Anda di halaman 1dari 3

Nama : M.

Adib Maulana Ikhwan

NIM : 1504016044

Jurusan : Aqidah dan Filsafat Islam

MITOS PENYAJIAN AYAM INGKUNG PADA SAAT ACARA MANAQIBAN


PERSPEKTIF SEMIOLOGI ROLAND BARTHES DI DESA PELEMKEREP
MAYONG JEPARA

A. Latar Belakang

Banyak sekali tradisi yang ada pada Indonesia, setiap daerah yang ada pada Indonesia
memiliki tradisinya masing-masing, bahkan ada acara yang bertujuan sama tapi cara
memperingatinya berbeda dengan daerah lain. Setiap tradisi berasal dari sebuah ide,
sedangkan setiap manusia memiliki ide yang berbeda dalam menyikapi sesuatu, maka dari
itulah muncul beraneka ragam tradisi.

Mitos kerap kali disandingkan dengan tradisi budaya. Mitos disini bukanlah hal yang
terkait dengan legenda atau cerita zaman dahulu, namun mitos disini adalah seperti yang
dikatakan Roland Barthes tentang suatu bentuk pesan atau tuturan yang diyakini kebenaranya
tetapi tidak bisa dibuktikan kebenaranya. Tradisi budaya juga termasuk mitos karena kerap
kali dilaksanakan namun jarang sekali dipertanyakan untuk apa dilakukannya tradisi ini.

Dengan adanya proses berkebudayaan dan munculnya mitos di tengah masyarakat


maka dibutuhkan sebuah kajian khusus agar tidak salah paham dalam menghadapi itu semua.
Metode yang digunakan untuk menganalisis tentang hal tersebut yakni analisis semiologi.
Analisis semiologi digunakan untuk menganalisis segala bentuk komunikasi dan meneliti
tentang sistem tanda atau isi suatu informasi peristiwa, fenomena, kebudayaan pada objek.
Menurut Roland Barthes, mitos dapat dipahami jika sudah berhasil mengetahui tanda,
denotasi, dan konotasi yang beredar pada sebuah tradisi yang beredar dimasyarakat. Dari
konotasi yang paling banyak dan disetujui masyarakatlah yang nantinya akan menimbulkan
sebuah mitos.

Hal inilah yang mendorong penulis untuk mengangkat suatu fenomena yang terjadi
dalam masyarakat desa Pelemkerep, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara dalam sebuah
penelitian menggunakan analisis semiologi pada mitologi Roland Barthes tentang “mitos
penyajian Ayam Ingkung pada saat acara Manaqiban perspektif semiologi Roland Barthes di
desa Pelemkerep Mayong Jepara”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mitos penyajian Ayam Ingkung pada saat acara Manaqiban di desa
Pelemkerep Mayong Jepara?
2. Bagaimana analisis semiologi Roland Barthes terhadap mitos penyajian Ayam Ingkung
pada saat acara Manaqiban?
C. Signifikansi Penelitian

1. Signifikansi Akedemis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana keilmuan dan dapat
digunakan sebagai acuan untuk penelitian berikutnya dan mengembangkan penelitian
serupa yang akan datang.
2. Signifikansi Praktis

Sebagai salah satu sarana pengenalan tradisi penyajian Ayam Ingkung pada saat
acara Manaqiban di Jepara untuk semua kalangan dan terkhususkan bagi masyarakat
Jepara.
D. Pendekatan

Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field
research) yaitu penelitian lapangan yang mengungkapkan fakta kehidupan sosial masyarakat
ditempat kejadian dengan pengamatan secara langsung, dan juga dari wawancara masyarakat
didaerah tersebut.
Adapun metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Dimana metode kualitatif
adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,
peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, dan pemikiran orang secara
individual maupun kelompok.
E. Referensi

1. Data primer
Sumber data primer berisikan pendapat dari masyarakat di desa Pelemkerep Mayong
Jepara yang mengetahui atau mengalami, atau mengikuti tradisi penyajian Ayam Ingkung
pada saat acara Manaqiban, tokoh agama, sesepuh desa, golongan masyarakat tua, bahkan
dari golongan masyarakat muda untuk dimintai pendapatnya mengenai tradisi tersebut
2. Data sekunder

Sumber data sekunder berisikan rujukan atau referensi yang mendukung pada
penelitian ini seperti data monografi desa Pelemkerep, buku-buku yang membahas tentang
mitos atau semiologi Roland Barthes yang merupakan buku rujukan penting untuk
menganalisis mitos penyajian Ayam Ingkung pada saat acara Manaqiban.
F. Penelitian Terdahulu

1. Penelitian yang dilakukan oleh Dinnar Ayu Nur Sulaichah tahun 2019 yang berjudul
“MITOS KUE APEM DALAM TRADISI SELAMATAN KEMATIAN (TAHLILAN)
PERSPEKTIF TEORI SEMIOLOGI ROLAND BARTHES DI DESA KEDUNG BARUK
RUNGKUT SURABAYA”
2. Penelitian yang dilakukan oleh M. Hafidz Al-Bastomi tahun 2018 yang berjudul
“PEMIKIRAN ROLAND BARTHES TENTANG MITOS STUDI KASUS SUMPAH PATI
DI DESA KEDONDONG KECAMATAN TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO”
3. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Gafur tahun 2019 yang berjudul “RELEVANSI
DAKWAH ISLAM DENGAN BUDAYA OJUNG (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND
BARTHES PADA BUDAYA OJUNG DI DESA WRINGINANOM KECAMATAN
JATIBANTENG KABUPATEN SITUBONDO)”
4. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Rizqiyah tahun 2016 yang berjudul “PEMAKNAAN
TOPENG JINGGA PADA TARI TOPENG BETAWI (ANALISIS SEMIOTIKA
PEMAKNAAN TOPENG JINGGA PADA TARI TOPENG BETAWI)”

Anda mungkin juga menyukai