, tekanan darah menurun, dan temperature meningkat,
 gastrointestinal ditandai dengan: ikterus makin berat, terdapat timbunan aseton yang makin tinggi
dengan bau yang makin tajam. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan
termasuk vitamin B kompleks.
Diagnosis

 Amenore yang disertai dengan muntah hebat, pekerjaan sehari-hari terganggu


 Fungsi vital : takikardi, tekanan darah menurun pada keadaan berat, subfebril,
dan gangguan kesadaran (apatis-koma)
 Fisik : dehidrasi, kulit pucat ikterus, sianosis, berat badan menurun, pada VT
uterus sesuai besar kehamilan, konsistensi lunak, pada pemeriksaan inspekulo
serviks berwarna biru (livide)
DIAGNOSIS

 Pemeriksaan USG : untuk mengetahui kondisi kesehatan


kehamilan juga untuk mengetahui kemungkinan adanya
kehamilan kembar ataupun kehamilan molahidatidosa.

 Laboratorium : kenaikan relatif hematocrit dan hemoglobin,


benda keton dan proteinuruia.
Kondisi Mual dan Muntah dalam Kehamilan

Emesis gravidarum Hiperemesis gravidarum

 Mual dan muntah dikeluhkan


 Mual dan muntah mengganggu
dibawah 20 minggu pertama
aktifitas sehari-sehari
kehamilan
 Mual dan muntah menimbulkan
 Tidak mengganggu aktifitas
komplikasi (ketonuria, dehidrasi,
sehari-hari
hipokalemia, penurunan berat
 Tidak menimbulkan komplikasi
badan)
patologis
DIAGNOSA
BANDING

infeksi Helicobacter kolestasis


pylori obstetrik

perlemakan apendisitis
hati akut akut
PENATALAKSANA
AN

 Stop makanan per oral 24 - 48 jam.


 Infus glukosa 10% atau 5 %: RL = 2 : 1, 40 tetes per menit.
 Obat:
 Vitamin B1, B2, dan B6 masing-masing 50 - 100 mg/hari/infus.
 Vitamin B12 200 μg/hari/infus, vitamin C 200 mg/harilinfus.
 Antiemetik: prometazin (avopreg) 2 – 3 kali 25 mg per hari per oral atau
proklorperazin (stemetil) 3 kali 3 mg per hari per oral atau mediamer B6 3 kali 1 per
hari per oral.
 Antasida: asidrin 3 x 1 tablet per hari per oral atau milanta 3 x 1 tablet per hari per
oral atau magnam 3 x 1 tablet per hari per oral.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai