Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS FIKIH MUAMALAH TERHADAP JUAL BELI PAKET GAWAN

UNTUK CENAYANG SEBAGAI RITUAL PENGLARIS


(Studi Kasus Desa Kebarongan Kemranjen Banyumas)

SEMINAR PROPOSAL
Oleh:
DINA YULIANITA (1917301125)
Dosen Pembimbing: Abdullah Hasan, S.Pd.I, M.S.I.
Latar Belakang
Salah satu bentuk perjanjian yang mengikat individu adalah transaksi jual beli. Dalam agama Islam, terdapa
penjelasan mengenai aturan jual beli yang terdapat dalam bab muamalah. Muamalah diartikan dengan seperangka
peraturan yang mengatur hubungan antar individu dalam konteks usaha memperoleh barang-barang kebutuhan fisik dengan
cara yang baik dan sesuai dalam Islam.
Realitanya dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat di Desa Kebarongan, jual beli merupakan
salah satu kegiatan rutinitas bagi mereka. Salah satunya kegiatan jual beli yang cukup menarik menurut peneliti adalah
kegiatan jual beli paket gawan untuk cenayang atau dukun sebagai bentuk ritual penglaris yang digunakan oleh beberapa
pembeli untuk mempertahankan bisnis mereka.
Sedangkan jual beli dapat dikatakan sah apabila memenuhi syarat dan rukun serta tidak bertentangan dengan
aturan agama, salah satunya adalah syarat akad harus memiliki tujuan akad yang jelas dan tidak bertentangan dengan
syara’. Namun, yang terjadi di lapangan terdapat jual beli paket gawan untuk cenayang sebagai ritual penglaris, dan hukum
terkait perkara ini di lapangan masih belum jelas, karena obyek jual beli paket gawan tersebut mempunyai tujuan untuk
diserahkan kepada cenayang guna melakukan ritual pengalaris menggunakan bantuan makhluk halus.
karena itu, peneliti merasa tertarik untuk melaksanakan penelitian yang lebih mendalam terkai
permasalahan tersebut dengan judul “ANALISIS FIKIH MUAMALAH TERHADAP JUAL BELI PAKET GAWAN
UNTUK CENAYANG SEBAGAI RITUAL PENGLARIS (Studi Kasus Desa Kebarongan Kemranjen Banyumas)”
Definisi Operasional

Jual Beli Paket Gawan Cenayang Ritual Penglaris


Ritual adalah salah satu cara yang dilakukan
Jual beli merupakan aktivitas pertukaran
oleh seorang atau kelompok dalam
barang dengan menggunakan dua jenis mata
Cenayang bisa diartikan masyarakat yang melakukannya
uang, yaitu emas dan perak, serta mata uang
dengan dukun (pawang) mengontruksi dan menghadirkan sejarah
lainnya. Biasanya paket gawan tersebut
yang mampu berkomunikasi bagi mereka. Penglaris berasal dari kata
berisikan kopi, gula, teh, cemilan, rokok
dengan makhluk halus. “laris” yang berarti menjual dengan cepat
gudang garam merah atau merek lainnya dan
(atas barang yang terjual), kemudian
kemenyan yang biasanya orang jawa menyebut
“pelaris” berarti mantra atau jimat agar
itu menyan, kemudian ada rempah-rempah dan
barang tersebut laris manis
bunga.
Rumusan Masalah

01 02
Bagaimana praktik jual beli Bagaimana analisis fikih
paket gawan untuk cenayang muamalah terhadap praktik
sebagai penglaris di Desa jual beli paket gawan untuk
Kebarongan Kemranjen cenayang sebagai penglaris di
Banyumas? Desa Kebarongan Kemranjen
Banyumas ?
Tujuan Penelitian

01 02
Untuk memperoleh pemahaman
Untuk memperoleh mengenai analisis fikih muamalah
pemahaman mengenai praktik terhadap praktik jual beli paket gawan
jual beli paket gawan untuk untuk cenayang sebagai penglaris di
cenayang sebagai penglaris di Desa Kebarongan Kemranjen
Desa Kebarongan Kemranjen Banyumas.
Banyumas.
Manfaat Penelitian

01 02
Penelitian ini diharapkan mampu Untuk memperoleh pemahaman mengenai
memberikan informasi yang relevan analisis fikih muamalah terhadap praktik jual
mengenai penerapan teori, konsep, dan beli paket gawan untuk cenayang sebagai
praktik dalam transaksi jual beli paket penglaris di Desa Kebarongan Kemranjen
gawan untuk cenayang sebagai Banyumas.
penglaris di Desa Kebarongan
Kemranjen Banyumas.
Kajian Pustaka

Nabila Widarma Sari Nur Fatimah


Tinjaun Hukum Islam Tinjauan Hukum Islam Pada
Terhadap Praktik Jual Beli Tradisi Sesajen Dalam
Bahan Sesajen untuk Ritual Walimatul ‘Ursy (Studi Kasus
“Tebusan” (Studi Kasus di di Nagari Koto Laweh
Desa Pringgajurang Utara) Kecamatan Koto Besar
Kabupaten Dharmasraya)

Rusyda Nur Bani Hasyim Amriadi


Penglaris Dalam Perspektif Perspektif Sosial Terhadap
Kyai Ilmu Hikmah Dukun Pada Masyarakat
Kajuara Kabupaten Bone
Metode Penelitian

01. Jenis Penelitian 02. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.


a. Primer: diperoleh dari hasil wawancara dengan
Adapaun jenis penelitian ini adalah jenis
penjual, pembeli, dan dukun.
penelitian lapangan, penelitian ini biasa dikenal
b. Sekunder: data sekunder diperoleh melalui
dengan field research.
penggunaan buku, jurnal, artikel, serta sumber-
sumber lainnya

03. Metode Pengumpulan Data


Observasi, Wawancara, dan
04. Metode Analisis Data

Dokumentasi Analisis data dilakukan dengan


menggunakan metode deskriptif analitis
Sekian..
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai